Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Nurdiantika Sari
"ABSTRAK
V600E adalah perubahan genetik yang paling banyak terjadi pada kanker tiroid, dan telah menjadi penanda diagnostik penting pada jenis histopatologi ganas, khususnya karsinoma papiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan memvalidasi teknik screnning BRAF V600E pada kanker tiroid menggunakan metode high resolution melting (HRM). Sebanyak 57 pasien dengan kelainan nodul tiroid dikumpulkan secara retrospektif di Rumah Sakit Kanker Dharmais yang dikoleksi dari tahun 2012-2014. Mutasi gen BRAF V600E dianalisis dari sampel fine needle aspiration biopsy (FNAB) menggunakan teknik HRM reagen MeltDoctor HRM Master Mix (Applied Biosystem) yang divalidasi dengan teknik Sanger Sequencing. Penelitian ini berhasil mengoptimalisasi metode HRM dengan membedakan melting curve sampel kontrol positif mutasi gen BRAF V600E dengan sampel normal. Berdasarkan hasil validasi dengan teknik Sanger Sequencing, diperoleh hasil gambaran elektroferogram pada gen BRAF ekson 15 yang mengalami mutasi titik pada basa nukleotida ke 1799 T>A (V600E). Hasil screening menunjukkan bahwa terdapat 13 sampel terdeteksi positif mutasi gen BRAF V600E pada jenis histopatologi ganas karsinoma tiroid papiler (12) dan karsinoma anaplastik (1). Tidak ditemukan satu pun mutasi gen BRAF V600E pada sampel dengan histopatologi jinak ataupun kontrol normal. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik HRM dapat digunakan untuk screening mutasi gen BRAF V600E pada kanker tiroid.

ABSTRACT
BRAF V600E gene mutation is the most common genetic alteration that found in thyroid cancer and has been an important diagnostic marker for malignant histopathology, specifically papillary carcinoma. The aim of this study is to develop and validate BRAF V600E gene mutation screening technique on thyroid cancer patients using high resolution melting (HRM) method. Retrospectively 57 patients with thyroid nodules abnormalities were collected in Dharmais Cancer Hospital collected in 2012-2014. Mutation in BRAF V600E gene were analyze from fine needles aspiration biopsy (FNAB) using MeltDoctor HRM Master Mix (Applied Biosystem) as the HRM reagen and validated using Sanger sequencing. This Study have optimalize HRM method by differentiating positive control BRAF V600E gene melting curve mutaion with normal sampel. Validation using Sanger sequencing depict electropherogram of BRAF gene on exon 15 point mutation on nucleotide 1799 T>A (V600E). Screening shows 13 samples detected positive on BRAF V600E gene mutation on malignant histopathology thyroid papillary carcinoma (12) and anaplastic carcinoma (1). No mutation found on benign histopathology samples and normal samples. The conclusion of this study is HRM technique can be use to screen mutation BRAF V600E on thyroid cancer.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Nurdiantika Sari
"Malaria merupakan penyakit menular yang penyebab utamanya adalah parasite (Protozoa) dari genus Plasmodium. Masih tingginya kejadian malaria di Kab. Belu Nusa Tenggara Timur Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengukur besarnya faktor risiko yang berhubungan terhadap kejadian malaria. Penelitian ini menggunakan desain study cross-sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian mass screening & selective treatment oleh Sutanto et al pada tahun 2013 di Kabupaten Belu, NTT, Indonesia. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 1113 Subjek. Analisis menggunakan cox regression dengan tingkat kemaknaan α = 5% dan nilai confidence interval 95%. Hasil analisis multivariat dengan cox regression, menunjukkan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kab. Belu NTT yaitu umur PR 4.901 95% CI (3.093-7.766) p value 0.000, pekerjaan PR 3.838 95% CI (2.536-5.808) p value 0.000, penggunaan obat malaria PR 0.448 95% CI (0.239-0.839) p value 0.012, dan Desa. Disimpulkan bahwa umur, pekerjaan, konsumsi obat antimalaria, dan Desa merupakan faktor risiko kejadian malaria di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur Indonesia.

Malaria is an infectious disease transmitted by Protozoa of the genus Plasmodium. This study is conducted due to the high malaria incidence in Kab. Belu, East Nusa Tenggara, Indonesia, which presents itself as a public health threat. Study aims include analyzing and measuring the magnitude of the risk factors associated with malaria incidence. This study utilized a cross-sectional study design, and is part of a larger surveillance study by Sutanto et al in 2013, which conducts large-scale mass screening and selective treatment in Belu Regency, NTT, Indonesia. The number of samples included in the study were 1113 subjects, with statistical analysis using cox regression models with 5% significance level and 95% confidence interval. The results of multivariate analysis suggested that the the risk factors associated with the malaria incidence were (1) age PR 4.901 95% CI (3.093-7.766) p value 0.000, (2) occupation PR 3.838 95% CI (2.536-5.808) p value 0.000, (4) malaria drug use PR 0.448 95% CI (0.239-0.839) p value 0.012, and (4) Village. Therefore, malaria incidence in Belu District, East Nusa Tenggara Indonesia, were heavily influenced by age, occupation, consumption of antimalarial drugs, and village.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library