Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Valeria Cynthia Dewi
"ABSTRAK
pengembangan perangkat lunak. Extreme Programming dan Scrum adalah dua metode yang paling umum digunakan dan paling banyak diteliti dalam industri. Selain itu, tantangan baru muncul ketika organisasi mencoba pendekatan baru di ASD. Minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang praktik agile dapat mempengaruhi kinerja proyek. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis korelasi antara praktik terbaik ASD untuk meningkatkan kinerja proyek. Hubungan tersebut terhubung melalui media kinerja proyek, nilai-nilai agile, dan prinsip agile. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah langsung dan tidak langsung. Tiga puluh lima responden berasal dari akademis dan praktisi yang memberikan penilaian tentang prioritas korelasi. Penelitian ini menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan peringkat prioritas tertinggi yang terkait dengan korelasi antara masing-masing variabel. Ada beberapa faktor terkait yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan praktik mana yang harus diadopsi ketika kinerja proyek perlu ditingkatkan dan moderator apa saja yang dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Perkembangan masyarakat yang semakin modern, membuat masyarakat semakin kritis dan secara tidak langsung menuntut keberadaan suatu media massa untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna media. Radio, sebagai salah satu media komunikasi massa turut mengalami kondisi tersebut. Keunggulan radio yang portable, dan tidak memerlukan persyaratan khusus, , membuat radio memiliki khalayak pendengar yang luas, heterogen dan anonim, dan dengan berbagai ciri demografis, psikografis, gaya hidup, minat dan orientasi yang berbeda. Persaingan antar stasiun radio sebagai akibat perkembangan bisnis media massa di Indonesia menuntut stasiun radio mengembangkan siarannya melalui spesialisasi khalayak. Khalayak yang terspesialisasi ini dianggap memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang tidak terlalu beragam. Sehingga pada akhirnya stasiun radio tersebut dapat menyusun dan menyajikan program sesuai dengan target khalayaknya. Radio Trijaya adalah salah satu stasiun radio swasta yang memiliki spesialisasi khalayak, yaitu profesional muda. mereka ini sekelompok khalayak profesional, berusia muda antara 25 - 40 tahun, berasal dari kelas sosial menengah atas dan bergaya hidup kosmopolitan dengan tingkat intelektualitas yang tinggi. Profesional muda dengan ciri dan karakteristiknya menuntut radio Trijaya untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai media komunikasi massa, yaitu sebagai sarana kontrol sosial, pendidikan, penerangan, kebudayaan, persuasi, dan hiburan. Khalayak profesional muda ini menuntut stasiun radio yang lebih dari sekedar media hiburan biasa, melainkan teman dialog yang pas, dalam pengertian memberikan informasi-informasi aktual yang bermanfaat dan menghibur. Diharapkan tuntutan tersebut dapat dipenuhi dalam setiap program siaran yang ditampilkan. Penelitian ini berusaha untuk melihat pendapat responden tentang program acara di radio Trijaya. Penelitian ini dibatasi pada pendapat khalayak pendengar profesional muda dan non-profesional muda mengenai 7 program unggulan di akhir pekan. Metode penelitian yang dipakai adalah metode survei atas sekelompok sampel yang ditentukan secara sengaja, berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik sebelumnya. Peneliti pendapatnya melalui Pertanyaan tersebut khalayak yang telah ditentukan menentukan pertanyaan meliputi 100 responden untuk ditanyai berstruktur pendapat dalam kuesioner. khalayak mengenai 4 unsur penting dalam suatu program acara, yaitu penyiar, materi acara, musik, dan cara penyajian. