Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ashari
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumeru Ashari
Jakarta: UI-Press, 1995
635 SUM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isya Ashari
"ABSTRAK
Mengingat peran alat berat yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu proyek pada umumnya dan biaya investasi dalam kepemilikan alat berat, maka diperlukan suatu pengelolaan peralatan , untuk memaksimumkan manfaat yang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan terbatasnya umur produktif dari alat , di mana pada umur tertentu peralatan akan tidak ekonomis lagi untuk dioperasikan, karena biaya operasinya sudah tidak seimbang dengan hasil kerja yang diperoleh.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dipikirkan kapan suatu perusahaan harus mengadakan investasi kembali, yang dikarenakan keausan atau kerusakan dari komponenkomponen yang ada. Sehingga diperlukan penggantian dari komponen tersebut. Permasalahannya adalah sejauh mana atau sampai kapan kita harus melakukan penggantian komponen-komponen itu?. Penggantian komponen-komponen itu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan mungkin pengeluaran biaya perbaikan atau perawatan tidak mustahil akan lebih besar dari nilai manfaat atau produksi yang dapat diperoleh dari pengoperasian alat tersebut
Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap tingkat keausan dari alat berat (hidraulik ekskavator PC 200-5) untuk mengetahui kapan tingkat keausan dari komponen-komponen ekskavator PC 200-5 dianggap sudah tidak ekonomis, dalam arti biaya yang dikeluarkan atau nilai operasi alat sudah lebih besar dari nilai produksi. Oleh karenanya perlu dilakukan investasi kembali (penggantian alat baru).
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan analisa model "Taylor"' yang membahas masalah penggantian komponen. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisa terhadap biaya produksi dan biaya operasi, sehingga diperoleh suatu biaya satuan produksi alat per m3 operasi. Selain itu dilakukan pula analisa terhadap ratio nilai operasi alat dengan nilai produksi menurut model "Freinreich's"') . Dari kedua analisa yang dilakukan maka diperoleh suatu hasil yang menyatakan kapan alat berat tersebut sudah tidak ekonomis lagi, dikarenakan nilai operasi sudah melebihi nilai produksi yang diperoleh. Keausan atau kerusakan komponen yang harus diganti atau diperbaiki sudah tidak relevan lagi untuk dilakukan, karena untuk memperbaiki atau mengganti komponen tersebut dibutuhkan biaya yang besar. Serta kemungkinan harus dilakukan general overhaul untuk dapat mengembalikan kapasitas produksi dari alat berat tersebut. Namun berdasarkan data yang ada2) tindakan general overhaul suatu alat hanya mengembalikan kapasitas sebesar 80% dari tingkat availability alas. Analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa ratio nilai operasi dan nilai produksi tetap di atas satu yang berarti tidak ekonomis. Sehingga diperlukan penggantian atau investasi alat baru.
I) Sumber : Jaafary, VK Mattefy, (1990), Journal of Contractions Engineering and Management, Vol.
116, No.3 page 514-516
2) Sumber : PT. Waskita Karya, (1996), Buku Manual Pemeliharaan Peralatan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashari
"Pemakaian arsip bersama dalam sistem terdistribusi dapat menyebabkan masalah konsistensi arsip. Oleh satu pemakai arsip telah dilakukan perubahan, akan tetapi pada pemakai yang lain arsip ini belum berubah, tidak seperti pada pemakai pertama. Sehingga pada suatu saat dalam sistem terdapat dua (mungkin lebih) salinan arsip yang tidak mempunyai data sama.
Dalam thesis ini telah dibuat suatu model untuk menjaga konsistensi arsip dalam sistem terdistribusi yang menerapkan metoda nomor versi untuk arsip di rpa (cache) dan metoda penyewaan untuk membatasi waktu pemakaian arsip.
