Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Jayanti
"Struktur penduduk dunia baik di Indonesia maupun dunia telah bergeser menjadi berstruktur penduduk tua. Dikatakan sebagai struktur penduduk tua, jika populasi lansia di suatu negara lebih dari tujuh persen. Pada tahun 2018 terdapat 9,27 persen (sekitar 24,49 juta) lansia di Indonesia. Beralihnya struktur ini dikarenakan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Jumlah lansia di perkotaan lebih banyak diandingkan di perdesaan. DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan pusat pemeritahan. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai perkotaan untuk memberikan contoh pelayanan kesehatan dan sosial yang baik bagi penduduknya termasuk lansia. Terdapat sejumlah 1225 lansia bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) dan komunitas masyarakat. Tingginya jumlah lansia menjadi perhatian baik pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan masalah lansia.
Pada institusi sosial ini, lansia, sebagai kelompok yang rentan mengalami perubahan baik secara fisik, psikologis, sosial dan lingkungan memungkinkan lansia untuk sulit beradaptasi dengan lingkungannya sehingga hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia menurut domain kualitas hidup World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). Penelitian dilakukan dengan desain campuran, yakni penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penyebaran kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen dilakukan pada 80 responden lansia masingmasing 40 responden di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung dan Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur.
Hasil menunjukkan bahwa penggunaan obat, aktifitas fisik dan domain psikologis memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup lansia dengan p value 0,04; 0,03 dan 0,034. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas hidup dan kepuasan akan kesehatan dan domain kualitas hidup antara responden PSTW dan STW. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terkait peningkatan interaksi sosial, perbaikan kondisi lingkungan dengan pelaksanaan program dan pelatihan petugas. Diharapkan penelitian lebih lanjut terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di institusi sosial panti werdha.
......The population structure in both global and Indonesia has shifted to an ageing population. The country is called by ageing population if the elderly population is more than seven percent. In 2018, there were 9.27 percent (around 24.49 million) of the elderly in Indonesia. This changing structure is due to the increasing of life expectancy. The elderly population in urban areas is more than rural areas. DKI Jakarta is the country`s capital and government center. This makes Jakarta as an urban city to provide good health and social services for its population, including the elderly. There are a number of 1225 elderly in elderly institution (PSTW) and the community. The high number of elderly peoples is a concern of both the government and the public to pay attention to the problem of the elderly.
In this social institution, the elderly, as a group that is susceptible to change both physically, psicologically, socially and environmentally, allows the elderly to be difficult to adapt to their environment so that this can affect their quality of life. This study aims to describe the quality of life of the elderly according to the quality of life domain of the World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). The study was conducted with a mixed design, quantitative and qualitative research. Distribution of questionnaires, in-depth interviews, observations, and document studies were carried out on 80 elderly respondents, each of 40 respondents at the Tresna Werdha Social Institution (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung and Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur.
