Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andersen
"Scrub yang digunakan pada produk perawatan kulit dan kecantikan biasanya mengandung butiran-butiran halus plastik berukuran sangat kecil yang disebut microbeads. Bahan dari microbeads yang biasanya digunakan pada umumnya adalah polimer sintetis. Microbeads pada produk berfungsi untuk meluruhkan sel-sel kulit mati. Akan tetapi, butiran halus ini dapat merusak lingkungan dan juga ekosistem di dunia. Pembuatan selulosa asetat dilakukan dengan reaksi asetilasi antara selulosa dan asam asetat anhidrat. Selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS dan Daun Nangka Kering DNK diekstraksi melalui proses delignifikasi dengan alkali treatment NaOH 12 untuk TKKS dan 10 untuk DNK untuk mendapatkan yield sebesar 36,383 dan 7,523, kemudian dilanjutkan dengan bleaching menggunakan H2O2 10.
Selulosa asetat yang terbentuk kemudian disaring dengan menggunakan sieve mash 60 dan 80 untuk mendapatkan ukuran partikel yang berada di rentang ukuran microbeads dan juga uji densitas selulosa asetat TKKS dan DNK dengan hasil 0,73 g/cm3 dan 0,52 g/cm3. Kemudian, dilakukan uji karakteristik fisik, yaitu uji penyerapan air dan minyak dengan variasi pada suhu 25oC dan 40oC serta uji karakteristik lanjut, yaitu Fourier Transformaton Infra Red FTIR untuk mengetahui gugus fungsi selulosa asetat dan Scanning Electron Microscope dengan difraksi sinar X SEM-EDX untuk mengetahui morfologi dan komposisi dari selulosa asetat TKKS dan DNK.

Scrubs used in other skin care and beauty products usually contain tiny fine grains of plastic called microbeads. Materials from microbeads that are commonly used in general are synthetic polymers. Microbeads on this product serves to shed dead skin cells. However, these fine grains can damage the environment as well as the ecosystems of the world. Cellulose acetate is prepared by acetylation reaction between cellulose and acetic acid anhydride. Cellulose from Oil Palm Empty Bunches EFB and Dried Jackfruit Leaves DJL was extracted through a process of delignification with 12 NaOH treatment for EFB and 10 for DJL to obtain yields of 36.383 and 7.523, followed by bleaching using H2O2 10.
The formed cellulose acetate was then filtered using sieve mash 60 and 80 to obtain particle sizes in the microbeads size range as well as density test of EFB and DJL cellulose acetate resulting in 0.73 g cm3 and 0.52 g cm3. Then, physical characteristic test was done by water and oil absorption test with variation at 25oC and 40oC and advanced characteristic test, Fourier Transformation Infra Red FTIR to know cellulose acetate functional group and Scanning Electron Microscope with X Ray dispersion SEM EDX to know cellulose and cellulose acetate morphology and composition of EFB and DJL.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andersen
"Resiko dan bahaya pekerjaan petugas pemadam kebakaran membutuhkan perlindungan kerja dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta. Perlindungan tersebut berupa tindakan proaktif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan. Tugas karya akhir ini menjelaskan mengenai pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penanggulangan kecelakaan serta gangguan kesehatan yang dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta belum baik karena  tidak terpenuhinya indikator SDM serta tempat kerja dalam pengukuran kinerja proaktif.

