Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arianto
"Tahapan konstruksi ketika pembangunan jembatan cable-stayed akan berpengaruh terhadap analisis strukturnya. Respon struktur yang dihasilkan ketika analisis dilakukan secara langsung (jembatan utuh) tanpa memperhitungkan tahapan konsturksi akan berbeda dengan analisis sequential sesuai dengan tahapan konstruksinya.
Tulisan ini akan membandingkan hal tersebut. Untuk itu, analisis sequential perlu dilakukan sesuai tahapan konstruksi yang dilakukan. Gaya kabel prategang yang diberikan akan berbeda antara analisis langsung dengan analisis sequential. Gaya tersebut tergantung boundary condition yang ingin dicapai. Gaya dalam kabel prategang, gaya dalam momen lentur gelagar serta gaya dalam momen lentur pylon berubah-ubah setiap tahapan konstruksinya.
Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan respon struktur yang dihasilkan oleh analisis langsung dan analisis sequential. Perbedaan ini memiliki nilai maksimum sebesar 19,15% untuk gaya penarikan kabel, 3,27% untuk gaya dalam kabel pada saat jembatan utuh, dan 163,04% untuk gaya dalam momen lentur gelagar.

Applied construction stages in cable-stayed bridge construction will affect its structure analysis. The resulting structural response when the analysis is done by direct analysis (full structure) without considering the staging will be different with sequential analysis prior to its construction stage.
This paper will compare the result. Therefore, the analysis needs to be carried out according to the given sequential stages. Applied cable pretension forces will be different between direct and sequential analysis. The pretension forces depend on the boundary conditions need to be fulfilled. Cable's internal tension forces, girder's and pylon's bending moment change in every phase in construction stage.
The results show that there are differences between direct and sequential analysis. The differences have maximum value 19,15% for cable’s pretension force, 3,27% for cable's internal tension force when the member of the bridge is full, and 163,04% for bending moment at girder.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianto
"ABSTRAK
Pada percobaan frekuensi sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa hasil pengujian memiliki perbedaan dengan perkiraan gaya dalam aksial menggunakan pendekatan teoritis. Perbedaan ini berkaitan dengan banyak faktor yang disimplifikasi ketika pendekatan teoritis dilakukan.
Penelitian pada tulisan ini akan melihat pengaruh dari bentuk penampang yang digunakan sebagai elemen suspender pada jembatan pelengkung ketika pengujian frekuensi dilakukan untuk mengukur gaya dalam aksial.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pengukuran gaya dalam aksial dengan hanya menggunakan teoritis memiliki perbedaan atau simpangan dengan hasil pengujian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pendekatan axially loaded beam lebih mendekati keadaan sesungguhnya, dengan menggunakan momen inersia sumbu lemahnya, dimana memiliki persentase perbedaan yang terkecil. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa penempatan sensor pada benda uji harus diletakkan pada disisi benda uji yang ditahan, agar hasil tidak misleading.

ABSTRACT
In similar frequency based testing that have been performed before, stated that the experiment result had differences with theoretical approach in order to estimate an element tension force. These differences related to several factor which had been
simplified when theoretical approach was conducted.
The objective of this research is, to analyze the influence of cross section shape for estimating tension force on suspender element of tied-arch bridge with frequency testing.
The results show that theoretical tension force differs from experimental one. The results also show that axially loaded beam?s approach is closer with actual result with lowest difference in persentage, when moment inertia at weak axis being used. This research also found that sensor have to be placed at the side, where the object is restrained, so there is no misleading data.
