Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Delfina
Abstrak :
Prevalensi Potts Disease PD atau tuberkulosis tulang belakang adalah 3-5 dari seluruh kejadian tuberculosis dan 50 kasus tuberkulosis musculoskeletal. Pengobatan secara oral saat ini dilakukan dalam jangka lama 6 bulan dan berkali-kali dan seringkali terjadi kasus resistansi terhadap obat akibat ketidakteraturan konsumsi obat. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan sistem implan berupa hidrogel PVA dan pektin. Kedua polimer tersebut bersifat non-toksik, biodegradable, memiliki sifat adhesi sel dan sifat mekanisnya dapat disesuaikan. Pengujian hidrogel yang dilakukan adalah uji pelepasan secara in vitro, uji XRD dan uji SEM. Hasil uji pelepasan menunjukkan penambahan siklus FT hingga lima kali dan penambahan pektin sebesar 0,5, burst release yang dihasilkan oleh kn dapat dikurangi secara signifikan. Ditambah dengan hasil analisis kinetika, penambahan jumlah siklus FT dan konsentrasi pektin, konstanta laju pelepasan juga semakin berkurang yang menunjukkan bahwa laju pelepasan yang semakin lambat. Mendukung hasil uji pelepasan dan analisis kinetika, hasil XRD menunjukkan adanya peningkatan ukuran kristal akibat penambahan jumlah siklus FT 8,78 nm menjadi 9,81 nm dan penambahan pektin 9,81 nm menjadi 10,01 nm. Peningkatan ukuran kristal ini menyebabkan peningkatan daerah kristalin yang berujung pada struktur polimer yang lebih kuat dan padat dimana struktur yang lebih padat ini dapat dilihat dari hasil uji SEM. ...... Spondylitis tuberculosis accounts for 3,5 of all cases tuberculosis and half of all cases of musculoskeletal tuberculosis. The proposed regimen is total duration of 6 months which leads to poor compliance and potential for the development of drug resistance. In the present work, a hidrogel made from PVA and pectin are prepared by freeze thaw method to control release anti tuberculosis drugs as implantable delivery system. Both polymers are biocompatible in the long term, biodegradable, have cellular adhesive properties and their mechanical properties can be tuned easily. The release test show the addition of the FT cycle up to five times, and the incorporation of 0.5 pectin can decrease the burst release significantly. Coupled with the results of kinetic analysis, the increasing of the number of FT cycles and pectin concentrations, the release rate constant also decreases. XRD results showed an increase in crystal size due to increasing number of FT cycles 8.78 nm to 9.81 nm and the addition of pectin 9.81 nm to 10.01 nm. This increase in crystal size leads to an increase in the crystalline region which culminates in a stronger and denser polymeric structure where this denser structure can be seen from the SEM test results.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Delfina
Abstrak :
Kebisingan merupakan salah satu permasalahan di dunia industri. Kebisingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan gangguan pendengaran. PT.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan dan distribusi alat berat. Beberapa proses kerja di PT.X memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi. Selain itu, hasil tes audiometri menunjukan bahwa beberapa pekerja di PT. X mengalami gangguan pendengaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara pajanan bising dan faktor risiko yang ada dengan kejadian gangguan pendengaran pada pekerja di PT.X tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner, observasi, pengukuran kebisingan dengan sound level meter (SLM), serta menganalisis hasil audiometri pekerja tahun 2013. Pekerja yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 pekerja (10.9%) yang mengalami gangguan pendengaran ringan. Hasil pengukuran kebisingan lingkungan berkisar antara 73-103.6 dBA. Selain itu, pajanan bising efektif (L equivalent efektif) yang diterima pekerja masih dibawah NAB berkisar antara 71 - 83.2 dBA. Dari 5 pekerja yang mengalami gangguan pendengaran, seluruhnya memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun. Terdapat 30.4% pekerja yang mengalami NIHL.Tidak ada hubungan yang signifikan pada setiap variabel, namun alat pelindung telinga mempengaruhi kejadian gangguan pendengaran dan NIHL. ...... Noise is one of the problems in the industrial world. Noise can cause health problems and impaired hearing. PT.X is a company which business engaged in the reconditioning and distribution of heavy equipment. There are several work processes in PT.X which have high noise level. Besides, the result of audiometric test indicates that some of the workers in PT. X suffer hearing loss. The purpose of this study is to analyze the correlation between noise exposure and the existing risk factors with the incidence of hearing loss in workers PT.X in year 2014. This study uses cross sectional study design by filling out questionnaires by the workers, observation, measuring the noise level with a sound level meter (SLM ), and analyzing the results of audiometric test in 2013. There are 46 workers taken as samples in this study. The results of this study shows there are 5 workers (10.9%) who suffered a mild hearing loss. The results of environmental noise measurements between 73-103.6 dBA. Besides that, effective noise exposure (Effective L equivalent) received by workers is still below the TWA between 71 - 83.2 dBA. 5 workers with hearing loss have a working period of more than 5 years. There are 30.4% of workers who suffered NIHL (Noise Induced Hearing Loss). There are no correlation at all the variables, but ear protection devices influencing the occurrence of hearing loss and NIHL.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library