Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
As`adi
"Udang galah alam merupakan sumberdaya perikanan yang terdapat di sepanjang sungai. Keberadaanya sangat penting dalam memenuhi kebutuhan akan lauk pauk sebagai sumber protein hewani yang baik dalam menunjang perkembangan tubuh. Rasanya yang gurih rnenjadikan udang galah sangat popular, baik sebagai komoditas konsumsi masyarakat setempat maupun sebagai komoditas ekspor. Produk perikanan yang baik haruslah memenuhi standar kesehatan dan keamanan konsumsi seperti terbebas dari zat-zat logam berat yang berbahaya. Hasil produk perikanan yang berasal dari sungai (alam) banyak dipengaruhi oleh cemaran yang berasal dari kegiatan manusia baik di bidang pertanian, industri, domestik, maupun pertambangan.
Adanya keberadaan logam berat merkuri (Hg) di Badan Sungai Melawi, Kalimantan Barat akibat kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang dilakukan di badan sungai akan mengganggu kehidupan sejumlah biota di dalamnya. Jumlah PETI yang ada di sepanjang Sungai Malawi beserta anak sungainya diperkirakan setidaknya mencapai 2000 buah mesin penambang yang berkekuatan antara 25 sampai 100 tenaga kuda. Proses pengolahan bijih emas yang dilakukan oleh penambang emas rakyat adalah dengan menggunakan metode amalgamsi, yaitu bijih emas dari hasil pendulangan dicampur dengan merkuri dengan perbandingan 1 sampai 2. Hasil penambangan emas yang didapat oleh para PETI berkisar antara 3-5 gram emas untuk setiap hari/mesin, apabila tidak mencapai target tersebut, maka penambang akan segera berpindah lokasi. Kebutuhan merkuri untuk setiap mesin diperkirakan dengan perbandingan proses amalgamsi, maka setidaknya sebanyak 5 gram merkuri terpakai setiap harinya.
Keberadaan logam berat merkuri dapat berakibat buruk terhadap biota sungai maupun kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi produk perikanan dan menggunakan air sungai. Hal tersebut dikarenakan sifat logam berat merkuri tidak mudah terurai dan bersifat akumulatif dalam biota, air, dan sedimen. Supaya dapat diketahui sejauh mana logam berat merkuri yang teiah masuk ke dalam air dan sedimen di dalam sungai soda terakumulasi dalam hasil perikanan sungai, yakni udang galah, maka perlu diselenggarakan penelitian dengan maksud untuk mendapatkan informasi tentang kandungan merkuri pada air, sedimen, dan udang galah, serta mencari hubungan antara kandungan logam berat merkuri dalam udang galah dengan kandungan logam berat merkuri dalam air permukaan, air dasar sungai, dan sedimen.
Penelitian dengan metode survei ini dilakukan terhadap biota asli Sungai Malawi, yaitu udang galah jenis Macrobrachium rasenbergii de Man dan komponen fisik sungai yaitu air dan sedimen pada bulan September 2002. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sampel diambil pada titik stasiun pengamatan yang telah ditetapkan. Stasiun sampel berjumlah 14 buah untuk mewakili seluruh lokasi penelitian. Sampel udang galah sebanyak 102 ekor yang tertangkap pada 14 stasiun pengamatan, dengan menggunakan alat jaring anco dan pancing, jala, dan hasil tangkapan nelayan setempat. Sampel air permukaan diambil dengan menggunakan botol sederhana dan air dasar sungai digunakan alat tipe sederhana dengan pemberat. Pengambilan sampel air sebanyak 100 ml pada masing-masing stasiun pengamatan, diambil di sisi kiri, tengah, dan kanan sungai, kemudian dicampur (homogenisasi). Pengambilan sedimen yang terletak di dasar sungai dengan menggunakan alat eyckman grab pada sisi kiri, tengah, dan kanan sungai kemudian didekomposit atau dicampur. Penentuan logam berat merkuri pada udang galah, air, dan sedimen dilakukan dengan alat AAS (Atomic Absorbtion Spectrofotometer). Data yang diperoleh dianalisis dengan motode analisis deskriptif, analisis Sidik Ragam (ANOVA), Duncan's Multiple Range Test (DMRT), dan regresi linier berganda dengan bantuan program SAS (Sratistical Analysis Software) versi 6.12 untuk melihat kemaknaan keragaman sampel (kandungan Iogam berat merkuri pada air, sedimen, dan udang galah) dan keragaman pada tiap-tiap stasiun pengamatan. Analisis regresi berganda bertujuan untuk melihat hubungan antara kandungan logam berat pada bagian kepala dan badan udang galah dengan kandungan logam berat dalam air dan sedimen.
