Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boya Nugraha
Abstrak :
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) adalah suatu limbah padat dari industh pengolahan minyak sawit. Komponen utama TKKS adalah selulosa yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pulp. Pemanfaatan selulosa dari limbah TKKS terhalangi lignin yang berikatan kuat dengan selulosa. Penggunaan bahan kimia untuk delignifikasi cukup mahal dan menghasilkan limbah yang cukup beracun. Biodelignifikasi merupakan upaya penerapan bioteknologi untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam pemanfaatan bahan mengandung lignoselulosa dan untuk menangani masalah penumpukan limbah TKKS. Biodelignifikasi mempakan bagian dari proses biopulping dengan menggunakan bantuan mikroorganisme, seperti fungi pelapuk putih (FPP) yang mampu mendegradasi lignin. Penelitlan Ini bertujuan memilih isolat FPP yang berasal dari limbah organik perkebunan kelapa sawit yang memiliki potensl menghasilkan enzim ligninolitik, menyuji kemampuan isolat FPP terpilih dalam delignifikasi TKKS, serta menetapkan aktivitas enzim ligninolitiknya dalam fermentasi substrat padat menggunakan TKKS. Penelitlan yang dilakukan terdiri dari tiga tahap percobaan, yaitu pertama, skrining isolat FPP penghasil enzim ligninolitik pada media yang mengandung remazol brilliant blue R (PDA-RBBR) dan guaiakol (PDA-GU) yang diinokulasi pada beberapa nilai pFI (2,5; 4,5; 6,5 dan 8,5) dan suhu (26, 35, 40 °C). Kedua, penetapan aktivitas enzim ligninolitik pada substrat padat TKKS, dan ketiga uji delignifikasi TKKS oleh isolat terpilih. Hasil penelitlan menunjukkan bahwa isolat FPP A1, Volvaria volvacea, dan Coprinus sp. mampu menghasilkan enzim-enzim pendegradasi lignin, dengan aktivitas enzim tertinggi dimiliki oleh isolat V. volvacea dan A1. Di antara Ganoderma lucidum, Pholiota sp. 2447, dan Agraylie sp. 2446, isolat FPP yang dapat mendelignifikasi TKKS paling balk, adalah G. lucidum. Aktivitas enzim lakase dan mangan peroksidase tertinggi di antara isolat A1, y. volvacea, Coprinus sp., G. lucidum, Pholiota sp. 2447, dan Agraylie sp. 2446, dimiliki oleh V. volvacea
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boya Nugraha
Abstrak :
COVID-19 has become a pandemic in Indonesia since the first cases have been positively diagnosed on 2 March 2020 in Depok. The cases have been increased gradually since the end of August 2020 that has reached 1000 cases per day. The health system in Indonesia needs to be improved in terms of capacity, including rehabilitation medicine that should be involved in all health phases (from acute to long-term) in managing patients with COVID-19. Rehabilitation is also still needed for other non-COVID-19 patients. The importance of involvement and implementation of rehabilitation services during the COVID-19 pandemic will need special strategies that should be done by rehabilitation professionals, hospitals, and government. These are necessary to accelerate the improvement of patients’ health, discharge, and avoid re-admission, as well as optimize returnto-work for patients who are recovered from COVID-19.
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2020
610 UI-IJIM 52:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library