Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Shabrina Agustia Rahmah
"Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Masyarakat membeli kebutuhan sebagai stok persediaan yang disimpan untuk menghadapi virus tersebut Tingginya jumlah kasus positif COVID-19, mengakibatkan tingginya permintaan dan kebutuhan obat-obatan, vitamin, hand sanitizer, dan masker. Masyarakat membeli terlalu banyak atau menimbun barang sehingga ketersediaan stok di pasar menipis, barang semakin sulit ditemukan dan panic buying mulai terjadi. Apotek dan toko obat menjadi sektor penting yang dihampiri oleh masyarakat. Untuk mengatasi panic buying dan kelangkaan, PT. Kimia Farma menjamin ketersediaan stok dan pendistribusian obat dan vitamin di apotek. Apotek dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab pada perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi obat, pencatatan, dan pengendalian sesuai kebutuhan untuk menjamin stok. Seorang apoteker perlu dibekali dengan wawasan, keterampilan, dan pemahaman komprehensif baik teori dan praktek secara langsung. Oleh karena itu, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diperlukan sebagai sarana pelatihan. Program Studi Profesi Apoteker Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT. Kimia Farma Apotek, anak perusahaan dari PT. Kimia Farma, untuk menyelenggarakan PKPA di Apotek Kimia Farma 350 Kelapa Gading yang berlangsung dari tanggal 1-31 Oktober 2021.

The number of positive cases of COVID-19 in Indonesia is increasing day by day. People buy necessities as stock of supplies stored to deal with the virus The high number of positive cases of COVID-19, resulting in a high demand and need for medicines, vitamins, hand sanitizers, and masks. People buy too much or hoard goods so that stock availability in the market is running low, goods are increasingly difficult to find and panic buying begins to occur. Pharmacies and drugstores are becoming important sectors that are approached by the community. To overcome panic buying and scarcity, PT. Kimia Farma guarantees the availability of stocks and the distribution of drugs and vitamins in pharmacies. The pharmacy is headed by a pharmacist who is responsible for planning, procurement, receiving, storing, distributing drugs, recording, and controlling as needed to guarantee stock. A pharmacist needs to be equipped with insight, skills, and a comprehensive understanding of both theory and practice directly. Therefore, Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is needed as a means of training. Pharmacist Professional Study Program, University of Indonesia in collaboration with PT. Kimia Farma Apotek, a subsidiary of PT. Kimia Farma, to hold PKPA at Apotek Kimia Farma 350 Kelapa Gading which will take place from October 1-31, 2021."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Shabrina Agustia Rahmah
"Tingginya kebutuhan masyarakat akan konsumsi obat-obatan dan alat kesehatan, menyebabkan semakin berkembangnya usaha yang bergerak di bidang farmasi, baik bidang produksi maupun distribusi. Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Penyalur Alat Kesehatan (PAK) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dan alat kesehatan dalam jumlah besar. Penanggung jawab PBF dan PAK wajib seorang Apoteker yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi. Sebelum menjadi apoteker perlu dibekali dengan wawasan, keterampilan, dan pemahaman komprehensif baik teori dan praktek secara langsung. Oleh karena itu, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diperlukan sebagai sarana pelatihan. Program Studi Profesi Apoteker (PKPA) Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT. SamMarie Tramedifa, anak perusahaan dari SamMarie Grup, untuk menyelenggarakan PKPA di PBF PT. SamMarie Tramedifa yang berlangsung dari tanggal 8-19 Oktober 2021. Selama melaksanakan Program Studi Profesi Apoteker (PKPA) mendapatkan tugas khusus terkait analisis perbandingan pengeluaran obat kartu stok terhadap formularium SMHG.

The high public need for the consumption of medicines and medical devices, has led to the development of businesses engaged in the pharmaceutical sector, both in the production and distribution fields. Pharmaceutical Wholesaler (PBF) and Medical Device Distributor (PAK) is a company engaged in the procurement, storage, distribution of medicines and / or medicinal materials and medical devices in large quantities. The person in charge of PBF and PAK must be a pharmacist who meets the qualifications and competencies. Before becoming a pharmacist, it is necessary to be equipped with insights, skills, and a comprehensive understanding of both theory and practice directly. Therefore, Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is needed as a means of training. Pharmacist Professional Study Program (PKPA) University of Indonesia in collaboration with PT. SamMarie Tramedifa, a subsidiary of SamMarie Group, to organize PKPA at PBF PT. SamMarie Tramedifa which takes place from October 8-19, 2021. During Pharmacit Profesiional Work Practice(PKPA), I gave special jobdesc to comparative analyse of stock card expenditures against the SMHG Formularium."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Shabrina Agustia Rahmah
"Angka prevalensi penemuan pneumonia anak Indonesia pada tahun 2018 sebesar 56,51%. Pneumonia juga menduduki penyebab kematian anak tertinggi di Indonesia pada tahun 2018, yaitu lebih dari 19.000 anak. Bakteri merupakan salah satu penyebab pneumonia, maka dapat diberikan terapi kuratif dengan antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tatalaksana penggunaan antibiotik pasien pneumonia anak, yang kemudian dievaluasi secara kualitatif menggunakan metode Gyssens. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan secara observasional dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan catatan rekam medik selama periode Maret-September 2020. Sebanyak 81 pasien pneumonia anak di ruang rawat inap RSAB Harapan Kita digunakan sebagai sampel dan telah memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data tersebut selanjutnya dianalisis dan dievaluasi menggunakan metode kriteria Gyssens. Pada penelitian ini, kelompok usia berusia 1 bulan hingga 1 tahun (68%). Pasien anak laki-laki (51,85%) lebih banyak dibandingkan pasien anak perempuan (48,15%), dan frekuensi lama rawat paling banyak 6-10 hari sebanyak 36 pasien (44,4%). Penggunaan antibiotik terbanyak di ruang rawat inap RSAB Harapan Kita untuk pneumonia secara beturut-turut adalah seftriakson (30,91%), lalu gentamisin (13,94%), dan azitromisin (12,73%). Total 165 regimen dari 81 pasien diperoleh hasil 109 regimen (66,06%) termasuk ke dalam kategori 0 dan 56 regimen (33,94%) termasuk ke dalam kategori I-VI. Hasil analisis menunjukkan adanya 33,94% ketidaktepatan penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia anak di RSAB Harapan Kita.

