Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hartono
"Di Indonesia saat ini persaingan merek pelumas loyal maupun impor sangat kompetitif. Banyak orang atau perusahaan mulai sadar akan anti penting merek sebagai nilai utama pemasaran dan karena itu perusahaan mulai sungguh-sungguh berupaya untuk membangun sebuah merek dengan ekuitas yang kuat.
Ekuitas merek yang terdiri dari lima elemen (kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek dan aset hak milik merek lainnya) merupakan aspek penting dalam mengelola merek. Suatu produk dengan ekuitas yang kuat dapat membentuk landasan merek (brand platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama.
Ekuitas merek yang dipersepsikan dengan baik oleh konsumen akan memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang memungkinkan perusahaan untuk memiliki pelanggan yang loyal dan memperoleh keuntungan dari konsumen yang membeli merek secara berulang-ulang. Tentu saja usaha perusahaan dalam memperkuat ekuitas merek yang telah dibangun tidak dalam waktu yang singkat. Hanya kemampuan dan komunikasi yang konsisten dan inovatif dengan penentuan posisi yang tepat, yang bisa membuat orang-orang terkesan dan membangun kesetiaan merek.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh melalui survei. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 orang dengan cara quota sampling dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu penduduk Jakarta yang memiliki mobil dan memakai pelumas impor. Dan data yang terkumpul kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek Aral. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara mendalam.
Sebagai salah satu perusahaan penjual pelumas impor di Indonesia, PT Wibisono Bersaudara Sukses bertekad untuk terus membangun ekuitas merek Aral yang sudah ada dan memperkuat ekuitas merek Aral melalui produk-produknya. Tujuan perusahaan adalah memperkuat ekuitas merek Aral sebagai merek yang memiliki citra produk yang unik dan nilai emosional tersendiri bagi para penggunanya.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek Aral saat ini dipersepsikan konsumen cukup baik. Ekuitas merek Aral di Indonesia ternyata sangat kuat dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan konsumen. Namun, persepsi Aral sebagai citra produk yang unik dan memiliki nilai emosional tersendiri bagi pelanggannya belum dipersepsikan dengan benar. Untuk itu perusahaan diharapkan perlu untuk lebih mengkomunikasikan masing-masing produk yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Sehingga persepsi konsumen dapat berubah seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Dalam usaha meningkatkan pendapatan, rumah sakit seyogyanya juga diiringi dengan perbaikan mutu layanan kepada pasien baik medis maupun non medis. Pembayaran secara tempo oleh pasien khususnya pasien jaminan pihak ketiga merupakan perwujudan layanan non medis yang diberikan rumah sakit kepada pasien. Namun hal ini akan berimplikasi buruk kepada struktur permodalan rumah sakit jika tidak ditangani secara hati-hati.
Data laporan keuangan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 menunjukan bahwa kondisi pendapatan ruinah sakit dalam bentuk piutang perusahaan jaminan rata-rata adalah sebesar 15% dari pendapatan rawat jalan dan rawat Inap, dengan rata-rata periode penagihan piutang selama 19 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penyebab besarnya saldo piutang dan tingginya periode penagihan piutang dengan menggunakan pendekatan sistem. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara mendalam dengan pihak terkait.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penatalaksanaan piutang yang baik belum dilakukan karena terbentur oleh keterbatasan sarana, seperti kurangnya komputer, sistem informasi yang belum terpadu dan kurang jelasnya perjanjian kesepakatan yang dibuat oleh rumah sakit dengan pihak ketiga. Sehingga hal ini sering mengakibatkan lamanya proses penagihan yang dilakukan.
Saran-saran yang dapat diberikan adalah penetapan prosedur kerja dan kebijakan dalam upaya penagihan piutang, penyediaan sarana komputer berikut keterpaduan sistem informasinya dan pengalokasian benefit khusus kepada karyawan yang melakukan proses penatalaksanaan' piutang, yang kemudian itu semua diarahkan untuk tercapainya penatalaksanaan piutang rumah sakit yang ideal.

To Increase its revenue, hospital should provide continuous quality services to its patient in medical as well as non medical services. A temporary payment guaranteed by third parties may become an option for payment. However, this will negatively implicate to the hospital's capital structure if it is not managed carefully.