"
2016
T44824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal atas pengelolaan Piutang PBB-P2 di Kabupaten Majene berdasarkan 5 Unsur SPI COSO. Pemerintah Kabupaten Majene mendapat kewenangan dari Pemerintah Pusat dalam melakukan pengelolaan Piutang PBB-P2 sejak tahun 2014. Dalam praktiknya mengalami kendala diantaranya jumlah Piutang PBB-P2 macet mencapai 61,29% dari total piutang PBB-P2 berdasarkan klasifikasi umur piutang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Berdasarkan wawancara dengan 2 Narasumber dan hasil kuesioner yang disebarkan kepada 5 Responden, menunjukkan hasil bahwa sistem pengendalian internal BAPENDA Kabupaten Majene dalam pengelolaan Piutang PBB-P2 belum efektif dengan adanya kelemahan pada unsur lingkungan pengendalian dan pemantauan. Selain itu, hal yang menjadi penghambat pelaksanaan pengendalian internal adalah kepatuhan wajib pajak yang rendah karena kurangnya informasi yang memadai mengenai Piutang PBB-P2, dan perhitungan Piutang PBB-P2 yang kurang akurat karena tidak didukung dengan rincian yang jelas dan belum adanya pemutakhiran NJOP

This study aims to evaluate the effectiveness of the internal control system for the management of PBB-P2 Receivables in Majene Regency based on the 5 Elements of COSO's SPI. The Majene Regency Government has received authority from the Central Government in managing PBB-P2 Receivables since 2014. In practice, it has experienced obstacles including the number of non-performing PBB-P2 receivables reaching 61.29% of total PBB-P2 receivables based on the age classification of receivables. This research was conducted using a qualitative descriptive method with a case study method. Based on interviews with 2 informants and the results of questionnaires distributed to 5 respondents, the results show that the internal control system for the Majene District BAPENDA in managing PBB-P2 receivables has not been effective due to weaknesses in the control and monitoring environment elements. In addition, things that hinder the implementation of internal control are low taxpayer compliance due to a lack of adequate information regarding PBB-P2 Receivables, and the inaccurate calculation of PBB-P2 Receivables because it is not supported with clear details and there is no NJOP update."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Arianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengungkapan informasi non keuangan dan pengaruh strategi prospector, defender, dan analyzer terhadap tingkat pengungkapan informasi non keuangan dengan variabel kontrol jenis industri, umur perusahaan, struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan. Penelitian juga menguji apakah tingkat pengungkapan informasi non keuangan memiliki pengaruh terhadap abnormal return dengan variabel kontrol yaitu ROE dan PBV. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel penelitian yaitu 819 laporan tahunan perusahaan tahun 2014-2015 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi prospector memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan informasi non keuangan. Namun strategi defender memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengungkapan informasi non keuangan. Penelitian juga menyimpulkan bahwa tingkat pengungkapan informasi non keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal return. Namun ROE memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap abnormal
return. PBV memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap abnormal return.

The aim of this study is to examine the level of non-financial information disclosure and impact of strategy of prospector, defender, and analyzer to level of non-financial information disclosure with control variable industry types, age, ownership structure, and size. This research also study about the level of non-financial information disclosure that effect to abnormal return with control variable ROE and This research is quantitative with sample 819 annual report from 2014-2015 listed on Indonesia Stock Exchange. The research concludes that prospector strategy has positive effect on level of non-financial information disclosure. Otherwise, defender strategy has negative effect on level of non-financial information disclosure. The research also concludes that level of non-financial information disclosure affects positive significantly to abnormal return. ROE has positive effect but not significant to abnormal return. Research finds out that PBV has significantly negative effect on abnormal return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Prahadi Arianto
"Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi Baru yang dikenal dengan istilah internet. Peluang bisnis melalui internet menyebabkan banyak berdirinya perusahaan-perusahaan internet, dimana salah satu diantaranya adalah PT. Kompas Cyber Media (PT. KCM), yang meluncurkan Kompas.com pada bulan Agustus 1998. Kompas.com merupakan lengan komersil kompas internet atau kompas on-line, dimana selain harian Kompas juga terdapat link untuk sejumiah harian lain, majalah dan tabloid terbitan Grup Kompas Gramedia. Sebagai market leader, PT. KCM harus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan keunggulan bersaing perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan PT.KCM dalam mengelola web site-nya serta menjelaskan strategi yang digunakannya untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang dianggap ahli dalam masalah yang diteliti, dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi yang harus diambil.
