Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ansyori
"Demam Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. Kasus demam Chikungunya di Kecamatan Limo selama bulan november 2011 - Januari 2012 tercatat sebanyak 193 kasus. Salah satu manajemen demam Chikungunya adalah pengendalian vektor. Ada beberapa alternatif kegiatan yang bisa dilakukan dalam pengendalian vektor demam Chikungunya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prioritas kriteria dan alternatif kegiatan pengendalian vektor dalam manajemen demam Chikungunya di Kecamatan Limo Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis perbandingan berpasangan antar elemen yang dilakukan 10 informan expert.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang menjadi pertimbangan prioritas dalam memilih alternatif kegiatan pengendalian vektor adalah lingkungan (0,357), prioritas kedua kelembagaan (0,252), kemudian sosial (0,226), selanjutnya ekonomi (0,092) dan prioritas paling akhir adalah teknologi (0,073), sedangkan alternatif kegiatan pengendalian vektor yang menjadi prioritas utama adalah gerakan 3M (0,482), prioritas kedua adalah pengelolaan barang bekas (0,282), selanjutnya larvasida (0,143) dan prioritas terakhir adalah pemberantasan nyamuk dewasa (0,093).

Chikungunya fever is a disease caused by Chikungunya virus and is transmitted through the bite of Aedes sp. Chikungunya fever cases in the District Limo during November 2011 - January 2012, there were 193 cases. One of Chikungunya fever management is vector control. There are several alternative activities that can be done in vector control.
This study aims to analyze the priority criteria and alternative vector control activities in the management of Chikungunya fever in the District of Limo, Depok. This study is an analytical study by using Analytical Hierarchy Process (AHP) to analyze the pairwise comparisons between elements that done by 10 expert informants.
The results showed that the criteria to be considered a priority in choosing alternative vector control activities are environmentally (0,357), second priority is institutional (0,252), and social (0.226), further economic (0.092) and the last priority is technology (0,073), for the alternative vector control activities, the top priority is the movement of 3M (0,482), second priority is the management of used goods (0.282), further of larvicides (0.143) and the last priority is the eradication of adult mosquitoes (0.093).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Mirza Ansyori
"Suidae (babi) merupakan salah satu Artiodacyla yang telah berhasil berkembang biak di Indonesia, dengan persebaran yang hampir ada di seluruh kepulauan di Indonesia. Pada beberapa masyarakat tradisional, binatang ini merupakan salah satu binatang buruan untuk dimanfaatkan sebagai makanan. Kehadiran binatang ini telah ada semenjak masa pliosen (?), sehingga pada masa Prasejarah baik pada masa Pleistosen dan Holosen, binatang ini diperkirakan telah menjadi salah satu bagian dari ekosistem yang ada di lingkungan hidup manusia pada masa lalu. Kedekatan habitat binatang ini dengan manusia menimbulkan kemungkinan mengenai adanya pemanfaatan binatang ini oleh manusia pada masa Prasejarah, khususnya masa berburu dan mengumpulkan makanan. Bukti mengenai adanya kemungkinan pemanfaatan binatang ini oleh manusia prasejarah tercermin pada ditemukannya spesimen tinggalan binatang ini pada beberapa situs arkeologi yang mewakili masa prasejarah. Song Terus merupakan salah satu situs arkeologi yang diteliti secara intensif berkaitan dengan pemanfaatan gua ini sebagai teinpat hunian pada oleh manusia pada masa lalu. Pada situs ini ditemukan beberapa artefak dari tulang dan gigi binatang, batu, dan artefak dari cangkang kerang. Sisa-sisa binatang ditemukan pada hampir semua lapisan gali, dan terdiri atas binatang-binatang besar maupun kecil. Salah satu binatang besar yang ditemukan adalah Suidae. Bukti mengenai pemanfaatan binatang ini oleh manusia harus ditelusuri berkaitan dengan jejak-jejak yang tertinggal pada spesimen temuan. Identiflkasi terhadap pemanfaatan terhadap binatang disitus ini dibagi atas pemenfaatannya sebagai makanan, dan sebagai material pembuatan alat berkaitan dengan upaya perolehannya diperlukan informasi mengenai variasi-variasi berkaitan dengan jenis kelamin, umur dan jenis-jenis spesies secara kuantitatif, sehingga dapat ditemukan adanya pola kecenderungan pemilihan binatang ini sebagai binatang buruan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kms. Subhan Ansyori
"Tesis ini membahas mengenai Notaris Pengganti yang memiliki rangkap jabatan sebagai direktur suatu perseroan terbatas. Pasal 17 jo Pasal 33 ayat 2 Undangundang Jabatan Notaris telah melarang mengenai rangkap jabatan ini baik bagi Notaris, Notaris Pengganti dan Pejabat Sementara Notaris. Jabatan rangkap ini dilarang oleh undang-undang untuk menghindari benturan kepentingan antara diri Notaris dengan kliennya terkait akta yang dibuatnya. Metode Penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian yang mengacu kepada peraturan peraturan tertulis atau hukum positif serta bahan hukum lainnya yang berkaitan dengan permasalahan. Akta yang dibuat atas suatu pelanggaran Undang-Undang Jabatan Notaris ini menjadi tergradasi sebagai akta yang memiliki kekuatan di bawah tangan karena Notaris Pengganti yang bersangkutan telah membuat akta tanpa kewenangan dengan melakukan suatu perbuatan melawan hukum. Majelis Pengawas Notaris sebagai garda terdepan dalam menegakkan Undang-Undang Jabatan Notaris memiliki peranan besar dalam menangani kasus rangkap jabatan ini terutama dalam pemberian sanksi tegas terhadap Notaris Pengganti yang bersangkutan serta memperbaiki sistem dalam mengambil keputusan mengenai pengangkatan seorang Notaris Pengganti. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu diberikan sanksi tegas kepada Notaris dan Notaris Pengganti yang bersangkutan dan memperketat mengenai aturan mengenai pengangkatan Notaris Pengganti.

This thesis will discuss about substitute notary with double professions as a director of a limited company. Paragraph 17 in conjuction with paragraph 33 clause 2 of the law of the role of the notary forbide double professions for a notary, for a substitute notary and for an ad-interim notary. Double professions is prohibited by law to avoid conflict of interest between a notary and her or his client in regard to notarial deed or act is about to be made. Normative juridical approach is a research metode that refers to written laws or positive laws, and other legal materials relating to case in concern. A notarial deed or act made in violation of the law of the role of the notary is degraded into private agreement deed because the substitute notary produces this deed beyond his authority and acts against the interest of law. Notary supervisory board as the guard of laws of the role of notary, has important roles to handle cases of double profession, especially in relation to sanction imposed on a substitute notary involved, and to improve the system of appointment of a substitute notary. This thesis recommends the necessity of strong sanction to a notary or a substitute notary involved in double professions, and the tightening of laws related to appointment of substitute notary.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T43079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library