Based on hospital's financial report from the last three years, it has indicated that about 15% of the total revenue is an account receivables. In which and average collection period is 19 days
Using system approach, this research aims to explore some indicators causing the increasing number using account receivables as well as its collection period. This is a descriptive and analytical research using direct observation and indepth interview to related departments.
This study shows Mekar Sari Hospital has not performed well in management of account receivable. This may cause by lack of computer equipments, management information systems, unclear MoU between hospital and company. These factors may possibly lead to a long period of collecting activities.
There are some recommendations given to the hospital such as setting procedures and policy in collecting account receivables, providing computers as well as networking system and allocating attractive benefit for staffs, and all of that should be shoot to ideal acount receivable achievement.
Bibliografi : 31 (1977 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Budi Hartono
"Pidana penjara seumur hidup akan selalu dihadapkan dengan suatu persoalan pergulatan tentang kemanusiaan. Disatu sisi pidana penjara seumur hidup digunakan sebagai sarana represif untuk melindungi masyarakat dari perbuatan dan pelaku kejahatan yang dipandang sangat membahayakan. Namun di sisi lain pidana penjara seumur hidup meniadakan hak narapidana mengakhiri masa menjalankan pidana. Garis kebijakan tujuan pelaksanaan pidana di Indonesia adalah pemasyarakan sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Meskipun pidana penjara seumur hidup dalam kenyataannya masih digunakan, namun dalam praktik pelaksanaannya cenderung berusaha untuk menyesuaikan dengan sistem pemasyarakatan yang berorientasi pembinaan. Hal demikian ditempuh untuk mengatasi benturan kepentingan dalam konsep pemasyarakatan yang berorientasi kepada rehabilitasi dan resosialisasi narapidana untuk kembali ke masyarakat dan kepentingan untuk memisahkan narapidana dengan masyarakat dalam jangka waktu lama. Perlu kearifan dalam memandang tujuan pemidanaan yang tidak bermaksud semata memisahkan pelaku kejahatan dari masyarakat dalam jangka waktu lama demi alasan suatu pelanggaran hukum. Meskipun pemidanaan disahkan sebagai konsekuensi atas suatu perbuatan yang melanggar hukum, namun secara substansial dan pelaksanaanya hendaknya menghormati narapidana sebagai manusia yang dijadikan obyek pemidanaan. Bagaimanapun tidak ada perbuatan yang secara absolut terus menerus membahayakan masyarakat dan tidak ada pelaku kejahatan yang memiliki kesalahan absolut atau sama sekali tidak dapat diperbaiki. Jika demikian faktanya bukankah suatu hal yang berlebihan apabila pidana penjara diterapkan hanya semata-mata difokuskan kepada perampasan kebebasan seseorang selama hidup tanpa memberi kesempatan untuk kembali kepada masyarakat ?. Bukankah hal demikian merupakan pemidanaan yang cenderung melanggar HAM seseorang, yakni hak kebebasan yang menurut hukum dilindungi keberadaannya"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Setelah melakukan IPO pada tahun 2000, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) mulai memasuki babak baru dalam sejarah kepemilikannya. Selanjutnya melalui strategic private placement, pada tahun 2002 masuklah Farindo sebagai pemegang saham mayoritas. Karena kinerja perusahaan yang baik, saham BCA menjadi salah satu yang diminati oleh para pemodal. Selama tahun 2002, harga saham BCA mengalami apresiasi sebesar 69,5% sedangkan IHSG terapresiasi sebesar 8.4%. Untuk membantu keputusan investasi terhadap saham BCA, maka penulis melakukan analisa fundamental untuk melihat prospek saham BCA ke depan. Analisa meliputi makro ekonomi, kondisi industri perbankan, dan kondisi spesifik perusahaan. Metode valuasi yang akan digunakan adalah Free Cash Flow to Equity dan Earning Multiples (PER).
Kondisi makro ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2003 menunjukkan perbaikan. Hal ini memberikan keyakinan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sedang berjalan seiring dengan pemulihan ekonomi global. Perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003 akan mencapai 3.5% - 4%, pertumbuhan ini masih didominasi oleh konsumsi swasta, sedangkan peningkatan investasi walaupun ada namun belum dapat menggairahkan sektor riil.
