Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek daripada kemampuan manajemen, direktur independen, dan ukuran dewan direksi pada kualitas laba yang diukur dengan restatement, earning persistence dan accrual quality. Penelitian ini menggunakan populasi penelitian pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada masa 2008 hingga 2016. Dengan metode puporsive sampling method, sampel perusahaan yang sesuai dengan persyaratan pada penelitian ini adalah 248 perusahaan atau 1.240 data observasi. Penelitian ini menggunakan metode panel regression untuk melakukan analisa pada efek daripada variabel independen terhadap variabel dependen. Data observasi di proses dan dilakukan analisa dengan menggunakan alat Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) dan Eviews 7th version.Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kemampuan manajemen, direktur independen dan ukuran dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba yang di ukur dengan restatement, earning persistence dan accrual quality untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia."
Tangerang: Business School Universitas Pelita Harapan, 2018
338 DEREMA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Nelson Edi
"Banyak usaha sudah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama produktivitas tenaga kerjanya, tetapi tidak semua berhasil untuk meningkatkan produktivitas secara nyata. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa persepsi karyawan di Kantor Pusat PT. ASTEK (Persero) Jakarta terhadap insentif dan produktivitas kerja.
PT. ASTEK (Persero) Kantor Pusat Jakarta berfungsi antara lain : merencanakan dan mengendaliken pelaksanaan kebijaksanaan umum perusahaan serta merumuskan, merencanakan dan menetapkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia.
Tugas pokok dari Badan Usaha Milik Negara ini adalah mengutamakan pelayanan kepada peserta dalam rangka peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menitik beratkan pada analisis persepsi karyawan terhadap kebijaksanaan insentif dan produktivitas kerja. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diambil dari kepustakaan maupun melalui informasi lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa persepsi karyawan terhadap kebijaksanaan insentif dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah positif. Pembinaan, pendidikan dan pelatihan, pendapatan dan penghargaan sebagai faktor utama insentif ditemukan pada penelitian cukup mendukung peningkatan produktivitas kerja karyawan. Kepemimpinan, peraturan, pengawasan, sarana kerja dan kesetiaan sebagai faktor pendukung produktivitas menunjukkan turut mempengaruhi usaha peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Dari wawancara yang dilakukan, ditemukan bahwa meningkatnya produktivitas kerja karyawan tergantung pada sikap perilaku individu khususnya kesadaran mereka sebagai karyawan disamping peranan kepemimpinan dan kesetiaan kepada perusahaan, keinginan untuk berprestasi, kesempatan dan kemampuan untuk meningkatkan prestasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Juli Edi
"ABSTRAK
Pengolahan bahan olah karat rakyat menjadi produk ekspor SIR 20 (Crumb Rubber), menghasilkan limbah cair yang dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan organisme perairan dan peruntukan badan air penerima.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tabun 1990 tentang pengendalian pencemaran air, mengupayakan agar sungai dengan berbagai fungsi perlu mendapat perhatian secara bijaksana, sehingga keseimbangan lingkungan dan upaya pengamanan sungai terhadap kerusakan yang disebabkan oleh tindakan manusia dapat dihindarkan.
Dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah tersebut PT. Lingga Djaja membuat sistem pengolahan air limbah bahan olah karet rakyat dengan metode sirkulasi bertahap, diharapkan mampu memperbaiki mutu air limbah sesuai dengan baku mutu limbah yang diizinkan pemerintah.
Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui kemampuan metode sirkulasi bertahap dalam menurunkan kadar pencemar dan mempelajari pengaruhnya terhadap badan air penerima limbah.
Lokasi penelitian terletak di tepi Sungai Enim, termasuk wilayah Kecamatan Tanjung Agung, lebih kurang 5 Km dari ibu kota Kabupaten Muara Enin, Provinsi Sumatera Selatan.
Untuk memperoleh data yang representatif, dilakukan pengambilan contoh air pada 5 lokasi pengukuran di daerah instalasi pengolahan limbah dan 3 lokasi pengukuran pada Sungai Enim, masing-masing sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut.
