Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariyani
Abstrak :
Jalan tol merupakan salah satu sektor transportasi yang terdampak oleh kebijakan pemerintah dalam penanggulangan COVID-19 seperti PSBB dan larangan mudik. Selama pandemi COVID-19, bisnis jalan tol memiliki tantangan tersendiri yakni penurunan demand dan pendapatan tol yang sudah beroperasi. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai salah satu operator jalan tol di Indonesia, turut merasakan dampak dari penurunan lalu lintas jalan tol yaitu penurunan pendapatan. Emiten jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan penurunan pendapatan sepanjang 2020 akibat pandemi COVID-19 mencapai Rp. 2 triliun atau sekitar 15% (Azka, n.d.). Menurut laporan tahunan Jasamarga, pada tahun 2020 PT. Jasamarga Semarang Batang mengalami penurunan volume kendaraan sebesar 8,6% atau turun 700 ribu kendaraan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Sedangkan PT. Jasamarga Bali Tol mengalami penurunan volume kendaraan sebesar 64 % atau turun 10,4 juta kendaraan dibandingkan dengan tahun 2019. Pendapatan yang terkait dengan jalan tol sangat berisiko karena biaya investasi awal dan risiko konstruksi yang tinggi, biaya operasi dan pemeliharaan yang tinggi dan masa layanan yang panjang (Rouhani, 2015). Penurunan pendapatan sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dapat mengganggu resiliensi bisnis jalan tol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko yang berpengaruh pada penurunan jalan tol dan menentukan langkah penanganan/ mitigasinya untuk menjaga resiliensi bisnis jalan tol tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan menentukan opsi penanganan risiko pada penurunan pendapatan jalan tol. vi Universitas Indonesia Pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi literatur dan survei kuisioner. Kuisioner didistribusikan ke stakeholder pada jalan tol terkait yang menjadi lokasi studi. Data yang didapatkan dari kuisioner dianalisa menggunakan matriks probabilitas dan dampak untuk diketahui ranking risikonya. Penelitian ini menggunakan 22 variabel yang dikelompokkan menjadi 8 kategori dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi BUJT dan stakeholder terkait dalam menjaga resiliensi jalan bebas hambatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel risiko yang memiliki kategori ekstrim pada jalan tol Semarang – Batang adalah penundaan kenaikan tarif karena SPM yang tidak tercapai sedangkan pada jalan tol Bali – Mandara adalah fluktuasi nilai inflasi. Mitigasi risiko dapat dilakukan dari sisi pemerintah, operasional dan maintenance, jaminan dari operator jalan tol, struktur tarif tol maupun dari tahap studi kelayakan. ...... Toll roads are one of the transport sectors affected by COVID-19 countermeasure government policies such as large-scale social restrictions and travelling bans. During the COVID-19 pandemic, the toll road business has its own challenges, which includes a decrease in demand and toll revenues that had been in the operation phase. PT Jasa Marga (Persero) Tbk, as one of the toll road operators in Indonesia, endured the impact of the decline in toll road traffic, which led to a decrease in revenue. Toll road emitter of PT Jasamarga estimated the decline in revenue during 2020 due to COVID-19 pandemic reached IDR 2 trilion or around 15% (Azka, n.d.). According to Jasamarga's annual report, in 2020 PT. Jasamarga Semarang Batang endured a decrease in vehicle volume of 8.6% or a decrease of 700 thousand vehicles when compared to 2019. Meanwhile, PT Jasamarga Bali Tol endured a 64% decrease in vehicle volume or a decrease of 10.4 million vehicles compared to 2019. Revenues associated with toll roads are very risky due to high initial investment costs and construction risks, high operation and maintenance costs and long service periods (Rouhani, 2015). The decline in revenue as a result of the COVID-19 pandemic can disrupt the resilience of the toll road business. This research aims to analyse the risks that affect the decline of toll roads and determine the handling/mitigation steps to maintain the resilience of the toll road business. This research was conducted by identifying, analysing, evaluating and determining risk handling options on the decline in toll road revenue. Data collection was done through literature study and questionnaire survey. Questionnaires were distributed to stakeholders on related toll roads that became the study location. The data obtained from the questionnaires were analysed using a probability and impact viii Universitas Indonesia matrix to determine the risk ranking. This research uses 22 variables grouped into 8 categories and is expected to provide benefits for BUJT and related stakeholders in maintaining the toll road resilience. The results shown that the risk variable that has an extreme category on the Semarang - Batang toll road is the delay in tariff increases due to unachieved minimum service standard while on the Bali - Mandara toll road is fluctuations of inflation rate. Risk mitigation can be done from the government side, operations and maintenance, guarantees from toll road operators, toll tariff structures and from the feasibility study stage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Werdi Ariyani
Abstrak :
Forum organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO) dalam melakukan perundingan perdagangan multilateral belum mencapai kesepakaran bersama di antara negara-negara anggota karena adanya kepentingan-kepentingan masing-masing anggota. Hal ini menyebabkan negara-negara di dunia berupaya untuk mengadakan perdagangan bebas baik secara bilateral maupun di antara kawasan. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh kawasan kelompok negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN dengan perjanjian perdagangan ASEAN Free Trade Area QIFTA) yang menggunakan skema Common Efecrive Preferential Tarif (CEPD sebagai mekanisme untuk menuju terwujudnya AFTA.

