Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Iswara
"Kesehatan adalah hal asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Tuberkulosis menjadi masalah besar kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yanag tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penanggunalangan TB secara berkesinambungan. Klinik pratama sebagai salah satu FKTP yang melaksanakan program JKN menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik maupun khusus. Tenaga medis pada klinik pratama yang memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari dua orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi pelayanan. Berdasarkan Analisa dari beberapa aspek, Klinis Pratama Medika yang memiliki 2 dokter dan 1 dokter gigi dengan pelayanan 24 jam dan dana kapitasi Rp 9.750 dikatakan layak untuk dibangun dan dilaksanakan dengan BEP sebesar Rp. 767.141.222/tahun. Sedangkan PP dari klinik pratama ini adalah selama 3,3 tahun. Program ini diberikan pada penderita penyakit-penyakit kronis. Keadaan pandami saat ini telah diperkirakan ada 1,4 juta kematian pasien TB di dunia. Mengingat TB merupakan penyakit yang mudah menular sehingga kepatuhan dalam pengobatan TB merupakan hal yang penting untuk diteliti serta belum adanya gambarana mengenai tingkat kepatuhan pengambilan obat oleh pasien penderita TB di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Tingkat kepatuhan pasien TB rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Indonesia masih tergolong rendah dengan presentasi pasien yang patuh dalam pengambilan obat TB sebanyak 54,14% dan pasien yang tidak patuh sebanyak 42,86%. Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF sebagai distributor obat dan BMHP yang akan didistribusikan obat kepada rumah sakit, klinik, puskesmas hingga apotek. PBF PT. SamMarie Tramedifa melakukan pendistribuaan obat dan alat kesehatan ke RSIA SamMarie Basra, Apotek JacoebSon Pharmacy dan RSIA SamMarie Wijaya. PBF membuat formularium untuk menunjung kebutuhan obat dan BMHP yang diperlukan oleh fasilitas kesehatan tersebut. Pelayanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. SamMarie Tramedifa memiliki tingkat kesesuaian penggunaan obat oleh dokter SMHG berdasarkan penggunaan obat dengan formularium sebanyak 89% sedangkan yang tidak sesuai 11%.

Health is a human right and one of the elements of welfare that must be realized in accordance with the ideals of the Indonesian nation. Tuberculosis is a major public health problem that causes high morbidity, disability, and death, so it is necessary to carry out ongoing TB control efforts. Pratama clinic as one of the FKTP that implements the JKN program provides basic and special medical services. Medical personnel at a primary clinic that provide medical services consist of at least two doctors and/or dentists as service providers. Based on the analysis of several aspects, the Pratama Medika Clinic which has 2 doctors and 1 dentist with 24-hour service and a capitation fund of Rp. 9,750 is said to be feasible to build and implement with a BEP of Rp. 767,141,222/year. While the PP from this primary clinic is for 3.3 years. This program is given to people with chronic diseases. The current state of the pandemic has been estimated that there are 1.4 million TB patient deaths in the world. Considering that TB is an easily communicable disease, adherence to TB treatment is an important thing to study and there is no description of the level of adherence to taking medication by TB patients at the University of Indonesia Hospital. The level of adherence of outpatient TB patients at the University of Indonesia Hospital is still relatively low with the presentation of patients who are obedient in taking TB drugs as much as 54.14% and patients who are not compliant as much as 42.86%. Pharmaceutical wholesaler (PBF) is a company that has a license for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug ingredients in large quantities in accordance with the provisions of the legislation. PBF as a distributor of drugs and BMHP which will distribute drugs to hospitals, clinics, health centers to pharmacies. PBF PT. SamMarie Tramedifa distributed drugs and medical devices to SamMarie Basra Hospital, JacoebSon Pharmacy Pharmacy and SamMarie Wijaya Hospital. PBF makes a formulary to support the need for drugs and BMHP required by the health facility. Services at Pharmaceutical Wholesalers (PBF) PT. SamMarie Tramedifa has the appropriate level of drug use by SMHG doctors based on the use of drugs with formulary as much as 89% while those that are not appropriate are 11%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Iswara
"Asam azelat (1,7-heptanedicarboxilix acid, AZA) adalah suatu asam dikarboksilat yang memiliki aktivitas anti-rosacea dan anti-jerawat, contoh sediaannya FINACEA yang mengandung 15% AZA. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan asam azelat dalam bentuk sediaan mikroemulsi menggunakan pembawa olive oil dan palm olein. Asam azelat diformulasikan dalam sediaan mikroemulsi dengan konsentrasi 1% menggunakan pembawa olive oil dan palm olein dengan konsentrasi 3%. Ukuran partikel mikroemulsi AZA dalam pembawa olive oil adalah 15,08 nm, nilai indeks polidispersitas 0,345 dan pada pembawa palm olein adalah 19,59 nm, indeks polidispersitas 0,282 dan zeta poensial -15,6 mV dan -11 mV. Uji stabilitas fisik mikroemulsi AZA dilakukan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu pada suhu rendah (4±2oC), suhu ruang (29±2oC) dan suhu tinggi (40±2oC). Uji stabilitas fisik mikroemulsi AZA dalam pembawa olive oil dan palm olein tidak menunjukkan pemisahan fase pada setiap suhu penyimpanan. Jumlah kumulatif asam azelat yang terpenetrasi dalam formulasi mikroemulsi dengan pembawa olive oil adalah 6457,94±0,75% μg.cm-2 dan palm olein adalah 5399,57±2,32% μg.cm-2. Fluks dari mikormeulsi AZA dalam pembawa olive oil dan palm olein secara berturut-turut adalah 807,24±0,74% μg.cm-2.jam dan 674,95±2,32% μg.cm-2.jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan mikroemulsi dengan menggunakan pembawa olive oil bepernetrasi lebih banyak dibandingkan dengan mikroemulsi AZA dengan pembawa palm olein

Azelic acid (1,7-heptanedicarboxilix acid, AZA) is a dicarboxylic acid which has anti-rosacea and anti-acne activity, for example the preparation is FINACEA which contains 15% AZA. This research was conducted to formulate azelic acid in the form of a microemulsion dosage using olive oil and palm olein as a carrier. Azelic acid is formulated in a microemulsion preparation with a concentration of 1% of the carrier olive oil and palm olein with a concentration of 3%. The particle size of AZA microemulsion in olive oil carrier was 15.08 nm, the polydispersity index value was 0.345 and in the palm olein carrier was 19.59 nm, the polydispersity index was 0.282 and the zeta potential of -15.6 mV and -11 mV. The physical stability test of AZA microemulsion was carried out at three different temperatures, namely at low temperature (4±2o C), room temperature (29±2oC) and high temperature (40±2oC). The physical stability test of AZA microemulsion in olive oil and palm olein carriers did not show phase separation at any storage temperature. The cumulative amount of azelic acid penetrated in the microemulsion formulation with olive oil as a carrier was 6457,94±0,75% μg.cm-2 and palm olein was 5399,57±2,32% μg.cm-2. The flux of AZA micormeulsion in olive oil and palm olein carriers was 807,24±0,74% μg.cm-2.h and 674,95±2,32% μg.cm-2.h, respectively. Based on these results, it can be neglected that the microemulsion preparation with olive oil as the carrier penetrated more than the AZA microemulsion with palm olein as the carrier."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library