Selanjutnya dilakukan analisis contoh air di laboratorium untuk parameter BOD 5, COD, NH3-N, TSS, kekeruhan, DO, M03-N, TDS dan P04-P, sedangkan suhu dan pH diukur langsung di lapang (in situ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sirkulasi bertahap berdasarkan nilai NSF-WTI hanya mampu menaikkan mutu air limbah sebesar 27,34% dengan nilai BOD 5 (+43,9 mg/I) dan NH3-N (+39,1) masih berada di atas baku mutu limbah cair untuk industri karat yang diizinkan. Sedangkan hasil uji t terhadap rata-rata kadar parameter yang diukur sebelum dan setelah pengolahan menunjukkan adanya perbedaan nilai BOD 5, NH3-N, COD, TSS, sedangkan pH tidak berbeda sebelum dan setelah air limbah mendapat perlakuan sirkulasi bertahap.
Kualitas air Sungai Enim sampai dengan jarak 25 meter dari Effluent tergolong buruk (nilai NSF-WQI 41,66). Pada jarak 100 meter dari Effluent, setelah mendapat pengenceran air sungai sebesar 3510 kali, air sungai tergolong baik (nilai NSF-WQI 67,47), mendekati mutu air baku produksi yang digunakan (nilai NSF-WQI 75,03).
Hasil uji t terhadap rata-rata parameter yang digunakan, terdapat perbedaan BOD 5, COD, dan NH3-N pada jarak 25 meter dari lokasi pembuangan limbah dibandingkan dengan konsentrasi sebelum terjadinya pencemaran, sedangkan pH dan TSS tidak menunjukkan adanya perbedaan. Pada jarak 100 meter dari lokasi pembuangan limbah, parameter BOD 5, COD dan T55 menunjukkan adanya perbedaan dibandingkan dengan konsentrasi sebelum terjadinya pencemaran, sedangkan pH dan NH3-N tidak menunjukkan adanya perbedaan.;

ABSTRACT
The small holder's rubber raw material processing to become crumb rubber (SIR 20) produces liquid waste in which if not properly treated, prior to discharge, may cause disturbance on aquatic living organisms in the receiving water bodies.
The Government Regulation (No. 20, 1990) concerning water pollution control has stated that attention on the multi usage of rivers should be wisely made in order to protect the environment from destruction caused by human activities and keep the nature in balance.
In the implementation of the government policy concerning the environment, PT. Lingga Djaja has treated its effluent using several steps circulation method. It is expected that the treated wastewater of this mill can comply the government's permissible limit for rubber industry.
The research aims to assess the capabilities of' the existing wastewater treatment plant of PT. Lingga Djaja to reduce its pollutants' concentration and the impact to the rivers. The mill located at the river Enim in Tanjung Agung sub-district, 5 km from Muara Enim, South Sumatera Province.
To obtain a representative data, samples were taken from 5 samples within the mill's wastewater treatment units and 3 samples at the river Enim, the samples were taken two times a day in three respective day. From each sample 10 physico-chemical parameters were measured. The BOD 5, COD, NH3-N, TSS, turbidity, dissolved oxigent, N03-N, TDS and P04-P were measured in the laboratory, while pH and water temperature were measured directly in the field (in situ).
The study revealsthat the several steps circulation method can only improve the quality of waste water of about 27,34% wit BOD 5 and HH3-N concentration were still above the government's permissible limit for rubber industry. However, the statistical t test shows that the BOD 5, COD, NH3-N and TSS concentrations, both before and after treatments, were significantly different, but not for pH.
The river water quality until 25 meter from the mill discharge point shows a bad quality (NSF-WQU value is 41,66). But, after 100 meter from discharge point, where 3510 times of dilution caused by the river Enin exists, the quality of water improved (NSF-WQI value is 67,47). This value approaches the upstream river water quality (NSF-WQI value is 75,03).
Statistical t-test on average value of BOD 5, COD, NH3-N 25 meter from the mill discharge point, shows significant difference to concentration before discharge point except for pH and TSS. After 100 meter from the discharge point, the BOD 5, COD, TSS shows a significant difference to the concentration before discharge point except the pH and NH3-N.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajar Abdillah Edi
"Sebuah kota metropolitan mensyaratkan infrastruktur transportasi yang baik, sehingga sebuah hal yang patut didukung, saat Pemprov Jakarta meluncurkan kebijakan untuk melakukan pembangunan sistern transportasi busway di Jakarta. Demi suksesnya kebijakan ini, seharusnya pemerintah kota juga mempertimbangkan suara-suara publik.
