Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dika Jordy Oktananda
Abstrak :
Kesepian merupakan masalah psikososial yang dapat mempengaruhi kesehatan secara holistik. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasil dari otot rangka sehingga mengeluarkan energi dan bermanfaat untuk kesehatan fisik maupun psikologis. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dengan kesepian pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia di Jakarta. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode purposive sampling, jumlah sampel penelitian sebanyak 105 responden. Responden rata-rata lansia yang berusia 60-70 tahun, perempuan, tidak sekolah/lulusan SD, dan memiliki teman dekat di panti. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kesepian p = 0.018, =0.5 . Perawat dan pelayanan panti perlu meningkatkan kualitas aktivitas fisik baik dari segi jumlah maupun jenis kegiatan. Aktivitas fisik dapat berupa aktivitas fisik kelompok maupun perorangan sehinga waktu luang lansia dapat digunakan untuk melakukan kegiatan dan lansia tidak mengalami kesepian. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengembangkan aktivitas fisik untuk lansia serta mengidentifikasi faktor-faktor terkait aktivitas fisik dan kesepian pada lansia yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
Loneliness is a psychosocial problem that can affect health holistically. Physical activity is each body movement produced by the skeletal muscle which can releases energy, and is beneficial to physical and psychological health. The purpose of this research is to identify the relationship of physical activity toward loneliness in elderly at Tresna Werdha Budi Mulia Social Institution in Jakarta. The research in 105 respondents is cross sectional design with purposive sampling method . The major respondent is elderly aged 60 70 years old, women, not undergone formal education, and have close friends in the orphanage. The results showed there is a relationship of physical activity toward loneliness p le p 0.018, 0.5. Nurses and the services need to improve the quality of physical activity both in terms of number and type of activities. Physical activity can be physical activity of the group or individual, so that the elderly can perform activities and the elderly do not experience loneliness in their spare time. Further research is expected to identify and develop physical activity for the elderly, and to identify factors related to physical activity and loneliness in elderly that can improve the quality of life of the elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Jordy Oktananda
Abstrak :
Disfagia adalah gangguan menelan dimana makanan dan cairan tidak dapat masuk kedalam sistem pencernaan bawah yang merupakan salah satu dampak dari stroke iskemik. Latihan menelan terstruktur merupakan salah satu intervensi untuk meningkatkan kekuatan otot lidah, rahang dan mengembalikan fungsi menelan. Tujuannya yaitu menganalisis penerapan intervensi latihan menelan terstruktur pada pasien stroke yang mengalami disfagia. Metodenya dengan menerapkan latihan menelan terstruktur pada pasien stroke iskemik yang mengalami disfagia, dilakukan selama 7 hari berturut-turut, sebanyak 5 kali dalam sehari, selama 15 menit setiap latihan, dan 8 hitungan setiap gerakan. Hasil evaluasi hari ke 7 reflek menelan pasien sudah ada, pasien dapat menjulurkan lidahnya, dan wajah pasien simetris. Hasil dari keefektifan latihan menelan terstruktur ini dapat dijadikan sumber informasi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri untuk mengatasi masalah gangguan menelan pada pasien stroke iskemik. ...... Dysphagia is a swallowing disorder that causes food and fluids cannot enter the lower digestive system, which is one of the effects of ischemic stroke. Structured swallowing exercise is one of intervention to strengthen tongue muscle, jaw, and restore the swallowing function. The purpose of this paper is to analyze the application of structured swallowing excercise in stroke patient with dysphagia. This study used case study method wich applied structured swallowing exercises in ischemic stroke patient who underwent dysphagia, is conducted for 7 consecutive days in 5 times a day, for 15 minutes each exercise, and 8 counts for each movement. The results of the 7 th day evaluation, the patients swallowing reflex is present; the patient can stick out his tongue; and the facial grimace is symmetric. The results of the effectiveness of structured swallowing exercise can be an information for nurses in implementing independent nursing intervention to solve the problem of swallowing disorders in ischemic stroke patient.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library