Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ary Dwiaji
"ABSTRAK
Salah satu komponen pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional JKN adalah obat-obatan, pada kenyataannya masih banyak ditemukan pasien yang belum mendapat obat dengan jumlah dan jenis yang tepat. Selama ini penentuan pemenang lelang didasarkan pada penawaran harga terendah oleh pemasok di setiap provinsi. Namun harga bukan faktor terpenting dalam pemilihan pemasok obat, sehingga diperlukan pengembangan sistem penilaian kualitas pengadaan obat. Penelitian dilaksanakan pada perwakilan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LKPP , industri farmasi, dan rumah sakit menggunakan pendekatan mixed method untuk mengetahui gambaran pengadaan obat e-Catalogue dan bobot kriteria kualitas pemasok. Dari hasil analisis perhitungan bobot dihasilkan bobot kriteria kondisi produk 18 , akurasi 28 , pemenuhan kontrak 38 , dan pelayanan 16 . Dari analisis kebutuhan sistem ditemukan bahwa rancangan e-CataloQ yang dikembangkan seharusnya memenuhi kebutuhan waktu respon cepat, informasi akurat, kerahasiaan dan keamanan informasi terjaga, dapat diakses semua pengguna, dan mudah digunakan. Prototipe e-CataloQ memiliki kelebihan berupa masukan tentang kriteria dalam seleksi pemasok obat, dapat diakses dengan mudah melalui sambungan internet dan mudah diadaptasi untuk digunakan. Sedangkan kekurangannya antara lain tidak dapat diakses tanpa sambungan internet serta memerlukan komitmen dan kontribusi satuan kerja untuk memberikan penilaian pada transaksi yang sudah diselesaikan.

ABSTRACT
Drug is an essential part of National Health Coverage service, however patients often not getting the needed type and amount of drugs. The determination of auction winner has always been based on the lowest offering price in each province from suppliers. Therefore a system of drug procurement quality measurement needs to be developed. Research was carried out on representatives from National Public Procurement Agency, pharmaceutical industry, and hospital using mixed method approach to understand better about drug procurement in e Catalogue and weighting criteria of supplier quality. From Analytical Hierarchy Process was found product condition weighted 18 , time accuracy 28 , contract fulfillment 38 , and service 16 . System needs analysis found that e CataloQ prototype should fulfill criteria such as quick response and throughput time information accuracy, confidentiality, and security accessible and user friendly.e CataloQ prototyping has advantages such as suggestion on criteria in drug supplier selection, accessible through internet connection, and easily adapted to be used. Meanwhile the downsides are inaccessible without internet connection and needing contribution and commitment from work unit to give assessment for drug supplier after the transaction is completed."
2017
T48543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Dwiaji
"Infertilitas adalah masalah kesehatan reproduksi yang selama ini sering terlantarkan. Masalah infertilitas ini pun tidak jarang menyebabkan masalah lain seperti stres, depresi dan juga diskriminasi. Salah satu solusi penyelesaian masalah infertilitas tersebut adalah melalui Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB). Jumlah klinik atau rumah sakit yang sedikit dan jumlah siklus program TRB yang terus meningkat membuat persaingan antar klinik atau rumah sakit menjadi lebih ketat. Selain itu, program TRB memerlukan tahapan-tahapan medis dan prosedur tes yang kompleks sehingga sudah menjadi hak pasien untuk mendapatkan ringkasan medis yang sudah dilalui oleh pasien. Pengambilan data secara otomatis, kemudahan dan ketersediaan data oleh Aplikasi Seluler Ringkasan Medis Elektronik Perseorangan diharapkan akan mengatasi keterbatasan biaya, waktu, dan ketidakpraktisan yang ada. Aplikasi dikembangkan menggunakan pendekatan Sequential atau Waterfall. Aplikasi tersebut memiliki kelebihan antara lain bisa menjadi inovasi baru yang bisa menjadi daya saing, memungkinkan akses data dan informasi langsung oleh pasien, mengurangi sedikit beban kerja admission dan dokter, dan memungkinkan peluang pengembangan yang luas. Untuk memaksimalkan hasil dan kinerja dari aplikasi perlu dilakukan penambahan programmer, standardisasi pemasukan catatan medis, pelatihan untuk staff dan perawatan secara berkala pada aplikasi.
......
Infertility is a reproductive health issues which often are abandoned. The problem of infertility is also not uncommon cause other problems such as stress, depression and discrimination. One of the solution is solving the infertility through assisted reproductive technology (ART). The number of clinics or hospitals are few and the number of cycles of ART programs continues to rise makes competition among clinics or hospitals are becoming more rigorous. In addition, the ART program requires stages of medical tests and procedures are so complex that has become the right of patients to obtain medical summary that has been passed by the patient. Automatic data capture, the ease and availability of data by Mobile Electronic Personal Medical Record Applications are expected to overcome the limitations of cost, time, and existing impracticability. Applications developed using Sequential or Waterfall approach. These applications have advantages such as a new innovation that could be could be a competitive advantage, enabling access to data and information directly by the patient, reducing the workload slightly admission and doctors, and allow extensive development opportunities. To maximize the results and performance of the application programmer needs to do the addition, the standardization of medical records of income, training for staff and regular maintenance of the application."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library