Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apung Sumengkar
"Studi ini mencoba memahami bagaimana logika dominan dinamis dirangsang dan mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengupayakan kesesuaian strategis dinamis. Beberapa ahli percaya bahwa internasionalisasi dapat meningkatkan daya saing dan prospek kelangsungan hidup Usaha Kecil Menengah (UKM) (Zhou dan Wu 2014; Lee et al. 2012) . Sarjana lain telah mengidentifikasi tiga (3) faktor kunci yang mempengaruhi internasionalisasi UKM, yaitu (a) konteks institusional (Li, 2013), (b) kapabilitas dinamis spesifik pemilik (Chittoor, et al., 2017), dan (3) kapabilitas dinamis organisasi (Mudalige et al, 2018). Namun, penelitian yang mengkaji interaksi dinamis antara ketiga faktor tersebut terhadap kinerja internasionalisasi UKM masih terbatas, terutama dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia. Kajian ini dimaksudkan untuk mengisi gap penelitian tersebut dengan mengukur pengaruh konteks institusional, kapabilitas dinamis spesifik pemilik, dan kapabilitas dinamis organisasi terhadap kinerja ekspor UKM Indonesia. Hasil empiris dari 88 usaha kecil pengekspor di Indonesia menunjukkan bahwa kapabilitas dinamis organisasi sangat dipengaruhi oleh konteks kelembagaan, terutama regulasi pemerintah dan dukungan budaya. Sementara itu, kapabilitas dinamis spesifik pemilik secara empiris terbukti tidak dipengaruhi oleh konteks kelembagaan dan perlu dimediasi oleh kapabilitas dinamis organisasi untuk mempengaruhi kinerja. Terakhir, kinerja UKM pengekspor terbukti secara langsung dipengaruhi secara signifikan oleh konteks kelembagaan dan kapabilitas dinamis organisasi.
......This study attempts to understand the impact of institutional context and dynamic capabilities to the performance of Indonesia SMES International Business. Some scholars believed that internationalization could enhance Small Medium Enterprises (SME) competitiveness and survival prospects (Zhou and Wu 2014; Lee et al. 2012). Other scholars have identified three (3) key factors affecting internationalization of SMEs, which are (a) institutional context (Li, 2013), (b) the owner specific dynamic capabilities (Chittoor, et al., 2017), and (3) the organization dynamic capabilities (Mudalige et al, 2018). However, there are limited research that study the dynamic interaction between these three factors to SME internationalization performance, especially with the context of emerging economies like Indonesia. This study intended to fill the research gap by measuring the interaction of institutional context, owner specific dynamic capabilities, and organization dynamic capabilities to the export performance of Indonesian SMEs. Empirical results from 88 exporting small business in Indonesia showed that organization dynamic capabilities are significantly influenced by institutional context, mainly government regulations and cultural support. Meanwhile, owner specific dynamic capabilities are empirically proven not influenced by institutional context and needs to be mediated by organization dynamic capabilities to influence performance. Finally, the performance of the exporting SMEs is proven to be significantly influenced directly by institutional context and organization dynamic capabilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apung Sumengkar
"Era keemasan ekonomi industri telah berakhir, saat ini dunia bisnis global sedang memasuki era ekonomi informasi. Di era ekonomi industri, perusahaan yang dapat memenangkan persaingan ialah perusahaan yang memiliki modal tangible (berwujud) yang paling optimal. Di era ekonomi informasi, perusahaan yang akan memenangkan persaingan bisnis ialah perusahaan yang memiliki modal intangible (tidak berwujud), yaitu pengetahuan, paling optimal.
Selain itu, dampak langsung dari era ekonomi informasi, ialah meningkatnya jumlah informasi dan pengetahuan yang dikuasai oleh masyarakat. Hal ini menyebabkan konsumen memiliki banyak sekali pilihan produl/jasa dari berbagai macam perusahaan diseiuruh dunia. Konsumen saat ini memiliki power yang sangat besar jika dibandingkan dengan konsumen pada era sebelumnya. Konsumen saat ini dapat membandingkan produk/jasa yang dikeluarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, sehingga mereka dapat memilih produk yang paling optimal menurut mereka. Hal ini menyebabkan iklim persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, karena tiap perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan produk/jasa yang optimal agar konsumen terus membeli produk/jasa mereka.
Fenomena yang sama juga terjadi di industri konsultan. Sebuah perusahaan konsultan dituntut untuk terus menciptakan dan menguasai pengetahuan-pengetahuan baru agar dapat mempertahankan klien mereka. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem manajemen pengetahuan yang dapat membantu perusahaan untuk dapat menciptakan dan menguasai pengetahuan baru.
Skripsi ini membahas mengenai proses perancangan sistem manajemen pengetahuan. Skripsi ini dimulai dengan mengumpulkan data mengenai strategi bisnis dan posisi penguasaan pengetahuan perusahaan melalui kuesioner. Lalu kemudian dilakukan proses analisis infrastruktur pendukung untuk mengetahui kesiapan perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen pengelahuan dilihat dari infrastruktur yang mereka miliki. Setelah itu, dilakukan proses identifikasi proses bisnis, aset pengetahuan dan dokumen yang ada untuk kemudian dirancang proses bisnis dan infrastruktur yang dapat mendukung berjalannya sistem manajemen pengetahuan. Hasil pengolahan data kemudian dianalisis. Hasil akhir dari skripsi ini adalah berupa usulan rancangan sistem manajemen pengetahuan Metodologi perancangan sistem manajemen pengetahuan yang dilakukan menggunakan metodologi yang dikembangkan oleh Amrit Tiwanna.

The golden age of industrial economy had come to an end. Today our global business environment is entering a new era, infonnation economy era. In the industrial economy, companies that won the competition are companies that have an unlimited capital of tangible assets. But, in the information economy era, companies that will win the competition are companies that have unlimited capital of intangible assets or knowledge.
Besides that, a direct impact of this era, is the increasing amount of information and knowledge of the society. This phenomenon will also cause the consumer to have so many option of products/services. This kind of consumer will have greater power if compared by the consumer in the last era. Consumer nowadays can directly compare productslservices that produced by this company with the products/services produced by another compay, so that they can choose the right product according to their needs This situation will cause a very competitive business environment, because every company will struggle to produce the best products/services to make the consumer buy their products/services.
The same phenomenon also happens in the consultancy industry. To retain their client, a consultant company is obliged to continually create and master new knowledge. Because of that, this kind of company need a new management system that can help the company to continually create and master new knowledge.
This linal paper is about the design process of a knowledge management system. This script start by compiling data about the company?s business strategy and their position on mastering knowledge. Then, an analysis process on the existing infratsructure is conducted to identify the readiness of the company to conduct this knowledge management system. After that, an identification process on business process, knowledge assets and document assets are conducted. So that a knowledge management system can be designed. The result for this paper are a recommendation of knowledge management process for the company. The methodology used in this paper are the methodology developed by Amrit Tiwanna.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library