Dengan telah berlakunya perdagangan bebas di kawasan ASEAN melalui AFT A menjadikan negara-negara di Asia tertarik untuk menjalin kerjasama dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas seperti halnya yang telah disepakati antara ASEAN dengan Cina (ASEAN-China Free Trade Area), dan sampai saat ini dalam taraf negosiasi maupun penjajakan antara ASEAN dengan mitra wicara lainnya seperti Jepang, Korea dan India. Tidak terkecuali sebagai negara tetangga terdekat kawasan Asia Tenggara yaitu Australia dan New Zealand telah menyepakati dalam jangka waktu dua tahun ke depan yaitu sampai tahun 2007 untuk melakukan perundingan guna mewujudkan pembentukan ASEAN- Australia-New Zealand Free Trade Area (ASEAN-ANZ FTA).

Mencermati perkeiribangan yang terjadi dalam pembentukan ASEAN-ANZ FTA, menjadi perhatian untuk meninjau dalam perspektif kebijakan perdagangan bilateral Indonesia-Australia. Indonesia secara geografis adalah sebagai negara tetangga terdekat dengan Australia, karena itu Australia tidak bisa lepas dari eksistensi Indonesia baik kepentingan geopolitik maupun geostrategi. Melihat keadaan ini, Indonesia dapat memanfaatkan hubungan bilateral dengan Australia guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian dalam negeri sebagai upaya mencari alternatif lain yang lebih bagus.

Dalam perpektif kebijakan perdagangan bilateral Indonesia-Australia diuraikan tentang kebiiakan berdagangan yang ada di Australia, hal ini dapat dijadikan gambaran bagi pemerintah Indonesia dalam merumuskan kebijakan perdagangan bilateral dengan Australia. Untuk memahami mengenai kebijakan perdagangan intemasional ini digunakan teori perdagangan internasional yaitu integrasi ekonomi dan kebijakan yang diacu adalah formulasi kebijakan yaitu sebagai rekomendasi untuk merumuskan kebijakan yang akan datang.

Metode yang digunakan untuk meneliti kebijakan perdagangan bilateral Indonesia-Australia adalah metode analisis deskriptif. Untuk mendukung analisis, digunakan data primer berupa wawancara dengan para pakar perdagangan intemasional dan data sekunder bempa data eicspor dan impor melalui keoenderungan yang teijadi. Data tersebut diperoleh dari terbitan dan publikasi dari Sekretariat ASEAN, Departemen Perdagangan, Badan Statistik dan sumber-sumber lainnya. Dari hasil pengolahan data ekspor-impor tersebut diperoleh gambaran trend perdagangan yang menunjukan positip mengindikasikan berpotensi memasuki pasar Australia. Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kebijakan perdagangan Australia sudah lebih maju dari Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya. Australia rnenerapkan standar perdagangan yang baku dan diterapkan dengan ketat untuk melindungi kepentingan dalam negeri. Tarif yang diberlakukan di Australia sebagian besar sudah 0%, namun Indonesia rnasih kesulitan untuk memasuki pasar Australia karena penerapan standar yang ketat.

