Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dendi Wijayatullah
Abstrak :
Diprediksi pertumbuhan trafik data mobile dunia pada tahun 2024 akan mencapai 136 exabyte (EB) dimana 95% diantaranya diprediksi berasal dari perangkat smartphone. Trend trafik data ini bertumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 31%. IoT pun diprediksi akan tumbuh tiga kali lipat antara tahun 2017 sampai 2025 yang mencapai 25 milyar koneksi. Dengan prediksi pertumbuhan trafik dan subscriber (baik manusia maupun mesin) yang sedemikian tinggi, maka penting bagi operator untuk mempunyai jaringan yang handal agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Jaringan seluler yang dimiliki oleh operator harus dapat memiliki arsitektur yang fleksibel dan kapasitas jaringannya dapat diatur agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan trafik. NFV menjanjikan jaringan yang lebih fleksibel agar operator dapat meningkatkan kapabilitas dan layanan jaringan operator kepada pelanggan, serta kemampuan untuk mengimplementasikan jaringan baru dan memberikan layanan baru lebih cepat dan lebih murah sehingga dapat mewujudkan tingkat agility layanan yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa NFV layak untuk diimplementasikan pada jaringan Telkomsel. Berdasarkan analisis kelayakan investasi dan analisis biaya-manfaat, implementasi peningkatan kapasitas jaringan NFV layak untuk diimplementasikan di Jabotabek, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi. Teknologi NFV dapat dipilih karena memiliki nilai NPV, IRR dan B/C lebih besar dibandingkan dengan teknologi konvensional. Jika dijadikan prioritas, maka Regional Jabotabek dan Jawa Timur dapat dijadikan prioritas karena memiliki nilai NFV dan IRR yang lebih besar dibandingkan dengan Kalimantan dan Sulawesi.
It is predicted that mobile data traffic growth will reach 136 exabytes (EB) in 2024, of which 95% are predicted from smartphone devices. The trend is growing with a compound annual growth rate (CAGR) of 31%. IoT is also predicted to grow three times between 2017 and 2025 which reaches 25 billion connections. By the growth of traffic and subscribers (both human and machine) that are so high, it is important for operators to have a reliable network to provide the best service to customers. Celluler networks owned by operators must be able to have a flexible architecture and scalable network capacity that be able to adapt to traffic requirements. NFV promises a more flexible network so that operators can improve the capabilities and services of network, as well as the ability to implement new service and provide new services faster and cheaper so they can achieve a better level of service agility. The results of this study indicate that NFV is feasible to be implemented on Telkomsel networks. Based on investment feasibility analysis and cost-benefit analysis, the implementation of increasing NFV capacity is feasible to be implemented in Jabotabek, East Java, Kalimantan and Sulawesi. NFV technology is chosen because it has an NPV value, IRR and B C is greater than conventional technology. If it is made a priority, the Jabotabek and East Java regions can be prioritized because have a higher NFV value and IRR compared to Kalimantan and Sulawesi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52908
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dendi Wijayatullah
Abstrak :
Pengimplementasian teknologi 3G telah membawa perubahan dalam paradigma berkomunikasi masyarakat. Layanan yang diinginkan oleh pelanggan adalah layanan yang mampu memuaskan kebutuhan informasi mereka akan informasi, hiburan, pekerjaan, dan komunitas. Sedangkan teknologi yang berhasil adalah teknologi yang diterima oleh masyarakat dan digunakan secara global dan kontinyu oleh pelanggan sehingga dapat mendatangkan keuntungan bagi penyelenggara jasa. Begitu juga dengan aplikasi, suatu aplikasi disebut killer application jika aplikasi tersebut digunakan oleh banyak pelanggan secara global dan kontinyu serta mendatangkan keuntungan bagi operator dan provider.
Skripsi ini membahas killer application pada implementasi teknologi 3G di Indonesia dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan correspondence analysis. Data primer diperoleh dari survey menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden dengan segmentasi responden berlatar belakang pendidikan minimal SMA. Jumlah responden yang digunakan didapat dengan menggunakan rumus statistik dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti standard error of mean, tingkat keyakinan dan kekeliruan yang dapat ditolerir.
Dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan correspondence analysis dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan high speed internet menempati urutan pertama layanan yang paling diminati oleh responden. Sedangkan layanan video phone dan tv mobile menempati urutan kedua dan ketiga sebagai layanan yang paling diminati.
The implementation of 3G technology has made many change in social paradigm of communication. The services should be able to fulfill the needs of information, entertainment, work and community. A successfull technology is a technology that can be accepted and used by user continually so it will bring profit for service provider. As well as technology, an application called killer application if the application used by many user continually.
This thesis discusses about killer application in implementation of 3G technology in Indonesia using descriptive analysis dan correspondence analysis method. We use survey with quessionaire given to respondent to get primary data about 3G services. The number of respondent get using statistick formula count on standard error of mean, degree of assureance and degree of error.
By using descriptive analysis dan correspondence analysis method, we can get a conclusion that high speed internet services is the most interesting services for a lot of respondent.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40670
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library