Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Dewi Kusumaningtyas
"Penelitian dilakukan melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan menggunakan kamus ekabahasa bahasa Prancis dan kamus ekabahasa bahasa Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tepat, kurang tepat atau menyimpangnya padanan serta terpenuhi atau tidaknya fungsi contoh pada contoh-contoh yang disajikan. Pengumpulan data dengan memilih satuan leksikal bahasa sumber (bahasa Indonesia) yang bertanda nomina dan yang berasal dari bahasa Jakarta dalam Kamus Umum Indonesia - Prancis. Data yang diperoleh berjumlah 56 satuan leksikal dengan 107 padanan dan 56 contoh. Data tersebut dikelompokkan menurut konsep nomina yang dikemukakan oleh J. Dubois (1961. 17) dan Harimurti Kridalaksana (1986: 667). Pengelompokan tersebut digunakan sebagai data yang menunjang analisis padanan maupun analisis contoh. Penelitian terhadap padanan dilakukan dengan menggunakan teori analisis sem yang dikemukakan oleh Tutescu (1979: 75). Penelitian terhadap contoh dilakukan dengan menggunakan teori mengenai fungsi contoh yang dikemukakan oleh Al-Kasimi (1977: 70 dan 91) dan teori contoh yang dikemukakan oleh Zgusta (1971: 264, 265 dan 298) serta yang dikemukakan oleh Rey-Debove (1971: 258). Hasil analisis padanan menunjukkan bahwa 67,3% dari padanan yang diberikan merupakan padanan yang tepat, 30% untuk padanan yang kurang tepat, dan 3,7% bagi padanan yang menyimpang. Sedangkan basil analisis contoh menunjukkan bahwa 32,1 % dari contoh rang diberikan adalah contoh yang memenuhi fungsi, 64,3 % adalah contoh yang kurang memenuhi fungsi, dan 3,6 % adalah contoh yang tidak memenuhi fungsi. Gambaran di atas menunjukkan bahwa: 1. Padanan yang diberikan untuk satuan leksikal nomina yang berasal dari bahasa Jakarta sebagian besar tepat. Ketepatan disebabkan karena adanya satuan leksikal, dalam bahasa Prancis, yang memiliki makna yang sama dengan satuan leksikal dalam bahasa Jakarta. 2. Contoh-contoh yang disajikan dalam kamus ini sebagian besar kurang memenuhi fungsi bagi pemakai kamus, seperti terlihat berikut ini: a. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Prancis tidak dapat mendeskripsikan satuan leksikal BSu karena contoh yang diberikan tidak memuat makna utama melainkan makna kiasan; b. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Indonesia dan pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Prancis tidak dapat memproduksi teks yang berupa kalimat atau frasa karena contoh yang diberikan berupa beberapa kata yang dihubungkan dengan kata sambung 'dan'; c. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Prancis tidak dapat memperoleh informasi semantik karena contoh yang diberikan tidak mengandung kata-kata yang dapat memperjelas makna satuan leksikal yang dimaksud; d. pemakai kamus yang berbahasa ibu bahasa Indonesia tidak dapat membedakan makna dari padanan-padanan yang polisemi karena contoh yang disajikan hanya berkaitan dengan satu makna. Satuan leksikal yang berasal dari bahasa Jakarta yang mengacu pada benda sebaiknya diteliti dan diperbaiki kembali dengan pertimbangan bahwa kamus ini adalah kamus umum yang ditujukan untuk masyarakat luas dan untuk memenuhi kebutuhan pertukaran hubungan internasional. Ada baiknya penyusun kamus memperhatikan anal isis makna satuan leksikal BSu dengan tepat sehingga padanan menjadi tepat walaupun padanan itu berbentuk penjelasan atau terjemahan dari keterangan penjelas mengutamakan contoh-contoh yang bermakna utama dahulu setelah itu makna kiasannya; menyelidiki contoh-contoh yang disajikan yang berupa kalimat atau frasa yang dapat memperjelas perbedaan makna untuk padanan yang polisemi maupun memberikan informasi semantik satuan leksikal BSu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kusumaningtyas
"Virgin Coconut Oil (VCO) adalah salah satu produk turunan kelapa yang memiliki keunggulan kadar asam laurat tinggi serta diproses menggunakan panas minimal. Pada penelitian ini akan digunakan dua metode dalam pembuatan VCO yaitu metode pengadukan dengan alat pengaduk gantung elektrik dan metode enzimasi menggunakan crude enzim papain. Kedua metode ini akan dibandingkan untuk mendapatkan metode yang terbaik dan menentukan variabel-variabel optimum dari kedua metode tersebut. Penelitian ini diawali oleh perlakuan penyantanan dengan 4 variasi perbandingan kelapa dan air yaitu 1:0.5; 1:1; 1:2; dan 1:3. Variasi perlakuan yang digunakan pada metode pengadukan yaitu variasi lama putaran dan variasi kecepatan putaran, sedangkan untuk metode enzimasi divariasikan banyaknya crude enzim papain yang ditambahkan per 100 gram kelapa. Melalui tahapan-tahapan proses penelitian tersebut, akan didapatkan suatu bentuk korelasi yang menyatakan bahwa perolehan minyak kelapa merupakan fungsi dari berbagai perlakuan variabel proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengadukan lebih optimum dari pada metode enzimasi, dengan volume VCO yang dihasilkan mencapai 25,76 ml per 100 gram kelapa parut, kadar asam laurat hingga 47,76%, kadar air 0,17 %, dan kondisi optimumnya dicapai dengan perbandingan kelapa dan air 1: 0,5; kecepatan dan lama putaran 1300 rpm dan 50 menit. Namun dari segi ekonomis tidak efisien karena terlalu banyak menggunakan energi listrik. Sedangkan untuk metode enzimasi kondisi optimum diperoleh dengan perbandingan kelapa dan air 1:0,5, banyaknya crude enzim papain 3 ml, menghasilkan volume VCO sebesar 19,67 ml per 100 gram kelapa parut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library