The results showed that drug use, physical activity and psychological domain has an influence on the elderly quality of life with p value 0,04; 0,03 and 0,034. The results showed no difference in quality of life score and satisfaction with health score and quality of life domains between PSTW and STW respondents. This research is expected to be an input related to increasing social interaction, improving environmental conditions with the implementation of programs and training of officers. It is expected that further research related to interventions that can improve the quality of life of the elderly in social institutions of nursing homes. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belavita Dwi Jayanti
"Kelelahan emosional (emotional exhaustion) merupakan suatu proses psikologis yang dihasilkan akibat adanya beban kerja yang berlebihan (work overload) dan konflik pekerjaan-keluarga (work-family conflict). Konflik antara pekerjaan dan keluarga terjadi saat seseorang sulit untuk membagi waktunya dalam memenuhi kedua peran dalam waktu yang bersamaan. Perawat dapat menderita kelelahan emosional karena memiliki intensi emosional dalam pekerjaannya. Adanya beban kerja yang berlebihan menyebabkan perawat cenderung memiliki kelelahan emosional dan dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya turnover intention. RS Harima merupakan salah satu RS Swasta di Depok yang mengalami peningkatan turnover setiap tahun khususnya perawat, sehingga hal ini menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh RS Harima. Penelitian ini bertujuan untuk mempertegas peran emotional exhaustion sebagai variabel mediasi pada hubungan work overload dan work-family conflict terhadap turnover intention. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 148 perawat yang bekerja di RS Harima. Peneliti menggunakan kuesioner untuk pengambilan data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan SEM. Hasil pada penelitian ini menunjukkan emotional exhaustion memediasi hubungan work overload dan work-family conflict terhadap turnover intention. Selanjutnya work overload berpengaruh positif tidak signifikan terhadap turnover intention
......Emotional exhaustion is a psychological process that results from excessive workload and work-family conflict. Conflict between work and family occurs when a person is difficult to divide his time in fulfilling both roles at the same time. Nurses can suffer from emotional exhaustion due to having an emotional feeling at work. Excessive workload causes nurses to tend to have emotional fatigue and in the long run can trigger turnover intention. Harima Hospital is one of the Private Hospitals in Depok that experiences an increase in turnover every year, especially nurses, so this becomes a problem that should be solved by Harima Hospital. This study aims to reinforce the role of emotional exhaustion as a mediating variable in the relationship of work overload and work-family conflict to turnover intention. The respondents involved in this study were 148 nurses working in Harima Hospital. Researchers used a questionnaire for data retrieval which was then analyzed using SEM. The results of this study indicate that emotional exhaustion mediates the relationship of work overload and work-family conflict to turnover intention. Furthermore, work overload has no significant positive effect on turnover intention"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Dwi Jayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Value Added yang didapatkan PT Aneka Tambang Tbk melalui informasi tanggungjawab sosial perusahaan secara khusus sesuai dengan tema sosial ekonomi dan lingkungan dimana merupakan bagian tema yang diusulkan dalam Global Reporting Initiative (GRI, 2002) dari Sustainability Reporting Guidelines. Penelitian ini termasuk kategori studi kasus (case study), yang merupakan tipe penelitian yang digunakan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai Value Added dan informasi dari pertanggungjawaban sosial di PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, yang menjadi subjek yang diteliti, dengan data sekunder dan primer. Hasil analisis menunjukkan bahwa menganalisis Value Added informasi dari pertanggungjawaban sosial di PT Antam Tbk yang diukur dengan tingkat pengungkapan berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) dalam Laporan Tahunan serta melakukan riset. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, Value Added informasi pertanggungjawaban sosial di Antam menunjukkan bahwa setiap tema yang diungkapkan oleh Antam baik tema pengungkapan dari ekonomi sosial dan lingkungan memiliki implementasi yang baik dan berdampak baik bagi lingkungan sekitar Antam, karena Antam mengungkapkan setiap kegiatan pertanggungjawaban sosialnya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
......This study aims to determine whether there is added value obtained by PT Aneka Tambang Tbk through information on corporate social responsibility specifically in accordance with the socio-economic and environmental themes which are part of the themes proposed in the Global Reporting Initiative (GRI, 2002) from the Sustainability Reporting Guidelines. This research is a case study category, which is a type of research used to investigate in depth the Value Added and information from social responsibility at PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, which is the subject under study, with secondary and primary data. The results of the analysis show that analyzing the Value Added information from social responsibility at PT Antam Tbk as measured by the level of disclosure based on the Global Reporting Initiative (GRI) in the Annual Report and conducting research. The results obtained in this study are, Value Added information on social responsibility at Antam shows that each theme expressed by Antam, both the theme of disclosure from the social economy and the environment, has a good implementation and has a good impact on the environment around Antam, because Antam discloses every social responsibility activity. in accordance with applicable regulations."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Dwi Jayanti
"Skripsi ini membahas tentang implementasi PP No.33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion di instalasi radiologi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Cross Sectional, dengan melakukan wawancara mendalam dengan purposing informan yang mengacu pada prinsip kesesuaian dan kecukupan guna mendapatkan hasil yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian PP No.33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion. Manfaat penelitian ini bagi rumah sakit yang dijadikan tempat penelitian adalah sebagai bahan evaluasi atas implementasi keselamatan radiasi pengion yang telah dilakukan dan masukan atas hal- hal yang belum dilaksanakan dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengimplementasian PP No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion di Instalasi Radiologi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita sudah baik namun memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Diantaranya: Pada Persyaratan Manajemen, Tenaga ahli dengan pendidikan yang sesuai belum ada (S2 fisika medis), pelaksanaan tugas masing- masing anggota PPR belum maksimal. Hal ini dikarenakan adanya tumpang tindih peran, dimana Tenaga ahli juga merupakan anggota PPR dan Radiografer. Dan jenis pemeriksaan kesehatan khusus dan pemeriksaan rutin selama bekerja belum maksimal. Pada Persyaratan Proteksi Radiasi belum diketahuinya tentang pembatasan dosis, belum adanya pembagian daerah kerja secara tertulis,dan belum adanya pengadaan alat ukur dosis personal bagi pasien dan pendamping pasien. Pada verifikasi keselamatan belum dilaksanakannya pengukuran paparan radiasi pada alat yang mengalami perbaikan dan pengukuran paparan radiasi secara rutin.

