Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andryan
Malang: Setara Press, 2022
348.02 AND t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Andryan
Abstrak :
Chevron Geothermal & Power Operation Indonesia, merupakan suatu perusahaan terbesar yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi. Dalam proses produksi, perusahaan menyadari bahwa frekuensi resiko kemungkinan terjadi kecelakaan kerja jauh lebih tinggi. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Tetapi frekuensi terjadinya kecelakaan kerja lebih banyak terjadi karena faktor manusia, karen isa manusia yang paling banyak berperan dalam menggunakan peralatan diperusahaan. Oleh karena itu, Chevron GPO-I melaksanakan program pelatihan Behavior Based Safety, yang diharapkan dapat menurun tingkat kecelakaan kerja. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Donald Kirkpatrick yang mempunyai 4 tingkatan untuk mengukur evaluasi pelaksanaan pelatihan, yaitu Reaksi, Pembelajaran, Perilaku dan Hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya yaitu deskriptif, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Sampel yang diambil sejumlah 30 responden dan teknik analisis data dengan menggunakan skala likert. Dari hasil analisis penelitian bahwa pelaksanaan pelatihan behavior Based Safety sangat baik. Karena peserta yang mengikuti pelatihan tersebut menyadari akan pentingnya keselamatan dalam bekerja. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa Chevron GPO-I telah melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu pelatihan Behavior Based Safety perlu dilaksanakan agar kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Chevron Geothermal & Power Operation Indonesia is a big Company moveable that in oil and gas. In the Production Process, the company to realize that risk frequency a possibility consist for more a high of work accident. In general of work accident caused by two factors are human & area. But to consist of frequency work accident caused by human factor, because the human is more a part use tools in company. Therefore Chevron Geothermal & Power Operation Indonesia to accomplish behavior based safety training program, and the hope is can of down the work accident. In the research this, the writer use Donald L Kirkpatrick theory his have four step for to stroll performance training program are reaction, learning, behavior and result. The use research method is with quantitative approach and the kind research is descriptive, the gathering material with quesionare and interview use. The sample to take is 30 respondent and material analysis technic with of likert scale use. And the result of examination analysis that the performance behavior based safety training is very good. Because of training follower is to become conscious will the important safety in work. And the analysis result can to draw a conclusion that Chevron Geothermal & Power Operation Indonesia performance with the need company. Therefore behavior based safety training to obliged performed, so that work accident can the minimize.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dya Pratama Andryan
Abstrak :
Latar Belakang : Aplikasi mHealth menjadi modalitas menjanjikan dalam prevensi sekunder sindrom koroner akut. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi mHealth HARKIT iCare terhadap angka rehospitalisasi dan kepatuhan minum obat. Tujuan : Mengetahui efek penggunaan aplikasi HARKIT iCare dibandingkan dengan layanan standar terhadap angka rehospitalisasi dan kepatuhan minum obat. Metode : Studi ini adalah uji klinis acak tunggal,106 subyek pasien pasca-sindrom koroner akut dirandomisasi dengan permutasi blok acak ke kelompok aplikasi berbasis aplikasi ponsel pintar HARKIT iCare atau layanan standar. Subyek diikuti selama 6 bulan lalu dilihat angka rehospitalisasi dan kepatuhan minum obat menggunakan MMAS-8 sebagai parameter luaran. Hasil : Rehospitalisasi berulang lebih rendah pada kelompok iCare dibandingkan kontrol setelah dilakukan analisis multivariat (2 [3.7%] vs 7 [13.5%], HR 0.11 [IK 95% 0.01-0.98], p=.048). Rehospitalisasi tak terencana lebih rendah pada kelompok iCare dibanding kontrol, tidak berbeda bermakna (13 [24.1%] vs 16 [30.8%], HR 0.73 [IK 95% 0.35-1.53], p=.41). HARKIT iCare berkorelasi pada peningkatan tingkat kepatuhan secara signifikan setelah dilakukan analisis multivariat (16 [30.8%] vs 26 [48.1%], RR 2.37 [IK 95% 1.00-5.61], p=.049). Terdapat peningkatan bermakna secara statistik perbedaan nilai median kepatuhan minum obat berdasarkan MMAS awal dan akhir pada kelompok iCare dibandingkan kontrol (iCare - MMAS awal 6.5 [2-8] akhir 8 [4-8] Δ median = +1.5, p=.000 ; kontrol - MMAS awal 7 [3-8], akhir 8 [5-8], Δ median = +1, p=0.053 ). Kesimpulan Penggunaan aplikasi HARKIT iCare berkorelasi dengan angka rehospitalisasi berulang yang lebih rendah dan peningkatan derajat kepatuhan minum obat diukur dengan peningkatan median MMAS. ......Background Smartphone based mHealth applications is a promising platform for increase adherence to secondary prevention programs post acute coronary syndrome. The aim of this study is to know the impact of smartphone based mHealth applications HARKIT iCare on rehospitalization and medication adherence. Objective To determine the impact of HARKIT iCare apps on secondary prevention compared to standard care on rehospitalization and medication adherence. Method Study was a single blinded randomized clinical trial involving 106 subjects post-acute coronary syndrome. Subjects were randomized by permuted block randomization into HARKIT iCare (intervention) group or standard care. Subjects were followed for 6 months. The outcome of this study was rates of unplanned and recurrent rehospitalization, and also medication adherence by questionnare MMAS-8. Result Recurrent hospitalization occurred fewer in the iCare group compared to control (Adjusted, 2 [3.7%] vs 7 [13.5%], HR 0.11 [CI 95% 0.01-0.98], p=.048). Unplanned rehospitalization also occured fewer in iCare group compared to control, significantly different (13 [24.1%] vs 16 [30.8%], HR 0.73 [CI 95% 0.35-1.53], p=.41). HARKIT iCare related to increased levels of adherence (Adjusted, 16 [30.8%] vs 26 [48.1%], RR 2.34 [CI 95% 1.03-5.33], p=.049). Comparison between pre and post median MMAS was significant for iCare group but not with control group. (iCare - MMAS pre 6.5 [2-8] post 8 [4-8] Δ median = +1.5, p=.000 ; control - MMAS pre 7 [3-8], post 8 [5-8], Δ median = +1, p=.053). Conclusion HARKIT iCare related with fewer recurrent rehospitalization, increase of medication adherence and improvement of median MMAS significantly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library