Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayuthia
"Peneiitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh peer group, dinamika reaksi remaja dalam menghadapi negative peer pressure, serta alasan remaja bereaksi demikian terhadapnya. Hal ini menarik untuk diteliti karena masalah negative peer pressure adalah masalah yang dihadapi oleh sebagian besar remaja, sedangkan tampaknya belum ada peneiitian yang secara khusus menggambarkan reaksi remaja terhadap negative peer pressure. Kebanyakan teori mengenai remaja dan peer group membicarakan mengenai fungsi peer group, pengaruh peer group, dan macam-raacam negative peer pressure yang dialami oleh remaja. Adanya peneiitian ini akan sangat berguna untuk memahami "pergulatan" remaja dalam peer groupnya sehingga dapat dilakukan tindakan preventif agar remaja dapat memberikan reaksi yang tepat terhadap negative peer pressure yang dialaminya.
Peneiitian dilakukan pada seorang parlisipan remaja akhir yang mengalami negative peer pressure untuk merokok semenjak ia berada pada masa remaja awal. Metode yang diguna.kan dalam peneiitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan in-depth interview. Basil dianalisis menggunakan teori perkembangan remaja dan peer group.
Hasil peneiitian menunjukkan bahwa remaja mengalami pengaruh positif dan negatif dari kelompok. Pengaruh positifpeer grow/? adalah berfungsi sebagai sarana untuk: (1) memperoleh status, popularitas dan identitas, (2) meningkatkan esteem, (3) mengembangkan keterampilan sosial, (4) memperoleh dukungan emosional, (5) memperoleh pengalaman dan infonnasi mengenai dunia remaja, (6) mendapatkan pemahaman untuk dapat melihat hal-hal yang positif dari kehidupan pribadi, (7) mengenali diri sendiri dengan lebih baik.
Dalam menghadapi negative peer pressure, reaksi remaja adalah konfonn. Namun keputusan untuk konfonn tidak dibuat begitu saja, melainkan terjadi dinamika dalam reaksi remaja. Alasan remaja untuk konform adaiah karena menginginkan status dan penerimaan dari peer groupnya. Keputusan remaja untuk konform ataupun tidak konform dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu: jumlah orang yang menekan, suara bulat, keterpaduan, persepsi individu terhadap orang yang memberikan tekanan. tanggapan umum, jenis kelamin, self-esteem dan self-confidence, hubungan dengan orang tua, pola asuh, dan ketidak pastian standar bagi suatu perilaku.
Dampak negative peer pressure pada remaja berlangsung cukup lama (sampai dua tahun setelahnya) dan dapat menimbulkan masalah perilaku baru pada remaja. Remaja juga mengalami perasaan-perasaan bersalah, berdosa, dan takut karena melakukan apa yang sebenarnya tidak ingin dilakukan olehnya. Perasaan-perasaan ini juga bertahan cukup lama, bahkan sampai remaja lulus dari SMU.
Untuk memperkaya penelitian selanjutnya, peneliti dapat mewawancarai lebih banyak partisipan sehingga dapat dibandingkan antara dinamika reaksi satu remaja dengan yang lainnya. Akan sangat baik apabila dapat mewawancarai remaja dari peer group yang sama, sehingga dapat dilihat reaksi remaja yang berbeda terhadap negative peer pressure yang sama. Jenis peer pressure ywgdi dapat dipersempit sehingga penelitian dapat menjadi lebih terfokus dan dalam."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Talitha Ayuthia
"Studi ini berfokus pada mencari tahu peran bangunan hijau yang mendukung perilaku Pengguna Bangunan Hijau dan Pembeli Hijau, dibandingkan Bangunan Konvensional yang tidak diberi label Bangunan Hijau. Studi ini meneliti apakah Bangunan Hijau mendukung penggunanya dalam membeli properti residensial, khususnya unit apartemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengguna bangunan hijau menjadikan ramah lingkungan sebagai aspek utama dalam memilih properti residensial. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa Bangunan Hijau dapat menumbuhkan Pengguna Hijau, dan Pengguna Hijau lama-kelamaan akan menjadi Pembeli Hijau. Data yang diperoleh dari lapangan berupa kualitatif melalui observasi. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari tahu berapa banyak pengguna bangunan yang memiliki kepedulian yang lebih baik terhadap lingkungan menggunakan Skala CFC dan Parameter Perilaku Seseorang terhadap Lingkungan melalui kuesioner. Brosur Properti fiktif juga digunakan sebagai media penelitian dan wawancara tertulis dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang mendukung pengguna dalam memilih properti residensial hijau.
......This study focuses on finding out the role of green buildings that support the behavior of Green Building Users and Green Buyers, compared to Conventional Buildings that are not labeled as Green Buildings. This study examines whether Green Buildings support its users in buying residential property, especially apartment units. This study aims to determine whether users of green buildings make environment friendly as the main aspect in choosing residential property. Previous studies have found that Green Buildings can grow Green Users, and Green Users will eventually become Green Buyers. Data obtained from the field in the form of qualitative through observation. The quantitative approach used in this study is to find out how many building users have a better concern for the environment using the CFC Scale and Parameters of Someone's Behavior towards the Environment through a questionnaire. The fictitious property brochure is also used as a research medium and written interviews are conducted to find factors that support the user in choosing green residential properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library