Berdasarkan data sekunder diketahui bahwa Kabupaten Sintang memiliki jumlah penduduk 460.033 jiwa dan sebanyak 44.999 jiwa bekerja pada sektor pertambangan dan penggalian, sedangkan jumlah PETI yang ada di dalam badan Sungai Melawi yang terdiri atas 509 pemodal, 2000 buah mesin, dan 2047 orang pekerja.
Kandungan logam berat merkuri dalam air permukaan di bawah limit deteksi alat, sedangkan dalam air dasar sungai mempunyai kisaran antara 0,5 - 4,2 pg/l. Sebagian konsentrasi tersebut telah melewati ambang batas yang diperbolehkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 untuk air kelas I, yaitu sebesar 1 ug/l. Kandungan Hg yang terdapat pada sedimen mempunyai kisaran 0,5 - 161 ug/kg. Konsentrasi merkuri dalam sedimen belum ada standar baku mutu. Kandungan logam berat merkuri dalam kepala udang galah berkisar 1 - 26 ug/kg, sedangkan dalam badan udang galah berkisar 2 - 108 ug/kg. Kadar ini masih di bawah batas aman untuk dikonsumsi, yaitu sebesar 500 ug/kg (0.5 ppm). Standar dari WHO batas konsumsi maksimum untuk total merkuri adalah 300 ug orang1 minggu 1. dan untuk metil merkuri 200 ug orang1.minggu-1 (WHO, 1989).
Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa keragaman kandungan merkuri yang terdapat pada air permukaan, air dasar sungai dan sedimen pada 14 stasiun pengamatan memperlihatkan P > 0,0768 (nyata pada taraf a sebesar 10 persen), sedangkan uji Jarak Berganda Duncan?s memperlihatkan adanya berbedaan yang nyata antara kandungan merkuri dalam air permukaan dan air dasar sungai dengan sedimen pada taraf a sebesar 5 persen. Keragaman kandungan merkuri dalam bagian kepala dan badan udang galah masing-masing sebesar P < 0,05 dengan R2 = 0,409766 dan p < 0,05 dengan R2 = 0,707830. Selanjutnya hasil uji Duncan?s kandungan merkuri pada bagian kepala udang galah pada 14 stasiun menunjukkan adanya perbedaan yang nyata masing-masing pada stasiun 11, 12, dan 9 dengan nilai a sebesar 0,05, sedangkan kandungan merkuri pada bagian badan udang galah memperlihatkan perbedaan yang nyata pada taraf a sebesar 0,05 pada stasiun 11, 6, 13, dan 5. Model korelasi kandungan logam berat merkuri pada kepala udang galah (Y1) dengan (X1) air dasar sungai dan (X2) sedimen adalah: Konst Hg = 7,738297 + 0,056330.Konst Hg air + 0,036798.Korst Hg Sedimen (R2 = 0,1326). Hal ini berarti meningkatnya konsentrasi logam berat merkuri dalam sedimen sebesar 1 ug/kg akan mempengaruhi kandungan merkuri pada kepala udang sebesar 0,036798 ug/kg. Korelasi kandungan logam berat merkuri pada badan udang galah (Y2) dengan (X1) air dasar sungai dan (X2) sedimen adalah: Konst Hg = 3,046111 + 9,535250.Konst Hg air + 0,000951.Konst Hg sedimen (R2 = 0,2765).
Berdasarkan uji regresi linier berganda, memperlihatkan bahwa adanya hubungan positif kandungan logam berat merkuri baik pada bagian kepala maupun badan udang galah dengan kandungan merkuri dalam air dasar sungai dan sedimen. Pengaruh logam berat merkuri dalam air dasar sungai dan sedimen terhadap bagian kepala dan badan udang galah, menunjukkan pengaruh yang kecil.
Data penyakit yang terdapat di rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Sintang terdapat paling banyak diderita oleh penduduk adalah penyakit kulit sebanyak 30.104 orang, infeksi saluran pemapasan atas (ISPA) 26.680 orang, dan penyakit lain pada saluran pernapasan 19.697 orang. Untuk menghubungkan antara mengkonsumsi air sungai, udang galah maupun produk perikanan sungai lainnya dengan sungai yang tercemar oleh logam berat merkuri tidaklah mudah, sehingga data kesehatan tersebut belum bisa ditarik suatu kesimpulan.