Sebab sebuah kota akan berkembang makin maju, jika kebijakan publik yang dibuat selalu sesuai kebutuhan publik, sehingga dukungan publik akan muncul. Dukungan Inilah yang membuat pembangunan kota makin baik, terintegrasi dan sesuai kebutuhan kota. Sebagai bagian dari masyarakat modern, warga kota dihidupi oleh media masa. Inilah sarana paling rill, bagaimana warga kota berinteraksi dengan para pemegang kebijakan perkotaan. Media masa pun mewujudkan dirinya sebagai penyeimbang dan pengawas bagi pembangunan kola.
Penelitian ini bermaksud melihat, sejauh mana media masa di Jakarta, menilai kebijakan busway. Lantas, bagaimana media masa memberi ruang bagi para stake holder kota, baik dari Gubernur, pejabat Pemprov DKI Jakarta, pakar, masyarakat umum, hingga pekerja dalam menilai kebijakan busway ini. Untuk analisa menggunakan analisa isi media.
Dari hasil penelitian ini ditemukan, bahwa media masa dan komentar publik di media menolak busway karena pembangunan busway koridor 1 Pemprov DKI Jakarta terkesan tidak mempersiapkan secara matang. Sehingga kondisi ini menganggu operasional, dan menimbulkan efek sosial dan lalu lintas yang cukup besar. Media mencatat, hal yang sama dilakukan kembali oleh Pemprov DKI Jakarta untuk koridor II dan III, tapi media tidak lagi menolak. Sebagian publik mendukung program busway, namun harus dikerjakan lebih profesional. Baik dari sosialisasi, implementasi, hingga evaluasi yang harus terns dilakukan.
Untuk pembangunan koridor berikutnya, disarankan agar Pemprov DKI Jakarta memperbaiki sistem sosialisasi publik dalam implementasi infrastruktur seperti pembangunan halte atau separator. Lalu, Pemprov Jakarta harus tanggap, bahwa efek-efek sosial dan rekayasa lain lintas harus bisa diprediksi dan segera dibenahi bila muncu] setelah adanya implementasi busway.
Agenda media terfokus pada masalah operasional, kemacetan, efek sosial. Dan agenda media baru yang muncul pada koridor II dan III adalah pembebasan lahan dan impelementasi Bahan Bakar Gas. Kebijakan publik busway akan makin didukung, bila Pemprov Jakarta mengembangkan sikap emansipatoris dan tanggap atas reaksi dari publik.

A metropolitan city needs good transportation infrastructure to support its growth. The city government?s plan to implement the bus priority system is designed to improve the city?s ability to support its inhabitants, and therefore deserves the people?s full support. However, in order to ensure the success of the bus priority policy, the city government needs to listen to the public?s opinion.
The city?s government needs to identify the public?s needs and wants in order to better the city, which in turn will generate more goodwill and support of its policies by the people. A publicy supported city policy will create a better city development which is integrated and adequately supports the city?s needs.
In a modern society, peoples lives are permeated by the mass media. The mass media is the most often-used way by a city?s inhabitants to address their government and control its policies. The mass media has in turn transformed itself into a watchdog for the city's development policies.
This research aims to evaluate the effects of the mass media on the busway policy implementation. It especially focuses its evaluation on how the mass media
provides the city?s stakeholders, namely the Governor, city officials, public experts and the city?s citizens, with the means to evaluate this policy. The research uses media content analysis.
The research has found that media refused busway. Media recorded Busway corridor I implementation was not well prepared by the city?s government. This has created various social and traffic problems in the city. The media noted that the city?s governments repeats its mistakes in busway corridors II and III, but media did not refused busway. The city?s public however has been found to support the policy, although they demand that it be managed more professionally, especially in the policy?s socialization, implementation and evaluation.
The research therefore proposes that in the implementation of the next busway corridors the city government improves on its public socialization methods. Which in turn will give the city?s government with adequate information to address social and traffic problems which might arise from the development of the busway system.