Dari perspektif kebijakan perdagangan Indonesia dan Australia dapat disimpulkan bahwa pembentukan ASEAN-ANZ FTA dapat dimanfaatkan Indonesia khususnya bilateral dengan Australia dalam kerjasama ekonomi guna meningkatkan perdagangan barang, investasi dan jasa-jasa.

Pembentukan ASEAN-ANZ hams dapat dimanfaatkan Indonesia semaksimal mungkin, untuk itu perlu adanya studi yang lebih komprehensif agar dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian yang akan ditimbulkan kemudian. Terutama dalam menghadapi persaingan dengan sesama negara anggota ASEAN seperti halnya Thailand yang sudah terlebih dahulu melakukan perdagangan bebas dengan Australia.
World Trade Organization forum in negotiating the multilateral trade has not reached joint agreement between the member countries due to the interest of themselves. It makes them establish bilateral or regional free trade basis. As already established by those in South East Asia or ASEAN namely by ASEAN Free Trade Area (AFT A) agreement using the Common Effective Preferential Tariff (CEPT) scheme as the mechanism to realize AFT A.

The free trade in ASEAN region through AFTA make ASEAN countries desire to make cooperation in terms of tree trade agreement as already agreed by ASEAN and China (ASEAN-China Free Trade Area), and they are now negotiating and probing it with their partner such as Japan, Korea and India. Besides, the nearest neighboring countries such as Australia and New Zealand have made agreement in two years to come namely through 2007 for negotiation to realize the establishment of Australia - New Zealand Free Trade Area (ASEAN-ANZ FTA).

Taking into account the progress in the establishment of ASEAN ANZ FTA, it is necessary to make perspective review on Indonesia-Australia bilateral trade policy. Geographically Indonesia is the nearest country to Australia then the latter cannot be separated from the existence of Indonesia both geopolitically and geostrategically. Seeing this, Indonesia can utilize the bilateral relationship to it to improve the domestic economic growth as an effort to seek for other better alternatives.

The perspective of Indonesia-Australia bilateral trade policy elaborates the policy on trade in Australia which can be made as an illustration for the government of Indonesia to formulate the bilateral trade policy with it. In order to understand the international trade policy, the theory of international trade is used namely the economic integration and the policy being used is the policy fomrulation as the recommendation to formulate the future policy.

The method used to make the research in bilateral trade policy of Indonesia-Australia is the descriptive analytical method. To support the analysis, the primary data is used namely interview with the experts on intemational trade and secondary data namely export and import data through the existing trend. The data is issued and publicized by the Secretariat of ASEAN, Ministry of Trade, Statistic Bureau and other sources. The export import data processing generates the trend of trade indicating the potency to penetrate the Australia market The descriptive analysis indicates that the Australia trade policy is more advanced than that of Indonesia and other ASEAN countries Australia strictly applies the standard trade to protect the domestic interest. Most of the tariff applied there is 0% but it is still difficult for Indonesia to penetrate it due to the strict standard.

From the perspective of trade policy of Indonesia and Australia, it can be concluded that Indonesia can utilize the establishment of ASEAN ANZ FTA especially with Australia namely in economic cooperation to improve the trade of goods, investment and services.

Indonesia should utilize to the best possible degree the establishment of ASEAN-ANZ, therefore it is necessary to make a more comprehensive study for maximum profit and minimum loss in the future, especially in encountering the competition among ASEAN countries such as Thailand which already makes free trade with Australia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Hapsari Ariyani
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh reputasi dan jumlah underwriter terhadap kinerja saham pasca IPO dalam jangka panjang. Penelitian dilakukan pada 101 data sample yang terdiri dari 20 sample perusahaan pada segmen industri keuangan dan 81 sample perusahaan pada segmen industri non keuangan. Selain reputasi underwriter dan jumlah underwriter pada variable bebas ditambahkan juga perubahan tingkat inflasi, perubahan nilai tukar USD terhadap rupiah dan segmen industri pada analisa regresinya. Analisa dilakukan dengan melakukan uji perbedaan sample independent dan regresi ordinary least square (OLS). Hasil penelitian adalah (1) secara stimultan reputasi underwriter, jumlah underwriter, perubahan tingkat inflasi, perubahan nilai tukar USD terhadap rupiah dan segmen industri berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja saham pasca IPO (2) secara parsial variable reputasi underwriter dan jumlah underwriter tidak memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja saham jangka panjang pasca IPO.


