Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardiles
"ABSTRAK
SS 304 adalah material yang saat ini banyak digunakan sebagai pipeline
dan juga material coloumm vessel. Namun, pada pengaplikasiannya material ini
banyak mengalami kegagalan SCC dalam lingkungan NaCl.Pengaruh tegangan
terhadap kerentanan korosi retak tegang SS 304 dalam Lingkungan NaCl
dilakukan dengan metode bent beam dengan variasi tegangan 30%, 40%, dan 50%
dari tegangan luluh ( yield stress ). Pengujian dilakukan dengan salt spray selama
4 minggu dan dilakukan dye penetrant test untuk melihat keberadaan retak.
Pengamatan mikrostruktur dilakukan untuk verifikasi hasil pengujian dye
penetrant test. Perilaku korosi diamati melalui polarisasi linear dan metode weight
loss. Retak tidak terjadi pada setiap aplikasi tegangan. Namun, kerentanan
terhadap korosi retak tegang ditentukan dengan densitas pitting pada setiap
tegangan aplikasi. Semakin besar tegangan aplikasi maka densitas pitting akan
semakin meningkat dan kerentanan terhadap korosi retak tegang juga semakin
meningkat. Korosi yang terjadi pada SS 304 adalah pitting corrosion yang
ditandai dengan hasil polarisasi linear dan weight loss yang laju korosinya sangat
kecil.Pengamatan struktur mikro menunjukkan terdapatnya pitting pada setiap
tegangan aplikasi.

ABSTRACT
SS 304 is material that mostly used as pipeline and coloumn vessel. This
material mostly failed because SCC when it is aplicated in NaCl environment.
Effect of applied stress on stress corrosion cracking susceptibility can be
examined with two point loaded bent beam method with variation of applied
stress are 30%, 40%, and 50% of yield stress. Sample is examined in salt spray for
4 weeks and dye penetrant test is done to see existance of retak. Beside that,
microstructure examination is done to verificate the result of dye penetrant test.
Corrosion behavior can be observed with linear polarisation and weight loss
method.Based on examination result, crack is absence in each applied stress.
Susceptibility of stress corrosion cracking can be determined with density of
pitting. Pit morfology show high density when SS 304 subject to high applied
stress. Type of corrosion in SS 304 is pitting corrosion. Linear polarisation and
weight loss show low corrosion rate. Microstructure observation show existence
of pitting in each applied stress."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42185
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marco Ardiles
"Mesin bantu pada kapal berfungsi untuk menyediakan tenaga guna menggerakan generator penghasil utama listrik pada kapal. Melihat pentingnya peran dari Auxiliary Engine ini maka perlu diperhatikan perawatan mesin agar terhindar dari kegagalan. Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Plan Maintenance System PMS merupakan sistem perawatan terencana yang dilakukan berkala untuk mengurangi tejadinya kegagalan dan mempermudah dalam memantau kinerja mesin. Pada penelitian ini dilakukan analisa menggunakan metode FMEA Failure Mode and Effetcs Analisys dengan menghitung nilai RPN Risk Priority Number beberapa komponen penting pada Auxiliary Engine. Berdasarkan hasil dari analisa tersebut dapat dijadikan acuan dalam merancang PMS Plan Maintenance System. Hasil rancangan PMS Plan Maintenance System ini direkomendasikan penulis untuk diterapkan dalam perawatan mesin bantu pada Kapal Tipe K.

Auxiliary Engine on a ship has function to supply power for moving a generator which produce the electricity. Base on its function, it need to be concerned over the treatment of the Auxiliary Engine in order to avoid failures. Maintenance in industrial field is one of important factor to support the production process for increasing competitiveness in the market. PMS Plan Maintennace System is a periodical maintenance system which planned to decrease failures of the engine and make people easier to monitor its peformance. In this research, some components on Auxiliary Engine will be analyzed by FMEA Failure Mode and Effetcs Analisys metode and calculate RPN Risk Priority Number to know which one the most effect failure of Auxiliary Engine. Based on the result, researcher designed PMS Plan Maintenance System to applied in Auxiliary Engine's maintenance system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S70086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library