The risks and dangers of firefighter’s occupation need to be protected by Departement of Firefighter and Rescue in Jakarta to maintain the safety and healthy of firefighters. The protection in the form of proactive action to prevent the occurrence of accidents and diseases problems. This thesis describes how Departement of Firefighters runs the occupational health and safety to firefighters. This research is descriptive research using qualitative approach. The results of this research is that the accident prevention and health disorders conducted Fire Service and disaster relief Jakarta need to be improved because it does not meet the standart of  occupational health and safety indicators proactive performance measurement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Andersen
"Masih banyak orang yang beranggapan bahwa masalah polusi udara adalah masalah yang masih terlalu dini untuk dipikirkan. Hal ini disebabkan karena masih banyak orang yang mengandalkan indera penglihatan dan penciumannya saja sebagai alat mendeteksi terjadinya polusi udara. Bila efek yang ditimbulkan telah terlihat secara kasat mata maka barulah orang menganggap telah terjadi polusi udara yang mengganggu. Padahal banyak racun-racun dalam udara yang tidak nampak dan tidak berbau.
Mahasiswa yang dianggap memiliki pengetahuan yang luas, memiliki sumber bacaan yang memadai sehingga membantu proses berpikir yang lebih kompleks diharapkan lebih maju pemikirannya dalarn hal polusi udara. Akan tetapi ternyata tingkah laku yang ditampilkan oleh mahasiswa, yakni dengan menggunakan kendaraan bermotor ke kampus, membuat polusi udara menjadi bertambah. Hal tersebut tentunya menimbulkan suatu keadaan disonan pada proses kognitif mahasiswa karena mereka mengetahui bahwa tingkah laku menggunakan kendaraan bermotor pasti menambah polusi udara. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran disonansi kognitif yang dialami mahasiswa dan cara-cara yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi keadaan disonan tersebut sehingga tingkah laku menggunakan kendaraan bermotor oleh mahasiswa tetap tampil.
Penelitian survey ini bersifat kuantitatif; menggunakan kuesioner dan dilakukan terhadap 40 orang mahasiswa Universitas Indonesia. Sampel diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa UI memiliki pengetahuan yang sangat baik terhadap masalah polusi udara. Mereka juga peduli terhadap kelestarian lingkungan. Akan tetapi ternyata masalah lingkungan bukan merupakan masalah yang penting untuk dinomor satukan penyelesaiannya. Masih banyak hal-hal lain yang menjadi prioritas dibandingkan masalah polusi. Hal tersebut menyebabkan disonansi yang terjadi pada proses kognitif hanyalah berlangsung dalam waktu yang singkat karena keadaan disonan tersebut akan berubah menjadi konsonan dengan cara menambah elemen-elemen kognisi baru dalam proses berpikir mahasiswa.
Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti menyarankan pengukuran aspek-aspek psikologis lain agar mendapatkan gambaran yang lebih mendetil dan menyeluruh dari gejala disonansi kognitif terhadap masalah ini. Aspek-aspek psikologis yang perlu diteliti itu mencakup belief, nilai (value), sikap, dan motivasi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michaell Yose Andersen
"Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Keberadaan BUM Desa tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Namun terdapat kekurangan atau kekosongan hukum dalam pengaturan tentang BUM Desa dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tersebut yakni terkait dengan konstruksi yuridis dari BUM Desa sebagai suatu subyek hukum di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dikarenakan dikarenakan penelitian ini mencoba untuk mengkaji norma hukum yang terdapat dalam peraturan-peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan BUM Desa serta terkait dengan kepailitan badan usaha yaitu Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, BUM Desa merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum, namun dalam perkembangannya BUM Desa dapat menjadi badan usaha yang berbadan Hukum. Kedua, BUM Desa dapat diajukan Pailit berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepalitian dan PKPU.

Village Owned Enterprises (BUM Desa) are business entities whose capital is wholly or partly owned by the village through direct investment originating from separated village assets aimed at the welfare of the community. The existence of BUM Desa is regulated in Law Number 6 of 2014 concerning Villages. However, there is a legal deficiency or vacuum in the regulation regarding BUM Desa in Law Number 6 of 2014 which is related to the juridical construction of BUM Desa as a legal subject in Indonesia. . This study uses a normative juridical research method because this research tries to examine the legal norms contained in the applicable laws and regulations related to BUM Desa and related to bankruptcy of business entities, namely Law Number 6 of 2014 concerning Villages and Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations. The results of the research that has been carried out can be concluded that: First, BUM Desa is a business entity that is not a legal entity, but in its development BUM Desa can become a legal entity. Second, BUM Desa can be filed for bankruptcy based on Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations (Bankruptcy Law and PKPU.)"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library