Kondisi sektor perbankan nasional secara umum cenderung membaik. Hal ini dicerminkan dengan meningkatnya DPK, kredit dan penyaluran kredit baru. Sebaliknya rasio Non Performing Loan (NPL) menurun, dan Net Interest Income (NII) tetap positif, serta permodalan bank yang semakin membaik.
Namun terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai antara lain:
a. Tekanan terhadap profitabilitas bank akibat lambanya pertumbuhan kredit terutama untuk sektor usaha produktif dan adanya kecenderungan penurunan suku bunga.
b. Rendahnya efisiensi operasional bank-bank besar dan tinigginya ketergantungan pada pendapatan bunga obligasi dan SBI.
Kondisi keuangan BCA juga menunjukkan perbaikan di lengah kecenderungan menurunnya suku bunga SBI, Net Interest Margin (NIM) tetap dapat terjaga stabil dikisaran 5%-6%, komposisi pendapatan bunga juga mengalami perbaikan dengan meningkatnya pendapatan bunga yang berasal dari penyaluran kredit. Laba per lembar saham pada akhir tahun 2002 sebesar Rp 426 sedangkan per akhir September 2003 sebesar Rp 276.
Untuk menghadapi persaingan di sektor perbankan yang semakin ketat, BCA Semakin memfokuskan diri sebagai bank ritel pilihan untuk melakukan berbagai transaksi. Selain didukung 800 Kantor Cabang ,2500-an mesin ATM BCA dan 20,000-an mesin EDC Debit BCA yang tersebar di berbagai Iokasi strategis, BCA juga mengembangkan layanan transaksi yang berbasis teknologi seperti internet banking, mobile banking dan phone banking. Selain sebagai upaya meningkatkan customer value, pengembangan elektronic channel ini juga meningkatkan efisiensi operasi.
Berdasarkan hasil valuasi harga saham BCA dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) diperoleh harga saham BCA sebesar Rp. 4,779 / lembar per akhir September 2003, sedangkan harga saham BCA di pasar sebesar Rp 3525 / lembar sehingga posisi harga saham BCA pada tanggal tersebut adalah undervalued .Sedangkan hasil valuasi dengan metode Earning Multiples (PER) diperoleh bahwa harga saham BCA sebesar Rp 3,416 / lembar per akhir September 2003, nilai ini hampir mendekati harga saham BCA di pasar pada tanggal tersebut yairu Rp 3,525 / lembar. Walaupun metode Earning Multiples sering digunakan dalam melakukan penilaian harga saham, metode ini tidak mencerminkan aspek fundamental dari BCA. Nilai yang dihasilkan dari metode FCFE lebih mencerminkan prospek usaha BCA ke depan.
Berdasarkan hasil analisa fundamental tersebut, disarankan kepada investor untuk membeli saham BCA selama harga di pasar lebih rendah daripada intrinsic value saham BCA yaitu sebesar Rp 4,779 / Iembar. Namun perlu diingatkan bahwa intrinsic value ini diperoleh dengan metode valuasi FCFE yang sangat bergantung pada berbagai asumsi yang mendasari proyeksi cash/flow perusahaan di masa depan dan besarnya expected rate of return yang diharapkan oleh investor."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Adanya aktivitas pertambangan emas dan banyaknya penambangan emas liar tanpa izin (PETI) di Propinsi Sulawesi Utara berpotensi menimbulkan dampak yang merugikan baik terhadap lingkungan hidup maupun terhadap kesehatan manusia. Kondisi seperti ini merupakan suatu faktor risiko bagi masyarakat yang tinggal di sekitar teluk Buyat dan teluk Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, Propinsi Sulawesi Utara. Berdasar pada paradigma kesehatan lingkungan maka untuk mengetahui hubungan antara pencemaran lingkungan oleh logam berat serta pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat diperlukan suatu pembuktian tingkat kandungan bahan pencemar sejak dari sumber, keberadaan di media lingkungan dan biomarker sampai pengaruhnya pada kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran distribusi tingkat risiko terhadap timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat di wilayah studi terkait dengan sebaran logam merkuri di ikan dan di air.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi MeHg di ikan, konsentrasi MeHg di air, konsentrasi MeHg dalam darah, pola makan ikan, lama tinggal, tekanan darah, jenis pekerjaan dan status pendidikan, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat risiko timbulnya gangguan kesehatan. Pengolahan data menggunakan pendekatan statistik, analisis risiko dan spasisal terhadap seluruh variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan untuk mendapatkan hubungan dan menentukan variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap tingginya tingkat risiko kesehatan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kandungan merkuri yang ada pada ikan yang ditangkap di perairan teluk Buyat dan teluk Ratatotok telah menimbulkan risiko gangguan kesehatan terhadap masyarakat yang mengonsumsinya, sedangkan untuk sumber air yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang mengonsumsinya adalah air dari muara sungai Ratatotok, hulu sungai Buyat dan penampungan air bersih/air minum PT. Newmont Minahasa Raya. Variabel babas yang berhubungan dengan tingkat risiko kesehatan adalah konsentrasi MeHg di ikan, pola makan dan lama tinggal dengan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap tingginya tingkat risiko adalah konsentrasi MeHg di ikan. Pendekatan spasial menunjukkan bahwa wilayah penelitian yang paling besar tingkat risikonya berada pada areal yang dekat dengan pertambangan.