ABSTRACT


This study empirically examines the influence of reputation and the number of underwriters on post-IPO stock performance in the long run. The study was conducted on 101 data samples consisting of 20 company samples in the financial industry segment and 81 company samples in the non-financial industry segment. The researcher also add a change of inflation rate, the exchange rate of the USD against the rupiah and industry segment as a control variable for the regression analysis. The analysis is carried out by conducting a Indepent Sample difference test and ordinary least square (OLS) regression. The results of the research are (1) simultaneously the underwriter`s reputation, number of underwriters, changes in inflation rates, changes in the exchange rate of the USD to rupiah and segment industry have a significant effect on post-IPO stock performance in the long run both (2) partially the variable reputation of the underwriter and the number of underwriters does not have a significant positive effect on the performance of long term shares after the IPO
2019
T53441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Ariyani
Abstrak :
Latar belakang: Penyakit Kawasaki (PK) merupakan vaskulitis akut sistemik yang belum diketahui penyebabnya dan mempunyai predileksi pada arteri koroner terutama bayi dan anak balita. Sebanyak 20-40% kasus PK yang tidak diobati akan mengalami kelainan arteri koroner. Masalah PK di Indonesia saat ini adalah masih banyak kasus yang underdiagnosis dan terlambat didiagnosis, serta beberapa kasus overdiagnosis. Sejauh ini belum ada publikasi penelitian tentang PK di Indonesia. Tujuan: Mengetahui profil klinis dan pemeriksaan penunjang PK pada anak di Indonesia. Metode: Penelitian deskriptif potong lintang. Data diperoleh dari rekam medis pasien anak 0-18 tahun dengan diagnosis PK selama periode 1 Agustus 2011 hingga 31 Juli 2012 di 3 rumah sakit di Jakarta dan Tangerang. Hasil: Terdapat 66 subjek yang sesuai dengan diagnosis PK. Sebanyak 77% subjek berusia balita dengan usia tersering 1-2 tahun. Proporsi anak lelaki lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan perbandingan 2:1. Seluruh subjek mengalami demam dengan gambaran klinis paling sering adalah perubahan pada bibir dan rongga mulut seperti eritema, bibir pecah-pecah, lidah stroberi, dan eritema difus mukosa orofaring (100%), ruam polimorfik (89%), dan injeksi konjungtiva tanpa eksudat (88%). Gambaran klinis paling jarang adalah limfadenopati servikal unilateral (53%). Anemia dan leukositosis sering terjadi pada fase akut, sedangkan trombositosis mulai terjadi pada minggu kedua. Peningkatan LED dan CRP terjadi pada fase akut, namun pada 15% subjek peningkatan LED tidak disertai oleh peningkatan CRP atau sebaliknya. Hipoalbuminemia terjadi pada 70% subjek. Gambaran infiltrat pada foto toraks didapatkan pada 71% subjek. Aneurisma arteri koroner pada ekokardiografi saat awal diagnosis didapatkan pada 30% subjek. Sebagian besar merupakan aneurisma kecil, 3% aneurisma sedang, dan 1% aneurisma raksasa. Simpulan: Gambaran klinis paling sering selain demam adalah perubahan pada bibir dan rongga mulut, ruam polimorfik, dan injeksi konjungtiva tanpa eksudat, sedangkan yang paling jarang adalah limfadenopati servikal unilateral. Pemeriksaan LED dan CRP sebaiknya dilakukan bersamaan untuk mendukung diagnosis. Hipoalbuminemia dan gambaran infiltrat pada foto toraks mungkin dapat dipertimbangkan sebagai alat bantu diagnosis PK pada anak di Indonesia, namun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. ...... Background: Kawasaki disease (KD) is an acute systemic vasculitis with unknown cause. The main predilections are the coronary arteries, especially in infants and children under five. As many as 20-40% of untreated KD will develop coronary problems. Currently, many of the KD cases in Indonesia are still under- or late diagnosed, and some cases are even overdiagnosed. However, there has not been any research publication on KD in Indonesia. Objective: To describe the clinical and supportive examination profiles of KD in Indonesian children. Method: A cross-sectional observational study of children under 18 years old with KD diagnosed within August 1st 2011 and July 31st 2012 was performed. Data were obtained from the medical records of patients from 3 hospitals in Jakarta and Tangerang. Results: Of 66 subjects diagnosed of KD, 77% subjects were children aged 1-2 years old, with male and female ratio was 2:1. All subjects had fever with common clinical profiles were: changes in lips and oral cavity such as erythema, lips cracking, strawberry tongue and diffuse erythema of oropharyngeal mocosae; polymorphic rashes; and non-exudative conjunctival injection (100%, 89%, and 88%, respectively). Unilateral cervical lymphadenopathy was seen in 53% subjects. Anemia and leukocytosis were frequently seen in acute phase, while thrombocytosis developed during the second