Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bellanti Nur Elizandri
Abstrak :
Minat penglaju perempuan pada penggunaan moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah desain kereta dan stasiun KRL Jabodetabek yang belum sepenuhnya merepresentasikan kebutuhan mobilitas ulang-alik harian dari penglaju perempuan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menciptakan desain kereta dan stasiun KRL Jabodetabek yang ramah kepada perempuan, khususnya penglaju perempuan pengguna KRL Jabodetabek. Metode yang digunakan adalah metode gabungan dengan teknik pengumpulan data terdiri atas kuesioner tertutup (kuantitatif) serta kuesioner terbuka, observasi, dan wawancara mendalam (kualitatif). Data hasil keusioner—tertutup dan terbuka—dianalisis menggunakan statistik deskriptif, sedangkan data hasil wawancara dianalisis menggunakan koding. Pada hal ini, data hasil analisis deskriptif kuesioner terbuka dan koding dikomparasikan dengan data hasil observasi dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kereta dan stasiun KRL ramah perempuan ditentukan oleh enam indikator, yaitu biaya tarif, aksesibilitas, ketepatan waktu, lingkungan alami, kenyamanan, dan keamanan. Hal tersebut menyimpulkan bahwa desain ramah perempuan terwujud melalui keselarahan ketiga pilar keberlanjutan—lingkungan, sosial, dan ekonomi. ......The interest of woman commuters in using Jabodetabek’s commuter line rail (KRL) is still low. One of the reason is the design of it’s waggons and stations that do not fully represent the daily commute mobility needs of woman commuters. Based on these problems, this study aims to create a design for the KRL waggons and station that are friendly to woman—woman commuters using KRL. The method used is a mix method with data collection technique are closed questionnaires (quantitative) and opened questionnaires, observations, and deep interview (qualitative). Questionnaire data—closed and opened—are analyzed using descriptive statistics, while interview data were analyzed using coding. In this case, the data from descriptive analysis of the open questionnaire and coding were compared with the data from the observation and FGD. The results show that the design of woman-friendly KRL waggon and stations is determined by six indicators, namely fare costs, accessibility, punctuality, natural environment, comfort, and safety. It concludes that woman-friendly design is realized through the alignment of the three pillars of sustainability—environmental, social, and economic.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bellanti Nur Elizandri
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah manusia gerobak di Kota Bekasi, yang dikategorikan sebagai tuna wisma, melakukan kegiatan bertempat tinggal. Bertempat tinggal bersifat dinamis dan ditandai dengan diperolehnya sense of home. Sense of home bukan hasil dari house. Sebaliknya, house dibentuk karena kehadiran sense of home sehingga homeless tidak selalu disebabkan oleh houseless. Sebagai tuna wisma, manusia gerobak di Kota Bekasi bertempat tinggal dan memiliki house serta home, yang diwujudkan melalui pemanfaatan bangunan dan fasilitas umum serta kegiatan perpindah, terkait kondisi fisik dan non-fisik Kota Bekasi.
ABSTRACT
The purpose of this study was to assess whether manusia gerobak in Bekasi City are conducted dwelling practice, as roofless. Dwelling is dynamic and appointed by obtaining the sense of home. Sense of home is not the result of house. Instead, the house is formed by the presence of a sense of home so homeless are not always caused by houseless. As roofless, manusia gerobak in Bekasi city are dwelling and having a house and home that implemented by utilization of public building and public facilities and moving, related physical and non physical condition in Bekasi city.
2017
S66134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library