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan pendapat responden profesional muda dan responden non profesional muda, yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan selera masing-masing khalayak. Meskipun demikian secara umum mereka memberikan pendapat yang positif. Dari 4 unsur pendukung program acara yang diukur dalam penelitian ini, unsur topik/materi acara mendapat penilaian positif. Topik/materi acara yang disajikan dinilai cukup sesuai dengan suasana akhir pekan, cukup menghibur dan cukup bermanfaat. Beberapa topik/materi acara yang merupakan program acara impor, menampilkan penyiar berkebangsaan asing, dan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dinilai kurang sesuai dengan suasana akhir pekan. Penyiar berkebangsaan asing dinilai belum dapat menyesuaikan diri dengan khalayak pendengar. Sedangkan penggunaan bahasa asing dinilai menimbulkan suasana hari-hari kerja dan kesan serius. Memang pada kenyataannya, bahasa asing digunakan dalam urusan bisnis/pekerjaan seharihari. Tiga unsur pendukung lainnya, gaya penyiar, musik , dan cacara penyajian belum mendapat penilaian positif. Ketiga unsur ini dinilai belum memenuhi kriteria yang diharapkan khalayak pendengar di akhir pekan, belum dapat menimbulkan suasana santai dan menghibur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Benzimidazol dan vanilin terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi yang baik dengan efek samping minimal dibanding OAINS dan sudah banyak diteliti, namun beberapa masih memiliki potensi yang rendah. Substitusi basa Mannich seperti N-metilpiperazin dapat meningkatkan aktivitas anti-inflamasi dan meningkatkan bioavailabilitas molekul obat. Oleh karena itu, dilakukan sintesis dan karakterisasi senyawa baru 4-(benzimidazol-2-il)-2-metoksi-6-[(4-metilpiperazin-1-il)metil] fenol. Sintesis dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu sintesis 4‐(benzimidazol‐2‐il)‐2‐metoksi fenol melalui reaksi siklokondensasi antara o-fenilendiamin dan vanilin menggunakan refluks selama 23 jam. Monitoring reaksi dilakukan menggunakan KLT dengan fase diam silika gel F254 dan fase gerak kloroform – etil asetat – metanol (9:6:1). Tahap kedua, sintesis 4-(benzimidazol-2-il)-2-metoksi-6-[(4-metilpiperazin-1-il)metil] fenol melalui reaksi Mannich antara senyawa 4‐(benzimidazol‐2‐il)‐2‐metoksi fenol, formaldehid, dan N-metilpiperazin. Monitoring dilakukan menggunakan KLT dengan fase diam silika gel F254 dan fase gerak kloroform - metanol (3:2). Kedua senyawa hasil sintesis diuji kemurniannya menggunakan KLT dan penetapan jarak lebur serta elusidasi struktur menggunakan spektrofotometri FT-IR dan 1H-NMR. Jarak lebur yang diperoleh dari hasil sintesis tahap 1 yaitu 214-216oC dan untuk tahap 2 yaitu 240-242 oC. Hasil elusidasi struktur menunjukkan bahwa senyawa tahap 1 adalah 4‐(benzimidazol‐2‐il)‐2‐metoksi fenol dan senyawa tahap 2 adalah 4-(benzimidazol-2-il)-2-metoksi-6-[(4-metilpiperazin-1-il)metil]fenol. Nilai rendemen senyawa murni yang didapatkan dari hasil sintesis tahap 1 dan tahap 2 berturut-turut sebesar 71,93% dan 33,25%.

