Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dawud Shibghotulloh
"Energi listrik merupakan sumber energi yang penting bagi kehidupan manusia. Hampir semua sektor kehidupan membutuhkan energi listrik. Saat ini permintaan tenaga listrik terus meningkat disaat yang sama juga masalah baru muncul, yaitu perluasan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan saluran transmisi yang sangat terbatas. Oleh karena itu, terjadi pola pembebanan yang dipaksakan pada pembangkit tenaga listrik dan transmisi yang terlampau berat. Pada sistem tegangan yang jauh dari pembangkit cenderung akan mengalami jatuh tegangan yang paling besar.
Pada skripsi ini lokasi studi kasusnya di daerah Serpong - Lengkong dikarenakan jarak Transmisi 150 kV ke beban dari pembangkit yang cukup jauh sehingga mengakibatkan jatuh tegangan yang cukup besar. Oleh karenanya, untuk mengatasi jatuh tegangan pada sistem transmisi, dipasang teknologi Flexible AC Transmission System berupa Static Synchronous Compenstor (STATCOM). Ketika dipasang STATCOM di serpong dan lengkong (kapasitas masing-masing peralatan 50 MVA) dengan nilai injeksi sebesar 5 Mvar. Tegangan sistem dari yang sebelumnya 133.18 kV dan 133.98 kV naik menjadi 142.25 kV dan 142.59 kV.

Electric power is an important energy source for human life. Almost all sectors of life need electrical energy. The current demand for electricity continues to increase while the same issue recently emerged, namely the expansion of power plants and transmission line construction are very limited. Therefore, there is a pattern of loading imposed on power plants and transmission of outrageously heavy. On the system voltage away from the plant are likely to be experiencing the greatest voltage falls.
In this thesis the location study his case in the area of Serpong-Lengkong due to the distance to the 150 kV Transmission load from plants far enough so that the resulting fall in voltage. Therefore, to cope with the falling voltage on the transmission system, installed the technology of Flexible AC Transmission System in the form of Static Synchronous Compenstor (STATCOM). When installed in serpong STATCOM and lengkong (capacity of each piece of equipment 50 MVA) with a value of 5 Mvar injection. Voltage system from the previous 133.18 kV and 133.98 kV up to 142.25 kV and 142.59 kV.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dawud Shibghotulloh
"Nelayan merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang bermukim di pesisir pantai. Di negara dengan salah satu garis pantai terpanjang di dunia ini, nelayan seharusnya memiliki kesejahteraan yang baik dan gaya hidup yang sehat. Namun kenyataanya sebagian besar nelayan tradisional di Indonesia belum merasakannya. Mereka masih melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan cara yang kurang efisien, karena mereka hanya mengikuti pola kerja yang telah dilakukan oleh para pendahulunya. Jauh dari sentuhan kemajuan teknologi yang berdampak pada tingginya biaya operasional dan pemeliharaan saat mencari ikan. Batasan dari penelitian ini adalah menghitung rata-rata biaya energi dari penerangan kapal, hingga penggunaan sumber energi dengan menggunakan metode simulasi software HOMER Pro. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan konsumsi energi yang dihasilkan oleh kapal listrik (e-Boat) 12 GT dan kapal nelayan konvensional 12 GT. Teknologi penerangan merkuri pada perahu nelayan konvensional dibandingkan dengan lampu perahu listrik LED dengan tingkat pencahayaan yang sama, konsumsi energi 75% lebih rendah, dan perbedaan Levelized Cost of Energy (LCoE) hanya 2% lebih tinggi. Namun, energi yang diperoleh lebih hemat, bersih, dan ada pola baru yang lebih efektif.

Fishermen are one of the livelihoods that many Indonesians who live on the coast. In a country with one of the longest coastlines in the world, fishermen are should have good welfare and a healthy lifestyle. However, in fact, most of the traditional fishermen in Indonesia have not felt it. They still carry out fishing activities in a less efficient manner, because they only follow the work patterns that have been done by their predecessors. Far from being touched by technological advances that have an impact on high operational and maintenance costs when fishing. The limitation of this research is to calculate the average cost of energy from ship lighting to the use of energy sources using the HOMER Pro software simulation method. The purpose of this study is to compare the energy consumption produced by electric boat (e-Boat) 12 GT and conventional fishing boat 12 GT. The mercury lighting technology in conventional fishing boat is compared to LED electric boat lights with the same lighting level, 75% lower energy consumption, and only 2% higher Levelized Cost of Energy (LCoE) difference. However, the energy obtained is more efficient, cleaner, and there are new patterns that are more effective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library