Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nirwala Dwi Heryanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah manajemen risiko dapat digunakan untuk memprediksi jumlah tagihan audit, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) yang akan diaudit. Selain hal tersebut, penelitian ini ditujukan pula untuk mengetahui variabel manakah yang dapat dipergunakan untuk memprediksi jumiah tagihan audit perusahaan penerima fasilitas KITE.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan penerima fasilitas KITE/BINTEK/BAPEKSTA. Adapun sampel yang digunakan adalah perusahaan fasilitas KITE/BINTEK/BAPEKSTA yang telah selesai di audit oleh Direktorat Verifikasi dan Audit dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderai Bea dan Cukai pada periode tahun 2003 sampai dengan 2005. Berdasarkan data yang ada daiam data base Direktorat Verifikasi dan Audit, jumlah perusahaan yang teiah diaudit sebanyak 160 perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif daiam bentuk studi hubungan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Manajemen risiko dapat digunakan untuk memprediksi jumlah tagihan audit perusahaan penerima fasilitas KITE. Sehingga hasii prediksi tersebut akan dapat dljadikan dasar untuk memilih perusahaan penerima fasilitas KITE yang akan diaudit.
2. Variabel independen yang dapat digunakan untuk memprediksi jumlah temuan audit adalah :
a. Variabel (PA) atau Periode Audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi ceteris paribus, setiap penambahan periode audit akan meningkatkan kemungkinan jumlah tagihan audit.
b. Variabel (TA) atau Nilai Total Asset, Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi ceteris paribus, setiap penambahan nilai total asset akan meningkatkan kemungkinan jumlah tagihan audit
Saran dari penelitian ini adalah membakukan sistem targeting audit melalui penerapan manajemen risiko dengan menggunakan variabel periode audit dan nilai total asset untuk memprediksi jumlah tagihan audit. Kedua, memperbaiki serta membakukan program audit dan membakukan sistem evaluasi dan penilaian hasil audit. Ketiga, menetapkan perencanaan strategis pelaksanaan audit dengan mengkaitkan pelaksananaan audit dengan sistem pelayanan.

Purpose of this research is to know that risk management could be use to predict amount of audit finding that could be use as the basis to determine which company that would be audited and to know which variable that could be used to predict amount of audit findings in company obtained facility of Import Facilitate for Export Purpose (KlTE).
The population of this research is all the company that obtained facility of KITE/BINTEK/BAPEKSTA. The sample used is company that obtained facility of KITE/BINTEK/BAPEKSTA that have been audited by Directorate of Verification & Audit and Customs Regional Office since 2003 until 2005. According to the data base of Directorate Verification and Audit, there are 160 companies that have been audited.
Research method used is descriptive in a form of relation study by using qualitative and quantitative approach. The result of observation shows that:
1. Risk management could be used to predict the amount of audit finding of companies obtained KITE facility. Thus, the result of prediction could be used as a basis to determine which company obtained KITE facility that would be audited.
2. Independant Variables that could be used to predict the amount of audit finding are:
b. Another variable is total value of asset (TA); it shows that in ceteris paribus condition, each increasing of total value of asset will increase probability of amount of audit finding.
Suggestions of this research are:
1. To standardize audit targeting system with risk management implementation and used audit period and total value asset as variables to predict the amount of audit finding.
2. To improve and standardize audit program and to standardize evaluation and assessment of audit result.
3. To define the strategic plan of post clearance audit implementation in relation with audit implementation of service system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Heryanto
"Pengecoran cetak tekanan tinggi merupakan metode pengecoran yang paling tepat digunakan untuk menghasilkan benda atau kamponen dalam jumlah besar yang memiliki kekuatan dan sifat kekedapan yang baik, toleransi dimensi yang ketat, hedinding tipis dan memiliki bentuk yang relatif rumit, serta kualitas permukaan yang tinggi. Tetapi, adanya cacat flow line pada produk coran menyebabkan kualilasnya berkurang, terutama kualitas permukaan dan sifot kekedapannya. Oleh karena itu perlu adanya penelitian juga menanggulangi cacat tersebut. Dari sekian banyak parameter yang ada, pengaturan parameter mesin, temperatur dies, dan dlsain sistem saluran masuk adalah parameter yang paling mungkin be1peugaruh terhadap cacal flow litw baik secara kualitas maupun kuantifas. Hasil penditian menunjukkan bahwa cacat flow line ini hisa ditanggulangi atau dikurangi keberadaannya dengan melakukan pengaluran parameter mesin dan sistem pendiuginan dies yang tepat lain itu. disain sistem saluran masuk yang baikjuga memegaug peranan yang sangat penting. Dengan diasumsi overflow, gate, dan runuer yang sesuai dengan karakterislik benda cor dan aliran logam cair saat pengisian, dapat diperoleh kualitas benda cor yang baik dan terhindar dari masalah cacat flow line."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Heryanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipe kepemilikan bank terhadap kinerja serta kualitas pengelolaan risiko bank umum konservatif di Indonesia pada periode 2000-2010. Penelitian ini mengacu pada penelitian Iannotta et al (2006) dan Kalluru (2009). Pengujian dengan menggunakan t-test, regresi linear berganda dengan metode efek random yang dilakukan kepada 81 bank umum konvensional di Indonesia dengan mengelompokan tipe kepemilikan bank menjadi bank pemerintah, bank asing dan bank domestik.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kepemilikan asing pada bank memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (ROA) bank. Bank swasta asing memiliki kinerja yang relatif lebih baik dari bank swasta nasional. Meskipun ada indikasi bank pemerintah memiliki kinerja lebih rendah, namun tidak ditemui pengaruh signifikan adanya kepemilikan pemerintah pada kinerja bank. Kinerja bank juga dipengaruhi oleh faktor spesifik bank yaitu rasio tabungan dan giro terhadap total dana pihak ketiga (CASA), rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) serta rasio net interest margin (NIM).
Penelitian ini juga memperoleh keterkaitan yang signifikan antara tipe kepemilikan bank terhadap kualitas aset bank yang ditunjukkan dengan rasio NPL. Bank pemerintah memiliki rasio NPL lebih tinggi dibandingkan bank swasta nasional. NPL juga dipengaruhi oleh ukuran bank (ASSET), intensitas kredit (LOANSI), rasio demand deposit (CASA), rasio beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) dan net interest margin (NIM).

The aim of this research is to examine the effect of ownership on performance and risk of conventional banks in Indonesia during the period 2000 -2010. This research refers to previous research conducted by Iannotta (2006) and Kalluru (2009). The study using t-test, linear multivariate regression with random effects method for 81 conventional banks in Indonesia, categorized into State-Owned Banks, Foreign Banks and Domestic Banks.
The empirical results shows significant differences in the performance. Foreign ownership seems to have positive and significant association relative to Domestic Banks in term of performance (ROA). Foreign banks tend to have higher profitability than domestic banks. Although, there are some indications that government bank have lower profitability than private bank, this research could not find significant association of government ownership with ROA. ROA also significantly associated with demand deposit ratio (CASA), operating expenses to operating income ratio (BOPO) and net interest margin (NIM).
This research also shows significant differences in the asset quality. Government bank tend to have higher NPL than private bank, whilst for foreign ownership, this research could not find significant association between foreign ownership with risk quality. NPL significantly associated with bank?s size (ASSET), Loans Intensity (LOANSI), demand deposit ratio (CASA), operating expenses to operating income ratio (BOPO) and net interest margin (NIM).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29959
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library