Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asra
"Dimulai dengan terjadinya krisis ekonomi akibat turunnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US $) secara tajam dan mendadak pada tahun 1998. Akibat dari krisis ini diperkirakan banyak perusahaan (Debitor) dalam keadaan pailit (Insolvency) atau tidak mampu membayar utang-utangnya (insolven). Untuk keperluan ini, hukum kepailitan (bunkrupcy law) sebagai sarana penagihan utang yang merupakan pelaksanaan pasal 1131 dan 1132 KUH. Perdata. Undang-undang Kepailitan yang diatur dalam Faillisements Verordenings stbl. 1905 No. 217 jo. 1906 No. 348 perlu difungsikan dan dirubah, maka lahirlah PERPU Nomor 1 Tahun 1998 tertanggal 22 April 1998, yang kemudian disahkan menjadi Undang-undang No. 4 Tahun 1998.
Sebagai sarana penagihan utang, hukum kepailitan harus dibedakan penggunaanya dengan gugatan perdata biasa, untuk membedakannya, maka secara umum dianut adanya keadaan Insolven (unable to pay) sebagai persyaratan atau merupakan indikasi adanya kepailitan. Tetapi PERPU No. 1 Tabun 1998 jo. Undang-undang No. 4 Tahun 1998 tidak mengandung persyaratan ini dan telah melahirkan putusan putusan yang mengundang perdebatan (debatable). Pasal 1 ayat (1) jo. Pasal 6 (3) PERPU No. 1 Tahun 1998 jo. Undang-undang No. 4 Tahun 1998 ini mengatur persyaratan pernyataan pailit, tetapi keadaan insolven tidak merupakan persyaratan. Dengan demikian, Dengan mudahnya Debitor dapat dinyatakan pailit dengan hanya memenuhi syarat-syarat: Adanya dua Kreditor, utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih dan dapat dibuktikan secara sederhana.
Menurut beberapa pakar hukum kepailitan, persyaratan yang termuat dalam pasal 1 ayat (1) Undang-undang kepailitan ini mempunyai kelebihan dan kecanggihan dibandingkan dengan hukum kepailitan negara lain yang mengharuskan adanya persyaratan insolven (unable to pay) dimana undang-undang ini diharapkan untuk menjangkau para Debitor yang tidak mau membayar utang (unwilling to pay), atau alias Debitor nakal walaupun Debitor tersebut masih solven (able to pay debts). Tetapi kenyataan tidak demikian. Salah satu contoh yang aktual adalah putusan perkara kepaitan PT. Manulife Indonesia, putusan ini dikritik oleh Pemerintah Canada.
Kritikan atau kecaman ini sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya semua pihak dapat memahami adanya perbedaan pengertian pailit dalam perspektif negara lain dan Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 dimana di negara lain pailit berarti tidak mampu membayar (insolven), sedangkan pailit dalam pengertian Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 berarti tidak membayar utang, bila utang itu dibayar kepailitan itu tidak ada. Disamping itu, upaya hukum pengajuan permohonan Penundaan Pembayaran Utang (PKPU) dapat digunakan untuk melawan permohonan pernyataan pailit yang diajukan Kreditor terhadap Debitor di pengadilan niaga. Dan kepada hakim diharapkan dapat menerapkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1988 secara arif dan bijaksana."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T18950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Asra
"ABSTRAK
Perbedaan karakteristik linguistik dalam tulisan akademik antara laki-laki dan perempuan merupakan suatu hal yang konsisten terjadi. Oleh karena itu, tesis ini bertujuan untuk menemukan perbedaan karakteristik linguistik tulisan akademik antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dari perspektif linguistik. Metode paduan dengan pendekatan convergent parallel design digunakan untuk menganalisis 60 tulisan esei mahasiswa yang dipilih dengan cara purposive sampling technique. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada perbedaan karakteristik linguistik dalam tulisan akademik antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Mahasiswa perempuan ditemukan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam kompetensi penyusunan paragraf, tanda penghubung, jumlah keluaran teks, pengaturan topik, penutup, pembuka kalimat, klausa, dan struktur sintaksis. Secara umum, hasil penelitian ini mendukung gagasan bahwa perbedaan karakteristik linguistik antara laki-laki dan perempuan harus dipertimbangkan dalam pengajaran keterampilan menulis akademik.

ABSTRACT
Differences of linguistic characteristics in academic writing between boys and girls are inevitable to happen. Therefore, this study aims at finding out the differences of boys rsquo and girls rsquo in linguistic characteristics of academic writing from the perspective of linguistics. Mixed method research with convergent parallel design is used to analyze sixty students rsquo essay writing chosen by using a purposive sampling technique. The result reveals that there are some differences of linguistic characteristics in academic writing between boys and girls. The girls are found more capable in paragraphing competences, linking devices, text output counts, topical organization, ending, sentence openings, clauses, and syntactical structures. The findings generally support the notion that differences of linguistic characteristics between boys and girls should be considered in teaching academic writing."
2017
T48575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Subhan Asra
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan sebuah kajian media yang hendak mencari ada-tidaknya imperialisme media pada pemberitaan Intervensi Rusia di Suriah oleh majalah Tempo melalui perbandingan dengan pemberitaan yang dilakukan oleh Time atas peristiwa yang sama. Perbandingan dilakukan dengan menganalisis setiap teks terpilih terlebih dahulu menggunakan metode analisis naratif model aktan dan oposisi segiempat. Setelah perbandingan dilakukan, hasilnya kemudian dipertemukan dengan teori imperialisme media. Penelitian ini ternyata menemukan bahwa Tempo memiliki naratif pemberitaan yang jauh berbeda dari Time berdasarkan sisi logika dan ideologisnya. Hal tersebut dapat dicapai walau dari konsep cultural dependency Tempo memang memiliki ketergantungan pada media asing berkat adanya agensi individu yang berdasarkan pada konsep strukturasi. Dengan demikian pada pewartaan peristiwa ini, imperialisme media tidak terjadi dalam Tempo.

ABSTRACT
This research is a media study who were looking for the presence or absence of media imperialism in the news on Russian intervention of Syria by Tempo magazine via a comparison with news carried by Time on the same event. Comparisons were made by analyzing each of the selected text in advance using the actant model of narrative analysis and semiotic square. Once the comparison is done, the results are then matched with the theory of media imperialism. This study found that Tempo had the news narrative much different from Time based on the logical and ideological ground. This can be achieved despite of cultural dependency that Tempo does have a on foreign media due to their individual agency that based on the concept of structuration. Thus in the news on this event, media imperialism doesn't have its pressence in Tempo."
2016
S63434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abuzar Asra
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014
519.5 ABU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abuzar Asra
Depok: Rajawali Pers, 2019
519.5 ABU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library