Model ini hanya dapat menjaga konsistensi arsip pada akses baca dan tulis tak serentak, akses tulis tak serentak, dan akses baca serentak. Akses baca dan tulis serentak dan akses tulis serentak tidak ditangani secara khusus, sehingga dibuat agar kasus ini tidak terjadi. Model ini juga hanya dapat menangani arsip-arsip ASCII saja, arsip biner tidak dapat ditangani.
Model telah diimplementasikan pada stasiun kerja Sun, dengan menggunakan satu stasiun kerja sebagai pelayan dan dua stasiun kerja lain sebagai kliennya. Untuk komunikasinya, model ini menggunakan protokol UDP/IP yang tersedia di stasiun kerja Sun."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Topo Ashari
"Upaya peningkatan kualitas SDM khususnya aparatur pemerintah, melalui pembinaan dan pengembangan dalam bentuk penataran, diklat dan lain-lain sudah lama dilakukan namun hasil-hasil yang dicapai baru dapat dilihat secara kuantitatif dan masih sulit dilihat secara kualitatif. Hal ini dapat dimengerti, karena selama ini pengukuran terhadap penataran dan diklat belum bertolak pada cost benefit dan cost efektiveness. Disamping itu, penataran dan diktat yang diselenggarakan khususnya oleh lembaga pemerintah, baik diklat struktural, fungsional maupun diklat teknis, masih banyak yang tidak didasarkan pada hasil analisis kebutuhan tetapi tebih pada pencapaian target kuantitatif, Akibatnya, lembaga diklat Iebih mengutamakan target kuantitatif dibanding dengan target kualitatif, Berkaitan dengan penyelenggaraan diklat, sebuah penelitian menyimpulkan: "Hanya sedikit instansi yang mempunyai perencanaan pengiriman pegawai untuk mengikuti diklat dan penempatannya kembali setelah selesai mengikuti diklat".
Dengan adanya tuntutan globalisasi maka peningkatan profesionalisme di jajaran aparatur pemerintah menjadi sangat penting dan mutlak. Profesionalisme tidak hanya dari segi akademik saja, tetapi tidak kalah pentingnya adalah sikap kepedulian dan perubahan perilaku yang kondusif selaras dengan dinamika pembangunan dan perubahan-perubahan yang sedang dan mungkin terjadi dimasa mendatang, Konsekuensi logis dari kondisi yang demikian menuntut reenginering atau rekayasa ulang terhadap sistem dan program Diklat, khususnya PNS.
Untuk mengetahui efektivitas diklat maka seluruh sub-sistem dalam sistem diklat perlu dievaluasi secara menyeluruh, mulai dari proses identifikasi kebutuhan, pelaksanaan sampai pada post training. Evaluasi program Diklat, mencakup pengukuran terhadap reaksi, pembelajaran, tingkah laku dan hasil-hasil (produktivitas).
Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan: "apakah pelaksanaan Diklat SPAMEN yang Untuk menjawab pertanyaan di atas maka disusun kuesioner dalam rangka menjaring data sesuai dengan permasalahan tersebut. Evaluasi diklat SPAMEN dilakukan terhadap 109 peserta diklat SPAMEN dan 45 orang yang terdiri dari unsur penyelenggara, widyaiswara, nara sumber, fasilitator/tenaga pengajar. Setelah data terkumpul, selanjutnya data dimaksud diolah dengan model persentase. Dengan demikian dapat diketahui tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan Diktat SPAMEN.
Dalam tesis ini, disajikan hasil-hasil evaluasi pelaksanaan Diktat SPAMEN yang diselenggarakan bulan Oktober 1996 sampai dengan bulan Januari 1997, secara menyeluruh baik aspek akademik maupun aspek non-akademik. Pada aspek akademik mencakup pengukuran terhadap beberapa sub-aspek yaitu: sub-aspek kurikulum/silabi, prestasi peserta, widyaiswara/nara sumber/fasilitator/tenaga tengajar dan sub-aspek penyelenggara diklat. Sedangkan pada aspek non-akademik, pengukuran dilakukan terhadap sub-aspek sikap dan perilaku, akomodasi dan konsumsi, olah raga dan kesehatan, serta sub aspek pra-diklat.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka Diklat SPAMEN di Lembaga Administrasi Negara secara umum diselenggarakan dengan efektif. Hal ini ditunjukan dengan data sebagai berikut: 7,40% responden menyatakan sangat positif (sangat baik atau sangat efektif), 74,31% responden menyatakan positif (baik atau efektif), dan sebanyak 18,29% responden menyatakan berimbang.
