Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eliza Putri
Abstrak :
Indonesia adalah negara beriklim tropis yang menjadi daerah endemik trikuriasis. Trikuriasis banyak menyerang anak usia sekolah karena sering kontak dengan tanah dan belum menyadari pentingnya menjaga kebersihan diri. Guru adalah orang yang paling sering berhubungan dengan anak usia sekolah sehingga memerlukan pembekalan untuk pencegahan yang baik dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan siklus hidup dan morfologi T. trichiura dengan karakteristik guru SD di Jakarta tahun 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional analitik. Pengambilan data dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2012 melalui pengisian kuesioner. Kuesioner berisi lima pertanyaan tentang morfologi dan siklus hidup T. trichiura, serta diberikan kepada semua guru yang hadir (n=90). Empat kuesioner tidak terisi lengkap sehingga hanya 86 kuesioner saja yang diproses. Melalui penelitian ini diketahui bahwa 26,7% responden berpengetahuan baik, 32,6% berpengetahuan sedang, dan 40,7% berpengetahuan kurang. Berdasarkan uji Chi-square terhadap tingkat pengetahuan dengan karakteristik (umur, jenis kelamin, sumber informasi, pengalaman cacingan) serta uji Kolmogorov-Smirnov terhadap tingkat pengetahuan dengan tingkat pendidikan tidak ditemukan perbedaan bermakna (p>0,05). Dengan demikian edukasi mengenai T. trichiura dapat dilakukan pada semua guru SD secara merata tanpa memandang karakteristik. ......Indonesia is a tropical country which is also an endemic area for trichuriasis. Trichuariasis infects school-age children because they often come in contact with soil and do not realize the importance of maintaining personal hygiene. Teachers have the most contact with these children so they need the proper knowledge to prevent trichuriasis. The objective of this study is to determine the relation between knowledge of T. trichiura’s morphology and life-cycle with elementary school teachers’ characteristic in Jakarta in 2011. This study used analytical cross-sectional method. Data was collected in Jakarta on October 12, 2012 by filling out questionnaire. The questionnaire contains five questions about T. trichiura’s morphology and life-cycle. It was given to all attended teachers (n=90). Four people did not fill the questionnaire completely so that those data were excluded. This study shows that 26,7% respondents had good knowledge, 32,6% had fair knowledge, dan 40,7% had poor knowledge. Based on chi-square test of the level of knowledge with teachers’ characteristic (age, sex, source of information, worm-infected experience) and Kolmogorov-Smirnov test of the level of knowledge with educational level, there is no significant differences (p>0,05). Thus education about T. trichiura can be done to all elementary-school teachers equally regardless their characteristics.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karissa Eliza Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penerapan bail-in sebagai salah satu resolusi bank sistemik. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah terkait pengaturan mengenai opsi resolusi bagi bank sistemik yang mengalami permasalahan solvabilitas. Metode penelitian yang dugunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Berdasarkan permasalahan terkait pengaturan mengenai tingkat kesehatan bank, yang berpengaruh kepada permasalahan solvabilitas suatu bank sistemik, sehingga harus diselesaikan dengan opsi resolusi. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan, terdapat satu tambahan resolusi yang dapat digunakan yaitu bail-in. Bail-in merupakan upaya untuk menyerap kerugian bank dan melakukan rekapitalisasi bank dengan cara menghapuskan sebagian/seluruh kewajiban dan/atau mengubah sebagian/seluruh kewajiban menjadi modal. Bail-in merupakan kebalikan dari bail-out. Bail-out menggunakan dana APBN untuk menyelamatkan bank sistemik. Namun, dalam prakteknya menimbulkan moral hazard dan dinilai tidak efektif. Hal tersebut yang melandasi dibentuk resolusi bail-in. Diharapkan, dengan resolusi bail-in ini, bank sistemik lebih mandiri dan berhati-hati terhadap kinerja perusahaannya. Regulasi terkait dengan pelaksanaan bail-in harus segera dibentuk, agar terdapat kejelasan hukum.
ABSTRACT
The focus of this study is about the implementation of bail in as one of systemic bank rsquo s resolution. Discussion issues in this study is about the resolution option for systematically important bank which suffering from solvability problem. The method used in this study is juridical normative study by using secondary data as the main data source. Based upon the issue on regulation concerning about the bank rsquo s health, which affect to bank solvability problem. The problem must be solved with resolution option. Based on Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan law No. 9 of 2016, added one of resolution option. The resolution option is known as bail in. The essence of bail in is the idea that some senior creditors of a bank should, in certain circumstances, have part of their claim against the bank written down in wholly or in part, after the write down of lower ranking subordinated claims and equity. Bail in is in reverse of bail out. Bail out use APBN public funds to solved systematically important bank rsquo s problem. But, in practice bail out inflict moral hazard and ineffective. There is the fundamental reason for the government to create the bail in resolution. Bail in expected to make systematically important bank more settle and concern with their company performance. The regulation related to the implementation of bail in should be formed, for the clarity of the law.
2017
S67311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library