Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Anisa Puspitaningrum
"Garcinia merupakan marga tanaman yang diketahui memiliki potensi sebagai antioksidan. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi tersebut adalah G. daedalanthera Pierre. Berdasarkan penelitian sebelumnya, pada ekstrak etil asetat dan metanol daun G. daedalanthera Pierre memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Pada penelitian ini dilakukan isolasi menggunakan kromatografi kolom untuk ekstrak etil asetat, dan kromatografi kolom vakum untuk ekstrak metanol. Fase gerak yang digunakan adalah n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan kepolaran yang meningkat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan terbesar dimurnikan dengan kromatografi kolom, rekristalisasi, dan KLT preparatif sehingga dihasilkan isolat B. Isolat B diidentifikasi dengan penyemprot DPPH dan AlCl3, serta aktivitas antioksidannya diuji secara kuantitatif. Pada penelitian ini diperoleh isolat B sebesar 21,7 mg dengan nilai IC50 5,82 μg/mL. Identifikasi dengan penyemprot AlCl3 menghasilkan bercak yang berpendar kuning dibawah sinar UV. Analisis spektrum UV-Tampak menunjukkan adanya senyawa aromatis dan ikatan rangkap terkonjugasi. Pada spektrum inframerah menunjukkan adanya gugus –OH, C-H alkana, C=C aromatis, C=O, dan C-O-C.
Garcinia is a genus known that has the potency as an antioxidant. One of the species of Garcinia that has that potential is G. daedalanthera Pierre. Based on previous research, at ethyl acetate and methanol extracts of G. daedalanthera Pierre leaves have a strong antioxidant activity. At this research the ethyl acetate extract was isolated by column chromatography and methanol extract was isolated by vacuum column chromatography. The mobile phase was n-hexane, ethyl acetate, and methanol with increase polarity. Antioxidant activity assay was tested by DPPH method. Fraction with the strongest antioxidant activity was purified by column chromatography, recrystallization, and preparative thin layer chromatography method resulted B isolate. The B isolate was identified by DPPH and AlCl3 sprayer, and its antioxidant activity was tested quantitatively. From this research, 21,7 mg B1 isolate was obtained with the value of IC50 was 5,82 μg/mL. Identification by AlCl3 sprayer resulted yellow phosphorescent under UV ray. UV-Vis spectrum analysis showed aromatic compound and conjugated double bond. At infrared spectrum showed –OH group, C-H alkane, C=C aromatic, C=O, and C-O-C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45393
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anisa Puspitaningrum
"Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat pada industri farmasi, obat asli indonesia, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan. Kemajuan teknologi tersebut membuat pelaku industri dapat memproduksi dalam skala yang besar dan dengan cepat mendistribusikannya ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri. Sifat konsumtif dari masyarakat yang tidak diikuti oleh pemahaman yang baik dalam memilih dan menggunakan produk secara tepat menjadi latar belakang diperlukannya suatu badan yang mengawasi komponen tersebut. Oleh karena itu, didirikanlah Badan Pengawas Obat dan Makanan. Salah satu Direktorat yang berada di Badan POM adalah Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Ditwas NAPZA). Ditwas NAPZA melakukan pengawasan terhadap narkotika, psikotropika, prekursor, dan rokok. Badan POM membutuhkan apoteker untuk mendukung tugas dan fungsinya dalam hal penyusunan kebijakan serta pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan.Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilakukan pada 2 - 24 September 2013 bertujuan untuk mengetahui tugas, fungsi, serta ruang lingkup kegiatan dari Badan POM RI.
Advencement of the technology has brought quick changes at the pharmacy industry, Indonesia tradisional medicines, food, cosmetics, and health instruments. That improvement made the industry can produce products in a huge scale and distribute it into various area, inside and outside country. The consumtive character of society not followed by the good understanding at choosing and using product appropriately had become the reason why we need a corporation to surveillance that component. Therefore, Badan Pengawas Obat dan Makanan have been established. One of the directorates that Badan POM have is directorate surveillance of narcotic, psychotropic, and addictive substance. That directorate did surveillance at the narcotic, psychotropic, and cigarette. Badan POM need pharmacists to supporting its jobs and functions at making policy and controlling the circulation of food and drugs. Pharmacist Internship Program (PIP) conducted on September 2nd - 24th 2013 to knowing the jobs, functions and scope Badan POM."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anisa Puspitaningrum
"Industri farmasi adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam pembuatan dan penyediaan obat yang bermutu. Agar obat yang dihasilkan berkualitas, mempunyai efikasi yang baik, bermutu, aman dan konsisten maka dibutuhkan suatu pedoman bagi industri farmasi tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Salah satu aspek yang diatur dalam CPOB adalah personalia. Apoteker merupakan salah satu sumber daya manusia yang diperlukan dalam proses penerapan CPOB di industri farmasi. Apoteker dituntut untuk mempunyai wawasan, pengetahuan yang luas dan pengalaman praktis yang memadai serta kemampuan dalam memimpin agar dapat mengatasi permasalahan yang ada di industri farmasi. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada 17 Juni – 17 Agustus 2013 Di PT. Kalbe Farma, Tbk. Kawasan Industri Delta Silicon JL M.H. Thamrin Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi Dalam rangka pembinaan terhadap generasi baru di bidang industri farmasi.
Pharmacy industry is one of the facilities that have important role at making and supplying up to standard drug. In order to make drugs that have a good quality, efficacy, up to standard, save, and consistent so guidance for the pharmacy industry about Good Manufacturing Practice (GMP) is needed. One aspect that controlled in GMP is personnel. Pharmacists are one of the human resource needed for applying GMP at the pharmacy industry. Pharmacists are required to have insight, extensive knowledge and good practical experience and ability to lead in order to overcome the problems of the pharmaceutical industry. Pharmacist Internship Program (PIP) conducted on June 17th - August 17th 2013 at PT. Kalbe Farma Tbk. Delta Silicon Industrial Estate Jl. MH Thamrin Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi to develop the new generations in the pharmaceutical industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anisa Puspitaningrum
"Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih efisien, efektif serta terjangkau oleh masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang berperan dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat adalah apotek. Apoteker dituntut meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung baik kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan lain. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilakukan pada 19 Agustus - 30 Agustus 2013 dan 30 September - 25 Oktober 2013 di Apotek Atrika bertujuan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan di masa kuliah serta dapat mempelajari segala kegiatan dan permasalahan yang dihadapi saat bekerja di apotek.
The Indonesia government had committed many efforts to increase the health service and to make it more efficient, effective and also achievable for people. Those Efforts held to increase the health and prosperity of the society. One of the health services that gives role to increasing the health level for society is pharmacy. The Pharmacist that work at the pharmacy required to increase the knowledge, skills, and behaviors in order to carry out the direct interaction to patients either to other health professionals. Pharmacist Internship Program (PIP) conducted on August 19th -August 30th 2013 and September 30th - October 25th 2013 at the Atrika Pharmacy to apply the knowledge they have obtained during the lecture time and to study about all the activities and problems involved during working at the pharmacy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library