Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 5 Document(s) match with the query
cover
Bayu Prasetyo
"Pemisaltan komponen dengan teknologi membrnn merupakan salah satu altematif teknik pemisahan yang telah terbukti etektif dan efisien dari segi konsumsi energi yang rendah, tingkat pemisahan yang tinggi, dan l1!1llah lingkungan karena tidak adanya zat kJmja yang ditambahkan.
Salah satu faktor penentu kinetja membran adalah slruktur morfologisnya. Karena itu diperlukan penelitian yang intensif dan kontinu untuk: terus mengembangkan membrnn dengan suuktur morfologis yang baik. Slruktur morfulogis membran menentukan jenis membran dan rentang ukuran porinya. Slruktur morfologis mernb!11ll juga akan mempengaruhi ketahanan membran dan fluks alirnn yang melewati membran.
Mernbran asimetrik sintetik dengan bahan dasar polimer telah banyak dikembangkan mengingat aplikasinya yang cu1:up luas untuk pemisahan cairan maupun gas. Salah satu bahan polimer tersebut adalah selulosa asetat I cellulose acetate (CA), yang biasanya dibuat menjadi mernbran asimetrlk menggunakan metode inversi fasa. Da1am pembuatan membran asimetrik CA tersebut morfologi mernbran dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu : pemilihan sistem pelarut dan non pelarut, penambahan konsentrasi polimer. lama waktu penguapan /evaporatif dan temperatur pengerutan I annealing Dalarn penelitian im dilakukan variasi waktu evaporasi pada beberapa komposisi larutan caslfng. Lalu dianalisis pengarubnya terhadap struktur rnorfologi membran yang dihasilkan berdasarkan basil Scannning Electron Microscopy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Bayu Prasetyo
"Tugas anggota Kepolisian adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun pada kenyataannya terdapat banyak anggota Polisi yang melakukan pelanggaran hukum. Value yang dimiliki oleh anggota kepolisian diduga menjadi alasan dibalik tidak sejalannya perilaku yang diharapkan dan yang ditampilkan. Penelitian ini melihat perbedaan value set antara Anggota Kepolisian dengan masa dinas nol tahun dan minimal empat tahun di Polda Metro Jaya. Kuesioner yang digunakan adalah Portrait Values Questionnaire (PVQ) 5X. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada value set Self-transcendence, value set Openness to Change, dan value set Conservation. Perbedaan tersebut bisa terjadi karena adanya pergeseran value pribadi, dimana seorang anggota Kepolisian menjadikan senior sebagai tauladan sehingga mengubah value yang ia punya untuk disesuaikan dengan value yang ada pada kelompok tersebut, dalam hal ini lembaga kepolisian.

Police officers' job is to maintain safety and order in society. But the fact shows that many police officers themselves break law. The difference between the expected and the shown behavior may be caused by their personal value. This research aims to see the difference of values between police officers with nil years and at least four years terms of office in Polda Metro Jaya. The questionnaire used is Portrait Values Questionnaire (PVQ). The result shows that there is a significant difference in value set Self-transcendence, value set Openness to Change, and value set Conservation. These differences may be caused by changes in police officers' personal value. They enter a new environment, in this case the police department, and see their superiors as an example so they adjust their own value into the group's value.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Korosi adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh sebuah reaksi kimia antara mineral dengan oksigen dalam bentuk oksida yang sangat merugikan. Proses terjadinya korosi permukaan pada peralatan yang di bungkus isolasi tahan panas sulit dideteksi secara fisik dari luar sehingga kerusakan baru diketahui apabila sudah terjadi kegagalan pada saat peralatan atau sistim sudah mengalami kebocoran.
Penelitian terhadap produk korosi beserta material isolasi tahan panas di daerah produk korosi dilakukan untuk mengidentifikasi mekanisme korosi yang terjadi pada permukaan pipa. Dengan menggunakan alat uji laboratorium XRF, XRD dan TG-DTA dapat diketahui kandungan material pada produk korosi beserta material isolasi tahan panas yang terpasang serta perilaku peruraian kandungan material sehingga dapat dibandingkan dengan material aslinya.
Korosi permukaan pada pipa kondensat ASTM A53-B yang teijadi dilapangan adalah akibat adanya air (H2O) yang diserap oleh material isolasi tahan panas calcium silicate (CaSiOj) sehingga membentuk calcium hydroxide (Ca(OH)2), disamping itu kondisi operasional sistim yang mengalami perubahan temperatur berulang-ulang (cyclic) juga memiliki kontribusi mempercepat terjadinya proses korosi. Air yang masuk melalui celah pelapis luar material isolasi tahan panas akan menimbulkan senyawa baru dan mengakibatkan terjadinya korosi permukaan pipa seperti yang didapatkan dari pengujian sample didapatkan calcium yang terkandung dalam produk korosi.