Sedangkan jika antara aspek akademik dan aspek non akademik dibandingkan maka aspek akademik nampak lebih efektif dibandingkan dengan aspek non-akademik. Hal ini ditunjukan dengan data sebagai berikut: 4,20% responden menyatakan sangat positif (sangat baik atau sangat efektif), 87,71% responden menyatakan positif (baik atau efektif), dan 9,09% responden menyatakan berimbang. Sedangkan pada aspek non-akademik rata-rata nilai (%) menunjukan: 10,61% responden menyatakan sangat positif (sangat baik atau sangat efektif), 61,90% responden menyatakan positif (baik atau efektif), dan 27,49% responden menyatakan berimbang.
Dan dari 8 (delapan) sub aspek penyelenggaraan Diklat yang dievaluasi, sub-aspek Sikap dan Perilaku menduduki peringkat pertama, sub-aspek Pra-Diklat pada peringkat kedua, sub-aspek Kurikulum/Silabi pada peringkat ketiga, sub-aspek Widyaiswara Penuntun/Fasilitator/Tenaga Pengajar pada peringkat keempat, sub-aspek Prestasi Peserta pada peringkat kelima, sub-aspek Penyelenggara pada peringkat keenam, sub-aspek Akomodasi dan Konsumsi pada peringkat ketujuh, dan, dan sub-aspek Olah Raga dan Kesehatan sebagai peringkat terakhir.
Meskipun secara umum penyelenggaraan Diklat berjalan dengan efektif namun demikian ternyata penyempurnaan dan penyesuaian tetap diperlukan, terlebih dengan adanya tantangan dalam era globalisasi yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat (kondisi dinamis) dan memerlukan penanganan instant. Dalam kondisi yang demikian, mengintegrasikan IQ dan El (Emotional Intelligence) menjadi satu kesatuan yang utuh menjadi semakin penting. Artinya, program Diklat bukan hanya diarahkan pada sisi intelektual saja tetapi justru lebih menekankan pada behavioral."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ashari
"Perkembangan teknologi makanan dan minuman yang begitu pesat membuat umat Islam merasa perlu meningkatkan kewaspadaan dan menuntut pembuktian kehalalan setiap produk makanan dan minuman demi ketenangan dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk-produk makanan dan minuman yang semakin banyak macamnya.
Perhatian dan kewaspadaan umat Islam semakin meluas ke kosmetika. Mereka juga hares menerapkan pedoman tentang makanan, minuman dan obat¬obatan pada kosmetika. Karena jika Islam melarang suatu bahan dijadikan makanan dan obat sudah barang tentu melarang pula bahan tersebut dijadikan kosmetika untuk digunakan.
Kehalalan suatu produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika bukan hat yang mudah diketahui, melainkan diperlukan suatu kajian khusus yang cukup mendalam. Kajian tersebut memerlukan pengetahuan dalam bidang-bidang pangan, kimia, biokimia, teknologi industri dan didukung oleh pemahaman IPTEK dan Syariat Islam. Dengan demikian, integrasi antara pemahaman IPTEK dan Syariat Islam diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang muslim akan dengan mudah mengetahui status kehalalan atau keharaman suatu produk yang akan dikonsumsinya.
Sertifikasi halal bertujuan memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap konsumen serta meningkatkan daya saing produk nasional dalam negeri. Ketentuan sertifikasi produk halal memiliki 2 (dua) sasaran utama, yaitu: a) melindungi konsumen dengan tersedianya produk yang kehalalannya dilindungi dan dijamin oleh hukum, dan b) memberi keuntungan pada produsen dengan meningkatkan daya saing dan omzet produksi dan penjualan.
Supaya sasaran tersebut tercapai, hal-hal yang perlu diperbaiki ialah sertifikasi produk halal nasional dan standardisasi proses sertifikasi dengan alat ukurnya, sistem sertifikasi, prinsip pengaturan untuk tujuan apa sertifikasi hares dilaksanakan dan lembaga sertifikasi, perlengkapan, teknologi, laboratorium yang memenuhi standar, serta jangka waktu berlakunya sertifikat halal. Sertifikasi juga harus menjangkau bahan baku, bahan tambahan maupun bahan penolong dalam bentuk "bukan kemasan" yang tidak diecerkan untuk bahan produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya yang beredar di masyarakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T19872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yanwar Ashari
"