Benzimidazole and vanillin have been shown to have good anti-inflammatory activity with minimal side effects compared to NSAIDs and have been widely studied, but some still have low potency. Mannich base substitution such as N-methylpiperazine can increase anti-inflammatory activity and molecular bioavailability. Therefore, the synthesis and characterization of the new compound 4-(benzimidazole-2-yl)-2-methoxy-6-[(4-methylpiperazine-1-yl)methyl]phenol was carried out. The synthesis was carried out in two steps, the first step was the synthesis 4-(benzimidazole-2-yl)-2-methoxyphenol through a cyclocondensation reaction between o-phenylenediamine and vanillin using reflux for 23 hours. The reaction monitoring was carried out using TLC with silica gel F254 as a stationary phase and a mobile phase of chloroform – ethyl acetate – methanol (9:6:1). The second step, the synthesis of 4-(benzimidazole-2-yl)-2-methoxy-6-[(4-methylpiperazine-1-yl)methyl]phenol through the Mannich reaction between the compound 4-(benzimidazole-2-yl)-2-methoxyphenol, formaldehyde, and N-methylpiperazine. Monitoring was carried out using TLC with silica gel F254 as a stationary phase and a mobile phase of chloroform - methanol (3:2). The two synthesis products were tested for purity using TLC and determination of melting distance and structure elucidation using FT-IR and 1H-NMR spectrophotometry. Melting distance obtained from the synthesis of step 1 is 214-216oC and for step 2 is 240-242oC. The results of the structural elucidation showed that the compound in step 1 was 4-(benzimidazole-2-yl)-2-methoxyphenol and the compound in step 2 was 4-(benzimidazole-2-yl)-2-methoxy-6-[(4-methylpiperazine-1-yl)methyl]phenol. The yield value of pure compounds obtained from the synthesis of step 1 and step 2 was 71.93% and 33.25%, respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Penggunaan dan pengelolaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sama pentingnya dengan pengelolaan sediaan farmasi, namun tidak sedikit tenaga kefarmasian yang baru bergabung di RSUI, kurang mengenal BMHP termasuk jenis dan kegunaannya. Pengetahuan mengenai BMHP harus dimiliki semua tenaga kesehatan di rumah sakit agar dapat mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu, penulis membuat monografi mengenai BMHP Breathing Set dan Feeding Set di RSUI agar dapat digunakan dan menambah pengetahuan tenaga kefarmasian baru di RSUI. Persediaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI seringkali terjadi kelebihan stok sehingga terdapat BMHP yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan berturut-turut sehingga diperlukan analisis terkait persediaan dan penggunaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI. Penyusunan monografi BMHP dilakukan dengan cara peninjauan literatur mengenai fungsi dari berbagai macam BMHP di Farmasi Rawat Inap RSUI. Selanjutnya dilakukan pengambilan data penggunaan BMHP kategori Breathing Set dan Feeding Set di depo Farmasi Rawat Inap RSUI pada bulan Desember 2022 – Januari 2023. Data tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan persen kumulatif penggunaannya sehingga diperoleh klasifikasi persediaan BMHP di depo Farmasi Rawat Inap RSUI. Kemudian, dilakukan analisis terkait pengendalian persediaan BMHP berdasarkan klasifikasi persediaannya menggunakan metode Minimum-Maximum Stock Level. Terdapat 8 Breathing Set dan 3 Feeding set yang termasuk Fast Moving, 13 Breathing Set dan 3 Feeding set termasuk Moderate Moving, 40 Breathing Set dan 8 Feeding set termasuk Slow Moving, serta 8 Breathing Set dan 3 Feeding set termasuk Non Moving.

The use and management of Medical Consumable Materials (BMHP) at the University of Indonesia Hospital (RSUI) is as important as the management of pharmaceutical preparations, but not a few pharmaceutical staff who have just joined RSUI are not familiar with BMHP, including its types and uses. Knowledge of BMHP must be owned by all health workers in hospitals so that they can support health services in hospitals. Therefore, the author makes a monograph on BMHP Breathing Sets and Feeding Sets at RSUI. Inventory of BMHP at the RSUI Inpatient Pharmacy depot often occurs in overstock so that there are BMHP that have not been used for three consecutive months, so an analysis is needed regarding the supply and use of BMHP at the RSUI Inpatient Pharmacy depot. Furthermore, data was collected on the use of BMHP for the Breathing Set and Feeding Set categories at the RSUI Inpatient Pharmacy depot in December 2022 – January 2023. The data was processed and analyzed based on the cumulative percentage of usage so that a classification of BMHP supplies was obtained at the RSUI Inpatient Pharmacy depot. Then, an analysis is carried out regarding BMHP inventory control based on the inventory classification using the Minimum-Maximum Stock Level method. There are 8 Breathing Sets and 3 Feeding sets which include Fast Moving, 13 Breathing Sets and 3 Feeding sets including Moderate Moving, 40 Breathing Sets and 8 Feeding sets including Slow Moving, as well as 8 Breathing Sets and 3 Feeding the set includes Non Moving."