Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel
Abstrak :
Savage (1996) berpendapat bahwa ada hubungan antara kemunculan teknologi kunci dengan perubahan perekonomian. Teknologi kunci seringkali merupakan pemicu dari terbentuknya sebuah perekonomian yang baru. Wikipedia (2007a) menyatakan bahwa sejak tahun 2002 beberapa negara sudah memasuki tahapan baru dari Era Informasi, yaitu Intangible Economy, sebuah perekonomian baru dimana aktiva tidak berwujud (intangible asset) menjadi lebih berharga dari sebelumnya dan memiliki kekuatan untuk melahirkan kapitalisme baru. Jarboe (2004) menyebut perekonomian baru tersebut dengan nama I-Cubed Economy (hak paten Jarboe), karena terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing, yaitu: informasi, inovasi dan intangible. Namun teknologi apa yang mengimbangi atau mungkin merupakan pemicu dari lahirnya perekonomian baru ini? Salah satu teknologi yang menarik perhatian saat itu adalah Service Oriented Architecture (SOA), yang dalam waktu singkat sudah menjadi pusat perhatian dan dipertimbangkan karena manfaat yang ditawarkan. Teknologi ini memiliki keluwesan dengan menyediakan arahan kepada pengembangan aplikasi, suatu teknik penguraian aplikasi menjadi service yang diintegrasikan dan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan proses bisnis perusahaan. Tesis ini berusaha menganalisis kesesuaian SOA dengan I-Cubed Economy dilihat dari faktor keunggulan bersaingnya. Penelitian ini dilakukan melalui teknik penelitian survei literatur, dan memberikan kesimpulan bahwa SOA memiliki kesesuaian yang tinggi dengan I-Cubed Economy. Kesesuaian ini memberi peluang yang besar untuk SOA menjadi teknologi kunci pada perekonomian yang baru tersebut. Penelitian ini melihat bahwa masih dibutuhkannya penelitian lebih lanjut mengenai tipe organisasi dan manajemen yang terjadi; serta seberapa besar nilai intangible mempengaruhi perekonomian di tingkat mikro dan makro.
Savage (1996) is in the opinion that there is a correlation between the emerging of new key technology with changes in economy. Key technology often becomes a trigger to reform a new economy. Wikipedia (2007a) states that since 2002 some countries had enter a new stage of Information Age, called as Intangible Economy, a new economy where intangible asset become more valuable than before and have strength to born a new capitalism. Jarboe (2004) named this new economy as I-Cubed Economy (copyright of Jarboe), because it has 3 (three) factors that has effect to the competitive advantage, which is: information, innovation, intangible. Which technology can balance or become the trigger of this new economy? One of technologies that had drawn a lot of attention at that time was Service Oriented Architecture (SOA), which in a short time had become the center of attention and considered for its benefits. This technology have flexibility by giving a direction to an application development, a technique of distributing the application to become services which can be integrated and classified according to company`s business process. This thesis will analyze the SOA conformity to I-Cubed Economy from the view of economy competitive advantage factors. This research is used literature survey technique, and conducts a conclusion that SOA have a high level of conformity with I-Cubed Economy. This conformity gives a big chance for SOA to become the key technology at the new economy. This research found that there is needs to conduct deeper research about organization type and management; and how much intangible value effecting the economy at micro and macro levels.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Tesis ini mengemukakan tinjauan terhadap perubahan format, bentuk dan konten dari Kutipan Risalah Lelang berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Republik Indonesia Nomor 5 KN 2017 Perdirjen KN No. 5 2017. Dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Lelang dan hanya ditujukan kepada pihak Pembeli ini pada mulanya diatur melalui Undang-Undang Lelang Vendu Reglement dan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 27 PMK.06 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Terobosan dalam Perdirjen KN No. 5 2017 menciptakan jumlah halaman pada dokumen Kutipan yang lebih ringkas hanya berjumlah tiga hingga empat halaman. Oleh sebab itu, Penulis melakukan analisis terhadap sifat autentisitas dari dokumen Kutipan Risalah Lelang tersebut dan melihat harmonisasi terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lelang yang mengatur masalah Risalah Lelang maupun Kutipan itu sendiri. Penelitian yang menggunakan metode Yuridis Normatif ini menyimpulkan bahwa dokumen Kutipan tersebut tetap autentis dikarenakan Kutipan Risalah Lelang merupakan turunan dari Risalah Lelang walaupun adanya disharmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang lelang. Di samping itu, Penulis menyarankan agar pihak Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dapat melakukan penyempurnaan terhadap dokumen Kutipan melalui amandemen Perdirjen KN No. 5 2017. ...... This Thesis reveals a review of the changes in format, form and content of Auction Deed Excerpts based on the Regulation of Director General of State Assets Management Number 5 KN 2017 on