Giant freshwater prawn is a fishery resources that is available along the river. Its existence is very important to meet the food need as a good animal protein source in supporting body growth It is very delicious that make giant freshwater prawn very popular, both as local community consumption as well as export commodity. A good fishery product must meet health and security standard for consumption such as free of hazardous heavy metal substance. Fishery products originated from river (nature) are many influenced by pollutant originated from human activities, both in agriculture, industry, domestic as well as mining fields.
The existence of heavy metal of mercury (Hg) in Melawi River, West Kalimantan as a result of Illegal Gold Mining (PETI) activities conducted at the river body will disturb a number biota ecosystem therein. The existing PETI is along Melawi River and its river-branches are estimated at least to reach 2,000 units of mining machines with the capacity between 25 up to 200 horsepower. The gold processing conducted by the gold miners are usually using amalgamation method, namely gold ore from gold wash processing result are mixed with mercury on the ratio 1 up to 2. The gold mining result obtained by PETI ranged between 3-5 gram a day/machine, if the target is not reached, then miners will move a new location. Mercury need for each machine is estimated proportional with amalgamation process, so that at least 5 grams of mercury are used everyday.
The existence of mercury may give bad consequence to the river biota as well as community health consuming fishery product and water from the river. lt is because mercury characteristic that is not easy to solve and accumulative in water biota, water and sediment. In order to know how much mercury that has entered into water and sediment in the river as well as accumulated in fishery product, namely giant freshwater prawn, then it is necessary to conduct research for obtaining infomation on the mercury content in the water, sediment and giant freshwater prawn, as well as to find out correlation between mercury content in giant freshwater prawn and mercury content in the surface water, river bed water and sediment.
The research with this survey method is conducted to the original biota of Melawi River namely giant freshwater prawn from Macrobrachium rosenbergii de Man type and physical component of the river namely water and sediment on September 2002. Sampling is conducted by purposive method. There are taken 14 sample stations to represent all research locations. 102 giant freshwater prawn samples are caught in 14 survey stations, by using anco net and fishing rod, net and local fishermen. Surface water samples are taken by using simple bottle and river bed water used simple equipment by using burden. 100 ml water sampling at each survey station are taken at the left, center and right-sides ofthe river and then mixed (homogenization). Sediment sampling are taken from the river bed by using eyckman grab in the left, center and right-sides of the river and then decomposit or mixed. To determine mercury content in giant freshwater prawn, water and sediment, it is conducted by AAS (Atomic Absorption Spectrofotometer). Its data are analyzed by descriptive analysis method, Diversity Investigation analysis (ANOVA), Duncan?s Multiple Range Test (DMRT), and double regression linear with the assistance of SAS (Statistical Analysis Software) version 6.12 to see the sample diversity (mercury content on water, sediment and shrimp) and the diversity at each observation station. Double regression analysis is used to see correlations between heavy metal content in the head and body parts of giant freshwater prawn with the heavy metal content in water and sediment.
Based on the secondary data it is known that Sintang Regency has 460,033 population and 44,999 of them work in mining sectors, while the existing PETI in Melawi River are consisting of 509 investors, 2,000 machines and 2,047 workers.
Mercury content in the surface water is under the detection limit, while in the river bed water, it ranges 0.5 - 4.2 ug/l. This grade has exceed the permitted threshold, based on the Govemment Regulation of the Republic of Indonesia No. 82 Year 2001 for water class I, namely 1 ug/l. Hg content in the sediment ranges 0.5- 161 ug/kg. Mercury concentration in the sediment has not quality standard. The mercury content in the giant freshwater prawn head ranges 1 - 26 ug/kg, while in the giant freshwater prawn body ranges 2 - 108 ug/kg (0.5 ppm). This content is still under safe threshold for consumption, namely 500 ug/kg. WHO standard, the total maximum consumption limit for total Hg is 300 ug. person1 week-3 (WHO, 1989).