Dengan melihat pada fenomena bahwa tingkat risiko gangguan penyakit akibat pencemaran merkuri semakin tinggi jika masyarakat di wilayah studi mengonsumsi ikan-ikan yang ditangkap dari perairan teluk Buyat dan teluk Ratatotok_ Maka untuk mengurangi tingkat risiko gangguan kesehatan akibat pemajanan merkuri, disarankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Selatan untuk melakukan penyuluhan tentang diversifikasi bahan makanan.

Many of gold mining activities at Province of North Sulawesi have potential possibility to give worse effect to the environmental and human health. This condition is one of the risk factor for mercury exposured for the people who lived near the Buyat and Ratatotok bay at South Minahasa District, Province of North Sulawesi. From the environmental health paradigm, the ammount of risk agent from the source, environmental media and biomarker until the health effect sign need to assess to know the relation between environmental pollution from heavy metal and health effect.
The objective of this study is to describe the distribution of risk qoutient of non carcinogen from water and fish which exposed by mercury. This research used cross sectional study and used statistic, environmental health risk assessment method, and spatial analysis for data analysis.
The result of this study described that the contain of metil mercury of fish from Buyat and Ratatotok bay and the contain of metil mercury at downside of buyat and ratatotok river and water storage of PT.NMR became the potential risk to generate the adverse health effect for the people at study area. Bivariate analysis result some variables that connected to the Risk Qoutient such as metil mercury concentration of fish, fish diet and lived period_ The final model after co-linear test got the most significant variable to the RQ that is the concentration of metil mercury of fish.
The recommended for community is to reduce the used of mercury and do not throw up the waste to the sea, river and ground. For the local government is to do some course or training about the health effect of mercury exposure and food diversification.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Pembelajaran dari kesalahan-kesalahan penerjemahan yang sudah ada adalah penting untuk dijadikan sebagai masukan-masukan bagi penerjemah agar kelak dikemudian hari tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama. Penelitian di dalam skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan penerjemahan yang terdapat dalam ungkapan simile yang diharapkan dapat membekikan kefaedahan bagi dunia penerjemahan khususnya dalam penerjemahan simile. Jadi, penulis akan membuktikan kesalahan-kesalahan apa saja yang telah dilakukan si penerjemah dan menarik kesimpulan berdasarkan kesalahan-kesalahan yang dipelajarinya tersebut. Simile sebagai salah satu jenis majas pembandingan merupakan suatu perumpamaan yang dinyatakan secara eksplisit dengan menggunakan kata keterangan pembandingan. Kata keterangan pembandingan tersebut diantaranya seperti, sebagai, ibarat, bak, umpama, laksana, serupa, dll. Dengan keberadaan kata keterangan pembandingan ini ungkapan simile ini dapat langsung diidentifikasi.Berdasarkan analisis data terjemahan salah yang ditemukan, penulis menemukan empat buah faktor penyebab terjadinya terjemahan salah sebagai berikut . 1) Terjemahan salah akibat tidak memahami citra perumpamaan TSu. 2) Terjemahan salah akibat penerjemahan harfiah yang tidak pada tempatnya. 3) Terjemahan salah akibat ketidaksetaraan bobot inforrnasi. 4) Terjemahan salah akibat tidak memperhatikan aspek gramatika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"ABSTRAK