Auction Deed Perdirjen KN No. 5 2017. The document issued by Auctioneers and awarded to the Buyer only is originally regulated by Laws of Auction Vendu Reglement and Minister of Finance Regulation Number 27 PMK.06 2016 concerning Implementation of Auction Guidance. The breakthrough in Perdirjen KN No. 5 2017 creates the document is more concise, only consists of three to four pages. Therefore, the Author analyzes the authenticity and harmonization among prevailing regulations of the Auction. The research, using Normative Juridical method concludes that the Excerpt is still authentic because the document is derived from Auction Deed itself, even though there is a disharmony among the prevailing regulations in Auction. Moreover, the Author suggests that General Director of State Assets Management can refine the Excerpt by amending Perdirjen KN No. 5 2017.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T54889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Hidrogen adalah salah satu energi terbarukan yang menjanjikan dan berpotensi menjadi pengganti bahan bakar fosil. Namun, aplikasi hidrogen sebagai bahan bakar memiliki kekurangan, yaitu dalam hal penyimpanannya. Dalam suhu kamar dan tekanan atmosfir, hidrogen memiliki rasio energi yang sangat rendah terhadap volumenya jika disimpan dalam bentuk gas sehingga perlu dilakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan metode dan material untuk menyimpan hidrogen terus dilakukan. Sejauh ini metode penyimpanan hidrogen memakai prinsip adsorpsi dengan karbon aktif berbentuk granular sebagai adsorben sangat menjanjikan karena bisa menurunkan tekanan dalam tangki dengan kapasitas penyimpanan yang relatif sama. Pada penelitian ini, karbon aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah karbon aktif berbahan dasar zeolite alam. Proses pengambilan data dilakukan dengan metode volumetrik dan tipe adsorpsi yang digunakan adalah adsorpsi isotermal. Penyerapan dilakukan pada 3 temperatur berbeda, pertama pada temperatur 35°C dan tekanan mencapai 40 bar, yang kedua adalah pada temperatur 25°C dan tekanan mencapai 40 bar, dan yang ketiga pada temperatur 0°C dengan tekanan mencapai 40 bar. Pada temperatur 35°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.01162kg/kg pada tekanan 39.3620 Bar. Pada temperatur 25°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.01991kg/kg pada tekanan 40.2015 Bar. Pada temperatur 0°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.03042kg/kg pada tekanan 39.6427 Bar. Data yang didapat selanjutnya dikorelasi dengan menggunakan persamaan model Langmuir, Toth, dan Langmuir-Freudlich. ......Hydrogen is one of promising and potential new energy sources as the substitute of fossil fuel.But, the application of hydrogen as fuel still has weakness in a storage system. Inroom temperature and atmosphere pressure, hydrogen has a very low energy/volume ratio if the hydrogen is stored in gas phase, so it's needed to do some research about the method and materials to adsorp hydrogen. Nowadays, hydrogen adsorption's method using granular activated carbon as the adsorbent is very promising since can reduce the pressure in cell with the adsorption capacity relatively same as other methods. In this research, the activated carbon which used is natural zeolite. The method which used in this research is volumetric method and the type of adsorption in this research is isothermal adsorption. The adsorptions in this research are in 3 temperatures, first adsorption in 35oC and the pressure up to 40 bars. Then second adsorption in 25°C and the pressure up to 40 bars, and the third adsorption in 0oC. At temperature 35°C, the hydrogen adsorption is 0.01162kg/kg at 39.3620 Bars. At temperature 25°C, the hydrogen adsorption is 0.01991kg/kg at 40.2015 Bars. At temperature 0°C, the hydrogen adsorption is 0.03042kg/kg at 39.6427 Bars.The Data are corelated with some model equations Langmuir, Toth, and Langmuir-Freudlich.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pilihan strategi bisnis diferensiasi dan cost leadership berpengaruh terhadap nilai perusahaan, baik secara langsung ataupun melalui manajemen laba sebagai variabel mediasi. Penetapan pilihan strategi diferensiasi diukur berdasarkan aktivitas penjualan dan pemasaran, kualitas dan inovasi, dan harga premium. Sedangkan strategi cost leadership diukur berdasarkan penggunaan modal, penggunaan resources dan efisiensi pegawai. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan metode regresi data panel fixed-effects, dengan sampel 86 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2013 dengan jumlah observasi 430 firm year. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan strategi bisnis cost leadership secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pilihan strategi bisnis diferensiasi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan melalui manajemen laba ......This research examines the effect of business strategic choices to firm value through earnings management as mediation variable. Differentiation strategy is measured based on sales and marketing activities, quality and innovation, and premium prices. While cost leadership strategy is measured based on capital usage, resources usage and employee efficiency. Hypotheses are tested with fixed-effects data panel regression. Using 86 firms sample which are listed in Indonesian Stock Exchange between 2009-2013, with total observation 430 firm year. The findings of this research suggest that cost leadership business strategic choice directly has positive and significant impact to firm value. While differentiation business strategic choice indirectly has positive and significant impact through earnings management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Kebijakan pengawasan berbasis kewilayahan dalam rangka perluasan basis pajak yang diimplementasikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menegaskan pentingnya peran Account Representative (AR) Kewilayahan dalam mendukung pencapaian target penerimaan pajak. Dalam proses pencapaian tujuan suatu organisasi, pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Di samping itu, dukungan dari organisasi juga sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingungan kerja yang kondusif sehingga menumbuhkan komitmen dan rasa tanggung jawab dari pegawai untuk berkontribusi dan memberikan kinerja terbaiknya. Pengukuran kinerja di lingkungan DJP dilakukan berdasarkan Asas Pengelolaan Kinerja Kementerian Keuangan dengan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur pencapaian setiap Sasaran Strategis. Dalam beberapa tahun terakhir, DJP belum mampu melakukan pengukuran kinerja dengan baik di mana pencapaian IKU belum optimal dalam mendukung pencapaian target penerimaan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi berupa perbaikan rumusan pengukuran kinerja serta dukungan organisasi bagi AR Kewilayahan guna mendukung pencapaian target penerimaan pajak. Penelitian ini dilakukan dengan strategi studi kasus dan menggunakan pendekatan campuran. Metode kuantitatif dilakukan pada awal penelitian dengan menggunakan kuisioner yang diedarkan kepada AR Kewilayahan yang bertugas di Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Selanjutnya permasalahan yang teridentifikasi dari hasil kuisioner digali lebih mendalam dengan menggunakan metode kualitatif berupa wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan capaian IKU maupun penetapan target belum dilakukan dengan tepat. Selain itu, pemberian dukungan dari DJP juga belum dilakukan dengan maksimal. ......The area-based supervision of taxpayers in the context of expanding the tax base implemented by the Directorate General of Taxes (DGT) currently emphasizes the importance of the role of the Account Representative (AR) in supporting the achievement of tax revenue targets. In the process of achieving organizational goals, performance measurement is a very important factor. In addition, support from the organization is also very much needed to create a conducive work environment so that it fosters commitment and a sense of responsibility from employees to contribute and give their best performance. Performance measurement in the DGT environment is carried out based on the Performance Management Principle of the Ministry of Finance by establishing Key Performance Indicators (KPI) to measure the achievement of each Strategic Goal. However, in the last few years, DGT has not been able to measure performance properly, since the achievement of the KPI has not been optimal in supporting the achievement of tax revenue targets. This study aims to provide recommendations to DGT in the form of performance measurement formulas that can spur the performance of AR and the necessary organizational support. This research was conducted with a case study strategy and used a mixed-method approach. The quantitative method was carried out at the beginning of the study by using a questionnaire that was distributed to AR who assigned to the Tax Office. Furthermore, the problems identified from the results of the questionnaire were further explored using qualitative methods in the form of interviews and document analysis. The results showed that the calculation of KPI achievement and the target-setting process had not been carried out properly. In addition, the provision of support from the DGT has not been maximized.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Pada penelitian ini, diidentifikasi faktor-faktor produktivitas tenaga kerja dalam manajemen sumber daya manusia khususnya tenaga kerja ousourcing/tenaga kerja kontrak yang dilakukan dengan kuesioner survei. Dari hasil kuesioner survei dan analisa pengolahan data didapat faktor-faktor produktivitas tenaga kerja outsourcing/tenaga kontrak yang paling berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek adalah faktor absensi pekerja, faktor tingkat keterampilan dan pelatihan tenaga kerja, faktor kerja lembur, faktor imbalan dan kompensasi, faktor penghargaan terhadap pekerja, faktor keselamatan pekerja dan faktor kontrol dan pengawasan jam kerja. Selain itu juga dilakukan rekomendasi tindakan terhadap faktor-faktor produktivitas tenaga kerja outsourcing/kontrak paling signifikan yang mempengaruhi terhadap kinerja waktu proyek yang ditemukan tersebut sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan kinerja waktu proyek akibat dari penurunan produktivitas tenaga kerja ousourcing/kontrak dalam proyek konstruksi. ......In this study, identified the factors of