Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Permatasari Isnan
Abstrak :
ABSTRAK
Teh hijau dikenal sebagai sumber antioksidan. (-)-epigalokatekingalat (EGCG) merupakan antioksidan terbanyak yang terkandung dalam teh hijau yang telah terbukti memodulasi jalur biokimia kulit. Niosom merupakan sistem pembawa alternatif pengganti liposom yang memiliki kekurangan dari segi biaya dan stabilitas. Formulasi niosom dilakukan untuk menstabilkan zat aktif yang tidak stabil. Formulasi niosom yang dibuat terdiri dari empat formulasi dengan perbandingan molar surfaktan-kolesterol berbeda-beda, yaitu 3:1, 2:1, 1:1, dan 0,5:1. Formulasi niosom dilakukan menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Suspensi niosom yang dihasilkan kemudian dilakukan sejumlah karakterisasi meliputi ukuran dan distribusi partikel, lamelaritas, efisiensi enkapsulasi, dan potensial zeta. Niosom yang telah diuji kemudian dibuat sediaan gel menggunakan HPMC sebagai gelling agent. Gel niosom yang dihasilkan kemudian dilakukan sejumlah evaluasi meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji stabilitas, dan uji aktivitas antioksidan dengan DPPH. Karakterisasi niosom menunjukkan perbandingan molar surfaktan-kolesterol 3:1 memiliki efisiensi enkapsulasi yang terbaik namun mengalami pemisahan setelah 7 hari. Evaluasi sediaan gel niosom menggunakan formula F3 menunjukkan gel stabil, tidak menunjukkan perubahan fisik
ABSTRACT
Green tea has been known as a source of antioxidant. (-)-epigallocatechin gallate (EGCG), which is the most abundant antioxidant contained in green tea, has been shown to modulate biochemical pathways of skin. Niosom is an alternative to liposome drug vehicle systems which has disadvantages including cost and stability. Niosome was prepared for enhance stability of drug. Niosomal formulations were prepared in four different molar ratios of surfactant-cholesterol, i.e. 3:1 (F1), 2:1 (F2), 1:1 (F3), and 0.5:1 (F4). Niosomal formulations were prepared using thin layer method. Niosomal suspensions were evaluated including particle size and distribution, lamellarity, encapsulation efficiency, and zeta potential. Niosomal suspension, which had been evaluated, then incorporated into gel using HPMC as gelling agent. Niosomal gel was evaluated including organoleptic, pH, viscosity, stability, and antioxidant activity using DPPH. Evaluation of niosomal suspensions showed that F1 has best encapsulation efficiency but experienced separation after 7 days. Evaluation of niosomal gel (using F3) showed stable formulation without changes
2016
S65106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Permatasari Isnan
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Astrid Permatasari IsnanProgram Studi : FarmasiJudul : Praktek Kerja Profesi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Periode Mei Tahun 2017 Kesehatan adalah keadaan sehat yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis dan karenanya merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Namun, selain obat, salah satu sarana dalam mengupayakan kesehatan masyarakat adalah penggunaan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT . Oleh karena maraknya penggunaan alat kesehatan dan PKRT di tengah masyarakat, dibutuhkan suatu regulasi agar masyarakat terlindung dari alat kesehatan dan PKRT yang tidak memenuhi persyaratan mutu. Perumusan regulasi terkait alat kesehatan dan PKRT dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertugas dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka mempersiapkan apoteker yang paham akan tanggung jawab apoteker di bidang alat kesehatan dan PKRT khususnya dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang alat kesehatan dan PKRT, diperlukan praktek kerja profesi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada 22 Mei ndash; 2 Juni 2017. Melalui PKPA di Pemerintahan, diharapkan calon apoteker dapat memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Pemerintahan. Kata kunci : Alkes, Apoteker, PKRT, Praktek Kerja Profesi Apoteker.xiv 36 halaman : 2 gambar, 1 tabel, 6 lampiranDaftar acuan : 11 2005-2017
ABSTRACT
Name Astrid Permatasari IsnanStudy Program PharmacyTitle Professional Work Practice at Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan May 2017 Health is a healthy state that enables everyone to live productively socially and economically and is therefore a human right and one of the elements of well being that must be actualized. Drugs are component that cannot be replaced in actualizing public health. However, besides drugs, one of efforts in actualizing public health is the use of medical devices and household health supplies. Due to the widespread use of medical devices and household health supplies in the community, a regulation is needed to protect the public from medical devices and household health supplies that do not meet the quality requirements. The formulation of regulation related to medical devices and household health supplies is done by Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan has role in organizing the formulation and implementation of policies in the field of pharmaceutical and medical devices in accordance with legislation. In order to prepare pharmacists that understand the responsibilities of pharmacists in the field of medical devices and household health supplies especially in the formulation and implementation of policies in the field of medical devices and household health supplies, professional work practice is required at Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan on May 22th to June 2nd, 2017. Through Professional Work Practice at Government, it is expected that the pharmacist candidates have knowledge, skill, and practical experience to perform pharmaceutical practice in government. Keywords Household health supplies, Medical devices, Pharmacists, Professional Work Practice.xiv 36 halaman 2 pictures, 1 table, 6 appendicesReferences 11 2005 2017