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Reduced Testing merupakan proses untuk menerima hasil pengujian dari Certificate of Analysis (CoA) pemasok untuk parameter tertentu tanpa dilakukan pengujian setelah bahan baku diterima di PT Sterling Products Indonesia (SPI). Natrium Klorida merupakan bahan baku yang digunakan dalam berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral, dimana penggunaan utamanya adalah untuk menghasilkan larutan isotonik. Sebelum meluluskan bahan baku Natrium Klorida, Quality Control harus memastikan bahwa bahan baku yang diterima telah diuji kesesuaiannya terhadap spesifikasi untuk identitas, kekuatan, kemurnian dan parameter mutu lain. Full testing tidak dapat dilakukan untuk pengujian natrium klorida karena tidak tersedianya reagen untuk beberapa parameter pengujian. Oleh karena itu, justifikasi Reduced Testing terhadap pengujian bahan baku natrium klorida perlu dilakukan untuk memastikan parameter pengujian yang akan mengacu pada CoA pemasok sesuai dengan standar yang dipersyaratkan sehingga tidak mempengaruhi kualitas bahan baku natrium klorida ataupun kualitas produk yang dihasilkan. Dalam pembuatan Reduced Testing Justification Report (RTJR), dilakukan tinjauan terhadap Quality Risk Assesment, Audit Report pemasok, Quality Agreement, CoA pemasok, serta data perbandingan hasil analisis terhadap pengujian yang dilakukan pemasok dan yang dilakukan oleh PT SPI. Data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan kesimpulan mengenai parameter pengujian yang dapat dan akan dilakukan Reduced Testing di PT SPI. Berdasarkan RTJR, parameter bromida, ferosianida, arsen, magnesium & alkaline-earth metals, dan fosfat dalam pengujian bahan baku natrium klorida akan dilakukan Reduced Testing. Parameter tersebut akan mengacu pada CoA pemasok karena tidak tersedianya reagen untuk pengujian dan akan diuji di laboratorium pihak ke-3 untuk pengujian awal dan annual testing.

Reduced Testing is a process to receive test results from a supplier's CoA for certain raw material parameters without testing after the raw materials are received at PT Sterling Products Indonesia (SPI). Sodium chloride is a raw material that is widely used in a variety of parenteral and non-parenteral pharmaceutical formulations,. Full testing cannot be carried out for testing sodium chloride because reagents are not available for several test parameters. Therefore, Reduced Testing justification for testing sodium chloride needs to be done to ensure the test parameters that will refer to the supplier's CoA comply with the required standards so that it does not affect the quality of sodium chloride or the quality of the products produced. In preparing the Reduced Testing Justification Report (RTJR), a review was carried out on the Quality Risk Assessment, supplier Audit Report, Quality Agreement, supplier CoA, as well as comparative data on the results of the analysis of tests carried out by suppliers and those carried out by PT SPI. Based on the RTJR, the parameters of bromide, ferrocyanide, arsenic, magnesium & alkaline-earth metals, and phosphates in the testing of sodium chloride will be reduced testing. These parameters will refer to the supplier's CoA due to the unavailability of reagents for testing and will be tested at a 3rd party laboratory for initial testing and annual testing."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat terjadinya kecacatan dalam sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Perilaku tidak patuh pada umumnya akan meningkatkan risiko terjadinya hiperglikemia dan hipoglikemia serta dapat memperburuk penyakit penderita dan menimbulkan komplikasi. Ketidakpatuhan pasien diabetes melitus minum obat disebabkan karena kurangnya pengetahuan terkait obat. Puskesmas Kecamatan Jatinegara juga banyak melayani pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dan untuk mencegah terjadinya komplikasi akut maupun kronis, penting untuk dilakukan edukasi dan promosi kesehatan terkait bahaya diabetes melitus apabila tidak terkontrol. Edukasi dan promosi kesehatan dilakukan melalui video edukasi agar pasien menjadi lebih mengerti serta menyadari pentingnya kepatuhan dalam minum obat antihiperglikemia. Pembuatan video edukasi mengenai diabetes melitus dimulai dari tahapan studi literatur yang mencakup definisi, tanda dan gejala klinis, faktor resiko, komplikasi, pemantauan kadar gula darah, serta definisi, gejala, dan cara mengatasi kondisi hiperglikemia maupun hipoglikemia. Setelah melakukan studi literatur, informasi yang diperoleh diringkas dan