Media agenda watch that the problems of the busway system still focuses on the traffic and feeder buses availability. New obstacles in the development of the busway system has also arisen in the form of land purchases and implementation of Gas Fuel. The research therefore proposes that the city?s government develops a more open and inclusive policy in its busway program. It must be open to public opinion and reacts accordingly to address the demands of the city?s citizens.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Edi
"Aging is closely associated with physical disability that mostly causes by the onset of degenerative diseases. Due to the increasing mean age in most of the societies, the relationship between nutrition and aging is growing interest. The study aims to investigate the association of diet and biological age. A cross sectional study was conducted amongst male elderly (60 years and over) living in Jakarta. Eighty-four subjects were selected randomly. Biological age was determined by measuring skin wrinkling using skin microtopograph and serum dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS). Data collection was done using interviewer-administrated structured questionnaire and semi quantitatvive food frequency questionnaire (FFQ). After adjustment for age, elderly with high sosioeconomic status had higher energy, protein, meat, fish, and egg intakes. Low sosioeconomic class ad more extensive hand skin wrinkling and although not significant, arm sites. Serum DHEAS level was similar, respectively for high and low socioeconomic class. Serum DHEAS was positively correlated with the vitamin c intake and negatively correlated with cereal consumption. Skin wrinkling was positively collerated with cereal consumption. Since the design of this study was cross sectional, further studies are recommended to elaborate the protective effect of vitamin C and damaging effect of high cereal consumption on biological age as indicated by serum DHEAS levels and skin wrinkling."
2000
T1695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indiarti Edi
"Gejala intrusi di Jakarta semakin tidak dapat dihindari hingga ke bagian barat wilayah Tegal Alur, Ancol, Senen, Marunda dan Cilincing, Cengkareng, Kapuk, GrogoI, Sunter dan Pluit. Keterbatasan PDAM dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih penduduk perkotaan, menyebabkan pemerintah merasa perlu memberikan bantuan terhadap penduduk perkotaan yang berpenghasilan rendah, serta yang daerahnya belum terjangkau oleh PDAM secara optimal. Program SB-AB diharapkan dapat mengatasi kesulitan penduduk pada sektor air bersih di daerah padat. Pemanfaatan dan pengelolaan prasarana air bersih diserahkan kepada penduduk itu sendiri dengan harapan prasarana dan sarana ar bersih yang dibangun dapat berkelanjutan. Sasaran program adalah penyediaan prasarana air bersih bagi masyarakat miskin di daerah perkotaan dan perdesaan, termasuk desa yang belum terlayani oieh PDAM dan menempati daerah yang rawan air bersih.
Pada penelitian ini akan dianalisa tentang pelaksanaan program SB-AB yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 di kelurahan Semanan khususnya di RWIRT 031005 dan 08109. Jumlah kerangka sampeI adalah 187 KK yaitu 119 KK di RTIRW 009108 dan 68 KK di RTIRW 005103. Sampel yang diambil adalah + 30 % yaitu sekitar 61 KK. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah acak sistematis. Penggunaan sampling tersebut agar masing-masing RTIRW mendapatkan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi dipilih menjadi anggota sampel. Di samping itu juga dilakukan wawancara mendalam terhadap pihak yang dianggap terkait. Pengolahan data dilakukan dengan cara kuantitatif menggunakan SPSS, untuk mengetahui gambaran persepsi warga terhadap kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KSM. Juga dilakukan analisis kualitatif untuk menganalisis pendapat, pamdangan atau tanggapan informasi yang tertampung dalam kuesioner maupun dari hasil pengamatan di lapangan. Analisa data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, dan korelasi.
Hasil analisa yang didapat adalah variabel kebutuhan masyarakat terhadap air bersih berkorelasi positif kepada kepuasan masyarakat variabel kemampuan masyarakat membayar harga air KSM berkorelasi positif kepada kepuasan masyarakat. VariabeI kemampuan masyarakat membayar harga air Pam Swasta berkorelasi negatif kepada kepuasan masyarakat; variabel Peran Organisasi masyarakat berkorelasi positif kepada kepuasan masyarakat. Variabel kemauan masyarakat untuk berpartisipasi tidak berkorelasi kepada kepuasan masyarakat.
Kesimpulan yang didapat : (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program SB-AB yaitu adanya kebutuhan masyarakat, ada kemampuan masyarakat membayar, ada kemampuan peranan organisasi sosial masyarakat dan ada kemampuan KSM. (2) Kemampuan KSM air rendah dalam hal manajemen dan pembukuan sehingga dalam mengelola administrasi dan keuangan KSM, pengurus selalu merasa rugi dan tidak mampu memelihara prasarana bantuan.

