Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asmarinah
Abstrak :
Huang lingkup dan Cara penelitian: Pria merupakan fokus baru untuk program Keluarga Berencana (KB). Salah satu strategi penelitian WHO untuk mencari dan mengembangkan metode kontrasepsi pria yang aman, efektif dan reversibel adalah mengembangkan metode kontrasepsi pria melalui bahan/zat dari tanaman. Produk tanaman yang diharapkan dapat menjadi bahan kontrasepsi pria adalah buah paria (Hoiordica charantia L.), yang telah diketahui mengandung zat sitotoksik atau sitostatik. Dari beberapa penelitian diketabui bahwa ekstrak buah paria dapat menurunkan kesuburan individu jantan. Beberapa penelitian terdahulu inenggunakan ekstrak alkohol 95 % dari buah paria. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pemberian ekstrak cairan perasan (juice) buah paria terhadap kesuburan mencit jantan. Pemberian ekstrak secara oral selama 40 hari dilakukan pada dosis 800 mg/kg bb, 900 mg/kg bb, 1000 mg/kg bb yang diberikan satu kali sehari, dan juga diberikan dua kali sehari, sehingga dosisnya menjadi kelipatan dosis yang diberikan satu kali sehari. Setelah perlakuan selesai dilakukan pengambilan data parameter kesuburan, antara lain berat testis, konsentrasi spermatozoa, jumlah sel-sel spermatogenik (spermatogonia A, spermatosit preleptoten, spermatosit pakhiten, spermatid), diameter tubulus seminiferus, jumlah anak dan berat badan mencit sebagai data pelengkap. Hasil dan Kesimpulan: Ekstrak juice buah paria pada semua dosis perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap berat testis, jumlah spermatogonia A, jumlah spermatosit preleptoten, ukuran diameter tubulus seminiferus, jumlah anak dan berat badan mencit. Dosis ekstrak mulai dari dosis 900 mg/kb bb berpengaruh bermakna terhadap konsentrasi spermatozoa. Sedangkan dosis mulai dari 80O mg/ kg bb berpengaruh bermakna terhadap jumlah spermatosit pakhiten dan spermatid. Antar semua dosis perlakuan berbeda bermakna terhadap jumlah spermatid.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmarinah
Abstrak :
Telah. lama diketahui bahwa bpermatogenesis mudah dipengaruiii oleh.kenaikan suhu di sekitar testis, Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh pemanasan testis in vivo secara berulang dengan menggunakan air terhadap jumlah spermatogonia A dan spermatosit primer pakhiten, yang dilakukan pada mencit n (Mus musculus L.) strain CER« Mencit dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan apapun, kelompok kontrol dengan perlakuan pembiusan selama 10 menit, kelompok pemanasan. testis 39 °C selama 10 menit, kelompok pemanasan testis 40 °C selama 10 menit dan kelompok pemanasan testis 4I °0 selama 10 menit. Perlakuan-perlakuan tersebut masing-masing diberikan empat kair ulangan dengan selang waktu' sembilan hari di antara tiap ulangan, Setelah empat kali ulangan, mencit ditimbang lalu testisnya diambil dan kemudian ditimbang, Setelah itu testis dibuat preparat histologi, Jumlah; spermatogonia A dan spermatosit primer pakhiten dihitung serta diameter tubulus seminiferus diukur,- Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemanasan testis in vivo tidak berpengaruh terhadap jumlah spermatogonia A, tetapi berpengaruh terhadap jumlah spermatosit primer pakhiten, Khusus peman-asan testis bersuhu 41° C mempengaruhi berat testis dan ukuran diameter tubulus.seminiferus
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmarinah
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
PGB0607
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Asmarinah
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak cairan perasan (juice) buah paria terhadap kesuburan mencit jantan strain AJ. Pemberian ekstrak dilakukan pada dosis 800 mg/kg beret badan (bb), 900 mg/kg bb, dan 1000 mg/kg bb selama 40 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (PAL) dengan variasi dosis perlakuan sebanyak 5 perlakuan yaitu dosis 800 mg, 900 mg, 1000 mg, kontrol dengan perlakuan, dan kontrol tanpa perlakuan. Ekstrak buah paria diperoleh dengan cara penguapan cairan perasan (juice) buah paria menggunakan penangas air bersuhu 50°C. Selanjutnya dibuat dosis ekstrak 804 mg, 900 mg, dan 1000 mg dalam akuabides. Ekstrak diberikan pada mencit secara oral menggunakan spuit khusus sebanyak 0,5 ml. Setelah pemberian ekstrak dilakukan selama 40 hari, mencit-mencit dikawinkan dengan mencit betina untuk menilai parameter jumlah anak yang dilahirkan. Setelah lima hari dicampur, mencit jantan perlakuan dikorbankan untuk menilai beberapa parameter kesuburan antara lain:
a. Berat testis
b. Konsentrasi spermatozoa vas deferensr
c. Populasi sel-sel spermatogenik pada tahap VII siklus epitel seminiferus, yaitu :
- Spermatogonia A
- Spermatosit preleptoten
- Spermatosit primer pakhiten
- Spermatid
d. Diameter tubulus seminiferus tahap VII siklus epitel semin iferus, dan sebagai data tambahari berat badan mencit setelah perlakuan. Hasil yang diperoleh dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ekstrak juice buah paria yang diberikan pada mencit drreis 000 mg, 900 mg, dan 1000 mg selama 40 hari tidak berpengaruh terhadap :
a. Berat testis
b. Jumlah spermatogonia A, spermatosit preleptoten, dan jumlah spermatosit primer pakhiten.
c. Ukuran diameter tubules seminiferus
d. Jumlah anak
2. Ekstrak juice buah peria yang diberikan pads mencit berpengaruh terhadap:
a. Konsentrasi spermatozoa vas deferens. Dosis 900 mg dan 1000 mg berpengaruh bermakna dibandingkan dengan kontrol.
b. Jumlah spermatid. Dosis 800 mg, 900 mg, dan 1000 mg berpengaruh sangat bermakna, dan an tar ketiga dosis tersebut terdapat perbedaan bermakna.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library