Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chahya Chairani
Abstrak :
Kabupaten Banyumas sedang mengalami permasalahanan persampahan pada tahun 2018 yang disebebkan adanya konflik dengan masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir Kabupaten Banyumas. Pemerintah Kabupaten Banyumas memiliki strategi untuk mengurangi sampah sebanyak 30% dan menanggulangi sampah sebanyak 70% pada tahun 2025 mendatang. Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Banyumas mulai membangun TPS 3R untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisa penambahan lokasi TPS 3R di kecamatan Kota Purwokerto, 2) mengetahui persepsi lingkungan masyarakat Kota Purwokerto terhadap TPS 3R di lingkungannya, dan 3) menentukan lokasi alternatif TPS 3R di kecamatan yang membutuhkan penambahan lokasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan spasial dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kecamatan Purwokerto Selatan diperlukan penambahan lokasi alternatif TPS 3R, masyarakat sekitar TPS 3R menghasilkan persepsi yang sangat baik terhadapat TPS 3R, dan lokasi alternatif TPS 3R dapat ditentukan dengan mengacu pada literatur dan peraturan terkait, sehingga lokasi berada di lahan yang memiliki luas > 200 m², jauh dari badan air dan memiliki akses yang mudah dilalui. ......Banyumas is experiencing waste problems in 2018 due to conflicts with the community around the Banyumas Final Disposal Site. The Banyumas Government has a strategy to reduce waste by 30% and manage waste by 70% by 2025. In 2018 the Government of Banyumas began building TPS 3R to overcome this problem. This study aims to 1) analyze the addition of TPS 3R locations in Kota Purwokerto sub-district, 2) determine the environmental perceptions of the Purwokerto City community towards TPS 3R in their environment, and 3) determine alternative TPS 3R locations in sub-districts that require additional locations. This research uses a quantitative approach and a spatial approach using quantitative methods. The results of this study indicate that Purwokerto Selatan District needs to add an alternative location for TPS 3R, the community around TPS 3R produces a very good perception of TPS 3R, and alternative locations for TPS 3R can be determined by referring to related literature and regulations, so that the location is on land that has area > 200 m², far from water bodies and has easy access.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chahya Chairani
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring berjalannya waktu hutan mangrove dapat megalami perubahan luas yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya ahli fungsi lahan menjadi tambak dan permukiman serta perubahan garis pantai juga dapat mengubah luas hutan mangrove. Pamurbaya merupakan kawasan lindung alam berupa vegetasi mangrove yang perlu di perhatikan dan dipertahankan. Penelitan ini mengenai perubahan luas hutan mangrove selama kurun waktu 13 tahun dari tahun 2004 hingga tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada hutan mangrove di Pantai Timur Surabaya Pamurbaya sepanjang tahun 2004 - 2017 dan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI dan Landsat 7 ETM. Metode yang digunakan yaitu mengoverlay vegetasi mangrove, tambak, permukiman dan garis pantai disetiap tahun penelitian. Karakteristik mangrove di Pamurbaya memiliki perbedaan warna substrat dan jenis vegetasi disetiap keadaan lingkungan yang berbeda. Tingkat kerapatan sedang mendominas pada tahun 2004-2009 sedangkan tingkat kerapatan sangat rapat mendominasi pada tahun 2017. Selama tahun 2004-2017 terjadi perubahan lahan mangrove menjadi lahan tambak dan lahan tambak berubah menjadi lahan permukiman. Faktor terjadinya perubahan hutan mangrove yaitu perubahan alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak. Perubahan lahan tambak menjadi mangrove mengalami puncak perubahan pada tahun 2007-2009 sebesar 200,86 Ha atau 66 , namun pada tahun 2009 ndash; 2017 perubahan tambak menjadi lahan mangrove meningkat seluas 275,71 Ha atau 73.
ABSTRACT
Mangrove areas over time can be experienced by extensive changes caused by several factors, such as land use experts into ponds and settlements and coastline changes can also change the area of mangroves. Pamurbaya is a natural protected area of mangrove vegetation that needs to be noticed and maintained. This research is about the change of mangrove area during 13 year period from 2004 until 2017. The purpose of this research is to know the changes that occurred in mangrove area in East Coast Surabaya Pamurbaya during 2004 2017 and to know the factors that caused the change of area mangroves. This study uses Landsat 8 OLI and Landsat 7 ETM satellite images. The method used is covering mangrove vegetation, ponds, settlements and coastline in every year of research. The characteristics of mangroves in Pamurbaya have different substrate colors and vegetation types in different environmental circumstances. The density level was dominating in 2004-2009 while the density level was dominantly dominated by 2017. During 2004-2017 there was a change of mangrove land into pond land and pond area turned into a settlement land. Factor of change of mangrove area that is change of change of function of mangrove land into pond. The change of pond area to mangrove has peak of change in 2007-2009 by 200,86 Ha or 66, but in 2009-2017 the change of pond into mangrove land increased 275,71 Ha or 73.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library