Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Elmansyah
"Bring Your Own Device (BYOD) merupakan sistem e-learning yang memanfaatkan perangkat teknologi berupa laptop, netbook, smartphone/handhelds, tablet yang dimiliki sendiri oleh mahasiswa maupun dosen dalam proses belajar mengajar melalui jaringan Internet. Penelitian ini mengembangkan dan menganalisa sistem kelas pengajaran Bring Your Own Device (BYOD) berbasis cloud computing pada teknologi mobile smartphone Android. Pengembangan sistem terdiri dari perancangan aplikasi perangkat lunak berbasis Android, cloud computing menggunakan eucalyptus dan membangun aplikasi berbasis Web menggunakan moodle.
Hasil penelitian didapatkan melalui tiga skenario pengujian yang diikuti oleh 31 responden. Pada pengujian fungsional didapatkan hasil bahwa setiap menu dan fitur yang terdapat pada aplikasi yang dirancang dapat berjalan dengan baik. Pada pengujian User Acceptance Test, 86% responden menyetujui sistem ini mudah digunakan.
Dari pengujian unjuk kerja sistem, didapatkan hasil bahwa peningkatan jumlah pengguna saat mengakses sistem kelas pengajaran BYOD tidak mempengaruhi kinerja sistem cloud computing namun mempengaruhi mesin virtual Web server. Peningkatan jumlah pengguna menyebabkan penurunan performa mesin virtual web server sebanyak 55% pada saat beban server tinggi. Saat pengguna berjumlah lima orang beban kinerja mesin virtual Web server adalah 36%. Saat pengguna berjumlah lima belas orang beban kinerja mesin virtual Web server adalah 42%. Saat pengguna berjumlah tiga puluh satu orang beban kinerja mesin virtual Web server adalah 45%.
Bring Your Own Device (BYOD) refers to e-learning system technology devices, such as laptop, netbook, smartphone/handhelds, tablet which is utilizes by students or teachers for the purpose of learning through the Internet. This research developing and analysis of Bring Your Own Device (BYOD) teaching class system based on cloud computing using smartphone technology. This development system consist of software application design based on Android smartphone, cloud computing using Eucalyptus and Web based application using Moodle. The results obtained through three scenarios of evaluation which is followed by 31 of respondents. Functional evaluation indicates that menu and fitures in applications is running well. User Acceptance Test evaluation shows that 86% of respondents stated that this application is easy to use. Performance evaluation indicates that increase of users when accessing BYOD teaching class system was not affecting cloud computing performance. However it was affecting the performance of virtual machine Web server. An increase of users causes of virtual machine web server performance decrease of 55% on high load conditions. With five users, the load server is 36 %. With fifteen users, the load of server is 42 %. With thirty one users, the load server is 45 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32609
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Elmansyah
"Tulisan yang membahas tentang eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat cenderung bersifat parsial. Oleh karena itu, tulisan ini akan mengungkap eksistensi tasawuf di seluruh wilayah Kalimantan Barat melalui perkembangan tarekat di berbagai daerah. Tulisan ini dikerjakan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut: 1) tasawuf pertama kali teridentifikasi sejak datangnya Syeikh Hussein al-Qadri di Negeri Matan, Ketapang; 2) tasawuf eksis sejak murid-murid Syeikh Ahmad Khatib Sambas pulang dari haji dan mengajarkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah; 3) tasawuf berkembang di Kalimantan Barat dalam bentuk tarekat, antara lain Tarekat Naqsyabandiyah Muzhariyah, Tarekat Haq Naqsyabandiyah, Tarekat Al-Mu’min, Tarekat Shiddiqiyah, dan Tarekat Sammaniyah; 4) keberadaan tarekat-tarekat di Kalimantan Barat dapat dilihat melalui kondisi kehidupan beragama masyarakat, yaitu diterimanya Islam dengan baik di masyarakat yang sebelumnya sudah beragama dan Islamisasi budaya leluhur yang masih berkembang dengan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya yang ada"
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 3:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library