Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Budi Prasetya
"Perolehan informasi Web adalah cabang perolehan informasi yang mengkhususkan pencarian informasi terhadap dokumen Web. Dokumen yang terdapat pada lingkungan Web memiliki struktur yang berbeda dengan dokumen teks biasa, sehingga menyebabkan pendekatan perolehan informasi pada dokumen Web berbeda dengan dokumen biasa. Pada penelitian ini digunakan koleksi dokumen EuroGOV yangmerupakan koleksi dokumen Web multibahasa yang digunakan pada WebCLEF, dan kueri atau topik yang digunakan adalah kueri yang diberikan pihak WebCLEF. Koleksi dokumen dan kueri yang digunakan terdiri dari 15 bahasa Eropa. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh berbagai teknik perolehan informasi, yaitu operator kedekatan kata, umpan balik relevan semu, pendeteksian bahasa, analisis pranala, PageRank, dan pengelompokan dokumen, terhadap hasil perolehan informasi Web multi bahasa yang dihasilkan teknik-teknik tersebut. Selain itu pada penelitian ini juga dipelajari kemampuan dari sistem perolehan informasi Indri Search Engine dalam mencari dan memperoleh dokumen Web multibahasa.
Penelitian ini menemukan bahwa dengan melakukan evaluasi secara umum tanpa melihat bahasa, kenaikan nilai perolehan hanya didapatkan dengan menggunakan teknik pendeteksian bahasa sebesar 0.72% dan teknik umpan balik relevan semu sebesar 1.02% - 1.61%. Sedangkan pada teknik analisis pranala, PageRank, dan pengelompokan dokumen, nilai perolehan informasi yang didapatkan menurun sebesar -46.3431% - -0.60%. Dengan melakukan evaluasi berdasarkan bahasa, didapatkan bahwa setiap teknik yang diteliti dan dipelajari memiliki keunggulan masing-masing berdasarkan bahasa. Untuk teknik pengurutan ulang pendeteksian bahasa, peningkatan nilai perolehan informasi terdapat pada 6 bahasa sebesar 0.1478% - 27.1431%, dan penurunan terdapat pada 10 bahasa sebesar -0.7066% - -0.0156%. Untuk teknik analisis pranala dalam, peningkatan nilai perolehan informasi terdapat pada 4 bahasa sebesar 6.5585% - 77.1804%, dan penurunan terdapat pada 4 bahasa sebesar -60.9202% - -0.3339%, dan untuk analisis pranala luar terdapat kenaikan pada 9 bahasa sebesar 0.7151% - 134.9881%, dan penurunan terdapat pada 6 bahasa sebesar -23.2941% - -1.6330%, sedangkan untuk kombinasi analisis pranala dalam dan luar terdapat pada 5 bahasa sebesar 0.2809% - 100%, dan penurunan terdapat pada 10 bahasa sebesar -92.0830% - -3.1030%. Untuk teknik PageRank, peningkatan nilai informasi masi terdapat pada 4 bahasa sebesar 5.1083% - 77.1804%,dan penurunan terdapat pada 10 bahasa sebesar -96.4844% - -2.6968%. Dan untuk pengelompokan berdasarkan bahasa, peningkatan nilai informasi terdapat pada 3 bahasa sebesar 3.6440% - 38.7337%, dan penurunan terdapat pada 9 bahasa sebesar -53.6322% - -1.6715%. Untuk pengelompokan berdasarkan topik, peningkatan tertinggi terdapat pada satu bahasa, yaitu Spanyol sebesar 12.4754% dan penurunan terdapat pada 5 bahasa sebesar -97.5600% - -35.6133%. Untuk teknik umpan balik relevan semu, peningkatan nilai perolehan informasi terdapat pada 7 bahasa sebesar 0.0472% - 5.1523%, penurunan hanya terdapat pada dua bahasa sebesar -4.2597% - -0.2760%. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa sistem perolehan in- formasi Indri Search Engine dapat mencari dan memperoleh dokumen Web multibahasa dengan baik, dan teknik perolehan Web standar dapat diterapkan juga pada koleksi dokumen Web multibahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustian Budi Prasetya
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S7343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prasetya
"Terorisme telah menjadi sebuah masalah besar yang dihadapi oleh duniapada saat ini, begitu juga dengan Indonesia. Ada beberapa hal yang mempengaruhiperkembangan aksi teror di Indonesia salah satunya adalah cyber space sepertimedia sosial. Beberapa contoh kasus peledakan bom di Indonesia terbuktimemanfaatkan media sosial dalam melaksanakan aksinya. Salah satunya adalahpenggunaan media sosial untuk dalam proses radikalisasi dan pembelajaranpembuatan bom. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis pola penggunaan mediasosial dalam aksi teror bom rakitan di Indonesia tahun 2016. Metode penilitian yangdigunakan adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data primer berupawawancara pelaku, observasi dan data sekunder berupa dokumen untukmenganalisis bagaimana pola penggunaan media sosial dalam aksi teror bom.Dalam menganalisis data menggunakan triangulasi data yang berkaitan denganinvestigasi tindak pidana terorisme. Dalam penelitian ini ditemukan perubahan polaradikalisasi dan transfer pengetahuan pembuatan bom yang jauh lebih mudahmelalui media sosial dibandingkan dengan pola yang digunakan oleh kelompokteror sebelum maraknya media sosial. Konten terbanyak yang digunakan olehkelompok teror adalah video, buku elektronik yang disebarkan melalui aplikasiTelegram. Berdasarkan hal tersebut badan eksekutif dan legeslatif harus membuatregulasi tentang penyaringan informasi di media sosial. Kepolisian harusmengambil langkah-langkah pencegahan berupa kontra propaganda dan narasi dimedia sosial dan mempertajam deteksi dini untuk mencegah terjadinya aksi terorbom di Indonesia.

Terrorism has become a major problem facing the world today, as well as Indonesia.There are several things that affect the development of terror acts in Indonesia oneof them is cyber space like social media. Some examples of cases of bombing inIndonesia proved to utilize social media in carrying out the action. One is the use ofsocial media for the process of radicalization and bomb making learning. Thepurpose of this study is to analyze the pattern of social media use in the act of bombterror assemblies in Indonesia in 2016. The research method used is a qualitativeapproach with primary data sources in the form of interviews perpetrators,observation and secondary data in the form of documents to analyze how the patternof use of social media in the act of terror bomb. In analyzing the data usingtriangulation of data related to investigation of crime of terrorism. In this studyfound changes in patterns of radicalization and knowledge transfer bomb making ismuch easier through social media than the pattern used by terror groups before therise of social media. The most content used by terror groups is videos, electronicbooks that are propagated through the Telegram app. Based on this the executiveand legislative should make regulations on the filtering of information in socialmedia. Police should take preventive measures of counter propaganda and narrationin social media and sharpen early detection to prevent the occurrence of bombterrorism in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library