dikemas dalam video animasi sehingga lebih menarik untuk dipahami serta lebih mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Video edukasi “Bahaya Diabetes Melitus jika Tidak Terkontrol” berisikan informasi mengenai prevalensi diabetes melitus di Indonesia, gejala serta faktor risiko dari penyakit diabetes, apa yang harus dilakukan bila terdiagnosis penyakit diabetes melitus, komplikasi penyakit diabetes melitus dan pentingnya untuk menjaga agar kadar gula darah selalu terkontrol. Selain itu dimasukkan informasi terkait kadar glukosa darah, gejala apabila mengalami hiperglikemia maupun hipoglikemia, cara mengatasinya, serta tips hidup sehat untuk pasien diabetes melitus. Video untuk edukasi mengenai “Bahaya Diabetes Melitus jika Tidak Terkontrol” memiliki durasi 5 menit 12 detik dan telah diserahkan ke pihak Puskesmas Kecamatan Jatinegara untuk segera disebarluaskan kepada masyarakat dan pasien diabetes melitus di puskesmas.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by chronic hyperglycemia due to defects in insulin secretion, insulin action, or both. Noncompliant behavior will generally increase the risk of hyperglycemia and hypoglycemia and can exacerbate the patient's illness and cause complications. Non-adherence of patients with diabetes mellitus taking medication is caused by a lack of knowledge regarding drugs. The Jatinegara District Health Center also serves many Type 2 Diabetes Mellitus patients and to prevent acute and chronic complications, it is important to carry out health education and promotion regarding the risks of diabetes mellitus if it is not controlled. Health education and promotion is carried out through educational videos so that patients can better understand and realize the importance of adherence to taking antihyperglycemic drugs. Making an educational video about diabetes mellitus starts from the stage of studying the literature which includes definitions, clinical signs and symptoms, risk factors, complications, monitoring of blood sugar levels, as well as definitions, symptoms, and ways to treat hyperglycemia and hypoglycemia. After conducting a literature study, the information obtained is summarized and packaged in an animated video so that it is more interesting to understand and easier for ordinary people to understand. The educational video "Dangers of Diabetes Mellitus if Uncontrolled" contains information about the prevalence of diabetes mellitus in Indonesia, symptoms and risk factors for diabetes, what to do if diagnosed with diabetes mellitus, complications of diabetes mellitus and the importance of keeping blood sugar levels constant. controlled. In addition, information is included regarding blood glucose levels, symptoms when experiencing hyperglycemia or hypoglycemia, how to deal with them, as well as healthy living tips for diabetes mellitus patients. The video for education about "The Dangers of Diabetes Mellitus if Uncontrolled" has a duration of 5 minutes 12 seconds and has been submitted to the Jatinegara District Health Center to be immediately disseminated to the public and diabetes mellitus patients at the puskesmas."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Program Rujuk Balik (PRB) merupakan salah satu pelayanan yang didapatkan peserta BPJS Kesehatan. Pelayanan obat PRB diberikan oleh ruang farmasi Puskesmas dan Apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Apotek Kimia Farma Kemayoran. Salah satu penyakit kronis yang masuk dalam PRB yaitu hipertensi. Biasanya pasien yang menderita hipertensi disertai penyakit lain seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan riwayat penyakit stroke sehingga diperlukan kombinasi obat antihipertensi agar tekanan darah pasien dapat mencapai target dan terkontrol. Banyaknya jumlah obat yang diterima pasien dalam satu resep dapat meningkatkan terjadinya masalah terkait obat sehingga perlu dilakukan analisis resep agar masalah terkait obat dapat dihindari. Analisis resep dilakukan dengan mengambil data resep pasien PRB selama bulan September 2022 di Apotek Kimia Farma Kemayoran. Data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan hasil pola penggunaan obat PRB dan jumlah pemenuhan obat antihipertensi pasien PRB. Selanjutnya dilakukan pemilihan resep PRB yang di dalamnya terdapat obat antihipertensi dan dipilih 3 resep dengan jumlah dan variasi obat antihipertensi. Kemudian dilakukan pengkajian resep untuk mengetahui masalah terkait pengunaan obat pada pasien PRB. Hasil analisis menunjukkan pada resep pasien PRB yang mengandung obat antihipertensi ditemukan beberapa masalah terkait obat seperti efek samping dan interaksi antara obat yang perlu diperhatikan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengubah jadwal konsumsi obat pasien atau dengan memberikan obat tambahan untuk mengatasi efek samping yang muncul pada pasien.