week. The ESR and CRP also increased during acute phase. However, in 15% subjects with increased ESR, the CRP remained normal, and vice versa. Hypoalbuminemia occured in 70% subjects, and infiltrate on chest xray appeared in 71% subjects. The incidence of coronary artery aneurysm at initial echocardiography was 30%, with small aneurysm were predominant, 3% considered moderate, and 1% was categorized as giant aneurysm. Conclusion: Changes in lips and oral cavity, polymorphic rashes, and non-exudative conjunctival injection are the most common clinical profiles, besides fever. Unilateral cervical lympadenopathy is the least frequent manifestation. The ESR and CRP examinations should be done to support the diagnosis of KD. Hypoalbuminemia and infiltrate findings on chest xrays might be considered as an aid in diagnosing KD in Indonesian children. However, further study is needed for validation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Ariyani
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian mengenai faktor yang berperan dan proses yang terjadi dalam keputusan perempuan dewasa untuk menjadi isteri kedua pada perkawinan poligami. Daya tarik akan kebahagiaan dalam perkawinan, perasaan cinta, dan keinginan untuk selalu bersama serta berada dekat dengan orang yang dicintai, merupakan salah satu faktor yang memperkuat keinginan seseorang untuk menikah, khususnya bagi individu di tahap perkembangan dewasa, baik awal maupun madya. Perkawinan itu sendiri terdiri dari bercam-macam tipe, Salah satunya adalah poligami. Menurut pcengamatan penulis, praktik perkawinan poligami terlihat marak akhir-akhir ini. Fenomena ini beserta dinamikanya dapat disaksikan dalam berbagai media, baik eleklronik maupun cetak. Berdasarkan undang-undang di Indonesia, poligami diperbolehkan. Adapun pendapat agama mengenai poligami, berbeda-beda. Di dalam masyarakat, pro dan kontra tentang poligami pun tidak berhenti hingga saat ini. Walau hagaimanapun pro dan kontra yang ada, keputusan perempuan untuk menjadi isteri kedua tetap menimbulkan bermacam pertanyaan dan dugaan. Di satu pihak, ketidakkonsistenan peraturan pemerintah dan perbedaan pendapat tentang praktik poligarni di Indonesia belum berakhir, sedang di pihak lain, masih banyak pihak perempuan yang bersedia menjadi isteri kedua dengan berbagai alasannya. Hal ini menimbulkan masalah penelitian yakni tentang faktor-faktor apa saja yang berperan dalam keputusan perempuan untuk menjadi istcri kedua, bagaimana proses terjadinya keputusan tersebut, dan apakah pcrbedaan dan persamaan Paktor-faktor tersebut jika perempuan dewasa yang memutuskan menjadi isteri kedua berada dalam tahap perkembangan yang berbeda, yakni pada masa dewasa awal dan dewasa madya. Penelitian yang hendak dilakukan adalah penelitian kualitatif. Adapun landasan teori yang digunakan adalah mengenai perkawinan, pemilihan pasangan, pengambilan keputusan, dan teori perkcmbangan usia dewasa. Hasil anaiisis mcnyebuLkan bahwa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, seperti faktor lingkungan, kepribadian, nilai, tendensi alami terhadap resiko, dan potensi disoenansi; memang turut benpcran bagi subjek. Hampir seluruh subjek penelitian menyertakan faktor ekonomi dan emosional dalam keputusannya tersebut. Adapun dalam hal kepribadian yang dinyatakan oleh subjek sendiri, terdapat beberapa kesamaan, yaitu seluruh subjek penelitian adalah pribadi-pribadi yang selalu menemukan sendiri pilihannya, berani, dan keras. Dalam hal proses pengamnbilan keputusan, tidak seluruh tahap proses pengambilan keputusan dilakukan oleh subjek, terutama tahap evaluasi sebelum memilih altematif. Seluruh subjek penelitian tidak melakukan kompromi atau meminta pendapat orang tua dan keluarga sebelum mengambil keputusan. Selain itu, kebanyakan subjek tidak memiliki pengembangan alternatif lain selain hanya pilihan menikah atau tidak menikah. Perbedaan antar subjek penelitian ini bukan terletak pada tahap perkembangan usia dewasa, akan tetapi, perbedaan yang cukup menonjol terletak pada faktor gadis (belum pernah menikah) dan janda. Mereka yang menikah dalam kondisi masih gadis, memang cenderung disebabkan oleh keinginannya atau kesejahteraannya sendiri. Tujuan yang bersifat emosional lebih berpengaruh di sini. Adapun mereka yang menikah dalam kondisi janda,lebih memikirkan kesejahteraan anak-anak sebelum mengambil keputusan. Namun, hal ini hanya berlaku bagi mereka yang memiliki hak asuh anak
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Deasy Ariyani
Abstrak :
Per Maret 2013, Indonesia menduduki peringkat kedua negara pengguna Facebook terbanyak di Asia. Di balik euforia penggunaan Facebook di Indonesia, terungkap fenomena bahwa sejumlah remaja perempuan hilang setelah berkenalan dengan seseorang di Facebook. Penelitian ini membahas proses pertemanan remaja perempuan di Facebook dengan orang yang kemudian diketahui sebagai pelaku tindak kejahatan terhadap dirinya.