This research discusses the implementation of Goverment Regulation Number 33 of 2007 on Ionizing Radiation Safety at Radiology Department National Cardiovascular Centre Harapan Kita in 2013. This study used a cross sectional qualitative methods, by conducting in-depth interviews with informants purposing which refers to the principle of suitability and adequacy in order to obtain accurate results. The purpose of this study is to investigate the implementation of Government Regulation Number 33 of 2007 on ionizing radiation safety. The benefits of this research for the hospital where the study was used as an evaluation of the implementation of the safety of ionizing radiation that has been done and input on matters that have not been implemented. From the results of the study showed that the implementation of Government Regulation Number 33 of 2007 on Ionizing Radiation Safety at Radiology Department National Cardiovascular Center Harapan Kita has been good but has some shortcomings in implementation. Among them: In the Requirements Management, experts with appropriate education unmet (medical physics S2), the implementation of tasks of each member of the PPR is not maximized. This is due to the overlap of roles, where the expert is also a member of the PPR and Radiografer. And a kind of special medical examination and routine check has not been carreid out. On Radiation Protection requirements not already know about the dose limitation, the lack of regional division of labor in writing, and the lack of provision of personal dose measurement tool for patients and patient attendants. And yet the implementation of measurement of radiation exposure to the tools and the improved measurement of radiation exposure on a regular basis."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti
"ABSTRAK
Tidur memiliki fungsi restoratif yang penting untuk proses pemulihan penyakit klien. Salah satu faktor dominan penentu kualitas tidur klien adalah praktik ritual tidur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perubahan praktik ritual tidur dengan kualitas tidur pada klien hospitalisasi. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur terhadap 85 klien rawat inap kelas III yang dipilih secara random sampling. Praktik ritual tidur klien diukur menggunakan kuesioner Bedtime Routine Questionnaire yang dimodifikasi sedangkan kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 83,5% klien memiliki kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini juga menunjukan bahwa ada perbedaan praktik ritual tidur klien selama di rumah dan di rumah sakit. Hasil analisis uji T independent menunjukkan secara statistik ada hubungan yang signifikan antara praktik ritual tidur dengan kualitas tidur (p=0,019). Penelitian ekspresimen terkait intervensi peningkatan kualitas tidur klien dengan mendukung ritual tidur diperlukan pada penelitian selanjutnya.