Corrosion is product of a Chemical reaction between mineral and oxygen in term of destructive oxide. Visually, surface corrosion in most of equipment which covered by thermal insulation material are undetectable, consequently that any failures will be recognize only after leakage take in place.
Study of the corrosion product including thermal insulation material around corrosion product had been done to identify corrosion mechanism at pipe surface. By using laboratory test apparatus XRF, XRD and TG-DTA is able to identify corrosion Chemical product, thermal insulation material and thermal behavior as result of corrosion under insulation experiment.
Surface corrosion at existing condensate pipe ASTM A53-B is reaction product of water (H2O) and calcium silicate (CaSiO3) which produced calcium hydroxide (Ca(OH)i). In addition cyclic operation temperatures here proven to accelerate the corrosion process and water that found as absorbed by thermal insulation materials generates a new Chemical product which was found as calcium hydroxide at corrosion product.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T26350
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Korosi adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh sebuah reaksi kimia antara mineral dengan oksigen dalam bentuk oksida yang sangat merugikan. Proses terjadinya korosi permukaan pada peralatan yang di bungkus isolasi tahan panas sulit dideteksi secara fisik dari luar sehingga kerusakan baru diketahui apabila sudah terjadi kegagalan pada saat peralatan atau sistim sudah mengalami kebocoran.
Penelitian terhadap produk korosi beserta material isolasi tahan panas di daerah produk korosi dilakukan untuk mengidentifikasi mekanisme korosi yang terjadi pada permukaan pipa. Dengan menggunakan alat uji laboratorium XRF, XRD dan TG-DTA dapat diketahui kandungan material pada produk korosi beserta material isolasi tahan panas yang terpasang serta perilaku peruraian kandungan material sehingga dapat dibandingkan dengan material aslinya.
Korosi permukaan pada pipa kondensat ASTM A53-B yang teijadi dilapangan adalah akibat adanya air (H2O) yang diserap oleh material isolasi tahan panas calcium silicate (CaSiOj) sehingga membentuk calcium hydroxide (Ca(OH)2), disamping itu kondisi operasional sistim yang mengalami perubahan temperatur berulang-ulang (cyclic) juga memiliki kontribusi mempercepat terjadinya proses korosi. Air yang masuk melalui celah pelapis luar material isolasi tahan panas akan menimbulkan senyawa baru dan mengakibatkan terjadinya korosi permukaan pipa seperti yang didapatkan dari pengujian sample didapatkan calcium yang terkandung dalam produk korosi.

Corrosion is product of a Chemical reaction between mineral and oxygen in term of destructive oxide. Visually, surface corrosion in most of equipment which covered by thermal insulation material are undetectable, consequently that any failures will be recognize only after leakage take in place.
Study of the corrosion product including thermal insulation material around corrosion product had been done to identify corrosion mechanism at pipe surface. By using laboratory test apparatus XRF, XRD and TG-DTA is able to identify corrosion Chemical product, thermal insulation material and thermal behavior as result of corrosion under insulation experiment.
Surface corrosion at existing condensate pipe ASTM A53-B is reaction product of water (H2O) and calcium silicate (CaSiO3) which produced calcium hydroxide (Ca(OH)i). In addition cyclic operation temperatures here proven to accelerate the corrosion process and water that found as absorbed by thermal insulation materials generates a new Chemical product which was found as calcium hydroxide at corrosion product.
"
Universitas Indonesia, 2009
T40270
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Rekayasa terhadap material zeolit alam Bayah untuk memperbaiki karakteristik material yang lebih baik dan seragam telah dilakukan dengan menambahkan FeCl3.6H2O dan proses perlakuan ultrasonik dengan variasi waktu untuk melihat perubahan yang terjadi pada zeolit. Karakterisasi dengan XRD memperlihatkan puncak baru difraksi, hasil konfirmasi dengan EDS menunjukkan perubahan elemen Fe sebesar 215.77%wt. Distribusi ukuran partikel dengan metode NIBS memperlihatkan hubungan antara waktu proses ultrasonik terhadap ukuran partikel, semakin lama proses ultrasonik akan berdampak pada ukuran partikel, selain itu pada pengujian BET juga memperlihatkan adanya perbaikan luas permukaan sebesar 30.80%, volume pori-pori 62.51% dan ukuran pori-pori 5.50%. Perlakuan ultrasonik terhadap zeolit juga memperlihatkan pergeseran bidang kristal (020) dan (200) pada intensitas difraksi tertinggi XRD. Spektrum infra merah zeolit yang di ultrasonik juga memperlihatkan munculnya puncak kedua hydroxil, peregangan O-H pada 3.800-3.400 cm-1 menunjukkan bahwa absorbsi ganda yang muncul sangat bermanfaat sebagai bahan baku absorbsi, hasil analisa setelah proses adsorbsi H2S juga memperlihatkan pergeseran puncak adsorbsi sinar infra merah dan munculnya ikatan S=O. Kinerja zeolit Bayah dengan penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik, memperlihatkan kenaikan adsorbsi gas H2S sebesar 70%wt sampai 117%wt lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik. Kinerja adsorbsi gas H2S hasil riset zeolit Bayah juga menunjukkan kinerja adsorbsi maksimum 150%wt lebih tinggi dari produk komersial PURAFILĀ® PURACARB MEDIA.

Modification of Bayah natural zeolite to improve material characteristics and uniformly has been done by adding FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment process with a time variation to see changes that occur in zeolites. XRD characterization showed a new diffraction peak, the confirmation results with EDS showed changes in Fe elements of 215.77% wt. Particle size distribution using the NIBS method shows the relationship between ultrasonic processing duration to particle size, the longer the ultrasonic process will have an impact on particle size. BET testing also shows an improvement in surface area of ​​30.80%, pore volume 62.51% and pore size 5.50%. The ultrasonic treatment of zeolite also shows a shift in the crystalline plane (020) and (200) at the highest diffraction intensity of XRD. Infrared spectrum in the ultrasonic process also shows the emergence of a second hydroxil peak, OH stretching at 3,800-3,400 cm-1 shows that the emerging double absorption is very useful as a raw material for absorption and the appearance of the S=O bond. Bayah zeolite performance with the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment, showed an increase in H2S gas adsorption of 70% wt to 117% wt higher than without the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment. The performance of H2S gas adsorption from the Bayah zeolite research also shows a maximum adsorption performance of 150% wt higher than the PURAFILĀ® PURACARB MEDIA commercial product."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library