Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dovian Emely Suteja
"Tongue coating merupakan lapisan pada dorsum lidah yang berpotensi menjadi fokus infeksi dan sering ditemukan pada lansia karena berbagai faktor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebersihan mulut dengan tongue coating pada lansia mandiri di Kota Depok serta hubungannya dengan faktor-faktor sosiodemografi. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan pada lansia mandiri di Kota Depok, Jawa Barat. Tingkat kebersihan mulut diukur menggunakan Simplified Oral Hygiene Index OHI-S . Keberadaan tongue coating dinilai secara visual. Data faktor-faktor sosiodemografi diperoleh dari pengisian kuesioner Hasil: Penelitian melibatkan 89 subjek dengan rentang usia 60-90 tahun. Rata-rata OHI-S ialah 2,94 1,02. Tingkat kebersihan mulut buruk ditemukan pada 41 48,3 subjek. Prevalensi tongue coating ialah 31,5 . Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat kebersihan mulut dan tongue coating pada lansia p>0,05 . Faktor-faktor sosiodemografi tidak berhubungan secara signifikan baik terhadap tingkat kebersihan mulut maupun tongue coating p>0,05 . Kesimpulan: Mayoritas subjek lansia mandiri memiliki tingkat kebersihan mulut yang buruk dan tidak mengalami tongue coating. Tingkat kebersihan mulut tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tongue coating. Faktor-faktor sosiodemografi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan keduanya.
Introduction Tongue coating is a layer on the dorsum of tongue that could potentially become a focus of infection and often found in elderly due to various factors. Objectives This study aims to determine the relationship between oral hygiene status and tongue coating among independent elderly in Depok and their relationship with sociodemographic factors. Methods A cross sectional study was conducted on 89 subjects in Depok, West Java. The oral hygiene status was measured using Simplified Oral Hygiene Index OHI S . The presence of tongue coating was assessed visually. Sociodemographic factors data are obtained from questionnaires. Results The study included 89 independent elderly subjects, ranging from 60 to 90 of age. The mean OHI S score is 2.94 1.02. Poor oral hygiene was found in 41 48.3 subjects. The prevalence of tongue coating was 31.5 . No statistically significant association was found between the oral hygiene status and tongue coating among elderly p 0.05 . Sociodemographic factors were not significantly associated with oral hygiene and tongue coating. p 0.05 . Conclusion Most independent elderly subjects have poor oral hygiene and no tongue coating. Oral hygiene is not significantly associated with tongue coating. Sociodemographic factors do not significantly affect the association between both of them."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dovian Emely Suteja
"Latar Belakang: Pemasaran rumah sakit melalui media digital menjadi semakin diminati karena masifnya pengguna internet di seluruh dunia. Rumah Sakit UKRIDA merupakan rumah sakit yang relatif baru di kawasan Jakarta Barat yang telah mengimplementasikan pemasaran digital untuk meningkatkan brand awareness, memperkuat brand image, serta membangun brand loyalty. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemasaran digital dengan loyalitas pengunjung dan citra merk RS UKRIDA. Metode: Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner online oleh 105 orang pengunjung rumah sakit. Pemasaran digital dinilai dari aspek perceived relevance, informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics, dan variety. Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan bermakna antara seluruh aspek pemasaran digital dengan citra RS maupun dengan loyalitas pengunjung. Authenticity dari konten pemasaran digital memiliki hubungan paling dominan terhadap citra RS dan loyalitas pengunjung. Citra RS juga memiliki hubungan yang signifikan dengan loyalitas pengunjung. Regresi logistik ganda menunjukkan citra rumah sakit memiliki hubungan paling erat dengan loyalitas pengunjung (OR = 18,817) setelah dikontrol oleh variabel pemasaran digital. Kesimpulan: Upaya promosi RS UKRIDA di media digital harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien dengan tujuan untuk mempertahankan citra rumah sakit serta membangun loyalitas pengunjung.
Introduction: Hospital marketing through digital media is becoming increasingly popular due to the massive number of internet users worldwide. UKRIDA Hospital, a new hospital in West Jakarta, has implemented digital marketing to increase brand awareness, strengthen brand image, and build brand loyalty. Objectives: This study aims to determine the relationship among digital marketing, visitor loyalty, and the brand image of UKRIDA Hospital. Methods: Primary data were collected from 105 hospital visitors using an online questionnaire. Digital marketing is assessed in terms of perceived relevance, informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics, and variety. Results: There was a significant relationship between all aspects of digital marketing and both hospital image and visitor loyalty. Content authenticity showed the most dominant relationship to hospital image and visitor loyalty. Hospital image was also found to have a significant relationship with visitor loyalty. Multiple logistic regression indicated that hospital image had the closest relationship with visitor loyalty (OR = 18.817) after being controlled by digital marketing aspects as confounding variables. Conclusion: Digital marketing efforts of UKRIDA Hospital must be balanced with efforts to improve service quality to increase patient trust and satisfaction, with the aim of maintaining the image of the hospital and building visitor loyalty."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library