ABSTRACT
Sleep has a restorative function that is important to recovery process of patients disease. One of the dominant factors determine patient?s sleep quality is sleep ritual practices. This is a descriptive correlative study using cross-sectional approach which aims to identify the relationship between sleep ritual practice's change with the sleep quality of hospitalized adult patient. This research was conducted in RSUD Pasar Rebo towards 85 patients in Class III room recruited using random sampling method. Patient?s sleep ritual practice were measured by Bedtime Routine Questionnaire (BRQ) that was modified,while the sleep quality was measured by Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The result shows 83,5% of patients have poor sleep quality. This research also shows that there are differences between patient?s sleep ritual practice at home and at the hospital. Statistical analyses using Independent T test shows there was significant relationship between sleep ritual practice and sleep quality (p = 0,019). Any future experimental research about the sleep intervention by supporting patient?s sleep ritual practice is needed"
2016
S64075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Jayanti
"Skripsi ini membahas tentang Fungsi dan Peran Anak Kalimat Setelah Kata Hubung Ctoby Dalam Kalimat Majemuk Bertingkat Pada Majalah Harpers Bazaar Rusia 2016. Dengan menggunakan teori Kalimat Majemuk Bertingkat dari Popov dan Rozental serta Kata Hubung dari Savko. Hasil yang terlihat adalah kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat tujuan lebih banyak digunakan dalam beberapa artikel dalam majalah Harpers Bazaar Rusia 2016. Selain itu, anak kalimat bermakna tujuan yang menempati preposisi lebih banyak ditemukan pada majalah Harpers Bazaar Rusia.
......This thesis is discussing Function and Role of Sub sentence after Conjunction Ctoby in Complex Sentence at Harpers Bazaar Russia Magazine 2016. By using theory of Complex Sentence by Popov and Rozental along with theory of Conjunction by Savko. The result can be seen is Complex Sentence with Purposed Sub sentence more used in some articles of Harpers Bazaar Russia Magazine. Moreover, the occupied prepositions of purposed sub sentence means that they are spotted more in Harpers Bazaar Russia Magazine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Dwi Jayanti
"Skripsi ini membahas tentang ambiguitas identitas etnis yang terjadi di kalangan generasi muda Okinawa yang tinggal atau pernah tinggal di Jepang.Penulisan skripsi ini menggunakan metode analisis deskriptif. Melalui skripsi ini akan terlihat bagaimana perbedaan sejarah, budaya, politik-ekonomi, adanya stereotip tertentu telah memunculkan suatu perasaan ?berbeda? di dalam diri generasi muda Okinawa. Pada akhirnya ambiguitas identitas ini dimanifestasikan secara nyata dalam pengalaman hidup generasi muda Okinawa dalam interaksinya dengan orang Jepang, khususnya generasi muda Jepang.

This thesis discusses the ambiguities of ethnic identity that occurs among young people of Okinawa who live or once lived in Japan.This research applies descriptive-analytical method. In this research, we will be seen how differences in historical, cultural, political-economy, the existence of certain stereotypes have led to a feeling "different" within the young generation of Okinawa. Finally, the ambiguity of identity is manifested in real life experience of young people in Okinawa in interaction with Japanese people, especially the younger generation of Japanese."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S16
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti
"Penurunan fungsi fisiologis lansia dapat menyebabkan lansia mengeluhkan nyeri yang menyebabkan masalah hambatan mobilitas fisik pada lansia. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pergerakan fisik satu atau lebih esktremitas secara terarah dan mandiri. Nyeri merupakan salah satu faktor terhambatatnya mobilitas lansia. Asuhan keperawatan manajemen nyeri menggunakan garam Inggris dilakukan di Panti tresna Werdha Budi Mulia 01 Ciracas pada lansia dengan osteoarthritis atau gout. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik dengan mengeleminasi penyebab hambatan tersebut yaitu nyeri. Manajemen nyeri menggunakan terapi garam Inggris dilakukan selama dua sampai tiga kali dungan durasi 10-15 menit selama lima minggu praktik. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat peningkatan skor ketidaknyamanan dan meningkatnya mobilitas. Terapi ini dapat diterapkan oleh perawat mengatasi lansia yang mengalami masalah nyeri karena masalah muskuloskeletal.