The analysis result of diversity investigation (ANOVA) indicates that mercury content diversity in the surface water, river bed water and sediment in 14 survey stations show P > 0.0768 (concrete at grade a 10 percent), while Duncan?s double Distance test shows there is a real difference between mercury content in the surface water and river bed water with sediment on the grade ot of 5 percent
Mercury content diversity in the head and body pans of giant freshwater prawn respectively amounting to P < 0.05 with R2 = 0.409766 and p < 0.05 with R2 = 0.707830 Further, from Duncan?s test, mercury content at giant freshwater prawn head in 14 stations indicate a real difference respectively at station 11, 12, and 9 with a value of 0.05, while mercury content at body part of giant freshwater prawn shows that the real difference on the grade ot 0.05 at station 11, 6, 13, and 5. Correlation model of mercury content in the head part of giant freshwater prawn (Y1) and (X1) river bed water and (X2) sediment are: Konst Hg = 7.73 8297 + 0.056330.Konst Hg water + 0.036798.Konst Hg sediment (R2 = 0.1326). It means the increase of mercury concentration in sediment by 1 ug/kg will influence mercury content on the giant freshwater prawn head by 0.036793 ug/kg. The correlation of mercury content on the body part of giant freshwater prawn (Y2) and (X1) liver bed water and (X2) sediment are: Konst Hg = 3.046111 + 9.53525O.Konst Hg water + 0.000951.Konst Hg sediment (R2 = 0.2765).
The double linear regression test shows that there is positive correlation of mercury content in the head and body part of giant freshwater prawn with mercury content in the river bed water and sediment. The influence of mercury heavy metal in the river bed water and sediment to the head and body part of giant freshwater prawn indicate the small influence.
The illness data available in the hospitals and Puskesmas (Public Health Center) in Sintang Regency, the largest patients are skin illness by 30,104 persons, upper respiratory infection (ISPA), 26,680 persons and other illness in respiratory channel 19,697 persons. To correlate between consuming river water, shrimp and other river fishery products with the polluted river by mercury is not easy, medical data could not be taken as a conclusion."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghufron A. Mas`adi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997
297.4 MAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Cahyono Adi
Jakarta AEEMTRC 1996,
333.79 AGU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kusno Adi
"Criminal policy in preventing and handling drug abuse among juvenile in Indonesia."
Malang: UMM Press, 2009
345.598 KUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarso K. Adi
Semarang: Departemen Pendidikan Nasional, 2000
738 YUN k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Budi Adi
"Krisis ekonomi menjadikan konsumen Indonesia terbagi menjadi tiga segmen, yaitu : segmen pertama adalah konsumen dumb, yaitu kelompok konsumen yang dalam pengambilan keputusan pembelian hanya memperhatikan harga, segmen kedua adalah segmen snob , segmen dimana konsumen sangat mengutamakan kualitas produk dan segment ketiga, adalah segmen smart, segmen dimana konsumen mengutamakan value.
Konsumen dalam memilih merek sepeda motor karena market value yang ditawarkan produsen. Market value dalam pemilihan merek sepeda motor disini meliputi performance value, social value, emotion value, price value darn finance value.
Tujuan penelitian di DKI Jakarta ini pada dasarnya ialah untuk mengetahui : apakah ada perbedaan yang significant diantara atribut yang dinilai konsumen dalam memilih merek Sepeda motor, bagaimanakah sikap konsumen, faktor apakah yang paling menentukan pemilihan merek sepeda motor, merek yang paling disukai konsumen dan perceived quality konsumen terhadap merek sepeda motor Honda Yamaha, Suzuki, Kawasaki , Vespa dan Motor China (Mona)
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif karena untuk menguji hipotesa yang diajukan pada awal penelitian, menguji variabel yang berbeda secara nyata Data dalam bentuk angka , prosedur penelitian baku dan ada replika serta menggunakan statistik,tabel.
Teori yang banyak digunakan berangkat dari paradigma An Information Processing Approach yang menganggap konsumen .sebagai processor of infformation yaitu konsumen dicirikan berinteraksi dengan iingkungan luar, mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber , mengolahnya dan membuat pilihan dan berbagai alternatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; ada perbedaan yang signifikan dari seluruh atribut pada setiap merek yang diteliti ; konsumen banyak memperoleh informasi dari kombinasi media dan TV; kepercayaan terhadap isi iklan dan menggunakan teknologi canggih dan penilaian keseluruhan tinggi diperoleh oleh sepda motor merek Honda; sepeda motor yang paling disukai diperoleh berturut-turut Honda , Vespa, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan Mona; perceived quality diperoleh Honda dengan 9 atribut yang memperoleh skor tertinggi"
2001
T340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dahlan Adi
"Tingginya tingkat kesalahan petugas laboratorium dalam memeriksa mikroskopis tb positif akan memberi dampak tingginya kesalahan diagnosis penyakit tuberculosa di kota Pontianak dan sekitarnya.