The Syndrome of intrusion in Jakarta is increasingly unavoidable down to the western part in the area Tegal Alur, Ancol, Marunda, Cilincing, Cengkareng, Kapuk, Grogol, Sunter and Pluit. The limit of PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum Local Clear Water Supplier) in the effort of meeting the need of clean water of urban population, resulting in the government feel the need to provide aids to low income urban people, as well as for those whose area not yet reached by PDAM optimally. SB-AB program is expected capable to overcome the difficulties of the people in clean water sector in highly populated area. The use and management of clean water infrastructure is given to the people themselves hoping that the constructed infrastructures and facilities of clean water can be continuous. The program aim is to provide clean water infrastructure for poor people in urban and rural areas, including villages not yet served by PRAM and taking the space of area susceptible with clean water.
In this research to be analyzed the implementation of SB-AB program already done since 2002 in kelurahanlsub-district of Semanan, especially in RWIRT (Neighborhood) 031005 and 081009. The number of sample test is 187 KK (household) that is 119 KK in RTIRW 009108 and 68 KK in RT/RW 005103. The sample taken is ± 30 % that is around 61 KK. The use on the method of sample taking is in order for each RTIRW to obtain equal opportunity for every member of population selected as sample member. Besides that, indepth interview is also done to parties considered as related. The data processing is done by quantitative means using SASS, in order to find out the perception picture of the people as to the satisfaction of the people to KSM service. Qualitative analysis is also done to analyze the opinion, notion, or response on the information retained in this research by using' descriptive and correlated statistics.
The analytical result obtained is the variable on the need of the people for clean water positively con-elated to the people's satisfication; the people's capability variable to pay KSM water price is positively correlated to the people's satisfaction. The variable of the people's capability to pay private sector (pam swasta) water price is negatively correlated with the people's satisfaction; the variable of organizational role of the people is positively correlated with the people satisfaction. The variable of the people willingness to participate is not correlated to the people satisfaction.
The conclusion obtained ; (1) The factors affecting the success of SB-AB program is the existence on the need of the people, there is capability of the people to pay, there is capability of social organization role of the people and there is capability of KSM. (2) KSM capability is low in respect of management and bookkeeping thus in managing the administration and finance of KSM, the management always at loss incapable to maintain aid infrastructure.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafri Edi
"Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Jakarta selaku Unit Pelaksana Teknis bidang Pemasyarakatan Narapidana yang berada di bawah Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta dan bertanggungjawab secara teknis ke Direktoral Jendral Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Lembaga ini baru beroperasional sejak awal tahun 2004 yang didirikan khusus untuk narapidana narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainya) dan istilah yang dipakai adalah warga binaan pcmasyarakatan.
Penelitian tentang kualitas pelayanan lembaga pemasyarakatan narkotika khususnya Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas ll A Narkotika Jakarta ditujukan untuk mengetahui tentang kualitas pelayanan yang menyangkut persepsi dan harapan warga binaan pemasyarakatan. Untuk meneliti ini, penulis menggunakan teori dari Parasuraman et.al (1990) tentang ServQual.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga binaan pemasyarakatan berjumlah 802 orang (data per 31 Desember 2004). Jumlah responden sebagai sampel penelitian sebanyak 202 orang yang dianggap mewakili secara reprsentatif.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui kualitas pelayanan lembaga pemasyarakatan narkotika ditinjau dari dimensi reliabilily, responsiveness, assurance, empathy dan tangible dan untuk menganalisis masing-masing dimensi tersebut dan hasil yang telah dicapai Lembaga Pemasyarakatan Klas Il A Narkotika Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka jumlah rata-rata kesenjangan pada dimensi reliability - 0,08 yang berarti tingkat pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Jakarta tidak terdapat kesenjangan yang berarti, tidak mencapai 10 %.
Selanjutnya dapat pula dihitung tingkat kepuasan responden pada kelompok 1 reliability dengan menggunakan rumusan skor rata-rata persepsi dibagi dengan skor rata-rata harapan, sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut yaitu tingkat kepuasan responden pada kelompok reliability ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Jakarta mencapai angka 98 %.