Pinus yang tumbuh di Indonesia merupakan spesies Pinus merkusii yang merupakan famili Pitiamae. Salah satu produk yang dapat diambil dari pohon pinus ini adalah getahnya yang mengandupg rosin dan terpenting yang diperoleh dengan cara memasaknya pada suhu kurang lebih 165 T dalam tangki vakum yang dilengkapi kondensor. Dalam dunia industri rosin antara lain digunakan dalam industri cat, kertas, plastik, batik dan. perekat (lem). Rosin merupakan salah satu golongan spesifik dari resin alam yang diperoleh sebagai suatu padatan seperti kaca (transparan) tanpa air, berwarna kuning terang kecoklatan, dan mempunyai bau yang khas. Kandungan rosin didominasi oleh asam-asam resin yang termasuk kelompok terpena, khususnya diterpena. Kandungan senyawaan lainnya adalah senyawaan-senyawaan netral yang merupakan ester dari asam resin dan asam lemak. Upaya untuk meningkatkan kualitas rosin dilakukan dengan memodifikasi rosin tersebut. Modifikasi rosin dilakukan dengan mereduksi rosin (gum rosin), terutama asam-asam resin yang terkandung di dalamnya. Proses pemisahan fraksi asam dan fraksi netrainya dilakukan melalui ekstraksi menggunakan larutan NaOH 5% kemudian hasil ekstraksi berupa fraksi NaOH ditampung dan dihidrolisis dengan larutan H3PO4 10%. Hasil hidrolisis kemudian diekstraksi kembali dengan menggunakan dietileter dan ditampung fraksi asamnya (fraksl eter). Terhadap fraksi asam ini dilakukan reduksi dengan menggunakan reduk-tor NaBH4 dengan tiga variasi kondisi waktu dan suhu reduksi. Pengujian hasil reduksi ini dilakukan secara kualitatif dengan mepggunakan kromatografi lapisan tipis (TLC) dengan pengembang berupa campuran larutan diklorometana dan metanol dengan perbandingan 97: 3. Untuk lebih meyakinkan lagi dalarn segi kuantitas, dilakukan pengujlan hasil reduksl dengan Spektrofotometer FTIR. Hasil reduksi rosin alami ini adalah rosin modifikasi yapg menurun kadar asam-asam resinnya dan berubah menjadi rosin alkohol yang mempunyai spesifikasi mendekati standar bahan baku industri perekat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Budi Hartono
"Orthogonal Frequency Division Multiplexing atau OFDM merupakan teknik modulasi multicarrier, dimana antar subcarriernya satu dengan yang lain saling ortogonal. Karena sifat ortogonalitas ini, maka antar subcarrier yang berdekatan bisa dibuat overlapping tanpa menimbulkan efek intercarrier interference (ICI). Tetapi pada OFDM ini masih terdapat kelemahan dalam sistem transmisinya, yaitu masih tingginya Peak to Average Power Ratio (PAPR). Peak to Average Power Ratio atau PAPR merupakan perbandingan antara puncak daya maksimum terhadap harga daya rata-rata sinyal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk mereduksi PAPR pada sistem OFDM.
Huffman Coding merupakan suatu metode kompresi data dengan cara pembentukan pohon Huffman, melalui proses encoding (pembentukan kode) menyebabkan data tersebut dapat dikompresi dan proses decoding (penguraian kode) sehingga data tersebut dapat diterjemahkan kembali menjadi kode aslinya. Teknik reduksi PAPR yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan Huffman Coding. Metode Huffman Coding mampu untuk menurunkan PAPR sebesar 5 dB, sehingga performance OFDM semakin baik.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing or OFDM is a technique of multicarrier modulation, whose every subcarriers is orthogonal one another. Hence the nature of orthogonality, the nearby subcarrier can be overlapping without intercarrier interference (ICI) effect. But in the OFDM there are still some disadvantages in its transmition system, which is the over height of Peak to Average Power Ratio (PAPR). PAPR is the comparison of the top energy and the value energy in the mean signal. Therefore, there should be specific method to reduce PAPR in the OFDM system.
Huffman Coding is a data compression method by making the Huffman tree, through encoding process which is able to compress the data, and decoding process could be translated into the genuine code as well. The PAPR reduction technique which is discussed in this paper using Huffman Coding method. Huffman Coding method is able to reduce PAPR by 5 dB, so the OFDM performance would be good.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
305.4 BUD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>