Kompetensi tehnis dan keterampilan dalam pelayanan laboratorium khususnya mikroskopis tb harus dikuasai, disamping faktor - faktor yang mempengaruhinya.
Sampel penelitian ini berjumlah enam puluh satu orang dengan lokasi dan latar belakang yang berbeda.
Kemudian dilakukan analisa dengan univariat, bivariat dengan menggunakan tabel silang dan dilanjutkan dengan multivariat
Hasil dari penelitian ini variabel yang berhubungan dan bermakna serta predominan ierhadap keterampilan petugas adalah lingkungan kerja.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 54.1 % tingginya tingkat kesalahan petugas dalam pemeriksaan mikroskopis tbc,
Diharapkan saran untuk meningkatkan keterampilan petugas laboratorium dalam pemeriksaan mikroskopis the berupa peningkatan lingkungan kerja petugas laboratorium agar program penanggulangan tb berhasil.
Daftar pustaka: 53 ( 1974 --1999)

Factors in Relation to The Skill of The Laboratory Officers of The Public Health Centre in Investigating Positive Microscopic TB in Pontianak Municipality and Surrounding.The heigh of the level of fault of the laboratory in investigating positive microscopic tb should be out come diagnosis tuberculosis high fault in the city of Pontianak and surrounding.
For this purpose technical competency and skill in laboratory service especially in investigating positive microscopic the should be well powered beside the factor related to the skill in question.
The number of officers joining this research are of sixty one persons with, different location and backround.
Afterwards an analysis is carried out with univariat, bivariat by using crosstable and continued with multivariat.
The result of this shows variable relating and meaningful and predominant againts the officers skills re work environment.
The conclusion of this research is that the error degree is still high in the microscopic positive tb investigation, it is 54.1 %. Suggestion is expected to increase the skill of the laboratory offcers in investigating microscopic the in the form of through laboratory officers increasing work environment, so that the overcoming program sucesed.
Reference : 53 ( 1974 -- 1999 )"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Wahyu Adi
"Heat Recovery Steam Generator (HRSG) merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap pada temperatur dan tekanan tertentu. Peralatan ini terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) yang menggunakan siklus kombinasi (Combined Cycle). Pada HRSG terdapat daerah superheater-1 dan superheater-2, yang merupakan daerah pemanas uap lanjut. Daerah superheater ini terdiri dari susunan pipapipa yang bekerja pada temperatur dan tekanan tinggi dengan kondisi operasi yang korosif secara terus-menerus. Kondisi ini bisa mempengaruhi dan mengubah sifat-sifat material pipa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan pipa superheater-2 HRSG 2 PLTGU Muara Karang yang baru beroperasi 5 tahun, tetapi telah mengalami kerusakan pipa yang cukup parah. Penelitian yang dilakukan mencakup fraktografi, metalografi, penentuan distribusi karbon, pemeriksaan komposisi kimia pipa, pemeriksaan produk korosi dan pengukuran kekerasan.
Dari basil penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan. Pertama, kerusakan pipa superheater-2 HRSG 2 PLTGU Muara Karang disebabkan oleh korosi pitting (pitting corrosion). Serangan korosi ini disebabkan oleh kombinasi tiga faktor, yaitu : adanya air yang tertinggal di dalam pipa selama unit shutdown, adanya kebocoran udara luar masuk ke dalam pipa dan terjadinya kerusakan lapisan film oksida pelindung (protective film meta/ oxide atau protective oxide film) dari logam dasar di dalam pipa. Kedua, adanya deposit yang mengandung Cr mengindikasikan adanya pelepasan Cr dari material pipa. Ketiga, ditemukan terjadinya presipitasi karbida. Keempat, hasil pengamatan terhadap struktur mikro pipa superheater-2 dan pengujian terhadap kekerasannya menunjukkan telah terjadi proses dekarburasi, tetapi masih belum sampai pada taraf yang membahayakan.

Heat Recovery Steam Generator (HRSG) is the component of Combined Cycle Power Plant which produce steam. The HRSG have two super heater areas namely superheater-1 and superheater-2. There are many tubes in each area. In superheater-2 area, the tubes always work in high temperature and high pressure with a very corrosive condition, so make their behavior to be changed. By this research we want to examine a failure section of the superheater-2 tubes taken from the HRSG 2 Muara Karang Combined Cycle Power Plant, which was five years operation but have many damage on their tubes.
