Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Yulianti
"Campak adalah penyakit yang sangat menular dan menjadi salah satu penyebab utama kematian anak di negara berkembang termasuk Indonesia. Imunisasi campak di Indonesia telah berhasil dilaksanakan dengan baik, tetapi ternyata masih banyak ditemukan kasus campak di beberapa daerah. Salah satu fak-tor yang diduga menjadi penyebabnya adalah daya guna vaksin yang tidak maksimal karena sistem rantai vaksin yang sangat menentukan untuk pengama-nan mutu vaksin tidak berfungsi dengan baik atau para petugas imunisasi tidak melakukan penanganan vaksin sesuai dengan prosedur yang telah ditentu-kan. Berdasarkan atas kenyataan ini, dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan kepatuhan petugas imunisasi terhadap SOP (Standard Operating Procedure) imunisasi dalam penanganan vaksin campak di Kabupaten Kebumen pada tahun 2009. Variabel yang diteliti adalah pendidikan, pelatihan, lama kerja, pengetahuan, sikap, motivasi, imbalan, persepsi kepemimpinan, supervisi dan sarana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dilakukan secara cross sectional dengan sampel seluruh total populasi sebanyak 69 responden, serta menggunakan data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 60,9% petugas dapat dikategorikan patuh. Variabel independen yang memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan kepatuhan petugas adalah pendidikan, pengetahuan, imbalan dan sarana. Pengetahuan dan sarana merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan petugas, masing-masing dengan nilai OR sebesar 5,195 dan 5,287."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
613 KESMAS 4:4 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yulianti
"Dua bidang ilmu yang berkaitan erat dengan bahasa, yakni ilmu linguistik dan ilmu susastra, seringkali dipandang sebagai dua disiplin yang bertolak belakang dan tidak dapat disatukan. Ilmu linguistik dengan pendekatan ilmiahnya terkesan lebih sistematis dan objektif, sementara ilmu susastra dianggap lebih bersandar pada penilaian dan interpretasi subyektif. Kemudian, berkembanglah ilmu stilistika yang menjembatani perbedaan di antara kedua bidang tersebut, dengan cara menggabungkan pendekatan ilmu linguistik dan ilmu susastra untuk meneliti style atau gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Kritik terhadap karya sastra dalam analisis stilistika menjadi kuat karena didasarkan pada metode penelitian linguistik yang sistematis.
Analisis stilistika dapat difokuskan pada aspek tertentu dalam karya sastra, seperti alur cerita, tema atau penokohan. Dalam analisis penokohan, salah satu unsur yang menarik untuk dilihat lebih dalam adalah relasi kuasa antarjender yang seringkali bersifat tidak seimbang, terutama dalam karya-karya sastra berbahasa Inggris tradisional.
Dalam penelitian ini, yang ditelaah adalah relasi kuasa antara tokoh pria dan wanita dalam novel The Awakening (1899) karya Kate Chopin, yang berkisah mengenai seorang wanita yang ingin membebaskan diri dari kungkungan tradisi dan konvensi masyarakat. Edna Pontellier, tokoh utama wanita dalam novel ini, menjalin hubungan dengan tiga tokoh pria, yaitu Leonce Pontellier, Robert Lebrun dan Alcee A-robin.
Penelitian ini bertujuan membandingkan relasi kuasa di antara Edna dan ketiga tokoh pria di atas, serta mengungkap penyebab di batik bentuk relasi kuasa tersebut. Relasi kuasa di antara tokoh wanita dan tokoh-tokoh pria diteliti melalui data narasi dan dialog yang menggambarkan interaksi antartokoh. Untuk meneliti narasi digunakan teori transitivitas Halliday, sedangkan untuk meneliti dialog digunakan teori pragmatik, yaitu teori analisis percakapan dan teori FTA atau tindakan mengancam muka yang dikemukakan Brown dan Levinson.
Hasil analisis narasi dan dialog menunjukkan bahwa relasi kuasa yang ada bersifat tidak setara. Dalam relasinya dengan Robert Lebrun, Edna Pontellier memegang kuasa yang lebih besar karena posisinya yang lebih tinggi daripada Robert berdasarkan usia dan status. Akan tetapi, ia menjadi pihak yang lemah dan terdominasi dalam relasinya dengan dua tokoh, yaitu Leonce Pontellier yang unggul dalam hal usia, harta dan peran dalam keluarga, serta Alcee Arobin yang lebih aktif dalam tindakan dan ucapan. Dengan demikian, penelitian stilistika ini mengungkap bahwa ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara tokoh utama wanita dan tokoh-tokoh pria dalam novel The Awakening yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yulianti
"Campak merupakan pcnyakit yang sanngat menular dan sebagai penyebab utama kcmatian anak di negara berkumbang termasuk Indonesia. Imunisasi campak di Indonesia telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Namun kenyataannya masih
banyak ditemukan kasus campak dibeberapa daerah. Salah satu fhklor yang diduga menjadi penycbabnya adalah daya guna vaksin yang tidak maksimal dikarenakan sistcm rantai vaksin yang sangat nncncnwkan untuk pcngamanan mulu valcsin tidak
berfungsi clengall baik atau para pemgns inumisasi tidak melakukan pcnanganan vzlksin sesuai dengan yang tclah dilentukan. Bcrdasarkan atas kcnyataan ini, dilakukan penelilian mengcnai faktor-faktor yang berhubungan dcngan kepaluhan petugas imunisasi tcrhadap Standar Proscdur Operasional imunisasi dalam penanganan vaksin campak di Kabupaten Kebumen pada tahun 2009, yang terdiri
atas bcbcrapa variabel, antara lain: pendidikan, pelatihan, Jama kerja, pengelahuan, sikap, motivasi, imbalan, persepsi kepcmimpinan, supervisi dan sarana. Penclilian
menggunakan pcndekatan kuantitatiii dilakukan secara cross sectional dcngan sampel seluruh total pnpulasi sebanynk 69 responden, scrta menggunakan data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. I-lasil peneliiian
mcnunjukkan responden yang memiliki kepatuhan adalah sebanyak 42 responden (6O,9%). Selanjutnya variabel indcpenden yang mcmiliki hubungan yang bermakna sccara statistik dcngan kepatuhan petugas, antara Iain: pendidikan, pengetahuan,
imbalan dan sarana. Adapnn faktor yang paling dominan bcrhungan dcngan kepaluhan petugas adalah pcngelahuan dan sarana. l`|`lilSiI`|g'l1`|flSil'1g didapntkan nilai
OR scbcsar 5,|95 dan 5,2872

Measles is one of infectious disease which is primary cause of death among
children in developing countries, including Indonesia. Measles immunization
program in Indonesia has been done well enough, but there are still many cases of
measles found in several areas. One of suspected factors is vaeci|1e’s efficiency is not
optimum caused by the chain system of vaccine which is important aspect in
vaccine’s quality was not well functioned or vaccine ofdcer did not administered
vaccine as procedures. Based on this facts, this study objective is to lind out factors
which related to vaccine ofticer’s obedient to standard operating procedure of
immunization on administrating measles vaccine in District of Kebumen year of
2009. Variables of this study are education, training, work duration, knowledge,
attitude, motivation, fee, leadership perception, supervision and facility. This study is
quantitative approach using the cross sectional method with from total population
which are 69 respondents also taken primary data by observation and interview. The
result of this study shows that 42 respondents (60,9%) have obedience. The
independent variables which have statisticaliy signilicant related to ofiicer’s obedient
are education, knowledge, fee and facility. 'I`he dominant factors which related to
officers obedient are knowledge and facility, with OR are 5,l95 and 5,287
respectively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34373
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library