Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clements
Abstrak :
Masa-masa awal kehidupan adalah fase krusial dimana sedang terjadi proses pertumbuhan, dan ketika proses ini terganggu dapat terjadi gangguan pertumbuhan. Salah satu bentuk gangguan pertumbuhan adalah stunting. Proses pertumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah asupan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antara asupan nutrisi yaitu kalsium dengan indikator tinggi badan terhadap usia (TB/U). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Data didapat dari data sekunder penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 di beberapa RW di Jalan Kimia, Jakarta Pusat. Metode pengambilan data menggunakan pengukuran antropometri untuk tinggi badan dan food-frequency questionaire untuk pola asupan kalsium. Data yang didapat dianalisis dengan uji spearman menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20. Dari penelitian ini didapatkan 15,7% subjek penelitian mengalami stunting, lebih dari 80% subjek penelitian memiliki asupan kalsium harian yang rendah, dan tidak ditemukan korelasi antara asupan kalsium dengan indikator TB/U. ...... Childhood is a crucial phase of life where the process of growth is ongoing, and when this process is interrupted, the end result will be a growth disorder. Stunting is an example of such a condition. The process of growth is influenced by numerous factors and one of them is nutrient intake. This research aimed to find out the correlation between the level of nutrient intake and height-for-age indicator. The nutrient discussed in this research is calcium. This research used a cross-sectional research design. Data of this research used a secondary data from a research conducted in 2011 in several RW on Jalan Kimia, Central Jakarta. The primary research used anthropometric measurements to obatain height data and food frequency questionaire to obtain the calcium intake patterns. Data that have been obtained then were analyzed with the Spearman test using SPSS version 20 software. This research conclude that 15.7% of the research subjects are stunted, over 80% of the research subjects had a low daily calcium intake and no correlation is found between daily calcium intake and the indicator of height-for-age.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clements, A.N.
New York: Macmillan, 1963
614.423 CLE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clements
Abstrak :
Tesis ini disusun untuk mengetahui manfaat dari penambahan terapi latihan berfokus skapula pada pasien dengan gangguan rotator cuff dengan luaran primer berupa perbaikan keluhan nyeri dan kemampuan fungsional. Penelitian ini adalah penelitian telaah sistematis dan meta-analisis. Studi dijaring dari database MEDLINE, Embase, CENTRAL, dan PEDro disertai pencarian tambahan melalui registry studi klinis dan referensi dari penelitian-penelitian topik serupa. Kriteria eligibilitas penelitian ini meliputi studi uji klinis acak terkendali tanpa batasan waktu publikasi, partisipan dewasa yang memiliki spektrum kelainan rotator cuff, dan membandingkan terapi latihan berfokus skapula dibandingkan terapi konvensional non-bedah lain atau tanpa terapi. Gangguan rotator cuff akibat cedera traumatik akut, sekunder akibat kelainan neurologis dan/atau keganasan, kelainan struktur skeletal pada bahu, serta yang memiliki riwayat tindakan pembedahan pada kompleks bahu dieksklusikan. Dua peneliti secara independen melakukan seleksi studi dan mengevaluasi risiko bias masing-masing studi menggunakan skala PEDro. Total didapatkan delapan studi dengan total 422 partisipan diinklusikan di penelitian ini dengan risiko bias “fair” hingga “good” berdasarkan skala PEDro. Dari meta-analisis didapatkan latihan berfokus skapula memberikan luaran perbaikan nyeri dan kemampuan fungsional yang lebih baik dibandingkan kontrol (MD -0,84 p<0,001 dan SMD -0,58 p<0,001) khususnya jika diberikan selama lebih dari delapan minggu. Secara kesimpulan, terapi latihan berfokus skapula memberikan perbaikan terhadap keluhan nyeri dan kemampuan fungsional pasien dengan gangguan rotator cuff. ......This thesis aims to determine the effect of adding scapular-based therapeutic exercise for patient with rotator cuff pathology with the primary outcome being improvement in pain and functional ability. The research design is systematic review and meta-analysis. Studies were searched from MEDLINE, Embase, CENTRAL and PEDro database in addition to clinical registry search and references searching from affiliated studies. Eligibility criteria of this research include randomized clinical trial with no time restriction, adult participant with rotator cuff pathology and study comparing effect of scapular-based therapeutic exercise versus other non-surgery intervention or no intervention. Rotator cuff pathology due to traumatic injury, neurological and/or malignancy disease, structural abnormalities of shoulder and history of shoulder surgery were excluded. Two reviewers independently select the study and did risk of bias evaluation using PEDro scale. In total, eight studies with 422 participants were included with risk of bias “fair” to “good” based on PEDro scale. From meta-analysis, scapular-based therapeutic exercise resulted in better improvement in pain and functional ability compared to control (MD -0,84 p<0,01 and SMD -0,58 p<0,01) especially if given as intervention for at least eight weeks. In conclusion, scapular-based therapeutic exercise is shown to be be more effective in improving shoulder pain and functional ability for patient with rotator cuff pathology.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library