Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defi Efendi
Abstrak :
ABSTRAK Bayi prematur merupakan individu yang kerap mendapatkan prosedur invasif berupa penusukan. Nyeri yang berulang akibat prosedur invasif merupakan salah satu penyebab terganggunya perkembangan bayi prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empeng dan pembedongan terhadap penurunan nyeri dan fungsi fisiologis paska tindakan invasif pada bayi prematur di Unit Perawatan Risiko Tinggi (PERISTI). Rancangan penelitian ini adalah randomized control trial dengan desain paralel. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 bayi prematur. Bayi prematur yang mendapatkan terapi empeng dan bedong sebanyak 15 bayi prematur (kelompok intervensi), dan bayi yang mendapat perawatan rutin sebanyak 15 bayi (kelompok kontrol). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa frekuensi nadi dan skor nyeri pada kelompok intervensi lebih stabil dibandingkan dengan kelompok kontrol (p= 0,013; 0,003 < 0,05), walaupun setelah diuji antar kelompok hasilnya kurang bermakna (skor nyeri p= 0,006; frekuensi nadi p= 0,45; saturasi oksigen p= 0,15). Penelitian ini merekomendasikan pemberian empeng dan bedong sebagai terapi alternatif untuk tatalaksana nyeri pada bayi prematur ketika mendapatkan prosedur infasif.
ABSTRACT Premature babies are individuals who often receive invasive procedures such as pricking. Recurrent pain due to an invasive procedure is one cause of impaired development of preterm infants. This study aims to determine the effect of pacifier and swaddlling to decrease pain and physiological function in premature infants undergoing minor invasive procedure at High Risk Care Unit (PERISTI). This study design is randomized control trial with parallel design. The number of samples in this study were 30 infants premetur. Premature infants who received a dummy therapy and swaddling as much as 15 premature infants (intervention group), and infants who received routine care as much as 15 infants (control group). This study shows the pulse frequency and pain scores in the intervention group is more stable compared to the control group (p = 0.013; 0.003 <0.05), though after the test results were less significant among the groups (p = 0.006 pain scores; pulse frequency p = 0.45; p = 0.15 oxygen saturation). The study recommends the provision of pacifiers and swaddling as an alternative therapy for the treatment of pain in premature babies when getting invasive procedures.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Efendi
Abstrak :
Neonates Intensive Care Units (NICU) merupakan tempat penting untuk bayi prematur yang sekaligus merupakan tempat berbahaya akibat karakteristik NICU. NICU dapat meningkatkan risiko gangguanperkembangan bayi. Gangguan ini dapat dicegah melalui penerapan asuhan perkembangan. Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP) merupakan metode asuhan perkembangan yang dianggap sebagai salah satu pendekatan terbaik dalam pemberian asuhan perkembangan dengan pertimbangan NIDCAP mampu memberikan pelayanan secara individual berdasarkan isyarat bayi dengan pendekatan perawatan berfokus keluarga. Pengukuran efektifitas NIDCAP didasarkan pada respon neurobehavioral bayi prematur saat berada di NICU. NIDCAP terbukti dapat memperbaiki pola tidur bayi, dan respons fisiologis bayi seperti saturasi oksigen, pernafasan, dan nadi. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa asuhan perkembangan dengan menggunakan metode NIDCAP tidak berpengaruh terhadap hasil perkembangan bayi prematur jangka panjang. Studi dan pengkajian yang mendalam diperlukan untuk menemukan asuhan perkembangan dengan menggunakan metode yang lebih efektif dan efisien.

A Review: Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP) to Development of Long-Term Results Premature Infants. Neonatal Intensive Care Unit (NICU) is both vital spot for preterm infant and also dangerous spot which caused by NICU?s characteristics. NICU increases the risk of infant developmental disturbance. Infant developmental disturbance can be prevented by implementing Developmental care in NICU setting. Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP) is method who beingregarded as one of the best approach for delivering developmental care with those consideration NIDCAP is able to give an individual service base on the infant cues trough family-centered care approach. The measurement of NIDCAP effectiveness is shown by the infant?s neurobehavioral response in the NICU. NIDCAP can repair the baby?s sleep-awake pattern, and her physiological response such as oxygen saturation, respiration rater, and hearth rate. This study show that the implementation of developmental care using the NIDCAP method doesn?t affect to the long-term outcome for the preterm infants. The further research is needed to find out the other developmental care method which is more effective and efficient.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Defi Efendi
Abstrak :
ABSTRAK Pemberian posisi yang salah dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas. Artikel ini bertujuan untuk menggali pemberian posisi (positioning) dan nesting pada bayi prematur di NICU. Penelitian ini berupa studi literatur tahun 2007-2017, serta pengalaman penulis dalam aplikasi pemberian posisi dan nest di dua rumah sakit rujukan nasional dalam lima tahun terakhir. Hasil studi ini menunjukkan beberapa posisi yang dapat diberikan pada bayi prematur di antaranya adalah posisi supinasi, lateral kiri, lateral kanan, pronasi, dan quarter/semi pronasi. Posisi pronasi dan kuarter/semi pronasi direkomendasikan untuk bayi prematur dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS). Posisi lateral kanan direkomendasikan untuk bayi prematur dengan Gastroesofageal reflux (GER). Posisi supinasi merupakan alternatif terakhir pemberian posisi pada bayi prematur dengan kontraindikasi posisi pronasi, kuarter/semi pronasi, dan lateral. Pembuatan nest dapat dimodifikasi dari potongan beberapa kain yang digulung. Perawat hendaknya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan variasi posisi sesuai kondisi dan indikasi bayi yang dirawat di NICU.
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
610 JKI 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library