Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diar Luthfi Khairina
"ABSTRAK
Gangguan berbicara merupakan gangguan yang paling dominan dan terlihat pada
penderita sindrom Down. Beberapa hal yang menyebabkan gangguan berbicara pada
penderita sindrom Down adalah gangguan kognitif, gangguan pendengaran, dan input
linguistik yang mereka terima sehari-hari. Namun, penyebab yang paling utama dan
tampak adalah ciri fisiologis pada alat ucap mereka. Hal tersebut menyebabkan
produksi ujaran pada penyandang sindrom Down mengalami penyimpangan, seperti
penghilangan bunyi, pengubahan bunyi, penambahan bunyi, reposisi bunyi, dan
gabungan antarpenyimpangan tersebut. Dengan mengetahui pola penyimpangan yang
dilakukan mereka, mitra tutur akan dengan mudah memahami ujaran penyandang
sindrom Down. Oleh karena itu, penulis meneliti ketepatan bunyi dalam bunyi ujaran
yang diproduksi oleh anak sindrom Down saat mengulang kata. Hal tersebut dapat
memperoleh gambaran bunyi-bunyi dalam bahasa Indonesia apa saja yang seringkali
salah diucapkan oleh anak-anak dengan sindrom Down hingga membentuk pola ujaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah 3 orang penderita Sindrom Down rata-rata berusia 16 tahun dengan rata-rata
usia mental 4 tahun dan nilai IQ yang berada pada kategori severe mental retardation.
Teori yang dipakai dalam penelitian ini, antara lain teori fonetik yang digagas oleh
Lapoliwa (1988) dan teori bunyi bahasa yang digagas oleh Rahyono (2007). Dari
penelitian ini ditemukan pola yang serupa dari penyimpangan yang dilakukan oleh
ketiga subjek penelitian. Selain itu, diketahui pula bahwa alat ucap bukan merupakan
satu-satunya penyebab penyandang sindrom Down tidak dapat mengujarkan sebuah
bunyi, melainkan mereka tidak memiliki kesadaran fonologis.

ABSTRACT
Speech disorder is the most dominant disorder that can be observed in people with
Down syndrome. The main and visible causes of the speech disorder are physiological
features in their speech organs. It causes deviations in their utterance production, such
as sound omission, sound substitution, sound augmentation, sound reposition, and the
combination of all the deviations. By knowing the patterns of deviations that they do,
the speech of people with Down syndrome will be easily understood. Therefore, this
research wants to examine the accuracy of sounds in the speech produced by people
with Down syndrome when repeating words. Sounds which are often pronounced
wrongly by people with Down syndrome are expected to be found. The method used in
this research is qualitative method. The subjects of this study were 3 people with Down
syndrome on average aged 16 years with an average mental age of 4 years and IQ
scores are in severe mental retardation category. This research uses the phonetic theory
which is stated by Lapoliwa (1988) and the sounds of language theory stated by
Rahyono (2007). A similar pattern of deviations made by the three subjects of the study
are observed. In addition, it is also known that speech organs are not the only cause of
people with Down syndrome produce the utterances correctly, but they do not have
phonological awareness."
2018
T51264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Luthfi Khairina
"Condet pernah dijadikan sebagai Cagar Budaya Betawi. Akan tetapi, keputusan tersebut telah dicabut oleh pemerintah. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Betawi juga semakin terabaikan. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini akan memperlihatkan persebaran dan variasi bahasa Betawi di wilayah Condet yang terletak di kawasan Jakarta Timur. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di wilayah Condet hanya satu, yaitu bahasa Melayu dialek Jakarta subdialek Pinggiran.
......
Condet had been granted as a cultural heritage area. But, the status was removed by the government. As the results, Betawi language as a mother tongue in this area has been slightly forgotten. The purpose of this research is to define the spread and variants of Betawi language in this area. Collected and processed data were conducted in qualitative and quantity method. The results of this research prove that the only spoken language in this area is Malay languange of Jakarta dialect and Pingguran subdialect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library