Guna mengembangkan strategi bersaing dilakukan analisis AHP yang terdiri dari satu hirarki utama dan tiga sub hirarki. Hasil pemrosesan pendapat gabungan para responden dengan metode AHP ini adalah strategi biaya rendah, dengan pilihan utama melakukan peningkatan teknologi untuk menekan biaya. Dengan landasan strategi biaya rendah dan penekanan kegiatan peningkatan teknologi selanjutnya dapat dikembangkan produk dan langkah pemasaran sesuai dengan strategi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Partiwi Arianto
"ABSTRAK
Dalam tesis ini saya akan memaparkan corak hubungan pria dan wanita Afro-Amerika dalam kehidupan keluarga sebagaimana terungkap dalam keempat karya-karya penulis wanita Afro-Amerika, Alice Walker dan Toni Morrison. Pada umumnya keempat novel itu mengungkapkan hubungan yang tidak serasi; pria kulit hitam cenderung menekan wanita dalam keluarga.
Alice Walker dan Toni Morrison adalah dua diantara penulis Afro-Arerika yang terkenal sejak tahun 1970, malahan Alice Walker mendapat Pulitzer Prize for Fiction tahun 1983, Toni Morrison mendapat National Book Critics Awards (Mari Evans, 1984 :370).
Penulis-penulis wanita Afro-Amerika myenyuarakan kesadaran akan ketidakadilan dan diskriminasi ras serta diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, yang mereka alami, baik dari masyarakat kulit putih Amerika yang dominan, maupun dari sesama kulit hitam, di dalam komuniti Afro-Amerika sendiri. Sejak abad ke delapan belaspun, kaum wanita Afro-Amerika telah menulis sajak, catatan harian, pengalaman-pengalaman yang berisi nilai-nilai budaya Afrika yang ada dalam kehidupan mereka seperti misalnya: Lucy Terry Prince, Phillis Wheatley, Ann Plato, dan Harriet E.Wilson 1).
Di dalam tulisan-tulisan tersebut, mereka makin sering mengungkapkan kondisi mereka yang menyedihkan, terutama dalam hubungan mereka dengan para pria dalam keluarga, seperti ayah, suami dan saudara lelaki. Hubungan mereka dengan kaum pria tampak sebagai penekanan, karena anggapan pria kulit hitam bahwa wanita lebih rendah kedudukannya, seperti yang diungkapkan oleh penulis wanita Maya Angelou.
If we look out of our eyes at the immediate world around us, we see whites and males in dominant rules (Angelou, in Claudia Tate, 1981: 2).
Pandangan tentang dominasi pria (kulit putih maupun kulit hitam) yang menyebabkan penderitaan terhadap kaum wanita Afro-Amerika semakin sering tampak dalam karya-karya fiksi yang ditulis oleh kaum wanita Afro-Amerika sendiri. Mereka berusaha untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran kaumnya dan ternyata memang hal inilah yang ingin mereka baca. Hal itu menunjukkan adanya kesadaran akan kondisi mereka serta adanya kebutuhan untuk memperbaiki kondisi tersebut."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Arianto
"UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOS1AL DAN 1LMU POL1T1K
PROGRAM PACASARJANA
PROGRAM STUDIILMU ADMINISTRAS1
KEKHUSUSAN ADMTNISTRASI DAN KEBIJAKSANAAN BISNIS
ABSTRAK
ERY ARIANTO
3996232292
ANAUS1S PRESTASI PENYALURAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL
DAN KOPERASI
Xiii+ 112 Halaman + 20 Tabel + 1 Gambar
Daftar Pustaka : 23 Buku, 10 lain-lain (1982 - 2001)
Studi ini bertujuan untuk menganalisa prestasi penyaluran kredit kepada usaha kecil dan koperasi yang dilaksanakan oleh PT. Jamsostek (Persero) dimana sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebijakan pemerintah dalam hal menyisihkan sebagian labanya untuk dimanfaatkan oleh usaha kecil dan koperasi. Pemerintah mengharapkan BUMN dapat melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi, antara lain dengan alasan sebagai berikut:
1. Dalam rangka mendorong kegairahan dan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, meratakan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Adanya potensi yang relatif besar dalam pengembangan usaha kecil dan koperasi.