Elderly tend to experience impaired physical mobilty cause of pain. Impaired physical mobility is the limitation in independent, purposeful physical movement of the body or of one or more extremities. Pain is one of the factor that effect of mobility of elderly. Nursing interventions pain management by using epsom salt is conducted in PSTW Budi Mulia 01 Ciracas in eldery with osteoarthritis or gout. The purpose of this case study is to expose on nursing care of elderly with impaired physical mobility caused by knee pain. The results are obtained, namely there is an increase in mobility and decrease pain. This trerapy is conducted twice to thrice a week in five weeks with 10 till 15 minutes duration every intervention. Nurses can suggest elderly with impaired physical mobility by applying epsom salt therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Linna Dwi Jayanti
"Penulisan ini bertujun untuk menganalisis proses identifikasi tokoh Nina Slayers yang berhubungan dengan fenomea psychosis dalam film Black Swan. Nina yang terobsesi dengan karakter Black Swan berusaha untuk menguasai karakter tersebut melalui proses identifikasinya terhadap Lily yang merupakan personifikasi dari Black Swan. Namun demikian, untuk mendapatkan untuk mendapatkan citra Black Swan, Nina harus membuang citra dirinya sebagai White Swan. Hal itu dilakukannya dengan memberontak terhadap kekuasaan ibu. Tekanan psikologis yang dialami Nina kemudian memperparah kondisi psikologis Nina. Kajian mengenai karakter Nina akan dilakukan menggunakan teori psikoanalisis Lacan dengan fokus terhadap mirror stage dan psychosis.
......This writing aims to analyze the identification process of the character Nina Slayers, which is related to psychotic phenomenon in Black Swan movie. Nina who is obsessed with the Black Swan, tries to embody the character through her identification with Lily who is the personification of the Black Swan. However, to embody the image of Black Swan, Nina has to dispose of her image as the White Swan. This is done by rebelling to the omniscient mother. Psychological pressure which is experienced by Nina then deteriorates her psychological condition. The analysis of Nina Slayers will be done by using Lacanian psychoanalysis which focuses on the mirror stage and psychosis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosy Putri Dwi Jayanti
"Kawasan Percandian Muarajambi merupakan situs arkeologi tinggalan dari masa Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya yang terluas dan terlama masa berfungsinya, tidak hanya di Sumatera tetapi juga di Indonesia. Di Kawasan ini, selain bangunan monumental juga banyak ditemukan fragmen keramik baik yang berbahan tembikar, stoneware, maupun porselen. Keberadaan fragmen keramik terutama tembikar masih tidak terlalu diperhatikan baik dalam survei dan ekskavasi arkeologi, padahal fragmen tembikar dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai teknologi masyarakat pembuatnya, serta kegiatan dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang menggunakannya. Daerah antara Candi Astano dan Candi Kembarbatu di Kawasan Percandian Muarajambi merupakan daerah yang diindikasikan sebagai bekas hunian oleh beberapa peneliti. Di daerah ini ditemukan fragmen tembikar dalam berbagai ukuran, baik di permukaan maupun di bawah tanah. Berdasarkan identifikasi dan analisis khusus terhadap bentuk, teknologi pembuatan dan ornamen yang ada, diketahui bahwa fragmen tembikar tersebut merupakan wadah-wadah perkakas yang diperuntukkan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Hal ini memperkuat pendapat bahwa daerah diantara Candi Astano dan Kembarbatu merupakan daerah bekas hunian di masa lalu.
...... Muarajambi Temple Compound is an archaeological site remnants of the era of Ancient Melayu Kingdom and Sriwijaya which were the widest and longest period of functioning, not only in Sumatra but also in Indonesia. In this area, besides monumental buildings, there are also many ceramic fragments found such as pottery, stoneware, and porcelain. The existence of ceramic fragments, especially pottery, is still not given much attention both in surveys and archeological excavations, even though pottery fragments can be used to provide information about technology of the community that made it, as well as the activities and habits of the people who used it. The area between Astano Temple and Kembarbatu Temple in Muarajambi Temple Compound were an area indicated as a former residence by several researchers. In this area pottery fragments were found in various sizes, both on the surface and underground. Based on the identification and special analysis of the existing forms, manufacturing technology and ornaments, it is known that the pottery fragments are household vessels intended to support daily needs. This reinforces the opinion that the area between Astano and Kembarbatu Temples were a former residential area in the past."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library