Child mortality rate is due to pneumonia rather than other infectious diseases were the highest, with up to 56,51% cases in Indonesia or more than 19.000 children died in 2018. Since most of pneumonia is caused by bacteria, the therapy given for this infection is antibiotic. The objective of this research was described and evaluated the used of antibiotics qualitatively in pediatric pneumonia patients with Gyssens method. Method used in this study was cross-sectional, observational with descriptive data analysis. Data collection has been conducted retrospectively based on medical records during the period March-September 2020. 81 samples of pediatric pneumonia patients in RSAB Harapan Kita’s inpatient room who met the inclution criteria was taken used total sampling method. Then, data were analyzed and evaluated by Gyseens criteria method. In this research, there group age 1 – 12 months (68%) was being the highest population who used antibiotic due to 6-10 days length of stay (44,4%). It’s consists of male children (51,58%) and female children (48,15%). The most used antibiotic coherently ceftriaxone (30,91%), gentamycin (13,92%), and azithromycin (12,73%). The total 165 regimen, from 81 samples show that 109 regimens (66,06%) were categorized as Category 0 and 56 regimens (33,94%) as Category I-VI. Result show inaccuracy used of antibiotic up to 33,94% in RSAB Harapan kita."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Shabrina Agustia Rahmah
"Industri farmasi memiliki peran penting dan mengalami perkembangan selama pandemi. Peran penting industri farmasi untuk menyediakan kebutuhan masyarakat terhadap suplemen, vitamin, dan obat sehingga daya tahan tubuh masyarakat meningkat. Dengan berkembangnya industri farmasi di Indonesia yang dapat memproduksi obat yang aman, berkhasiat, dan bermutu bagi masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat. Di dalam suatu industri farmasi terdapat banyak departemen, salah satunya departemen produksi, yang berkontribusi terhadap kecepatan penjualan produk, khususnya terkait cycle time produksi. Cycle time terdiri dari proses weighing, mixing, tableting/filling, coating sampai packaging (primer dan sekunder), yang pada setiap proses disertakan dengan dokumentasi berupa Batch Record. Cycle time produksi yang lebih singkat membuat lead time distribusi produk ke pasar yang lebih cepat. Hal ini perlu peran seorang apoteker untuk memantau dan memastikan cycle time semua produk di produksi sesuai batas yang ditentukan. Seorang apoteker perlu dibekali dengan wawasan, keterampilan, dan pemahaman komprehensif baik teori dan praktek secara langsung. Oleh karena itu, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diperlukan sebagai sarana pelatihan. Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT. SOHO Industri Pharmasi Jalan Pulogadung No. 6 Jakarta, kegiatan yang dilakukan yaitu pengambilan data proses produksi setiap batch dari produk solid FitSB, IMEF, Imboost Force, dan Imboost Tab 4s selama bulan Juli-Agustus 2021, selain itu juga melakukan analisis proses produksi dan cycle time, melihat adanya temuan, serta pemberian saran untuk pencegahan dan perbaikan terhadap kinerja produksi.

The pharmaceutical industry has an important role and has experienced developments during the pandemic. The important role of the pharmaceutical industry is to provide people's needs for supplements, vitamins, and drugs so that people's immune system increases. With the development of the pharmaceutical industry in Indonesia that can produce safe, efficacious, and quality drugs for the community, so that the degree of public health will increase. In a pharmaceutical industry there are many departments, one of which is the production department, which contributes to the speed of product sales, especially related to production cycle time. Cycle time consists of weighing, mixing, tableting / filling, coating to packaging processes (primary and secondary), which in each process is included with documentation in the form of a Batch Record. The shorter production cycle time makes the lead time of product distribution to the market faster. It is necessary the role of a pharmacist to monitor and ensure the cycle time of all products in production according to the specified limits. A pharmacist needs to be equipped with insight, skills, and a comprehensive understanding of both theory and practice directly. Therefore, Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is needed as a means of training. Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PT. SOHO Industri Pharmasi Jalan Pulogadung No. 6 Jakarta, the activities carried out are taking data on the production process of each batch of FitSB, IMEF, Imboost Force, and Imboost Tab 4s solid products during July-August 2021, in addition to also analyzing the production process and cycle time, seeing findings, as well as providing suggestions for prevention and improvement of production performance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library