3. BUMN mempunyai kemampuan untuk melakukan pembinaan/bimbingan dalam permodalan, pemsaran, dan peningkatan sumber daya manusia.
PERPUSTAKAAN PUSAlH
UNIVERSI1AS INDONESIA I
r
4. BUMN diharapkan menyisihkan labanya sebesar 1 - 3 % untuk dimanfaatkan oleh usaha kecil dan koperasi, sehingga pengembangan usaha kecil dan koperasi dapat tercapai.
Penelitian ini memfokuskan perhatian pada masalah prestasi penyaluran kredit kepada usaha kecil dan koperasi sekaligus dapat mengetahui keinginan dari usaha kecil dan koperasi atas penyaluran kredit dari PT. Jamsostek (Persero) tersebut, Dengan demikian, pihak BUMN dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan untuk melakukan evaluasi kinerjanya.
Pelaksanaan pembinaan dilakukan mulai tahun 1991. Penelitian ini dibatasi hanya berdasarkan data tahun 1995 - 2000. Selama lima tahun terdapat 1.857 unit/mkra binaan yang berada dibawah pembinaan PT. Jamsostek (Persero) yang tersebar di 16 propinsi seluruh Indonesia. Dengan berbagai pertimbangan, penelitian hanya memfokuskan pada tiga propinsi, Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Pembatasan ini sengaja dilakukan karena tiga propinsi tersebut diperkenalkan sistem mitra binaan ini dalam waktu yang hampir bersamaan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Pertama menyusun analisis berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari tiga propinsi sejak tahun 1995-2000. Data tersebut disusun berdasarkan jumlah besarnya pinjaman dana, sisa pinjaman dana yang tidak/belum terlunasi, kondisi mitra binaan terhadap pinjamannya (lancar, kurang lancar, lunas, macet dan ragu-ragu). Kedua, disebarkan sejumlah kuestioner yang dimintakan pendapat dan pandangan mitra binaan yang berada di tiga propinsi, untuk rnengevaluasi pembinaan yang
telah diberikan BUMN, termasuk di dalamnya harapan mitra binaan terhadap sistem pembinaan yang diharapkan dapat mereka terima.
Hasilnya, sebagian pinjaman termasuk dalam kategori macet. Jika dilihat alasan dan persepsi dari mitra binaan, mungkin saja hal ini terjadi karena terdapat perbedaan persepsi tentang sistem pembinaan yang dilakukannya. Walaupun yang dimaksud dengan pembinaan tidak melulu dengan pemberian pinjaman, tetapi termasuk juga pembinaan dalam hal manajemen, pemasaran, pelatihan SDM, penertapan teknologi dan sebagainya. Dari hasil analisis, ditemukan ternyata persepsi mitra binaan tentang pembinaan adalah lebih menekankan pada sisi manajemen. Sementara itu untuk masalah pemberian modal dan persyaratan-persyaratan lainnya diharapkan pihak BUMN yang memberikan rambu-rambunya, sehingga mitra binaan hanya bertindak sebagai pelaksana saja.
Berkaitan dengan evaluasi kebijakan tentu tidak bisa dilakukan hanya satu kali. Hasil penelitian ini sedikit atau banyak dapat dipakai sebagai rujukan bagi pelaksanaan penyalur kredit kepada mitrabinaan, dalam hal ini PT. Jamsostek (Persero). Dengan demikian mitra binaan dapat berkembang dan dapat bersaing di era globalisasi ini.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Arianto
"Kualitas sistem informasi (SI) menjadi salah satu indikator yang menentukan kualitas usaha suatu perusahaan. Buruknya SI akan menjadi penghalang serius bagi kinerja bisnis sebuah perusahaan yang baik.
Dalam penelitian ini penulis melakukan suatu analisis terhadap SI pekenaan pemeliharaan disebuah perusahaan penyedia jasa pemeliharaan kilang, yang mempunyai visi dan misi menjadi perusahaan penyedia jasa pemeliharaan berkelas internasional dengan menonjolkan aspek keselamatan, efisiensi dan kehandalan. Selanjutnya dari hasil analisis tersebut diajukan suatu usulan sistem informasi aliran kerja yang tebih efisien.