Pada dimensi responsiveness kesenjangannya sebesar - 0,05. Lalu dihitung tingkat kepuasan responden yaitu tingkat kepuasan responden pada kelompok responsiveness mencapai angka 99 % Pada dimensi assurance dalam perhitungan tetap dicari angka rata-rata sehingga diperoleh hasil - 0,16. Dihitung tingkat kepuasan responden sehingga diperoleh perhitungan angka 96 %.
Pada dimensi , empathy Jumlah rata-rata kesenjangan pada dimensi empathy - 0,17 dan dapat pula dihitung tingkat kepuasan responden pada kelompok empathy dengan menggunakan rumusan skor rata-rata persepsi dibagi dengan skor rata-rata harapan, sehingga diperoleh perhitungan mencapai angka 96 %, dan dimensi tangible jumlah rata-rata kesenjangan pada dimensi tangible sebesar - 0,07 dan tingkat kepuasan responden pada kclompok tangible mencapai angka 98 %, juga dihitung tingkat kepuasan warga binaan pemasyarakatan atas pelayanan yang diberikan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Jakarta dengan menggunakan rumusan jumlah skor persepsi pada keseluruhan dimensi kualitas pelayanan dibagi dengan jumlah skor harapan, sehingga diperoleh hitungan sebesar 97 % dengan lingkat kesenjangan hanya 0,1 1.
Berarti dengan tingkat kepuasan yang dirasakan warga binaan pamasyarakatan, maka kualitas pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Jakarta pada tingkat relatif sangat memuaskan dan sudah memenuhi harapan warga binaan pemasyarakatan sebanyak 802 orang."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sapto Edi
"ABSTRAK
Lapangan X Jawa Barat merupakan daerah yang akan dikembangkan berdasarkan
data-data survei seismik 2D dan data sumur eksplorasi yang telah dilakukan.
Tujuannya adalah untuk pengembangan lapangan, pematangan lead menjadi
prospek dan sebagai data yang akan digunakan untuk Enhanced Oil Recovery.
Dengan data-data yang sudah ada sebelumnya, maka diputuskan untuk tidak
melakukan survei seismik 2D lagi tetapi melakukan survei seismik 3D dengan
desain parameter yang berbeda. Hal ini disebabkan karena pengembangan
lapangan X meliputi daerah yang luas, sehingga pemilihan desain parameter
survei seismik 3D yang berbeda tersebut bertujuan untuk menekan biaya survei
seismik dan tetap mendapatkan hasil data seismik yang baik dan dapat
dipergunakan untuk mempercepat pengembangan lapangan.
Teknologi survei seismik 3D umumnya memerlukan biaya yang lebih mahal
dibandingkan dengan survei seismik 2D. Hal ini disebabkan jumlah peralatan dan
tenaga kerja yang digunakan lebih banyak. Dengan berkembangnya teknologi
survei seismik 3D terutama desain parameter, peralatan instrument perekaman
data dan peralatan pengolahan data, maka biaya dan operasi survei seismik dapat
lebih efektif dan efisien tanpa mengurangi tujuan daripada survei seismik itu
sendiri.
Dari hasil kajian, penggunaan desain parameter seismik 3D yang berbeda pada
lapangan X, tidak berpengaruh besar pada kualitas data seismik yang diperoleh.
Survei seismik 3D tersebut tetap dapat menghasilkan data dengan kualitas yang
bagus dan target yang diharapkan dapat terlihat dengan baik. Sehingga survei
seismik 3D ini mempunyai keuntungan yaitu tetap mendapatkan data seismik 3D
sesuai yang diharapkan dengan biaya yang dapat ditekan mencapai 33% dari
perhitungan awal.

Abstract
The X field on West Java province, will be developed based on 2D seismic survey
data and exploration wells. The goal is to develop field, establish leads into
prospects and Enhanced Oil Recovery.
Referring to the availability data, it is decided to carried out 3D seismic rather
than 2D seismic. This is caused by the development of the X field covers a large
area, so the selection of different parameters design of 3D seismic survey aims to
reduce the cost of seismic surveys and still get good results and seismic data can
be used to accelerate the development of the field.
3D seismic survey technologies generally require a higher cost compared with 2D
seismic survey. This is due to the amount of equipment and labor. With the
development of technology, especially parameters design of 3D seismic survey,
recording instrument equipment and data processing equipment, the cost and
seismic survey operations can be more effective and efficient without
compromising the objectives of the seismic survey itself.