Praktik kerja profesi apoteker di PT Kalbe Farma Tbk periode Juli – Agustus 2018

bertujuan untuk mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampulan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memahami penerapan CPOB di Industri Farmasi serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi apoteker dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Juli hingga Agustus dengan tugas khusus “Lead Time Analisis Tablet Glimepirid di Laboratorium Quality Control PT Kalbe Farma Tbk”. Tujuan dari tugas khusus yang diberikan adalah untuk mengetahui analisis yang dilakukan pada produk tablet glimepiride serta mengetahui lead time yang dibutuhkan dalam melakukan analisis produk tablet glimepiride berdasarkan dokumen metode analisis yang terdapat di laboratorium Quality Control PT. Kalbe Farma Tbk.


Internship at PT. Kalbe Farma Tbk. Period July – Agustus 2018 aims to determine the role, duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, have insight, knowledge, expertise and practical experience to do pharmaceutical work in the pharmaceutical industry, understand the application of CPOB in the industry Pharmacy and know of the problems of pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The work practice of the pharmacist profession is carried out for two months, namely in July to August with a special assignment "Lead Time Analysis of Glimepirid Tablets at PT Kalbe Farma Tbk Quality Control Laboratory". The purpose of the specific assignment given was to find out the analysis carried out on glimepiride tablet products and find out the lead time needed to analyze glimepiride tablet products based on the analysis method documents in the Quality Control laboratory of PT. Kalbe Farma Tbk.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yanwar Ashari
"

Praktik Kerja Profesi di PT. Kimia Farma Trading And Distribution Cabang Serang

Periode Bulan Oktober Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Distributor/Pedagang Besar Farmasi (PBF), memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Distributor Farmasi, memahami penerapan GDP/CDOB di Distributor Farmasi serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Distibutor Farmasi. Kegiatan praktik kerja profesi apoteker dilaksanakan selama dua minggu dengan tugas khusus “Validasi Pengemasan dan Pengiriman terhadap Cool Box yang digunakan untuk pengiriman produk rantai dingin di PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Serang”. Tujuan dari tugas khusus yang diberikan adalah untuk mengetahui rentang suhu penyimpanan pada cool box dan memastikan pengiriman obat produk rantai dingin dapat dilakuan sesuai dengan persyaratan sehingga kualitas produk rantai dingin dapat dijaga.


Internship at at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Serang Periode

Oktober 2018 was aimed to understand the duties and responsibilities of pharmacist. Pharmaceutical Wholesalers / Distributors (PBF), have insight, knowledge, skills and practical experience to do pharmaceutical work at Pharmaceutical Distributors, understand the application of GDP / CDOB in Pharmaceutical Distributors. Pharmacist profession work practice activities carried out for two weeks with a special assignment "Validation of Packaging and Delivery of Cool Boxes used for shipping cold chain products at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Serang ". The purpose of the specific task given is to determine the range of storage temperatures in the cool box and ensure the delivery of cold chain products can be carried out in accordance with the requirements so that the quality of cold chain products can be maintained

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yanwar Ashari
"Praktik kerja profesi apoteker di Apotek Kimia Farma No. 352 Depok periode bulan Januari tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas serta tanggung jawab apoteker dalam mengelola apotek dan melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmassian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian di apotek. Praktik kerja profesi apoteker dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus “Analisis Resep Penyakit Tuberkulosis di Apotek Kimia Farma No. 352 Depok Periode Bulan September 2018”. Tujuan dari tugas khusus ini adalah supaya calon apoteker mengetahui penyakit tuberkulosis dan pengobatannya, mengetahui resep yang diberikan untuk pasien tuberkulosis, serta mengetahui permasalahan pada resep untuk pasien tuberkulosis dari segi administratif, farmasetik dan klinis.

Internship at Kimia Farma 352 Depok Pharmacy Period September 2018 was aimed to understand the duties and responsibilities of pharmacist in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical servicer in accordance with applicable laws and law ethics in Indonesia, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practice issues. The internship was conducted for four weeks with special assignment “Analysis of Prescription Related to Tuberculosis at Kimia Farma 352 Depok Pharmacy”. The purpose of this special assignment were that the pharmacist candidate might knor the tuberculosis disease and its treatment, understood the issues of the prescribing requirements in the treatment of tuberculosis from administrative, pharmaceutical and clinical aspect.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ashari
Surabaya: ITS Press, 2015
621.313 MOC d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>