The result of this research finds some conclusion. First, the superheater failure was due to formation of highly aggressive differential aeration cells causing pitting corrosion, also known as oxygen pitting corrosion. This common corrosion problem was caused by the combination of three factors inside the tubes : water left in the superheater tube during shutdown, air leakage into the tube, and damage to the protective oxide film over the base metal in the interior of the tube. Second, deposits of chromium were found in the superheater tubes - that is an indication of chrom leaching from the pipes. Third, actual carbide presipitation phenomena in the superheater tubes. Last, the microstructure analysis and micro hardness testing of the superheater-2 tubes determined some de-carbonation process in the tubes, but it is still small.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tukul Rameyo Adi
"Metoda klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) telah banyak diterapkan dalam bidang penginderaan jauh. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan klasifikasi awan dengan menerapkan metoda JST Kohonen pada data citra multispektral satelit NOAA AVHRR. JST Kohonen adalah metoda klasifikasi tak terselia yang berbasis pada sistem pembelajaran kompetitif Self-Organizing Maps (SOM). Prosedur percobaan terdiri dari tiga tahap, yakni tahap pembelajaran, tahap pelabelan dan tahap klasifikasi.
Pada mulanya, klasifikasi awan dilakukan menggunakan lima kanal data citra sebagai vektor masukan, yakni kanal cahaya-tampak, infra-merah dekat, infra-merah tengah, dan dua kanal infra-merah termal. Hasil klasifikasi lalu dibandingkan dengan hasil klasifikasi visual untuk menentukan tingkat keberhasilannya. Kemudian, proses klasifikasi dilanjutkan untuk mengevaluasi kanal-kanal yang dominan dalam klasifikasi awan dengan cara mereduksi jurnlah kanal yang digunakan dalam klasifikasi.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa klasifikasi awan menggunakan JST Kohonen memberikan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi sebesar 81% untuk katagori 10 kelas atau 95% untuk 4 katagori utama 4 kelas awan, dengan kanal-kanal yang dominan yaitu kanal satu (cahaya-tampak) dan kanal empat (infra-merah termal)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Arsa Adi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian thesis yang beriudul "Pembangunan Pertanian Dalam Menunjang Ketahanan Daerah - Studi Kasus : Usahatani di Kahupaten Daerah Tingkat II Timor Tengah Selatan" adalah untuk menentukan keterkaitan pembangunan pertanian dengan kondisi Ketahanan Nasional di daerah berdasarkan pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan dari aspek Astagatra Penelitian dilakukan dengan penelitian lapangan, studi kepustakaan dan sumber informasi lainnya. Data dianalisis secara tabulasi dan deskriptif.
Keadaan dan kondisi pertanian yang umumnya ditangani oleh masyarakat pedesaan merupakan cermin kemakmuran. Sebagai hasil interaksi faktor lingkungan dan sosial budaya di Timor Tengah Selalan telah berkembang bermacam-macam pola usahatani, yang secara keseluruhan cenderung berpola usahatani campuran. Petani dominan menanam tanaman pangan seluas-luasnya terutama jagung dan ubi kayu serta beternak, terulama sapi dan babi. Luas lahan usahatani rata-rata 2,15 ha per keluarga tani dan kemampuan mengolah tanah rata-rata 1,25 ha per musim tanam.
Kecukupan pemenuhan konsumsi pangan menunjukkan bahwa ketahanan pangan para petani cukup memadai, yaitu jagung 306,106 kg setara beras per kapita per tahun dan ubi kayu 102 kg setara beras per kapita per tahun. Kecukupan pangan itu didukung oleh adanya tradisi diversifikasi dalam pola konsumsi pangan. Demikian pula kriteria kesejahteraan petani menurut Sajogyo (1976) menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani Timor Tengah Selatan tergolong dalam kategori cukup, yaitu Rp. 5.941.800 per tahun per keluarga tani atau setara dengan 990,3 kg beras per kapita per tahun.
Dengan demikian, kondisi sosial ekonomi petani memberikan andil dalam menunjang Ketahanan Nasional di daerah. Karena kuatnya perekonomian masyarakat desa yang bersumber dari pengelolaan usahatani dapat mendukung terbentuknya ketangguhan kondisi Ketahanan Daerah dan Ketahanan Nasional."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>