The results of the study, the used of different parameters design on 3D seismic
survey of the X field, no significant effect on the quality of seismic data acquired.
3D seismic survey is still to produce data with good quality and the expected
target can be seen properly. So the 3D seismic survey has the advantage that it
still get the 3D seismic data fit the expected cost can be reduced to 33% of the
initial calculations."
2011
T29813
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Edi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penambahan kombinasi Amilum dan Magnesium Stearat terhadap profil laju larut kapsul kloramfenikol. Variasi konsentrasi Amilum yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing : 10 %, 15 %, 20 % dan konsentrasi Magnesium Stearat : 0,5 %, 1 %, 1, 5 %. Metoda disolusi yang digunakan, adalah metoda basket, dengan putaran 100 rpm, temperatur 37° C, media disolusi HCI 0,1 N dan volume 900 ml. Penambahan kombinasi konsentrasi amilum 10 %, 15 %, dengan konsentrasi Magnesium Stearat 0,5 %. dapat meningkatkan laju larut kapsul kloramfenikol, dibandingkan dengan kapsul kloramfenikol tanpa bahan tambahan . Hal ini disebabkan sifat hidrofilik amilum, sehingga menyebabkan penetrasi cairan ke dalam massa kapsul lebih cepat setelah kapsul pecah. Penambahan kombinasi konsentrasi amilum 10 %, 15 %, 20 % dengan konsentrasi Magnesium Stearat 1 %, 1, 5 % dapat menurunkan laju larut kapsul kloramfenikol, dibandingkan dengan kapsul kloramfenikol tanpa bahan tambahan. Hal ini disebabkan terbentuknya gumpalan sehingga penetrasi cairan kedalam massa kapsul menjadi lebih sulit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S31895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Gilang Edi
"Durian Durio zibethinus merupakan tumbuhan tropis yang terkenal dengan rasa buahnya yang khas dan bentuk yang berduri Terdapat dugaan di masyarakat bahwa mengkonsumsi durian dalam jumlah besar dapat mencetus munculnya penyakit kardiovaskular seperti stroke namun hingga saat ini belum terbukti kebenarannya Studi menunjukkan bahwa durian mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah tinggi yang dapat mengurangi stres oksidatif dan berpotensi mencegah berbagai penyakit inflamasi dan degeneratif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi durian terhadap kadar glutation GSH plasma darah sebagai biomarker stres oksidatif Tiga puluh dua Tikus Sprague Dawley dengan berat 100 150 mg dibagi menjadi 4 grup Grup kontrol hanya diberi makan dan minum ad libitum Grup minggu 1 minggu 2 dan minggu 3 berturut turut diberi 10 ml larutan durian 10 gram 10 ml pada pagi dan siang hari setiap hari per oral selama 1 minggu 2 minggu dan 3 minggu selain makan dan minum normal ad libitum Level GSH plasma diukur dengan metode Ellman menggunakan spektrofotometri Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kontrol kadar GSH plasma pada minggu 1 dan 2 meningkat sedangkan pada minggu 3 lebih rendah dengan selisih minimal Perbedaan kadar GSH antar grup tidak dapat dianalisis karena populasi sampel pada akhir studi tidak mencukupi.

Durian Durio zibethinus is a tropical fruit famous for its exotic taste and thorny shape There are a notion in the community that excessive consumption of durian can aggravate one rsquo s health and cause cardiovascular diseases which has no evidence yet Durian contains abundant amount of antioxidant beneficial in ameliorating oxidative stress promoting the potential to prevent cardiovascular and degenerative diseases This research aims to understand the effect of durian consumption to plasma glutathione GSH level as a biomarker of oxidative stress The study used 32 Sprague Dawley rats weighted 100 150 mg divided into 4 groups control 1 week 2 weeks 3 weeks treatment Control group was given water and normal diet ad libitum while 1 week 2 weeks 3 weeks group were given 10 ml diluted durian juice 10 gram 10 ml twice in the morning and the afternoon daily per oral with water and normal diet ad libitum for 1 week 2 weeks 3 weeks respectively Level of plasma GSH was measured using spectrophotometry following Ellman 39 s method Result showed increase of plasma GSH level in 1st and 2nd week compared to control while 3rd week level was minimally lower than control value The difference between each group was not statistically comparable due to low n number."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>