Data aliran kerja pemeliharaan rutin terencana diambil dari lima EPT Unit kerja dan satu buah data, berupa prosedur aliran kerja baku berasal dari EPT pusat. Jumlah tahapan proses dan jumlah tahapan proses otorisasi menjadi indikator kinerja SI yang akan dianalisis dan diusulkan.
Dari hasil analisis berupa perbandingan SI usulan dan SI saat ini terlihat pengurangan jumlah tahapan proses, rata - rata sebesar 33,6 %, jumlah proses otorisasi dalam satu kali proses, rata - rata sebesar 60,6 % dan jumlah proses otorisasi oleh OWNER, rata - rata sebesar 46,1 %.

Information Sistem (IS) is an indicator to measure the bisnis quality of a corporation and will affect to business performance.
In this research we carry out some analysis to the IS of a service company which provide refinery maintenance management service. This is a new emerging company which have a vision to become an international standard for refinery maintenance service, with "safe, efficient and reliable" as a motto.
Some data, maintenance workflow diagram, was taken from five EPT Unit along with maintenance work/low standard diagram , taken from EPT headquarter. The number of process, the number ofauhtorization and the number of OWNER authorization will come to be indicator of goodness of this analysis.
A proposed maintenance workflow diagram shows that there are some decreasing of the number of process, the number of authorization and the number of authorization of OWNER by 33,6 %; 60 % and 46,1 % respectively. From those argument we conclude that the proposed IS is more efficient than previous.
"
2000
T327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Arianto
"Masyarakat sebenarnya hanya menginginkan dua hal dari polisinya, pertama mereka ingin merasa lebih diayomi dan dilindungi oleh polisi. Kedua apabila hams berhubungan dengan polisi mereka mengharap untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Tuntutan ini merupakan tuntutan yang sederhana, namun sulit untuk diwujudkan karena mengandung muatan tugas yang sungguh amat kuat. Karena apabila keinginan-keinginan itu harus diwujudkan banyak sekali hambatan yang harus dihadapi. Baik yang berlingkup etis, juridis, sosiologis dan psikologis. (Koenarto, 1997 a).
Tesis ini bertujuan menunjukan pelaksanaan tugas Polri dalam penyidikan kecelakaan lalu-lintas. Melalui tugas penyidikan inilah Polri dituntut untuk melaksanakan tugas penyidikan terhadap kecelakaan lalu-lintas secara profesional. Namun kenyataannya untuk melakukan tugas tersebut tidak semudah yang diharapkan. Dengan segala keterbatasan seorang penyidik dituntut untuk dapat bertindak secara profesional. Sementara itu tuntutan dan harapan masyarakat justru tidak sejalan dengan tugas kepolisian dalam penegakan hukum. Hal ini mengakibatkan penegakan hukum menjadi tidak konsekuen karena pada satu sisi polisi ingin menerapkan hukum tetapi disisi lain justru hukum tidak dapat ditegakaa Dihadapkan dengan kondisi yang dilematis ini maka penyidik dituntut untuk dapat mengambil suatu keputusan yang bijaksana.
Meskipun disadari bahwa pengambilan keputusan ini diperlukan kemampuan intelektual dan analisa antara hukum, situasi, lingkungan, etika/moral dan tujuan yang dikehendaki oleh petugas. ( Faal, 1991: 103 ). Sehingga dalam metodologi penulisan tesis ini difokuskan pada pola perilaku penyidik dalam mengambil keputusan. Yaitu keputusan untuk tidak melanjutkan proses penyidikan kasus kecelakaan lalu-lintas yang sedang ditanganinya ke proses penuntutan maupun ke proses peradilan. Adapun kasus kecelakaan dimaksud adalah kasus kecelakaan yang ditangani oleh anggota pada Unit Kecelakaan Lalu-lintas Polres Metro Jakarta Pusat."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2000
T462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Arianto
"Iklim persaingan yang semakin ketat di Indonesia, menyebabkan perusahaan-perusahaan memerlukan suatu keunggulan dalam persaingan, untuk itu diperlukan suatu strategi yang dapat mengikuti perkembangan perekonomian dan kinerja yang baik untuk menjadi perusahaan yang efektif, efisien dan memuaskan peianggan.
