Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dimas Pradipta
"Kegiatan dan penelitian biomedis dibutuhkan cold storage yang mencapai -80oC dan untuk itu digunakan mesin refrijerasi cascade. Studi simulasi dan eksperimen sebelumnya mengindikasikan campuran karbondioksida dan ethane mampu mencapai temperatur -80oC (Darwin et.al, 2008). Namun demikian, temperatur minimum tersebut masih belum stabil.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari kerja prestasi yang optimal dari sistem refrijerasi cascade dengan menggunakan campuran ethane dan karbon dioksida. Kinerja sistem refrijerasi cascade dipengaruhi oleh temperatur pada alat penukar kalor, untuk mencari kerja prestasi (COP) optimal dilakukan dengan cara menganalisa pengaruh beban pendinginan terhadap kinerja sistem refrijerasi cascade melalui variasi beban pendinginan dan varisasi panjang pipa kapiler. Temperatur evaporasi low stage terendah pada pengujian mencapai -50,89 °C. Nilai COP tertinggi adalah 0,43 yang terdapat pada pipa kapiler dengan panjang 3 meter pada beban 60 watt.
Research and activity biomedical need the cold storage that reach -80 °C and cascade refrigeration machine is used. Cascade refrigeration system consist of two refrigeration machine minimum that are connected to heat exchanger (ASHRAE handbook, 2006). Simulation and experimental studies before indicate mixture of carbon dioxide and Ethane can reach the temperatures -80 ° C (Darwin et.al, 2008). However, the minimum temperature is not stable. The objective of this research is to find out optimal work performance from cascade refrigeration system by using the mixture of ethane and carbon dioksida. Cascade refrigeration system performance is affected by temperature at the heat exchanger. Finding out of work performance (COP) optimally performed by analyzing the influence of cooling load to cascade refrigeration system performance through cooling load and capillary tube length variations. In testing stage, evaporation temperature the lowest of low stage is -50.89 °C. The highest COP is 0.43 that can be found in the capillary tube with length of 3 meters at 60 Watts load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1769
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Alexander Bramantyo Dimas Pradipta
"Kawasan TOD (Transit Oriented Development) merupakan kawasan yang terintegrasi dengan angkutan umum massal yang terintegrasi dengan angkutan umum yang mendorong pergerakan pejalan kaki, pesepeda, penggunaan angkutan umum dan pembatasan kendaraan bermotor. Pemerintahan Jakarta telah menentukan beberapa titik kawasan yang telah memenuhi prinsip dasar TOD dan memiliki potensi khusus dari hadirnya kawasan TOD. Salah satu kawasan yang ditetapkan kawasan TOD adalah Mangga Besar, dengan Lokasari sebagai pusat atraksi. Lokasari, dalam merespon Mangga Besar sebagai kawasan TOD, menjadi ikon baru Mangga Besar. Melihat kawasan Mangga Besar sebagai area TOD, muncul potensi-potensi bisnis untuk menghidupkan kawasan Mangga Besar, khususnya memberikan wajah baru terhadap Lokasari, dengan mengisi pusat aktivitas dan kegiatan yang berorientasi kepada sosial, ekonomi, dan budaya. Pusat aktivitas dan kegiatan tersebut terbagi menjadi beberapa kluster, dimana setiap kluster terdiri dari beberapa bangunan atau objek. Salah satu pusat aktivitas yang diusulkan adalah aktivitas untuk merasakan gastronomy experience dengan menyantap hidangan eksotis.
The TOD (Transit Oriented Development) area is an integrated area with mass public transportation that promotes pedestrian and bicycle movement, encourages the use of public transportation, and restricts motorized vehicles. The Jakarta government has identified several areas that meet the basic principles of TOD and have specific potential due to the presence of TOD zones. One of the designated TOD areas is Mangga Besar, with Lokasari as its focal point. In response to Mangga Besar being designated as a TOD area, Lokasari has emerged as a new icon of Mangga Besar. Viewing the Mangga Besar area as a TOD zone reveals potential business opportunities to revitalize the area, particularly by giving Lokasari a fresh identity through the establishment of activity centers and events that are socially, economically, and culturally oriented. These activity centers and events are divided into clusters, with each cluster comprising multiple buildings or objects. One proposed activity center is dedicated to providing a gastronomy experience by indulging in exotic dishes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library