Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Anindita Wicitra
"ASI merupakan makanan terpenting bagi bayi. Persentase ibu yang menyusui mengalami penurunan meskipun sudah diketahui bahwa ASI banyak manfaatnya. Penelitian sebelumnya telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian ASI pada ibu bekerja, namun hasil penelitian tersebut dirasa belum konklusif. Ibu bekerja sebagai salah satu golongan ibu yang memberikan ASI mempunyai masalah tersendiri yang mempengaruhi lama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi ibu bekerja sebagai pegawai swasta yang berhubungan dengan lama pemberian ASI serta faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan wawancara melalui pengisian kuesioner. Subyek yang diteliliti adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri swasta di beberapa perusahaan swasta di Jakarta dalam jangka waktu Mei 2009 hingga Juni 2009. Penelitian ini melibatkan delapan puluh delapan subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Lalu dilakukan uji statistik Chi-Square yang menunjukan adanya hubungan antara variabel lama pemberian ASI dengan variabel dukungan suami (p=0,001). Serta dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI (p=0,005).
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor dukungan suami dan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI dengan lama pemberian ASI pada ibu pegawai swasta di beberapa perusahaan di Jakarta.

Breastmilk is the best food for babies. Although the advatages of breastmilk are well known, the percentage of breastfeeding mother keep on declining. Prior research had assess factors that could affect breastfeeding period in working mother, but that research was not adequate. The purpose of this research is to know the association between husband support and mother's knowledge about breastfeeding with the length of breastfeeding periode.
The method used in this research is cross-sectional with interview through questionnaire. The samples taken was private employee working mother in some companies in Jakarta from May to June 2009. This research involving 88 subjects that meet the criteria. Researcher test those samples using chi square statistical test to asses the association between breastfeeding periode with husband supports (p=0,001). Researcher using Kolmogorov-Smirnov test that show there is an association between breastfeeding period with mothers knowledge (p=0,005).
Researcher concludes that there is an association between husband support and mother's knowledge about breastfeeding with the length of breastfeeding periode in civil servant mothers in some companies in jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Wicitra
"ABSTRAK
Latar Belakang: terapi injeksi intravitreal bevacizumab monoterapi pasien edema makula diabetik dengan ketebalan makula sentral lebih dari 400 µm dinilai kurang efektif. Kortikosteroid dinilai dapat membantu mencegah progresifitas edema makula diabetik terkait proses inflamasi.
Tujuan: Mengetahui hasil terapi injeksi intravitreal kombinasi bevacizumab dan deksametason dibandingkan dengan injeksi intravitreal bevacizumab monoterapi pada pasien dengan edema makula diabetik derajat sedang hingga berat
Metodologi: penelitian eksperimental randomisasi acak terkontrol dua kelompok yaitu: kelompok dengan terapi intravitreal bevacizumab 1,25mg (kelompok A) dan terapi injeksi intravitreal bevacizumab 1,25mg dan deksametason 0,5mg (kelompok B). Luaran sensitifitas retina, ketebalan makula sentral serta tajam penglihatan dievaluasi pada minggu pertama dan keempat.
Hasil: sebanyak masing-masing 22 orang diteliti di kelompok A dan kelompok B. Median usia pada kelompok A adalah 53,1 + 8,4 dan kelompok B adalah 55,1 + 8. Terdapat perbaikan sensitifitas retina sebanyak 2,1 dB di kelompok A dan 2,03 dB di kelompok B (p=0,673). Perbaikan ketebalan makula sentral didapatkan sebanyak 217µ m pada kelompok A dan 249 µm pada kelompok B (p=0,992). Perbaikan tajam penglihatan dengan koreksi pada kelompok A sebanyak 8,5 huruf dan 7,5 huruf pada kelompok B (p=0,61). Analisis intragroup menunjukkan perbaikan yang signifikan di masing-masing luaran penelitian pada kedua kelompok.
Kesimpulan: Terapi kombinasi bevacizumab dan deksametason menjunjukkan perbaikan secara klinis pada luaran sensitivitas retina, ketebalan makula sentral serta tajam penglihatan dengan koreksi. Perbandingan antara kedua grup tidak signifikan secara statistik. Tren positif tampak kategori adanya kista pada Spectrum Domain Optical Coherence Tomography (SD-OCT) dan pasien dengan Non-Proliferative Diabetic Retinopathy (NPDR).

ABSTRACT
Background: Bevacizumab intravitreal injection therapy in patients with diabetic macular edema (DME) especially with a central macular thickness more than 400 μm is considered ineffective. Corticosteroid addition to the standard therapy can help prevent the inflammation that happens in the progression of diabetic macular edema
Objective: to compare the result of combination of bevacizumab and dexamethasone intravitreal injection with bevacizumab monotherapy in patient with moderate to severe diabetic macular edema.
Methods: randomized controlled trial in two parallel group. Group A received bevacizumab intravitreal 1.25mg in 0.05cc, group B received bevacizumab 1.25mg and dexamethasone 0.5mg. Retinal sensitivity, central macular thickness (CMT) and visual acuity (VA) are evaluated in first and fourth week after injection.
Result: 22 patients from each group were evaluated. Median of age was 53,1+ 8,4 in group A and 55,1 + 8 in group B. Improvement of retinal sensitivity was 2.1dB and 2.03dB in group A and B respectively (p=0,673). There was reduction in CMT about 217µm in group A and 249 µm in group B (p=0,992). Visual acuity (VA) outcomes showed little difference between groups; +8.5 letter and +7.5 letter in group A and group B respectively. Intragroup analysis shows significant differentiation in each outcome in both groups.
Conclusion: combination of intravitreal bevacizumab and dexamethasone clinically improved retinal sensitivity, CMT and VA in patient with DME. There was no statistical difference between in retinal sensitivity, CMT and VA after therapy in both groups. Positive trend was showed especially in patient with cyst appearance in Spectrum Domain Optical Coherence Tomography (OCT) and Non-proliferative Diabetic Retinopathy (NPDR) patient. "
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library