Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Dina Permatasari
Abstrak :
Di dalam kalimat terdapat verba sebagai inti kalimat. Untuk membentuk kalimat yang baik yang memiliki makna yang jelas, suatu verba haruslah berkaitan dengan valensi, yaitu; kemampuan yang dimiliki suatu verba untuk berhubungan dengan argumen tertentu, yang memenuhi fungsi semantis tertentu di dalam kalimat (Appel, 1992: 136) Pada umumnya suatu verba hanya memiliki satu `kemungkinan valensi', misalnya: bekijken sebagai verba bervalensi dua dan snurken sebagai verba bervalensi satu. Namun, dalam beberapa kasus ternyata ada sejumiah verba yang dapat memiliki lebih dari satu `kemungkinan valensi', misalnya verba breken yang bisa memiliki kemungkinan sebagai verbs bervaiensi dua atau verba bervalensi satu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari tabu jenis verba Belanda apa saja yang dapat mengalami perubahan valensi, gejala beserta proses perubahannya, dan peran semantis verba tersebut. Bahan analisis sebagian besar diperoleh melalui internet dan ada beberapa yang diambil dari majalah Belanda. Dari analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa perubahan valensi banyak terjadi pada verba intransitif, transitif, ditransitif, kopula dan mandiri. Dari analisis tersebut didapatkan sepuluh gejala penyebab perubahan valensi verba, yang dikelompokkan ke dalam gejala penyebab pengurangan valensi dan perluasan valensi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15817
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library