Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Atikah
Abstrak :
Mahasiswa keperawatan yang bertugas memberikan pelayanan kepada pasien COVID-19 memiliki peran ganda sebagai mahasiswa dan perawat atau relawan sehingga rentan mengalami masalah kesehatan psikososial. Tuntutan akademik yang melebihi kapasitas adaptif dan perubahan metode pembelajaran secara daring dapat menjadi stresor terjadinya stres akademik. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan sebuah penyakit baru yang kemuculannya tiba-tiba dan karakteristiknya masih belum diketahui semuanya sehingga menyebabkan ketakutan di masyarakat yang menjadi cikal bakal terjadinya stigma. Salah satu subjek stigma COVID-19 di masyarakat yaitu perawat yang memberikan pelayanan kepada pasien COVID-19. Perceived stigma yaitu stigma yang dipersepsikan atau orang dapat merasakan ada stigma terhadap dirinya. Sedangkan experienced stigma merupakan pengalaman mengenai perlakuan yang tidak adil akibat dari stigma yang ditimbulkan. Penelitian dilakukan terhadap 170 mahasiswa keperawatan di Universitas Indonesia yang bertugas memberikan pelayanan kepada pasien COVID-19 untuk mengetahui gambaran tingkat stres, perceived stigma, dan experienced stigma. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dan pengambilan data menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen DASS 42 yang telah dimodifikasi, EMIC Stigma Scale, dan experienced stigma yang dianalisis menggunakan analisis univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat stres akademik sangat berat (31,2%), perceved stigma tinggi (51,2%), dan experienced stigma (15,3%). Peneliti merekomendasikan kepada institusi pendidikan untuk lebih mengoptimalkan layanan konseling pada mahasiswa, pihak rumah sakit untuk menyediakan layanan dukungan psikologis bagi perawat, dan mahasiswa diharapkan dapat menerapkan manajemen stres untuk mengatasi stres akademik. ......Nursing students who are in charge of providing services to COVID-19 patients have a dual role as students and nurses or volunteers, that’s why they are prone to psychosocial health problems. Academic demands that exceed adaptive capacity and changes in online learning methods can be stressors for academic stress. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) is a new disease that appears suddenly and all of its characteristics are still unknown, causing fear in the community which is the forerunner of stigma. One of the subjects of COVID-19 in the community is nurse who provide services to COVID-19 patients. Perceived stigma can be interpreted as a people can feel there is a stigma against themselves. While experienced stigma is an experience of unfair treatment as a result of the stigma caused. The study was conducted on 170 nursing students who were in charge of providing services to COVID-19 patients to find out an overview of stress levels, perceived stigma, and experienced stigma. This study used a quantitative research with descriptive methods and data collection using total sampling techniques. This study used a modified DASS 42 instrument, EMIC Stigma Scale, and experienced stigma which were analyzed using univariate analysis to determine the frequency and percentage. The results showed that the level of academic stress was very heavy (31.2%), high perceived stigma (51.2%), and experienced stigma (15.3%). Researchers recommend the educational institutions to optimize their counseling services further to the students, hospitals provide psychological support services for nurses, and students are expected to apply stress management to deal with academic stress.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Atikah
Abstrak :
Promosi kesehatan terkait persiapan persalinan penting untuk diberikan kepada ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin terutama pada ibu primigravida. Kelekatan ibu dan janin (maternal fetal attachment) memiliki implikasi dalam kesehatan ibu dan bayi setelah kelahiran. Kelekatan ibu dan janin dapat menurunkan kerentanan postnatal distress, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, kecemasan, depresi, kelelahan, dan kebingungan pada ibu hamil. Karya ilmiah ini betujuan untuk melaporkan hasil asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester tiga dengan penerapan promosi attachment behaviors untuk meningkatkan maternal fetal attachment. Kasus Ny. S 22 tahun dengan status obstetri G1P0A0 hamil 33 minggu ingin lebih dekat secara emosional dengan janinnya untuk menghindari depresi pasca partum dan menyiapkan proses persalinan yang sehat. Pemberian intervensi attachment behaviors dilakukan selama 2 minggu dan dievaluasi dengan kuesioner Prenatal Attachment Inventory (PAI). Setelah diberikan intervensi promosi perilaku perlekatan, skor kelekatan klien dengan janin meningkat sebesar 21,4% dan terdapat kepuasan dari klien setelah menerapkan intervensi ini.  Hal ini menunjukkan bahwa perilaku perlekatan efektif untuk meningkatkan maternal fetal attachment. ......Health promotion related to labor preparation is important to be given to pregnant women to improve maternal and fetal health, especially for primigravida mothers. Maternal fetal attachment has implications for the health of the mother and baby after birth. Maternal fetal attachment can reduce susceptibility to postnatal distress, premature birth, low birth weight, anxiety, depression, fatigue, and confusion in pregnant women. This case report aims to report the results of nursing care for pregnant women in the third trimester by implementing the promotion of attachment behaviors to increase maternal fetal attachment. Mrs. S is a 22 years old with obstetric status G1P0A0 33 weeks pregnant wants to be closer emotionally to her fetus to avoid postnatal distress and prepare for healthy labor. The attachment behaviors intervention was carried out for 2 weeks and evaluated with the Prenatal Attachment Inventory (PAI) questionnaire. After being given an attachment behavior intervention, the client's attachment score with the fetus increased by 21.4% and there was satisfaction from the client after implementing this intervention. The results shows that attachment behavior is effective in increasing maternal fetal attachment.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library