Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Anton Purkon Patoni
"Merawat anak leukemia merupakan pengalaman kehilangan pada ibu . Kesenjangan antara harapan dan kenyataan ditambah kondisi relapse menyebabkan ibu mengalami dukacita kronis (Chronic sorrow) dan mempengaruhi perawatan kepada a naknya. Penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif ini bertujuan menggali pengalaman ibu merawat anak penderita LLA yang mengalami relapse. Wawancara mendalam pada 10 partisipan dan analisis data dengan Metode Colaizzi, menghasilkan tujuh tema salah satunya adalah perjuangan yang sia sia-sia. Ibu berjuang keras dan mengorbankan segalanya untuk menyembuhkan anaknya. Namun, saat anak mengalami relaps, perjuangan mereka menjadi sia sia-sia dan mereka harus berjuang kembali. Rasa takut kehilangan anak semakin men ingkat, terutama setelah melihat kegagalan pengobatan orang lain. Meski begitu, ibu akhirnya menerima keadaan dan memilih untuk melanjutkan pengobatan anak mereka. Mereka mengumpulkan kekuatan dan harapan untuk menghadapi penderitaan ini, menyadari bahwa melanjutkan pengobatan adalah yang terbaik untuk anak mereka. Perawat diharapkan dapat berkolaborasi dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkesinambungan pada anak dan orang tua tua.
Caring for a leukemic child is an experience of loss for the mother. The gap between expectations and reality plus the relapse condition causes mothers to experience chronic sorrow and affects the care of their children. This descriptive phenomenological qualitative research aims to explore the experience of mothers caring for children with relapsed leukemia. In-depth interviews with 10 participants and data analysis using the Colaizzi Method, resulted in seven themes, one of which was a futile struggle. Mothers struggle hard and sacrifice everything to cure their children. However, when the child relapses, their struggle becomes futile and they have to fight again. The fear of losing their child increases, especially after seeing other people's treatment failures. Even so, mothers eventually accept the situation and choose to continue their child's treatment. They gather strength and hope to face this suffering, realizing that continuing treatment is best for their child. Nurses are expected to collaborate in providing comprehensive and continuous nursing care to children and parents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anton Purkon Patoni
"Perkembangan teknologi kesehatan mampu meningkatkan derajat kesehatan anak, termasuk perbaikan kondisi kesehatan pada anak penderita penyakit kronis seperti gagal ginjal. Hemodialisis menjadi salah satu terapi pengganti ginjal yang dilakukan pada anak penderita penyakit ginjal kronis (PGK), sehingga mereka memiliki harapan hidup yang lebih panjang. Namun, anak penderita PGK yang menjalani hemodialisis tetap memiliki keluhan terkait kesehatannya yang memerlukan penanganan keperawatan. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran aplikasi Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) pada asuhan keperawatan pada pasien anak penderita gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. TOUS memiliki tiga komponen utama: gejala yang dirasakan, faktor yang memengaruhi, dan performa yang dihasilkan. Teori TOUS meskipun memiliki kekurangan, mampu membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistik, khususnya pada anak penderita GGK yang menjalani hemodialisis, jika diterapkan pada populasi anak yang tepat. Masalah yang sering ditemui pada anak PGK adalah rasa haus. Aplikasi Evidence-Based Nursing Practice (EBNP) menggunakan desain quasi experimental pre-post test in one group menunjukkan bahwa mengunyah permen karet rendah gula (Xylitol) efektif dalam menurunkan tingkat rasa haus pada anak penderita GGK yang menjalani hemodialisis.
The development of health technology has significantly improved the health status of children, including enhancing the condition of children with chronic diseases such as kidney failure. Hemodialysis is one of the renal replacement therapies administered to children with chronic kidney disease (CKD), providing them with a longer life expectancy. However, children with CKD undergoing hemodialysis still experience health-related complaints that require nursing care. The aim of this final scientific work is to describe the application of the Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) in the nursing care of pediatric patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis. TOUS has three main components: the symptoms experienced, the influencing factors, and the resulting performance. Although TOUS has its limitations, it can assist nurses in providing holistic nursing care, especially for children with CKD undergoing hemodialysis, when applied to the appropriate pediatric population. A common issue encountered in children with CKD is thirst. The application of Evidence-Based Nursing Practice (EBNP) using a quasi-experimental pre-post test design in one group showed that chewing sugar-free gum (Xylitol) is effective in reducing the level of thirst in children with CKD undergoing hemodialysis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library