Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deassy
"ABSTRAK
Institusi kesehatan mental merupakan sarana utama bagi penderita gangguan mental untuk mencapai pemulihan. Tulisan ini mencoba menggali lebih dalam konsep spasial sebuah institusi kesehatan mental dan bagaimana arsitektur ikut bekerja dalam memulihkan pasien. Telaah yang dilakukan terhadap aspek-aspek spasial pemulihan pasien mengarahkan pada adanya aspek yang bersifat kontradiksi. Kontradiksi spasial yang terjadi adalah antara aspek kontrol dan fleksibilitas. Aspek kontrol hadir merespon pentingnya observasi pasien. Aspek fleksibilitas hadir merespon kebutuhan adaptasi dalam interaksi dengan orang lain. Kedua aspek tersebut memiliki fungsi masing-masing yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan yang sama yaitu pemulihan sehingga tidak dapat dihilangkan salah satunya. Negosiasi kedua aspek tersebut merespon perbedaan kebutuhan spasial ruang-ruang di institusi kesehatan mental. Negosiasi kedua aspek tersebut hadir melalui pembatas ruang yang ada pada ruang-ruang pemulihan. Pembatas ruang pada ruang pemulihan memiliki sifat both-and dan double functioning sebagai bentuk negosiasi kontradiksi yang terjadi.

ABSTRAK
A psychiatric ward is the main infrastructure for mental health patients to get recovered. This undergraduate thesis is questioning about spatial concept which psychiatric wards have and how the architecture was working in health especially in psychiatric wards. Psychiatric wards need to get patients recovered so that patients can go back to their society. The study conducted on the spatial aspects of direct patient recovery on the aspects that are contradictory. Spatial contradiction that can be found in psychiatric wards happens between control and flexibility. Control responds to the importance of patients observation. Flexibility responds to the needs of adaptation between patient and other subject in psychiatric wards. Both aspects have their respective functions required to achieve the same goal of recovery and therefore can not be eliminated one of them. Negotiations between these two aspects are responding to differences in spatial needs of the spaces in a mental health institution. The types of negotiations in recovery rooms are ?both-and? and ?double functioning? based on Venturi?s theory towards contradiction in architecture. "
[;;, ]: 2016
S65037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisca Deassy
"ABSTRAK
Pasokan dan produsen pulp dan kertas terbesar di dunia (negara-negara
NORSCAN) cenderung mengalami penurunan, karena laju peningkatan
kapasitas produksi lebih lambat dibandingkan laju peningkatan permintaan
dunia. Hal ini disebábkan kayu gelondongan (log) yang merupakan bahan baku
utama pulp semakin Iangka akibat peraturan lingkungan yang semakin ketat.
Kondisi ini menyebabkan perhatian dunia beralih ke Asia Tenggara yang
memiliki ikiim tropis sehingga pertumbuhan kayu jauh lebih cepat, dan area
hutan masih luas. Dan biaya tenaga kerja yang rendah.
OIeh karena ¡tu, industri pulp dan kertas di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir mengalami perkembangan yang pesat.
Perusahaan dalam industri harus tanggap menghadapi kesempatan ini,
agar dapat memperoleh keuntungan dan keunggulan relatif dibanding
perusahaan lainnya. Peluang pasar tersebut juga akan menarik investor baru,
sehingga besar kernungkinan akan banyak pendatang baru (new entrants)
dalam industri pulp dan kertas. Perusahaan harus mengantisipasi, agar posisi
dalam industri tidak tergeser oleh perusahaan lain atau oleh pendatang baru.
Hambatan masuk bagi pendatang baru dapat dijalankan diantaranya
dengan skala keekonomian, harga penghalang. Untuk dapat mencapainya
dibutuhkan suatu besaran perusahaan tertentu, dan seringkali membutuhkan
waktu yang lama.
Penggabungan usaha adalah salah satu alternatif strategi akbar (grand
strategy) yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai besaran
perusahaan secara cepat, dan dapat meningkatkan kekuatan/keunggulan
internal perusahaan. Sehingga memungkinkan perusahaan urituk mengarnbil
keuntungan seluas dan sebesar mungkin dari kesempatan yang ada pada
lingkungan eksternal baik domestik maupun global, melalui sinergi keuangan,
sinergi manajemen, dan sinergi operasional.
Dalam penyusunan strategi, selain analisa lingkungan internal &
ekstemal, objektif jangka panjang perusahaan dijadikan sebagai pedoman dan
dasar dalam menganalisa. Sehingga strategi yang dipilih tetap sesuai dengan
visi & misi perusahaan.
Penggabungan usaha memiliki tujuh tahap penting, yaitu perencanaan
strategis, pengorganisasian seleksi perusahaan target, analisa & penawaran
negosiasi & penyelesaian transaksì, transisi dan tahap integrasi.
Setiap tahap penggabungan harus terencana dengan baik, agar motivasi
penggabungan usaha yang telah diitetapkan semula dapat tercapai.
Pada implementasi strategi perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi
yang berfungsi sebagai umpan balik penyusunan strategi, terutama
pengawasan penyimpangan asumsi-asumsi kondisi yang digunakan pada tahap
analisa sebelum penggabungan usaha dilakukan.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library