Program Rujuk Balik (PRB) is one of the services provided by BPJS Health participants. PRB drug services are provided by the pharmacy room at the Community Health Center and Pharmacies that work with BPJS Health, such as the Kimia Farma Kemayoran Pharmacy. One of the chronic diseases included in DRR is hypertension. Usually patients who suffer from hypertension are accompanied by other diseases such as coronary heart disease, diabetes mellitus, and a history of stroke, so a combination of antihypertensive drugs is needed so that the patient's blood pressure can reach the target and be controlled. The large number of drugs that patients receive in one prescription can increase the occurrence of drug-related problems, so it is necessary to analyze the prescription so that drug-related problems can be avoided. Prescription analysis was carried out by taking prescription data from PRB patients for September 2022 at the Kimia Farma Kemayoran Pharmacy. The data is then processed to obtain the results of patterns of PRB drug use and the number of fulfillment of antihypertensive drugs in PRB patients. Then a prescription review was carried out to find out problems related to drug use in PRB patients. The results of the analysis showed that the PRB patient's prescription containing antihypertensive drugs found several drug-related problems such as side effects and interactions between drugs that needed attention. This problem can be overcome by changing the patient's drug consumption schedule or by giving additional drugs to deal with side effects that appear in patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Distributor alat kesehatan (DAK) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat kesehatan dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PT MJG merupakan Distributor Alat Kesehatan (DAK) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang menyalurkan alat kesehatan dan produk sediaan farmasi, meliputi peralatan di bidang bank darah, in vitro diagnostik, vaksin, kebutuhan untuk penelitian dan industri. PT MJG wajib menerapkan aspek CDAKB dan CDOB dalam menyelenggarakan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran produk farmasetika atau alat kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian penerapan CDAKB dan CDOB di PT MJG dari aspek operasional yang tercantum pada peraturan perundang-undangan dengan implementasinya di PT MJG. Pengkajian dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan operasional di PT MJG dan studi literatur. Berdasarkan analisis terhadap implementasi CDAKB dan CDOB dari aspek operasional di PT MJG, dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek operasional yang mencakup pengadaan, penerimaan, penyimpanan, serta pengemasan dan pengiriman di PT MJG telah sesuai dengan CDAKB dan CDOB.

A medical device distributor (DAK) is a company in the form of a legal entity that has a permit to procure, store and distribute medical devices in large quantities in accordance with statutory provisions. PT MJG is a Medical Equipment Distributor (DAK) and Pharmaceutical Wholesaler (PBF) which distributes medical devices and pharmaceutical preparation products, including equipment in the fields of blood banking, in vitro diagnostics, vaccines, needs for research and industry. PT MJG is obliged to implement CDAKB and CDOB aspects in organizing the procurement, receipt, storage and distribution of pharmaceutical products or medical devices. Therefore, it is necessary to study the implementation of CDAKB and CDOB at PT MJG from the operational aspects listed in the statutory regulations with their implementation at PT MJG. The assessment was carried out based on direct observations of the implementation of operational activities at PT MJG and literature studies. Based on the analysis of the implementation of CDAKB and CDOB from operational aspects at PT MJG, it can be concluded that all operational aspects including procurement, receiving, storage, as well as packaging and delivery at PT MJG are in accordance with CDAKB and CDOB. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library