Dengan berdasar pada Teori Tahap Perkembangan Hubungan dari Knapp & Vangelisti dan menggunakan rancangan penelitian kualitatif, penelitian ini menggambarkan tahap-tahap hubungan antarpribadi yang dijalin oleh korban bersama pelaku kejahatan yang dikenalnya melalui Facebook. Dari empat kasus yang diteliti, hubungan korban dan pelaku secara umum menyerupai pola gerakan non-linier, berkembang dari Inisiasi, Mencoba-coba, Intensifikasi, kemudian melompati tahap-tahap Penggabungan, Pengikatan, Pembedaan, Pembatasan, dan Stagnasi, langsung menuju tahap-tahap Penghindaran dan Penghentian.


As of March 2013, Indonesia ranked second of the most Facebook users in Asia. Behind the euphoria of Facebook in Indonesia, a phenomenon was revealed that a number of girls missing after initiating friendships on Facebook. This study discusses the process of adolescent female friendship on Facebook with people who later became known as the perpetrators of the crime upon them.

Using Knapp & Vangelisti?s Stages of Development and Deterioration and with qualitative research design, this study describes the stages of interpersonal relationships built by the victim and the-latter-known offender of crime through their acquaintainceship in Facebook. From four cases studied, victims? and offenders? relationships resemble the patterns of a non-linear motion. The stages are Initiating, Experimenting, Intensifying, skips the stages of Integrating, Bonding, Differentiating, Circumscribing, and Stagnation, straight to Avoiding and Terminating stages.

Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ariyani
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem JKN yang harus dipenuhi rumah sakit dan apa yang diperlukan Sub Sistem Informasi Rekam Medis RSUD Pasar Rebo untuk memenuhi kebutuhan sistem JKN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kebutuhan sistem JKN yang harus dipenuhi oleh rumah sakit adalah spesifikasi komputer, instalasi, aktivasi, dan data. Sub Sistem Informasi Rekam Medis RSUD Pasar Rebo yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sistem JKN adalah tarif pelayanan seperti INA-CBG?s, database tambahan ICD9-CM, menu tambahan validasi resume medis pasien, dan laporan validasi. Sistem Informasi RSUD Pasar Rebo harus dikembangkan untuk meningkatkan validitas tagihan. ...... The purpose of this study was to determine the need for JKN?s system that must be fulfilled by the hospital and what is required RSUD Pasar Rebo Medical Record Information Sub-System in order to meet the needs of the JKN?s system. This study is a descriptive qualitative research. The study concluded that the system needs to be met by hospital is the computer specifications, installation, activation, and data. RSUD Pasar Rebo Medical Record Information Sub-System are required is the existence of the tariff service like INA-CBG?s tariff, additional database ICD9-CM, additional menu of medical patients resume validation, and validation reports. RSUD Pasar Rebo Information System should be developed to improve the validity of the bill.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;, 2014;2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ariyani
Abstrak :
Perubahan iklim merupakan isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat global, yang dipengaruhi oleh variabilitas curah hujan dan suhu udara. Penelitian ini di lakukan di wilayah sungai Nasal-Padang Guci, dengan menganalisa trendline curah hujan dan suhu udara, selama kurun waktu 1910-2010, sehingga diketahui pengaruhnya terhadap neraca air. Penelitian ini menggunakan metode Mann Kendall Test untuk mengetahui kecendrungan trendline nya, serta metode Neraca Surplus Defisit untuk menganalisa neraca airnya. Dari hasil analisa didapatkan bahwa suhu rata-rata bulanan naik sebesar 0,80C selama 54 tahun, sedangkan kenaikan curah hujan pada tahun 1910-1978 sebesar 20 mm/69 tahun, dan meningkat selama tahun 1979-2010 sebesar 125 mm/30 tahun. Kenaikan curah hujan dan suhu udara mempengaruhi ketersediaan dan kebutuhan air di WS Nasal-Padang Guci, dalam hal ini ketersediaan air dipengaruhi oleh curah hujan dan evapotranspirasi yang merupakan fungsi dari suhu, sedangkan kebutuhan airnya dipengaruhi oleh tataguna lahan dan jumlah penduduk. Dari perhitungan neraca air diketahui bahwa ketersediaan air sungai pada tahun 2030 lebih kecil dibandingkan dengan 2010, hal ini disebabkan karena pengaruh peningkatan suhu udara, sehingga nilai evaporasinya semakin besar. Ketersediaan air pada tahun 2010 sebesar 3358,4 juta m3/tahun, sedangkan kebutuhan air untuk irigasi 669 juta m3/tahun (20%), RKI (rumah tangga, perkotaan dan industri) sebesar 87,2 juta m3/tahun (3%), dan sisanya 2602,2 juta m3/tahun (77%), tidak dapat dimanfaatkan. Ketersediaan air pada tahun 2030 menurun dibandingkan dengan 2010 yaitu sebesar 2498,9 juta m3/tahun, untuk irigasi sebesar 1133,7 juta m3/tahun (45%), RKI sebesar 136,5 juta m3/tahun (4%), sedangkan sisanya 1228,8 juta m3/tahun (51%) tidak dapat dimanfaatkan. Pada tahun 2010 air masih bisa mencukupi kebutuhannya dan terjadi defisit pada tahun 2030, yaitu pada bulan Agustus dan September, sehingga diperlukan bantuan waduk untuk menyimpan air pada saat surplus, yang nantinya bisa digunakan kembali pada saat defisit. ...... Climate change is a global issue that is currently being faced by the global comunity, which is strongly influenced by precipitation and air temperature variability. The research examines the increase rainfall and air temperature, during the period 1910-2010 in the Nasal-Padang Guci River Area, and its influences on water balance. The study uses Mann Kendall Test to determine the trend line of precipitation and air temperature, The methode used water surplus and defisit to analyze water balance. The temperature rise of 0,80 C/54 years on the average. Rainfall in the year 1910-1978 increase by 20 mm/69 years, this is considered reasonable, and does not have any significant effect. However increases significantly in the year 1979-2010 it amounted to 125 mm/30 years. The increase of precipitation and air temperature