Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barus, Frans Abednego
"Efusi pleura ganas adalah masalah klinis yang sering terjadi pada kasus kanker. Sebuah penelitian menemukan kasus efusi pleura ganas sebesar 16% pada otopsi pasien yang meninggal karena kanker. Di Amerika Serikat diperkirakan lebih dari 150.000 kasus per tahun dan sekitar 42 - 77% efusi eksudatif adalah sekunder keganasan. Penelitian di Rumah Sakit Persahabatan pada bulan Juli 1994 - Juni 1997 didapatkan kasus efusi pleura ganas sebanyak 120 dari 229 kasus efusi pleura (52,4%). Efusi pleura ganas sering ditemukan pada kanker paru jenis adenokarsinoma (40%), sel skuamosa (23%) dan karsinoma sel kecil (17,5%).
Penatalaksanaan efusi pleura ganas adalah mengeluarkan cairan pleura (torakosentesis) sekaligus pemeriksaan cairan pleura untuk mencari penyebab efusi. Light mengemukakan bahwa indikasi torakosentesis adalah efusi pleura dengan ketebalan lebih dari 10 mm pada pencitraan ultrasonografi tanpa disertai penyakit gagal jantung. Pada kasus efusi pleura ganas berulang dapat dilakukan pleurodesis dengan melakukan instilasi bahan kimia tertentu ke dalam rongga pleura melalui selang-water sealed drainage (WSD). Bahan kimia yang sering digunakan bervariasi misalnya talk, kuinakrin, tetrasiklin dan derivatnya (minosiklin dan doksisiklin), bleomisin dan agen kemoterapi lain yang berfungsi sebagai bahan sklerosan. Talk adalah bahan yang paling sering digunakan dan efektif, murah walaupun beberapa peneliti meragukan keamanannya. Komptikasi tersering yang pernah dilaporkan adalah embolisasi sistemik dan acute respiratory distress syndrome (ARDS). Povidon - iodin (dengan nama dagang Isocline atau Betadine) yang dikenal sebagai antiseptik topikal dapat dipakai sebagai bahan sklerosan yang efektif dan telah digunakan untuk mengatasi efusi pleura ganas. Penatalaksanaan bedah untuk kasus efusi pleura ganas bersifat paliatif dan dilakukan bila ditemukan terjadi kegagalan pleurodesis. Prosedur bedah yang sering dilakukan adalah pintas pleuroperitoneal atau pleuroektomi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library