Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dian Purwitasari Dewanti
"Selulosa asetat dibuat dengan reaksi asetilasi antara selulosa dan asam asetat anhidrat. Selulosa diekstraksi dari Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS dan Daun Nangka Kering DNK melalui proses delignifikasi dengan NaOH 8, 10,12, dan 14 kemudian dilannjutkan dengan bleaching menggunakan H2O2 10 . Reaksi asetilasi menggunakan variabel rasio antar reaktan selulosa dan asam asetat anhidrat sebesar 1/5, 1/10, 1/15, dan 1/20 b/v dan didapatkan yield tertinggi 16,2 untuk TKKS dan 42,72 DNK.
Keberhasilan pembuatan selulosa asetat dianalisis gugus asetil dengan Fourier Transform Infra Red FTIR dan morfologi dengan Scanning Electron Microscope SEM. Sebagai alternatif pengganti microbeads yang ramah lingkungan, maka selulosa asetat dan microbeads diukur fraksi berat yang terdegradasi dengan metode penguburan. Degradasi selulosa asetat mencapai 69 untuk TKKS dan 63,2 untuk DNK pada hari ke-20.
Cellulose acetate made by acetylation between cellulose and acetic acid anhydrous. Cellulose extracted from empty palm oil bunches EPB and leaves dry jackfruit leaves DJL through delignification process with NaOH 8, 10,12, and 14 then continued with bleaching using H2O2 10. Reaction asetilasi use special variable the ratio between a reactant cellulose and acetic acid anhydrous of 1 5, 1 10, 1 15, and 1 20 b v and obtained the highest yields 16,2 to EPB and 42,72 DJL. The success of making cellulose acetate analyzed acetyl group with Fourier Transform Infra Red FTIR and morphology with scanning electron microscopy SEM. As an alternatif to substitute microbeads environmentally friendly, then cellulose acetate and microbeads measured of weight relegated with the burial.Degradation cellulose acetate reached 69 to EPB and 63,2 to DJL to 20th day.Keywords Acetilation jackfruit microbeads cellulose acetate EPB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48776
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Purwitasari Dewanti
"Yosano Akiko adalah seorang wanita penyair yang tampil mengejutkan dengan keberaniannya menentang adat lama dan norma-_norma kehidupan pada masanya. Salah satu karyanya yang berhasil menarik perhatian adalah kumpulan puisi Lanka Midaregami (1901). Sebagai seorang penyair beraliran romantik, karyanya, Midaregami yang berarti Rambut Terurai berhasil menghidupkan kembali romantisisme yang mulai pudar kepopulerannya pada waktu itu. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencari unsur-unsur romantisisme yang terdapat di dalam 20 puisi karya Akiko dari Midaregamii. Analisis dilakukan berdasarkan definisi dan ciri romantisisme yang dikemukakan antara lain oleh Jan van Luxemburg, Mieke Bal, dan Willem G. Weststeijn, serta Russel Noyes. Hasilnya menunjukkan bahwa unsur romantisisme yang terdapat di dalam puisi tersebut, yaitu: adanya apresiasi yang mendalam tentang keindahan alam, pengagungan terhadap emosi, individualisme yang tinggi, penekanan pada kespontanan, keinginan untuk berontak terhadap tatanan masyarakat yang ada, serta terdapat wama erotik yang kuat. Unsur erotisme yang kuat merupakan kekhasan dari karya romantisisme kesusastraan Jepang, terutama pada periode romantisisme akhir, karena unsur ini tidak ditemukan pada karya romantisisme Barat, tempat Iahirnya romantisisme."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S13550
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library