Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beatrice Anggono
"ABSTRAK

Gagal jantung kongestif merupakan penyakit kronis dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Perubahan metabolisme dan aktivasi sistem neurohormonal turut berperan terhadap terjadinya malnutrisi, yang dapat memperburuk prognosis pasien dengan gagal jantung kongestif. Dalam serial kasus ini, dipaparkan empat kasus pasien gagal jantung kongestif dengan berbagai faktor risiko, diantaranya adalah penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan obesitas. Pada awal pemeriksaan didapatkan adanya defisiensi asupan makro- dan mikronutrien, hiperglikemia, tekanan darah di atas normal, retensi cairan, penurunan kapasitas fungsional dan kualitas hidup. Terapi medik gizi diberikan secara individual, sesuai dengan kondisi klinis, hasil pemeriksaan laboratorium, dan analisis asupan terakhir. Seluruh pasien mengalami peningkatan asupan, perbaikan kondisi klinis, dan kapasitas fungsional. Status nutrisi pasien tidak mengalami perburukan selama perawatan, sedangkan perbaikan kualitas hidup didapatkan pada satu dari empat pasien. Terapi medik gizi yang adekuat pada pasien gagal jantung kongestif dapat mempertahankan status nutrisi pasien dan mendukung perbaikan kondisi klinis, kapasitas fungsional, serta kualitas hidup pasien.


ABSTRACT
Congestive heart failure is a chronic disease with high morbidity and mortality. Metabolic changes and activation of neurohormonal system cause malnutrition that worsened prognosis in patient with congestive heart failure. Decreased functional capacity and quality of life commonly experienced by patient with congestive heart failure. Early medical nutrition therapy supports the recovery phase of patient with congestive heart failure. Four patients in this case series presented with various risk factors for congestive heart failure, including coronary heart disease, diabetes mellitus type-2, hypertension, and obesity. At the first examination, patient presented with inadequate macro- and micronutrient intake, hyperglycemia, high blood pressure, fluid retention, decreased functional capacity and quality of life. Nutritional therapy tailored based on clinical presentation, laboratory results, and previous nutritional intake. All patients showed increase of intake with improvement of clinical condition and functional capacity. Nutritional status during hospitalization remained the same, on the other hand only one patient experienced improvement of quality of life. Adequate medical nutrition therapy in patients with congestive heart failure aids the recovery process of patient with congestive heart failure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beatrice Anggono
"Latar belakang: Edukasi nutrisi dalam bentuk konseling merupakan bagian penting dalam manajemen obesitas anak. Asam Lemak Omega-3 (AL omega-3) merupakan salah satu nutrien esensial yang bermanfaat dalam penanganan obesitas terkait dengan kerjanya yang meningkatkan oksidasi lemak, menurunkan proses adipogenesis, dan memodulasi rasa lapar-kenyang. Sampai saat ini beluan ada rekomendasi nutrisi yang mengikutsertakan optimalisasi AL omega-3 dalam diet pada anak dengan berat badan berlebih dan obesitas. Linear programming merupakan metode untuk membuat rekomendasi makanan yang mempertimbangkan pula ketersediaan makanan, pola makan, dan juga harga makanan dalam proses pembuatannya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konseling diet optimalisasi AL omega-3 menggunakan linear programming terhadap kadar asam lemak omega-3 plasma dibandingkan dengan konseling standar.
Metode: Penelitian ini dilakukan pada 39 anak berisiko overweight, overweight, dan obes usia 12-24 bulan di Jakarta Timur dengan disain uji klinis acak terkontrol.
Hasil: Konseling diet optimalisasi asam lemak omega-3 menyebabkan peningkatan asupan asam linolenat yang bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (278,011  435,56 vs -44,498  407,785, p=0,035). Tidak terdapat perbedaan perubahan bermakna pada kadar AL omega-3 plasma di antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Konseling diet optimalisasi asam lemak omega-3 menggunakan linear programming tidak menimbulkan perubahan bermakna pada kadar asam lemak omega-3 plasma, meskipun berhasil meningkatkan variasi bahan makanan sumber asam lemak omega-3.

Background: Education in the form of counseling is an indespensable part of pediatric obesity management. Omega-3 polyunsaturated fatty acids (PUFA) are beneficial essential nutrients in obesity management, given their effects on lipid homeostasis, specifically by increasing lipid catabolism, decreasing adipogenesis, and modulating appetite. Until now, there is no nutritional recommendation focusing on omega-3 PUFA for overweight and obese children. Linear programming is one method to generate specific nutritional recommendation that also considering the food affordability, availability, and food consumption pattern.
Objective: To investigate the differences of plasma omega-3 PUFA changes between group that received omega-3 PUFA optimized using linear programming dietary counseling and control group with standard counseling.
Method: This study is an open clinical trial with parallel design, 39 children aged 12-24 months with BMI Z score > +1 based on WHO growth curve were randomly assigned by block randomization with stratification into enhanced counseling with omega-3 optimization using linear programming or general counseling group. Both counseling were conducted once weekly for 10 weeks. At baseline and endline, the following parameters were measured: fat intake, omega-3 intake, ratio of omega-6/omega-3 intake, eating behaviour, plasma concentration of omega-3, and plasma omega-6/omega-3 ratio.
Results: After the intervention, α-linolenic acid intake was significantly increased compared to control group (278,011  435,56 vs. -44,498  407,785, p=0,035). There were no significant differences in changes of plasma omega-3 FA between the intervention and control group.
Conclusion: Omega-3 FA optimized dietary counseling using linear programming was partially successful in improving thee variation of omega-3 FA food sources, however there were no significant changes in plasma omega-3 FA.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library