variability affects water availability and water demand, in the Nasal-Padang Guci river area, in this case water availability is affected by rainfall and evapotranspiration which is a function of temperature, while the water demand is influenced by land use and population. From the water balance calculation the water availability in 2030 is less than 2010, this was due to the effect of increasing air temperature increases, because increase of evaporation rate. Water Aviability in the year 2010 amounted to 3358.4 million m3 / year, while the water demand for irrigation is 669 million m3 / year (20%), household, urban and industrial amounted to 87.2 million m3 / year (3%), and 2602.2 million m3 / year (77%), can not be used. Water Aviability in 2030 decreased compared to 2010 amounted to 2498.9 million m3 / year, for irrigation amounted to 1133.7 million m3 / year (45%), household, urban and industrial at 136.5 million m3 / year (4%), and 1228.8 million m3 / year (51%) con not be used. By 2010 the water was still meet the demand while by 2030, there will be a deficit in the month of August and September, so that is the necessary support from reservoirs to store water surplus, which will be used during the defisit period.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Ariyani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan informasi Laporan Keuangan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan penganggaran belanja modal dan belanja pemeliharaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa informasi dalam Laporan Keuangan telah digunakan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan peraturan perundangan. Akan tetapi, penggunaan informasi tersebut belum optimal karena informasi Laporan Keuangan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan manajerial. Agar laporan keuangan dapat berperan dalam proses pengambilan keputusan, maka perlu penyusunan analisis atas Laporan Keuangan, pengintegrasian sistem informasi, koordinasi antar bagian yang lebih intensif dan pelatihan sumber daya manusia. ......This research aims to analyze the using of financial statements on capital and asset maintenance expenditures decision making in the Ministry of Finance MoF of Republic Indonesia. This study uses qualitative case study method. The result of this study shows some of the financial statements information has been used in decision making process. Even so, the use of the information in decision making process was not optimal since the information provided could not meet the manager rsquo s needs completely. To optimize the use of financial statement in the decision making, MoF should prepare financial statements analysis, integrate information system, coordinate every divisions more intensively, and develop its human resources.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Ariyani
Abstrak :
Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi di Indonesia. 1 dari 3 anak di.Indonesia mengalami stunting. Indonesia masuk 5 besar negara yang memilikiprevalensi stunting tertinggi 37,2 di dunia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia12-59 bulan. Metoda Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian inipada Indonesia Family Life Survey 1FLS yaitu anak yang berusia 12-59 bulan tahun2014 sebesar 1442 orang. Data dianalisis dengan regresi logistik. Hasil: Hubungan yangsignifikan antara stunting dengan berat lahir, jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi,usia ibu saat hamil, pendidikan ibu, pendidikan ayah, tinggi badan ibu, tinggi badanayah, wilayah tempat tinggal, sanitasi dasar dan fasilitas air bersih. Balita yang memilikiberat lahir
Stunting is one of nutritional problems in Indonesia. 1 of 3 children in Indonesia has stunting.Indonesia entered the top 5 countries that have the highest stunting prevalence 37.2 in theworld. Objectives This study aims to find out the risk faktors stunting in children aged 12 59months. Methods The study design was cross sectional. This study took samples on Indonesia FamilyLife Survey 1FLS that were 1442 children aged 12 59 months in 2014. Data analysis appliedlogistic regression. Results Significant association between stunting and birth weight, sex,history of infectious diseases, maternal age during pregnancy, maternal education, father 39 seducation, maternal height, father 39 s height, residence area, basic sanitation and clean waterfacilities. Children who have birth weight.
Universitas Indonesia, 2018
T51321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>