Perusahaan yang efektif dan efisien diperlukan suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Disamping strategi yang tepat untuk mengatisipasi lingkungan yang turbulen.
Untuk mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen, manajemen puncak sering mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian kinerja terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak Bagian, karena dengan menggunakan penilaian kinerja yang mempunyai bobot yang sama untuk setiap Bagian akan terjadi ketimpangan dalam pemberian bobot kinerja.
Dari hasil penilaian kinerja dari setiap Bagian, maka pinak manajemen puncak dapat menyimpulkan apakah sistem pengendalian manajemen dan strategi perusahaan sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Dengan adanya pergeseran dari maksimisasi kesejahteraan pemegang saham ke maksimisasi kesejahteraan pelanggan. Peranan laporan non keuangan menjadi makin besar dan bila laporan ini baik, dengan sendirinya laporan keuangan diharapkan juga menjadi baik.
Balanced Scorecard adalah suatu sistem yang mementingkan visi, misi dan strategi dari perusahaan dan mengimplentasikan kedalam suatu sistem pengukuran yang dilihat dari keempat perspektif { keuangan, pelanggan, Internal, belajar terus menerus) guna mencapai sasaran perusahaan.
PT. X merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. XYZ, yang bergerak dibidang jasa awal dari industri minyak, seperti Data Acquisition, Data Processing dan Wire Logging. Bentuk organisasi yang diterapkan adalah bentuk organisasi fungsional.
Pengukuran kinerja yang digunakan PT. X adalah membandingkan anggaran laba dan penjualan dengan hasil yang diperoleh. Pada saat ini, Date Acquisition, Data Processing dan Wire Logging memiliki pangsa pasar yang cukup baik dan menduduki posisi market /eacteruntuk setiap bagiannya.
Untuk mengantisipasi perkembangan perekonomian di Indonesia PT. XYZ merencanakan Go Public secepatnya, yang mana PT. X merupakan salah satu anak perusahaan yang diikut sertakan dalam Go Public. Hal ini menggambarkan kinerja yang baik dari PT. X.
Dalam melakukan pengukuran kinerja dari setiap Bagian, PT. X hanya melihat dari laporan keuangan saja, meskipun sebenarnya memiliki catatan dari laporan non keuangan untuk mengevaluasi kegiatan operasionalnya, tetapi tidak mempengaruhi hasil kinerja dari laporan keuangan untuk setiap Bagian.
Berdasarkan dari catatan-catatan yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan operasinal, maka dibuat suatu tolok ukur yang meliputi lag indicator dan lead indicator dan sasaran dari keempat perspektif Balanced Scorecard.
Seperti yang diketahui bahwa keempat perspektif memiliki hubungan timbal balik dan keterikatan yang sang erat. Balanced Scorecard dapat membuat suatu kesatuan bahasa dari misi dan strategi perusahaan tersebut untuk memuaskan pelanggan kepada karyawan. Dan juga menggambarkan hubungan sebab akibat antara outcome measures dan kendali pengukuran.
Balanced Scorecard yang baik adalah yang dapat menggabungkan antara outcome measures (lagging measures) dan kendali pengukuran (leading indicators) untuk menggambarkan strategi dari bisnis.
Para manajer dengan Balanced Scorecard dapat membuat rencana kerja yang komprehensif dengan menjabarkan tujuan-tujuan strategik perusahaan dalam bentuk beberapa himpunan tolok ukur, dan informasi yang didapat para manajer hanya difokuskan kepada keempat kelompok tolok ukur yang paling kritikal dan memberikan motivasi untuk perbaikan yang berkesinambuangan terhadap bidang-bidang yang kritikal tersebut.
Sehingga dengan bantuan balanced scorecard pihak manajemen puncak dapat mengetahui kinerja dari tiap aktivitas dengan seobjektif mungkin, mencapai tujuan, dan menentukan tindakan apa yang dilakukan dalam menghadapi persaingan yang semakin keras di era globalisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>