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Permatasari Isnan
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Astrid Permatasari IsnanProgram Studi : FarmasiJudul : Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma no 95 BSD Periode Maret 2017 Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat oleh apoteker. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kefarmasian dari pengelolaan obat sebagai komoditas kepada pelayanan yang komprehensif pharmaceutical care dalam pengertian tidak saja sebagai pengelola obat namun dalam pengertian yang lebih luas mencakup pelaksanaan pemberian informasi untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir, serta kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan. Oleh karena itu pekerjaan serta pelayanan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Peran apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Dalam rangka mempersiapkan apoteker yang terampil dan kompeten dalam mengupayakan kesehatan masyarakat melalui pekerjaan dan pelayanan kefarmasian, diperlukan praktek kerja profesi di Apotek Kimia Farma no 95 pada 3 Maret ndash; 31 Maret 2017. Melalui PKPA di Apotek, diharapkan calon apoteker dapat memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek. Kata kunci : Apotek Kimia Farma, Pasien, Pharmaceutical care, Pelayanan Kefarmasian, Praktek Kerja Profesi Apoteker.
ABSTRACT
Name Astrid Permatasari IsnanStudy Program PharmacyTitle Professional Work Practice at Apotek Kimia Farma no 95 BSD March 2017 Drugstore is a pharmaceutical service facility where pharmacists do pharmaceutical practice and distribution of pharmaceuticals to public. Along with development of science and technology, there has been a shift in the orientation of pharmaceutical services from the management of drugs as a commodity to comprehensive service pharmaceutical care not only as a drug manager but including information presentation to support rational drug use, drug use monitoring, and drug failure monitoring. Therefore, pharmaceutical practice and service must be performed by a health worker who has the expertise and authority for it. Pharmacists are required to increase their knowledge, skills and behavior in order to interact directly with patients. In order to prepare skilled and competent pharmacist in public health efforts through pharmaceutical practice and service, professional work practice is required at Apotek Kimia Farma no 95 BSD on March 3rd to March 31st , 2017. Keywords Apotek Kimia Farma, Patient, Pharmaceutical care, Pharmaceutical services, professional work practice.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Permatasari Isnan
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Astrid Permatasari IsnanProgram Studi : FarmasiJudul : Praktek Kerja Profesi di PT SOHO Industri Pharmasi Periode Januari-Februari Tahun 2017 Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Menurut PerKaBPOM nomor HK.03.1.33.12.12.8195 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, suatu industri farmasi wajib menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . CPOB adalah cara pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan. CPOB bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu. Menurut CPOB, dalam industri farmasi minimal terdapat tiga apoteker yang terdaftar dan terkualifikasi sebagai kepala bagian produksi, pemastian mutu, dan pengawasan mutu. Dalam rangka mempersiapkan apoteker yang terampil dan kompeten dalam mengupayakan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pembuatan obat, diperlukan praktek kerja profesi di PT SOHO Industri Pharmasi pada 9 Januari ndash; 28 Februari 2017. Melalui PKPA di Industri, diharapkan calon apoteker dapat memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Industri. Kata kunci : Apoteker, CPOB, Industri Farmasi, Obat, Praktek Kerja Profesi Apoteker.
ABSTRACT
Name Astrid Permatasari IsnanStudy Program PharmacyTitle Professional Work Practice at PT SOHO Industri Pharmasi January ndash February 2017 Pharmaceutical industry is business entity licensed by the Minister of Health to manufacture drugs or drug materials. According to PerKaBPOM HK.03.1.33.12.12.8195 on the Implementation of Good Manufacturing Practices Guidelines, a pharmaceutical industry shall apply Good Manufacturing Practice GMP . GMP is a drug manufacturing method that aims to ensure that the quality of the drug produced meets the requirements and its use. GMP includes all aspects of production and quality control. According to GMP, there should be at least three registered and qualified pharmacists as manager of production, quality assurance, and quality control in the pharmaceutical industry. In order to prepare skilled and competent pharmacists in public health efforts through drug manufacturing activities, professional work practice is required at PT SOHO Industri Pharmasi on January 9th to February 28th, 2017. Through Professional Work Practice at Pharmaceutical Industry, it is expected that pharmacist candidates have insight, knowledge, skill, and practical experience to perform pharmaceutical practices in the pharmaceutical industry. Keywords Drugs, GMP, Pharmaceutical Industry, Pharmacist, Professional Work Practice
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library