labor productivity in the management of human resources, especially labor outsourcing / labor contracts are done with the survey questionnaire. From the results of the questionnaire survey and analysis of data processing obtained the factors of outsourcing labor productivity / labor contract that most affect the performance of the project time is the factor worker absenteeism, and skill levels of manpower training, overtime factor, factor rewards and compensation, recognition factor to workers, factors of safety of workers and factors of control and supervision of working hours. It also made recommendations on measures the productivity of factors of outsourcing labor contracts that affect the most significant to the performance of projects in time and can reduce the possibility of project delays due to performance time of the decline in labor productivity ousourcing contracts in construction projects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26637
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Notaris sebagai pejabat umum satu-satunya yang berwenang dalam pembuatan akta yang bersifat otentik merupakan lembaga kepercayaan dari masyarakat yang tidak boleh terlepas dari rambu-rambu peraturannya, yaitu Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (dahulu Peraturan Jabatan Notaris yang termuat dalam Ordonantie Staatblad 1860 Nomor 3). Sebagai pejabat umum, dalam menjalankan tugasnya Notaris juga harus diawasi agar tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku baginya dan juga harus mampu bertanggung jawab dalam pembuatan suatu akta otentik yang berlaku bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pengawasan yang dilakukan terhadap Notaris pada saat berlakunya Peraturan Jabatan Notaris berada pada Hakim Pengawas yang ditunjuk oleh Pengadilan Negeri untuk melakukan pengawasan terhadap segala perbuatan dan tingkah laku dari Notaris. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Notaris sebagai pejabat umum maka kewenangan Pengadilan Negeri sebagai pengawas Notaris dalam menjalankan tugasnya berakhir yang kemudian digantikan oleh Pengawas yang disebut Majelis Pengawas. Sehubungan dengan itu maka timbul permasalahan bagaimana pengawas melakukan pengawasan bagi Notaris dalam pelaksanaan tugasnya sebelum dan sesudah berlakunya Undang-undang Jabatan Notaris, dan apakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsi pengawasan tersebut serta upaya mengatasinya. ......Notary is known as one only public official which power by authority in producing a deed that is authentically constitute a trusted agent by public however unable releassed from its regulation rules, namely the Acts Number 30 of 2004 about Notary Official (formerly named official regulation contained within state gazette 1860 Number 3). As a public official, in implementing his duties Notary also must be controlled that not deviated from the regulation rules apply from him and also must be capable with responsibility in provide an authentically deed that applied to those community required it. The control that was effected to the Notary while adopting a regulation to the Notary official set upon a supervisor judge appointed by State Court perhaps in relating with controlling on all acts and behave of Notary. In order to improve quality and quantity on Notary as public official, it was issued a new regulation that effective for all Notaries, namely the Acts No. 30 of 2004. By effective that Acts so the authority of State Court as Notary Supervisor named as the Supervision Assembly. In referring with the above matter there emerged a certain problem how an supervisor hold its control to those Notaries in doing their duties before and after effective the Acts No. 30 of 2004, problems during the supervision function and solutions for those.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T 27484
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Notaris sebagai pejabat umum satu-satunya yang berwenang dalam pembuatan akta yang bersifat otentik merupakan lembaga kepercayaan dari masyarakat yang tidak boleh terlepas dari rambu-rambu peraturannya, yaitu Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (dahulu Peraturan Jabatan Notaris yang termuat dalam Ordonantie Staatblad 1860 Nomor 3). Sebagai pejabat umum, dalam menjalankan tugasnya Notaris juga harus diawasi agar tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku baginya dan juga harus mampu bertanggung jawab dalam pembuatan suatu akta otentik yang berlaku bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pengawasan yang dilakukan terhadap Notaris pada saat berlakunya Peraturan Jabatan Notaris berada pada Hakim Pengawas yang ditunjuk oleh Pengadilan Negeri untuk melakukan pengawasan terhadap segala perbuatan dan tingkah laku dari Notaris. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Notaris sebagai pejabat umum maka kewenangan Pengadilan Negeri sebagai pengawas Notaris dalam menjalankan tugasnya berakhir yang kemudian digantikan oleh Pengawas yang disebut Majelis Pengawas. Sehubungan dengan itu maka timbul permasalahan bagaimana pengawas melakukan pengawasan bagi Notaris dalam pelaksanaan tugasnya sebelum dan sesudah berlakunya Undang-undang Jabatan Notaris, dan apakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsi pengawasan tersebut serta upaya mengatasinya. ......Notary is known as one only public official which power by authority in producing a deed that is authentically constitute a trusted agent by public however unable releassed from its regulation rules, namely the Acts Number 30 of 2004 about Notary Official (formerly named official regulation contained within state gazette 1860 Number 3). As a public official, in implementing his duties Notary also must be controlled that not deviated from the regulation rules apply from him and also must be capable with responsibility in provide an authentically deed that applied to those community required it. The control that was effected to the Notary while adopting a regulation to the Notary official set upon a supervisor judge appointed by State Court perhaps in relating with controlling on all acts and behave of Notary. In order to improve quality and quantity on Notary as public official, it was issued a new regulation that effective for all Notaries, namely the Acts No. 30 of 2004. By effective that Acts so the authority of State Court as Notary Supervisor named as the Supervision Assembly. In referring with the above matter there emerged a certain problem how an supervisor hold its control to those Notaries in doing their duties before and after effective the Acts No. 30 of 2004, problems during the supervision function and solutions for those.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27484
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
Abstrak :
Pengujian penguapan lapisan air sangat penting untuk mengetahui laju penguapan lapisan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa laju penguapan air dari lapisan film air sehingga kita dapat membuat alat pengeringan semprot yang maksimal dengan sistem pengeringan yang tepat. Analisa laju penguapan tersebut sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas dan massa. Setiap penguapan yang terjadi diiringi oleh perpindahan panas, dalam hal ini panas berpindah dari lingkungan ke lapisan air. Sedangkan perpindahan massa terjadi dari lapisan air ke lingkungan karena adanya air yang menguap ke lingkungan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan silinder sebagai media untuk menguapkan air ke lingkungan dimana lapisan air dibentuk dari atas dan udara dialirkan secara berlawanan. Penggunaan silinder dilakukan dengan pertimbangan diantaranya lapisan air lebih mudah diukur temperaturnya dibandingkan dengan droplet yang ukurannya sangat kecil, selain itu pada lapisan air perubahan temperatur lebih terasa dibandingkan dengan droplet yang hanya dapat dipantau melalui perubahan diameternya. Penelitian juga dilakukan pada variasi temperatur, bukaan katup (aliran udara) dan konsentrasi larutan. Dalam penelitian ini hal yang paling diamati adalah pengaruh konsentrasi garam terhadap laju penguapan air. Pada penelitian ini juga dapat dibandingkan kekuatan korelasinya terhadap model stagnant film. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa konsentrasi zat kimia dan kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi laju penguapan dan pada proses penguapan perpindahan massa lebih berpengaruh dari pada perpindahan panas. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat. ......The experiment of water layer evaporation is very important in order to determine the rate of the evaporation. Therefore, the evaporation rate analysis of this water layer is needed to be examined so that in the further time we can make a spray drying instrument with an appropriate drying system. The evaporation rate analysis is having a close relationship to the heat and mass transfer process. The evaporation occur together with the heat transfer process, in this case, heat is transfered from the environment to the water layer. In the other way, the mass is transfered from the water layer to the environment because there are some water particle that vaporize. The research is conduct by using cylinder as a media for evaporating the water to the environment where the water layer is formed and flow downward while the air flow moves upward. The using of cylinder is chosen with the consideration that the water layer is easier to measure its temperature than droplet type which is very small and hard to be measured, and also in the water layer the changes of temperature can be inspected easily than in droplet which can only be monitored by the diffrences of its diameter. This research is also conduct on several temperature variation, air flow, and concentration substances in the water. In this experiment the influence of salt concentration to the rate of evaporation is obeserved. In addition, the rate of evaporation of this experiment can also compared and obtained its correlation to the stagnant film model. From the former research we can obtain the result that the concentration of subtances and air flow rate have a great influence to the rate of evaporation and aslo the mass transfer process is tend to be occured more often than the heat transfer in the evaporation process. On the other way, in order to get the accurate result we need to use the thermometer with high precision during the experiment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>